Anda di halaman 1dari 24

Journal

Reading

STUDI KALSIUM SERUM DAN MAGNESIUM SERUM


PADA KASUS HIPERTENSI YANG DIINDUKSI
KEHAMILAN DAN KEHAMILAN NORMAL
Oleh :
M. Rifqi Khairi
I1A010058
Pembimbing : dr Iwan Darma Putera Sp.OG
(K)

Jagannath Pairu*, Triveni GS, Ankitha Manohar


Department of and Research Institute, Fort, Obstetrics & Gynaecology, Vanivilas Hospital,
Bangalore Medical College and Research Institute, Fort, Bangalore-560002, Karnataka, India

Abstract
Latar Belakang
Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab kedua kematian ibu.
Hingga 30% dari kematian perinatal berhubungan dengan hipertensi
dalam kehamilan.1
insiden hipertensi yang diinduksi kehamilan berkisar 5 sampai 8% dari
semua wanita hamil.2
Etiologi hipertensi yang diinduksi kehamilan masih belum diketahui.
Mengapa kehamilan memicu dan memperburuk hipertensi penyakit
vaskuler (hypertensive vascular disease) masih belum terpecahkan
meskipun penelitian intensif telah dilakukan di seluruh dunia. 3
1.WHO. The hypertensive disorders of pregnancy. WHO Tech Rep Ser. 1987;758:93-4.

2.James DK, Steer PJ, Weiner CP, Gonik B. Pregnancy induced hypertension. In: James DK, Steer PJ,
Weiner CP, Gonik B, eds. High Risk Pregnancy Management Options. 3rd ed. Philadelphia: WB
Saunders; 2001: 772-778.
3.Davey DA, MacGillivray I. The classification and definition of Hypertensive disorders of pregnancy. Clin
Exp Hypertens(B). 1986;51:97-133.

Selama ini diet yang tidak efektif diduga menjadi penyebab


preeklamsia.5
Penelitian telah menunjukkan hubungan antara defisiensi dalam diet
dan kejadian preeklampsia.6
Beberapa penelitian menyimpulkan kekurangan gizi sebagai faktor
risiko preeklampsia karena insiden yang lebih tinggi di negara-negara
berkembang. Melibatkan defisit asupan kalsium, magnesium, zinc.7
5.Belijan JM, Villar J. The relationship between calcium intake and edema-proteinuria, and hypertension-gestosis:
a hypothesis. Am J Clin Nutr. 1980;33:2202-10.
6.Carroli G, Duley L, Belijan JM, Villar J. Calcium supplementation during pregnancy: a systematic review of
randomised controlled trials. Br J Obstet Gynaecol. 1994;101:753-8.
7.Caughey AB, Stotland NE, Washington AE, Escobar GJ. Maternal ethnicity, Paternal ethnicity and paternal
ethnic discordance; predictors of preeclampsia. Obstet Gynaecol. 2005;106:156-61.

Kalsium dan Hipokalsemia


Kehamilan adalah periode permintaan tinggi kalsium karena
kebutuhan janin.
Kehamilan diikuti beberapa kejadian fisiologis yang berdampak
terhadap metabolisme kalsium.
Mekanisme ini semua cenderung menyebabkan penurunan
konsentrasi kalsium ibu sehingga selama kehamilan kadar serum
kalsium perlu diperhatikan untuk menjaga homeostasis.8,9

8. Potkin RM, Reynolds WA, Williams GA, Hargis GK. Calcium metabolism in normal pregnancy: a
longitudinal study. Am J Obstet Gynaecol. 1979;133:781-90.
9. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap L, Wenstrom KD. Williams Obstetrics. In:
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap L, Wenstrom KD, eds. A Book. 22 ed. New
York: McGraw Hill; 2005: 129,142-143, 762-780.

