I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau
keton bebas akan membentuk osazon bila dipanaskan
bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi
mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang khas bagi
masing-masing karbohidrat. Hal ini sangat penting, artinya
karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat
dan merupakan salah satu cara untuk membedakan beberapa
monosakarida, misalnya antara glukosa dan galaktosa yang
terdapat dalam urine wanita yang sedang dalam masa
menyusui (Poedjiadi, 2005).
Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazine,
mula-mula terbentuk D-glukosafenilhidrazine. Kemudian
reaksi berlanjut hingga terbentuk D-glikazon. Glukosa,
fruktosa, dan manosa dengan fenilhidrazin menghasilkan
osazon yang sama. Dari struktur ketiga monosakarida
tersebut tampak bahwa posisi gugus OH dan atom H pada
atom karbon nomor 3,4 dan 5 sama. Dengan demikian osazon
yang terbentuk mempunyai struktur yang sama (Poedjiadi,
2005).
1.2. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui adanya gula aldosa dan ketosa dalam
bahan pangan.
1.3. Prinsip Percobaan
Berdasarkan gugus karbonil dari aldosa dan gugus ketosa
bebas persama phenylhidrazine berlebih dalam suasana
panas sehingga membentuk senywa osazon (kristal kuning
jingga).
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
digunakan, (2) Pereaksi yang digunakan, (3) Alat yang
digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang digunakan
Sampel A yaitu Tahu Yun Yi, sampel C yaitu Saos
ekstra pedas, dan sampel E yaitu Susu Dancow.
2.2. Pereaksi yang digunakan
Pereaksi
yang
digunakan
Phenylhidrazine.
adalah
Larutan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA