Penyaji :
Rosinta Farida A.Y.S
Nirwana Dewi Siregar
090600097
100600024
Dosen Pembimbing :
Pocut Astari,drg
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL
ULSERASI MUKOSA MULUT DISEBABKAN OLEH
APLIKASI TOPIKAL DARI EKSTRAK
KONSENTRAT PROPOLIS
Disadur dari :
Pembimbing
Mahasiswa
Pocut Astari.,drg
Rosinta Farida A.Y.S 090600097
NIP. 19890303 201212 2005
Nirwana Dewi Siregar 100600024
Ulserasi Mukosa Mulut Disebabkan Oleh Aplikasi Topikal Dari Ekstrak
Konsentrat Propolis
( Oral Mucosal Ulceration Caused by The Topical Application Of a
Concentrated Propolis Extract )
Abstrak :
Propolis adalah campuran resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari tunas pohon,
aliran getah, dan sumber-sumber botani lainnya. Propolis sudah banyak digunakan
dalam pengobatan, kedokteran gigi, dan kosmetik. Namun, beberapa efek yang tidak
diinginkan telah dilaporkan. Makalah ini melaporkan oral mucosa burn pada pasien
usia 50 tahun yang menggunakan aplikasi propolis terkonsentrasi selama
semalam
untuk mengatasi rasa sakit berdenyut di kanan posterior mukosa atas. Pasien itu sehat
dan tidak menerima pengobatan apapun.
Pemeriksaan klinis pada pasien dengan beberapa ulser tidak teratur, multipel
dan dangkal yang sakit berukuran 0,3-1 cm pada mukosa bukal kanan dan palatum
durum, serta mukosa gingiva yang mengelilingi gigi 17. Diagnosanya adalah oral
mucosa burn yang di indikasi propolis. Ulser hilang setelah pemberian resep obat
kumur tetrasiklin kombinasi dengan doloneurobion.
(a)
(b)
Gambar 2: radiografi gigi menunjukkan luas dan mendalam karies lesi pada
gigi 17, dengan perawatan endodontik yang belum selesai. Tidak ada lesi periapikal
diamati.
Pada saat kontrol, pemeriksaan oral mengindikasikan keadaan normal daerah
yang terkena. Gigi 17 telah dicabut oleh departemen yang lain, karena pasien percaya
bahwa itu adalah penyebab rasa sakit berdenyut-denyut. Secara klinis, ada soket
ekstraksi penyembuhan gigi 17 dan penyembuhan daerah ulserasi yang terlihat
sebagai daerah eritema. Nyeri yang terkait dengan daerah post ulcerated telah teratasi.
Namun, dia melaporkan nyeri berdenyut terus-menerus di daerah di mana gigi 17
telah diekstraksi. Tidak ada limfadenopati submandibular teramati pada kunjungan
ini. Departemen Penyakit Mulut menduga trigeminal neuralgia sebagai penyebab rasa
sakit berdenyut-denyut. Pasien diresepkan mengkompres kasa pada mukosa dengan
0,05% chlorhexidine glukonat tiga kali sehari selama 3 hari untuk menyembuhkan
mukosa mulut, ditambah 100 mg carbamazepine dua kali sehari selama 5 hari. Pasien
diminta untuk kembali kontrol setelah 5 hari.
Pada kontrol terakhir, daerah eritematosa benar-benar sembuh dan dari
mukosa yang lain tampak normal, dengan soket gigi 17 yang sembuh setelah
ekstraksi (Gambar 3). Pasien melaporkan tidak ada rasa sakit yang terkait di daerah
post ulcerated. Namun, rasa sakit berdenyut di daerah gigi 17 tercatat sebagai
"perasaan aneh." Dosis 100 mg carbamazepine diresepkan dua kali sehari selama 2
minggu.
penyakit mulut, karena banyak komplikasi klinis yang mungkin timbul, meskipun
yang berasal dari alam.
sebaiknya digunakan 2-3 kali sehari setelah sikat gigi siang hari , malam
hari dan sikat gigi sebelum tidur.
3. Berapa harikah soket ekstraksi gigi 17?
Tidak diketahui pasti, tetapi penyembuhan
setelah
pencabutan
analisis
dengan
menggunakan
metode
Gas
dari
tumbuhan
poplar
menunjukkan
bahwa
propolis
gluconate
mempunyai
daya
bakterisidal
dan