DI LAMPUNG
(Laporan Praktikum Pengendalian Penyakit Tanaman)
Oleh
Nurul Wakhidah
1314121132
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UIVERSITAS LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
II.
METODOLOGI
2.
3.
4.
III.
Gambar
Penyakit busuk pangkal batang sawit oleh
Ganoderma boninense
Keterangan Gejala
1.
2.
Akar membusuk,
melunak dan kecokelatan,
sehingga menyebabkan
daun berubah warna
menjadi gelap kusam
3.
4.
5.
6.
Daunnya mengalami
klorosis, dan tanamannya
kerdil
7.
Terdapat bercak-bercak
kuning kecokelatan pada
daun
8.
9.
10.
11.
12.
13.
3.2. Pembahasan
Berikut pembahasan mengenai penyakit tanaman, patogennya, dan gejala yang
ada pada masing-masing spesimen.
3.2.1. Penyakit Busuk Pangkal Batang Sawit (Ganoderma boninense)
Busuk pangkal batang merupakan gejala umum dari penyakit yang disebabkan
oleh Ganoderma boninense pada tanaman kelapa sawit. Pada beberapa kasus,
serangan Ganoderma menyebabkan gejala busuk batang atas atau penyakit upper
stem rot. Gejala penyakit busuk pangkal batang dan penyakit busuk batang atas
umum ditemukan pada lokasi kebun yang sama (Susanto dkk., 2013).
Daerah pembusukan batang dari yang diamati memiliki morfologi tubuh buah
Ganoderma yang relatif sama, baik bentuk dan warnanya. Tubuh buah jamur
Ganoderma dapat mencapai diameter 30 cm. Warna permukaan atas tubuh buah
berwarna kecokelatan dengan garis putih kekuningan. Pada saat matang, bagian
atas tubuh buah mengkilat. Permukaan bawah berwarna putih suram yang terdiri
atas pori tempat terbentuknya basidium berupa tabung hialin bulat dengan
diameter 12 m, basidiospora berwarna kecokelatan dengan ukuran 11 m x 78
m (Susanto dkk., 2013).
Gejala awal yang ditimbulkan oleh jamur Ganoderma boninense berupa jumlah
daun yang belum membuka (janur) lebih banyak dari biasanya. Warna daun hijau
pucat, daun tua layu, pelepahnya mudah patah dan menggantung di sekitar batang.
Selain itu, gejala khasnya adalah busuknya pangkal batang sebelum terbentuk
tubuh buah jamur. Penampang batang yang terserang jamur ini berwarna cokelat
muda dan memiliki jalur-jalur berantakan yang berwarna lebih gelap. Pada fase
lanjut, pohon yang sakit akan rebah meskipun ada juga yang masih tegak walau
telah mati (Semangun, 2000).
Penyebaran jamur Ganoderma boninense menggunakan basidiospora melalui
udara. Selain menggunakan bantuan angin sebagai agens penyebar penyakit,
jamur ini juga di bantu oleh serangga (Susanto dkk., 2013).
Pengendalian penyakit akar putih pada tanaman karet dapat dilakukan dengan
kegiatan eradikasi biologi menggunakan agen hayati seperti jasad renik tanah
serta antagonis. Selain itu, dilakukan pula peremajaan tanaman karet yang telah
tua, dapat pula dilakukan penanaman tanaman penutup tanah untuk mendukung
jamur-jamur antagonistik tumbuh dan mencegah jamur akar putih untuk tumbuh
dan berkembang (Semangun, 2000).
pertahanan seresah sebagai mulsa di sekitar pangkal batang pohon, memanen buah
masak secara teratur, selama musimpenghujan buah kakao dapat diberi perlakukan
penyemprotan fungisida (Semangun, 2000).
IV.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN