ANALISIS PROTEIN
OLEH :
KELOMPOK 6
ANGGOTA :
NI KADEK LULUS SARASWATI
P07134013007
P07134013015
P07134013029
P07134013045
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PROTEIN
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup, yang terdapat
dalam semua jaringan hidup. Protein sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain
sebagai sumber energi, mensintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat
transport, melindungi kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang
mengkatalis berbagai reaksi metabolisme. Protein adalah banyaknya residu asam
amino lebih besar dari sekitar 100 peptida.
B. KLASIFIKASI PROTEIN
1. Berdasarkan bentuk molekul
a. Protein fibriler/skleroprotein
b. Protein globuler/sferoprotein
2. Berdasarkan komponen penyusun
a. Protein sederhana
b. Protein konyugasi
3. Berdasarkan tingkat degradasi
a. Protein alami
b. Turunan proten
C. ANALISIS PROTEIN
a) Analisis Kualitatif Protein
1. Reaksi Biuret
Reaksi biuret menunjukkan reaksi berwarna ungu, merah ros sampai
merah jambu dengan ion tembaga dalam larutan alkali. Kepada larutan protein
ditambahkan larutan tembaga sulfat, garam signette dan kalium hidroksida. Ion
tembaga membentuk ikatan kompleks dengan ion tartrat, tetapi kalah kuat
dengan ikatan kompleks antara ion tembaga dengan ikatan peptida.
2. Reaksi Ninhidrin
Reaksi Ninhidrin harus didahului oleh reaksi hidrolisis protein, karena
reaksi ninhidrin berdasarkan adanya asam amino. Dengan demikian reaksi
Ninhidrin merupakan reaksi umum untuk protein. Campuran asam amino dalam
larutan hidrolisat suatu protein dapat dideteksi dan diidentifikasi dengan reaksi
ninhidrin secara kromatografi.
3. Reaksi Warna Protein
Reaksi warna protein tergantung jenis asam amino tertentu.
4. Reaksi Millon
Reaksi antara protein dengan merkuri nitrat dalam asam nitrat dan
natrium nitrit, timbul warna merah. REaksi ini berdasarkan pada reaksi merkuri
fenolat dan senyawa nitro. Reaksi Millon terjadi jikaprotein mengandung tirosin
yang merupakan asam amino yang mengandung fenol.
5. Reaksi Xantoprotein
Merupakan reaksi antara protein dan asam nitrat, timbul hasil akhir
warna kuning. Reaksi tersebut berdasarkan reaksi nitrasi asam amino aromatik
seperti fenilalanin, tirosin dan triptofan.
6. Reaksi Hopkins-Cole
Larutan protein yang mengandung triptofan dapat direaksikan dengan
pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini dibuat
dari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air. Setelah dicampur
dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan, sehingga
membentuk lapisan di bawah larutan protein.
7. Reaksi Natriumnitroprusida
Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak akan menghasilkan warna
merah dengan protein yang mempunyai gugus SH bebas. Jadi protein yang
mengandung sistein dapat memberikan hasil positif.
8. Reaksi Sakaguchi
Pereaksi yang digunakan ialah naftol dan natriumhipobromit. Pada
dasarnya reaksi ini memberikan hasil positif apabila ada gugus guanidin. Jadi
arginin atau protein yang mengandung arginin dapat menghasilkan warna
merah.
9. Reaksi Nitroprusid
Berdsarkan adanya metionin, sistin dan sistein yang mengandung belerang.
b) Analisis Kuantitatif Protein
1. Reaksi Biuret
Berlaku untuk semua polipeptida, protein dan proteida, karena semua
mengandung ikatan peptida, dapat dikembangkan menjadi metode kolorimetri
yang sifatnya kuantitatif. Untuk melihat adanya ikatan peptida, reaksi biuret
telah digunakan untuk mengikuti proses hidrolisis dalam pembuatan hidrolisat
protein dalam industri makanan.
2. Reaksi Ninhidrin
Berlaku untuk semua polipeptida, protein dan proteida, karena
hidrolisatnya
kolorimetri yang bersifat kuantitatif untuk menetapkan kadar dari tiap jenis
asam amino. Alat "Amino Acid Analyzer" menggunakan resin dowex 50 untuk
memisahkan jenis-jenis asam amino, yang langsung mengalami reaksi ninhidrin,
dan kadar asam amino diukur secara kolorimetri dengan alat optik
3. Metode Kjedahl
DAFTAR PUSTAKA
Day, Jr.R.A.dan Underwood, A.L.1990. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Hanun,
Farida.
2012.
Analisis
Protein.
http://faridahanumgm47.blogspot.com/2012/03/analisis-protein.html
Online
Diakses
.
18
Maret 2015
Indah, Mutiara. 2007. Struktur Protein.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1932/09E01872.pdf;jsessionid
=BC838B450EE70ADB958BF61A96DDC2BD?sequence=1. Diakses 20 Maret 2015
Kurniawan, R. 2014. Analisis Protein Secara Kualitatif dan Kuantitatif
Kurniawan, Ricky. 2014. Analisis Protein Secara Kualitatif dan Kuantitatif. Online
dan kuantitatif.
http://azzarahmawati.blogspot.com/2014/08/penentuan-kadar-protein-secara.html.
diakses 20 Maret 2014.
Wilbraham, Antony.C dan Michael S.Matta. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati.
ITB. Bandung