Kalsium berperan penting dalam kontraksi otot dan pengaturan


keseimbangan air dalam sel.
Modifikasi konsentrasi kalsium plasma menyebabkan perubahan
tekanan darah.
Penurunan kalsium serum dan peningkatan kalsium intraseluler
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada ibu dengan
preeklamsia.10

10. Ray J, Vasishta K, Kaur S, Majumdar S, Sawhney H. Calcium metabolism in preeclampsia. Int J
Gynaecol Obstet. 1999;66:245-50.

Magnesium dan Hipomagnesemia


Hipomagnesemia pada sebagian besar ibu hamil dikaitkan dengan
hemodilusi, bersihan ginjal (renal clearance), dan konsumsi
mineral oleh janin yang sedang berkembang.
Terjadi penurunan kadar magnesium total dan yang terionisasi
ketika usia kehamilan semakin tua selama kehamilan normal.
Pada wanita hamil dengan gangguan metabolisme magnesium
nantinya dapat berkembang menjadi preeklamsia. 11,12

11. Tong GM, Rude RK. Magnesium deficiency in critical illness. J Intensive Care Med. 2005;20:3-17.
12. Touy ZRM. Role of magnesium deficiency in pathogenesis of hypertension. Mol Aspects Med.
2003;24:107-36.

Magnesium memiliki efek yang signifikan terhadap rangsangan


jantung, tonus dan kontraktilitas serta reaktivitas pembuluh darah.
Magnesium menyebabkan otot pembuluh darah berelaksasi.11,12
Hipertensi yang diinduksi kehamilan ditandai dengan vasospasme,
tekanan darah tinggi dan meningkatnya iritabilitas
neuromuskuler.13

11. Tong GM, Rude RK. Magnesium deficiency in critical illness. J Intensive Care Med. 2005;20:3-17.
12. Touy ZRM. Role of magnesium deficiency in pathogenesis of hypertension. Mol Aspects Med.
2003;24:107-36.
13. Gerard T. Sanders, Heink J. Huijgen. Magnesium in disease. ASOR J. 1999;37(11-12):1011-33.

Metode

Sumber Data

Penelitian ini dilakukan pada100 wanita hamil.


50 wanita hamil bertekanan darah normal dengan usia kehamilan lebih
dari 20 minggu (kelompok kontrol)
50 wanita hamil dengan hipertensi diinduksi kehamilan (kelompok studi)

Desain studi
Studi Komparatif
Mengevaluasi kadar kalsium serum dan magnesium serum pada ibu
hamil dengan hipertensi yang diinduksi kehamilan dan kehamilan
normal.
Menghubungkan antara kadar serum kalsium dan magnesium
dengan hipertensi yang diinduksi kehamilan.

Kriteria Inklusi
Kelompok kasus
1. Didiagnosis hipertensi yang diinduksi kehamilan
kriteria - tekanan darah 140 / 90 mmHg pada dua pengukuran
terpisah dengan jeda waktu 6 jam
Proteinuria lebih dari 300 mg dalam urin 24 jam atau 1 + dipstick
dalam dua sampel urin midstream yang dikumpulkan terpisah
dengan jeda waktu 4 jam, dengan atau tanpa edema, dengan
usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
2. Kehamilan singleton
3. Usia 15-40 tahun
4. Non diabetes

Kelompok kontrol:
1. Lebih dari 20 minggu usia kehamilan
2. Kehamilan singleton
3. Usia 15-40 tahun
4. Bukan penderita diabetes

Kriteria Eksklusi
1. Hipertensi kronis
2. Diabetes mellitus gestational
3. Penyakit ginjal
Pasien yang dipilih untuk studi berdasarkan kriteria inklusi,
anamnesis, pemeriksaan klinis - pemeriksaan fisik umum, tandatanda vital dan pemeriksaan sistemik.
Protokol penelitian telah disetujui oleh komite etika dari perguruan
tinggi dan lembaga penelitian medis Bangalore dan informed
consent tertulis diperoleh dari setiap wanita sebelum dimasukkan
dalam penelitian.

Koleksi sampel darah


Sekitar 5 ml darah vena dikumpulkan pada tabung centrifuge
yang bersih dan kering. Darah dibiarkan membeku; serum
dipisahkan dari bekuan dengan sentrifugasi. Kalsium serum dan
magnesium diukur dengan spektrofotometer.
Estimasi kalsium serum
Range normal kalsium serum adalah 8,4-10,4 mg/dl, atau 4,255,2 mEq/L
Estimasi magnesium serum
Rentang normal magnesium serum adalah 1,3-2,5 mEq/L

analisis statistik
Metode analisis statistik yang dipakai pada penelitian ini adalah
metode deskriptif. Hasil pengukuran disajikan dalam rerata
(mean) SD (Min-Max) dan disajikan dalam jumlah (%).
Signifikansi dinilai pada tingkat 5%, uji t (two tailed, independen)
digunakan untuk menemukan makna dari parameter studi pada
skala kontinu antara dua kelompok.
Chi-square/Fisher exact test digunakan untuk menemukan
pentingnya parameter studi pada skala kategoris antara dua atau
lebih kelompok.
Uji t student telah digunakan untuk menemukan homogenitas
parameter pada skala kontinu dan Chi-square/Fisher exact test
digunakan untuk menemukan homogenitas sampel pada skala
kategoris.

HASIL
Usia pasien antara kedua kelompok cukup cocok.
Usia rata-rata pada kelompok kasus 22.80 2.28 tahun, kelompok
kontrol 23,80 4,25.
Sebagian besar pasien pada
kedua kelompok berusia
21-25 tahun, yaitu kelompok
kasus (46%) dan kontrol
(54%)

Rerata tekanan darah sistolik pada kelompok studi adalah 150,34


9,98 mmHg dan kontrol 114,88 8.24 mmHg.
Rerata tekanan darah diastolik pada kelompok studi adalah 100,40
9,29 mmHg dan kontrol 74,64 6,17 mmHg

Konsentrasi kalsium serum pada kelompok kontrol sebanyak 9.16


0,82 dan kelompok kasus sebanyak 8,15 0,37 mg/dl dengan
nilai P <0,001.
Tingkat serum magnesium dalam kelompok kontrol 2.08 0,46 dan
kelompok kasus sebanyak 1,78 4,70 mEq/L dengan nilai P
0,013.
Kadar kalsium dan magnesium serum menurun secara signifikan
pada kelompok kasus dibandingkan dengan kontrol.

Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kadar kalsium dan
magnesium serum pada 50 kasus hipertensi diinduksi kehamilan
dengan 50 kasus kehamilan normal (sebagai kontrol) serta untuk
mengkorelasikannya dengan hipertensi yang diinduksi kehamilan.
Kedua kasus dan kontrol klinis diperiksa, kriteria inklusi dan eksklusi
terpenuhi.

Serum Kalsium
Konsentrasi rata-rata serum kalsium pada kehamilan normal adalah
9.16 0.82 mg/dl dan pada hipertensi yang diinduksi kehamilan
adalah 8.15 0.37 mg/dl.
Konsentrasi rata-rata kalsium serum pada pasien dengan hipertensi
diinduksi kehamilan menurun dibandingkan dengan kehamilan
normal. Penurunan ini signifikan secara statistik dengan nilai p
<0,001.
Hasil penelitian ini sama dengan hasil berbagai studi lain seperti
Nasser O Malas et al.,14 Kanchanpan Sukonpan et al.,15 Chanvitya
Punthumapol MD et al.,16 Idogun ES et al.,17 Jain S et al.18
14. Naser O. Malas. Does serum calcium in preeclampsia and normal pregnancy differ? Saudi Med J. 2001;22(10):868-71.
15. Kanchanpan Sukonpan, Vorapong Phupong. Serum calcium and serum magnesium in normal and pre-eclamptic pregnancy. Arch Gynaecol
Obstet. 2005;273(1):12-6.
16. Chanvitya Punthumapol, Boonsri Kittichotpanich. Serum calcium, magnesium and uric acid in preeclampsia and normal pregnancy. J Med
Assoc Thai. 2008;91(7):968-73.
17. Idogun ES, Imarengiaye CO, Momoh SM. Extracellular calcium and magnesium in preeclampsia and eclampsia. Afr J Reprod Health. 2007
Aug;11(2):80-5.
18. Jain S, Priyamvada Sharma, Shobha K, Govind Mohan, Saroj Singh. The role of calcium and magnesium and zinc in preeclampsia. Biol Trace
Elem Res. 2010 Feb;133(2):162-70.

