PENDAHULUAN
rata
atau
cembung
rangkap,
umumnya
bulat,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi
sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pembasah (Anief,
2006).
Tablet cetak dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang
umunya
mengandung
laktosa
dan
serbuk
sukrosa
dalam
cetak langsung.
Untuk mengetahui apakah uji preformulasi bahan memenuhi syarat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Bahan
2.1.1. Asetosal
Nama Resmi
: Acidum Acetylsalicylicum
Berat Molekul
: 180,316
Rumus Molekul
: C9H8O4
Pemerian
Penyimpanan
-
Acetosal mengandung tidak kurang dari 99,5% C9H8O4 dihitung terhadap zat
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima
sama bentuknya.
- Bahan organik asing tidak lebih dari sesepora sel (Ditjen POM, 1995).
2.1.3 Talkum
Nama resmi
: Talcum
Sinonim
Pemerian
Penyimpanan
-
2.1.4 Avicel
Nama Resmi
: Mikrokristalin Selulosa
Sinonim
: Avicel,
Berat Molekul
: 360,31(Monohidrat)
342,30 (Anhidrat)
Pemerian
Kelarutan
2.1.5
Magnesium Stearat
Nama resmi
: Magnesii Stearas
Sinonim
: Mg Stearat
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
2.2 Metode
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet
cetak dan tablet kempa (Depkes RI, 1979).
Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan merupakan
bentuk sediaan yang paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan
memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja.
Tablet dapat dibuat dalam berbagai ukuran, bentuk dan penandaan permukaan
tergantung pada desain cetakan. Tablet berbentuk kapsul umumnya disebut kaplet
(Depkes RI 1979).
Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan
tekanan rendah ke dalam lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung
pada
ikatan kristal yang terbentuk selama proses pengeringan selanjutnya dan tidak
tergantung pada kekuatan tekanan yang diberikan (Depkes RI, 1979).
Table triturat merupakan tablet cetak atau kempa berbentuk kecil, umumnya
silindris, digunakan untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan
obat. Jenis tablet ini sekarang sudah jarang digunakan. Tablet hipodermik adalah
tablet cetak yang dibuat dari bahan yang mudah melarut atau melarut sempurna
dalam air, dulu umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi hipodermik.
Diberikan secara oral atau jika diperlukan ketersediaan obat yang cepat seperti
halnya pada tablet nitrogliserin, diberi secara sublingual (Depkes RI, 1979).
Tablet bukal digunakan dengan cara meletakkan tablet di antara pipi dan
gusi dan tablet sublingual digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah
lidah, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Bebeapa
obat mudah diserap dengan cara ini (seperti nitrogliserin dan hormon steroid
tertentu) dan mempunyai banyak keuntungan (Depkes RI, 1979).
Tablet effervesen yang larut, dibuat dengan cara dikempa; selain zat aktif,
juga mengandung campran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan natrium
bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan karbondioksida.
Tablet dilarutkan atau didispersikan dalam air sebelum pemberian. Tablet
efervesen harus disimpan dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab,
pada etiket tertentu tidak langsung di telan (Depkes RI, 1979).
Ciri - ciri fisik tablet kompresi ( tekan ) cukup dikenal sampai kalangan
awam. Ada tablet ynag bundar, lonjong, dan ada juga yang segi tiga. Ada tablet
yang tebal dan lainnya tipis. Ada tablet yang diameternya lebih besar dari yang
lainnya. Ada yang datar sedang lainnya bervariasi cekung, cembungnya. Ada yang
diberi garis menjadi 2 atau 4 bagian sehingga mudah dipotong-potong secara tepat
untuk digunakan pada pemakainnya (Ansel, 2008).
Bentuk dan garis tengah ditentukan oleh punch dan die yang digunakan
untuk mengkompresi (menekan) tablet. Bila punch-nya kurang cembung maka
tablet yang dihasilkan lebih datar, sebaliknya semakin cekung punch ini semakin
cembung tablet yang dihasilkan. Punch yang mempunyai simbol yang menonjol
akan menghasilkan simbol yang menonjol ke dalam tabletnya, punch yang
mempunyai ukuran yang menonjol ke dalam akan menghasilkan tablet dengan
simbol atau monogram yang menonjol keluar, monogram dapat ditempatkan pada
salah satu atau kedua sisi dari tablet tergantung pada dipakainya punch yang ada
monogramnya berada dibawah dan/ atau di atas (Ansel, 2008).
Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata atau
cembung rangka, umumnya bulat, mengandungsatu jenis obat atau lebih dengan
atau tanpa zat tambahan (Anief, 2006).
Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengembang, zat
pengisi, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah (Anief, 2006).
Tablet digunakan baik untuk tujuan pengobatan lokal atau sistemik.
Pengobatan lokal misalnya:
1
lokal.
Lozenges, trochisci, digunakan untuk efek lokal di mulut dan
tenggorokan, umumnya digunakan sebagai anti infeksi (Anief, 2006).
Syarat-syarat tablet :
1
A
15%
B
30%
26mg 150mg
10%
20%
151mg 300mg
7,5%
15%
penghancur/pengembang
(disintegrant)
berfungsi
membantu
hancurnya tablet setelah ditelan. Misalnya pati, pati dan selulosa yang dimdifikasi
secara kimia, asam alginat, selulosa mikrokristal, dan povidon sambung-silang
(Syamsuni, 2006).
Bahan pelicin (lubrikan/lubricant) berfungsi mengurangi gesekan selama
proses pengempaan tablet dan juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat
pada cetakan. Misalnya senyawa asam stearat dengan logam, asam stearat, minyak
nabati terhidrogenasi, dan talk. Umumnya lubrikan bersifat hidrofob, sehigga
dapat menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet. Oleh karena itu,
kadar lubrikan yang berlebih harus dihindari. PEG dan garam lauril sulfat dapat
digunakan, tetapi kurang memberikan daya lubrikasi yang optimal dan diperlukan
dalam kadar yang lebih tinggi (Syamsuni, 2006).
Glidan adalah bahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengalir
serbuk, umumnya digunakan dalam kempa langsung tanpa proses granulasi.
Misalnya silika pirogenik koloidal (Syamsuni, 2006).
Bahan pewarna (colouring agent) dan lak berfungsi meningkatkan nilai
estetika atau untuk identitas produk (Syamsuni, 2006).
Bahan pengaroma (flavour) berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat
yang tidak enak (misalnya tablet isap penisilin), biasanya digunakan untuk tablet
Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan adalah
selulosa mikrokristal, laktosa anhidrat, laktosa semprot-kering, sukrosa yang
dapat dikempa dan beberapa pati termodifikasi, misalnya tablet hexamin, tablet
NaCl, tablet KmnO4.
Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet:
1
Binding, kerusakan tablet akibat massa yang akan dicetak melekat pada
atas.
Penyebabnya adalah:
a Daya pengikat dalam massa tablet kurang.
b Massa tablet terlalu banyak fines, terlalu banyak mengandung udara
c
d
e
5
tercetak.
Formulanya tidak sesuai.
Die dan punch tidak rata.
Mottling, terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan
tablet.
Crumbling, tablet terjadi retak dan rapuh. Penyebabnya adalah kurang
tekanan pada pencetakan tablet dan zat pengikatnya kurang (Syamsuni,
2006).
Penyimpanan tablet dilakukan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang
sejuk dan terlindung cahaya. Wadah yang digunakan harus diberi etiket wadah
atau kemasan tablet harus disebutkan:
1. Nama zat berkhasiat atau nama tabletnya
2. Jumlah zat atau zat-zat yang berkhasiat dalam tiap tablet (Anief, 2006).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
- Ayakan ukuran 40
- Alu
- Cakram
- Corong
- Corong alir
- Desintegration tester
- Gelas ukur 25 ml
- Gelas beker 250 ml
- Gunting
- Hardness tester
- Jangka sorong
- Kertas perkamen 1 kajang
- Kertas perkamen kecil
- Kuas
- Loyang
- Lumpang
- Mesin pencetak tablet
(Coeplay)
(Coeplay)
(Pyrex)
(Iwaki Pyrex)
(Coeplay)
(Erweka)
10
- Penjepit tabung
- Pinset
- Pot plastik besar
- Pot plastik kecil
- Roche friabilator
- Serbet
- Spatula
- Strong Cobb
- Sudip
- Timbangan analitik
- Tissue 250 sheets
3.2 Bahan
-
(Coeplay)
(Coeplay)
(Boeco Germany)
(Nice)
Acetosal
Amilum manihot
Avicel
Magnesium stearat
Talkum
350 mg
Amilum manihot
5%
Talkum
1%
Mg stearat
1%
Avicel
qs
: Cetak langsung
Diameter
: 11 mm
Bobot tablet
: 400 mg
Jumlah tablet
: 160 tablet
Jumlah Tablet
: 160 tablet
: 160 tab 400 mg
= 64000 mg
= 64 gram
11
Asetosal
Amilum Manihot 5%
= 56000 mg
= 56 gram
5
64
= 100
gram
= 3,2 gram
-
Talkum 1%
1
64 gram
100
0,64 gra m
Mg Stearat 1%
1
64 gram
100
0,64 gra m
Laktosa
3.6 Prosedur
3.6.1 Pembuatan Tablet Acetosal
-
Ditimbang acetosal 56 gram, amilum manihot 3,2 gram, avicel 2,28 gram,
Dicetak tablet.
Dialirkan granul kering yang akan dicetak ke dalam corong alir yang
12
dengan diameter sesuai tablet yang akan dicetak dan diatur dienya
Dimasukkan massa tablet ke dalam hopper, lalu diatur sekrup atas dan
seluruhnya
Dicatat jumlah tablet yang tercetak
satu-persatu.
Dihitung deviasi dan diambil 3 berat tablet berdeviasi tinggi.
13
awal.
Dimasukkan tablet ke dalam alat dengan pengaturan 100 kali selama
4 menit.
Dikeluarkan 20 tablet tadi, dibersihkan dari debu dan ditimbang
berat akhir.
14
3.3.7 Flowsheet
3.3.7.7.1
Acetosal 56
gram
Avicel
2,88 g
Mg Stearat
0,64 g
Talkum
0,64 g
semua
bahan
kedalam lumpang
Diaduk hingga homogen
Massa Tablet
mengalir
Dihitung sudut diamnya
=28,04
15
berdeviasi tinggi
A1 = 5,15 %
A2 = 3,09 %
B = 5,15 %
3.7.4.2 Flowsheet Waktu hancur
Tablet
Dimasukkan 6 tablet ke dalam masing-masing
17
tablet
diuji kekerasan tablet dengan menekan tombol "test"
dicatat angka kekerasan yang tertera pada layar
percobaan dilakukan untuk 5 tablet (data kekerasan :
2,81; 2,37; 2,67; 2,25; 2,78)
-
dibersihkan 20
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Uji Preformulasi
-
Sudut Diam
Data:
NO
1
2
3
Rata-rata
Sudut diam:
Tg =
Tinggi (h=cm)
2,2
2,4
2,3
2,3
Diameter (d=cm)
10,4
10,5
10,6
10,5
2h
d
2 x 22,3 6,14
=
10,5
10,5
Tg = 0, 43
= 23,66
-
Waktu Alir
Data:
NO
1
2
3
Rata-rata
Waktu alir
3.8 detik
3,74 detik
3,6 detik
3.713 detik
Indeks Tap
NO
Vo
Vtap
19
I rata-rata
1
2
3
25 ml
25 ml
25 ml
Rata-rata
23 ml
22,5 ml
23 ml
8%
10%
8%
8,6%
Indeks tap 1:
VoVtab
2523
x 100 =
100 =8
Vo
25
Indeks tap 2:
VoVtab
2522,5
x 100 =
x 100 =10
Vo
25
Indeks tap 3:
VoVtab
2522
x 100 =
x 100 =8
Vo
25
Rata-rata:
1+2+3 8+10+ 8
=
=8,6
3
3
x=
=396,5 mg
Berat rata-rata=
2 0 tablet
20
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A1 =
Bobot (mg)
400
420
380
400
390
400
370
400
390
390
Deviasi
3,5
23,5
16,5
3,5
6,5
3,5
26,5
3,5
6,5
6,5
16,5
100 =4,16
396,5
20
No
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bobot (mg)
390
400
410
410
390
400
400
390
400
400
Deviasi
6,5
3,5
13,5
13,5
6,5
3,5
3,5
6,5
3,5
3,5
A2 =
B=
23,5
100 =5,92
396,,5
26,5
100 =6,68
396,,5
Kekerasan (kg)
12,4
14,4
12,99
13,6
7,47
12,1
Uji Friabilitas
Data : A = 7,93 gram
B = 7,53 gram
Maka friabilitas tablet
AB
100
A
7,937,53
100
= 5,04%
7,93
Diameter (mm)
11,0
11,10
11,15
11,08
Tebal (mm)
2,25
2,45
2,05
2,25
21