Beberapa studi memiliki hasil penelitian yang bertentangan dengan


penelitian ini, yang menyebutkan studi kalsium serum pada
kelompok kasus dan preeklampsia tidak berbeda dari kehamilan
normal, seperti penelitian oleh A Amirabi et al., 19 Villanueva S et
al.,20 Magri et al.21

19. Amirabi A, Golmohammad lou S, Yazdian M, Pashapour N. Evaluation of serum calcium, magnesium,
copper, zinc levels in women with preeclampsia. Iran J Med Sci. 2008;33(4):231-4.
20. Villanueva LA, Figueroa A, Villanueva S. Blood concentration of calcium and magnesium in women with
severe preeclampsia. Gynaecol Obstet Mex. 2001 Jul;67:277-81.
21. Magri J, Sammut M, Savon C. Lead and other metals in gestational hypertension. Int J Gynaecol
Obstet. 2003;83:29-36.

Selama kehamilan akan terjadi suatu kecenderungan untuk


hipokalsemia. Total kalsium cenderung menurun selama
kehamilan pada wanita normal dan menurun secara signifikan
selama kehamilan pada wanita yang mengalami preeklamsia.
Penurunan kadar kalsium serum terutama melibatkan jumlah
ikatan protein (protein bound) dan hemodilusi.
Belzian mencatat 1983 kasus penurunan kadar kalsium pada
preeklampsia dan penurunan tekanan darah dapat dicapai
dengan suplementasi kalsium.22,23
22. Belijan JM, Villar J, Repke J. The relationship between calcium intake and pregnancy induced
hypertension, upto date evidence. Am J Obstet Gynaecol. 1988;158:898-902.
23. Belijan JM, Villar J, Zalazer A, Rojas L, Chan D, Bryce GF. Preliminary evidence of effect of calcium
supplementation on blood pressure in normal pregnant women. Am J Obstet Gynaecol. 1983a;146:17580.

Serum Magnesium
Dalam hal ini konsentrasi serum studi magnesium pada kehamilan
normal dan hipertensi yang diinduksi kehamilan adalah 2.08
0.46 mEq/L dan 1,78 0,70 mEq/L.
Konsentrasi serum magnesium rata-rata menurun pada preeklamsia
dibandingkan dengan kehamilan normal. Dengan Nilai P 0,013.

Cynthia A. Standly et al. 1994 melaporkan hipomagnesemia adalah


gejala konstan dalam kehamilan. Peningkatan klirens ginjal
selama kehamilan, asupan makanan yang buruk, konsumsi
mineral untuk menumbuhkan sistem kerangka janin, hemodilusi,
semua berkontribusi terhadap hipomagnesemia.
Dalam studi ini hipomagnesemia belum ditemui dalam kontrol tetapi
sejumlah
besar
pasien
preeklampsia
menunjukkan
kecenderungan hipomagnesemia.

Data penelitian mendukung hipotesis bahwa kekurangan kalsium


dan
magnesium
mungkin
menjadi
penyebab
dalam
pengembangan preeklamsia.
Kekurangan kalsium dan magnesium mungkin bertanggung jawab
untuk manifestasi klinis yang diamati pada preeklamsia dan
eklamsia pasien karena kedua ion penting dalam metabolisme sel
dan saraf serta stabilitas membran sel.27

27. Idogun ES, Imarengiaye CO, Momoh SM. Extracellular calcium and magnesium in preeclampsia and
eclampsia. Afr J Reprod Health. 2007 Aug;11(2):80-5.

Anda mungkin juga menyukai