EVALUASI KURIKULUM
DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
1. Admin.
(2011).
Evaluasi
Kurikulum.
[Online].
Tersedia:
http://www.sarjanaku.com/2011/11/evaluasi-kurikulum.html
[20
November 2012]
Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan
kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan
keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan
oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum
dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pemegang system pendidikan
dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi
kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para
pelaksana
pendidikan
lainnya,
dalam
memahami
dan
membantu
[Online].
Tersedia:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/08/28/10014417/Selesai.
Evaluasi.
for
Research
in
Education.
[Online].
https://dspace.gla.ac.uk/bitstream/1905/249/1/075.pdf
[20
Tersedia.:
November
2012]
Evaluasi memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan tentang
bahan-bahan dikelas. Pendekatan umum dalam evaluasi memiliki empat
tahap: (1) menentukan dasar dimana keputusan atau penilaian akan dibuat
(kriteria) dan dinyatakan secara eksplisit, (2) mengumpulkan informasi yang
relevan dengan menggunakan kriteria tersebut, (3) menganalisis informasi
dalam menggunakan kriteria yang ada, (4) menjabarkan antara pro dan kontra
terhadap keputusan atau penilaian yang telah dibuat.
Mengevaluasi: Membuat Putusan dan mengambil Keputusan.
Evaluasi adalah proses mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk
membantu dalam membuat keputusan atau penilaian. Untuk membuat
evaluasi Anda memerlukan informasi dan kriteria terhadap apa yang akan
dinilai.
4. Ibrahim.
(2003).
Evaluasi
Kurikulum.
[Online].
Tersedia:
dalam
mengimplikasikan
sistem
yang
pentingnya
fase
ada.
ini
Uraian
dalam
singkat
keseluruhan
di
atas
kegiatan
Kurikulum
Pendidikan
Tinggi.
[Online].
Tersedia:
[18
November 2012]
Evaluasi kurikulum bertujuan untuk: (a) memperoleh informasi yang
berharga yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan pendidikan
Islam, (b) meningkatkan relevansi pendidikan Islam dengan kebutuhan dunia
Islam dan pasar, dan (c) menyediakan informasi yang lengkap bagi
kepentingan akreditasi dan sosialisasi kualitas pendidikan Islam pada
masyarakat Islam sebagai stakeholder.
8. NN.
(2007).
Evaluasi
http://www.puskur.net/
Kurikulum.
index.php?
[Online].
Tersedia:
menu=profile&pro=118&iduser=5
&
Instructional
Practice.
[Online].
Tersedia:
(1998).
Assessment
and
Evaluation.
[Online].
https://www.k12.gov.sk.ca/docs/health/health6-9/assess.html
Tersedia:
[20
November 2012]
Ada kebutuhan untuk mengetahui apakah kurikulum baru diimplementasikan
secara efektif dan apakah mereka memenuhi kebutuhan siswa. Di tingkat
provinsi, evaluasi kurikulum melibatkan mengumpulkan informasi dan
membuat penilaian tentang efektivitas kurikulum di tingkat propinsi
berwenang. Alasan utama untuk evaluasi kurikulum adalah untuk
merencanakan
perbaikan
kurikulum.
Peningkatan
tersebut
mungkin
Program
Evaluation.
[Online].
Tersedia:
[Online].
Tersedia:
http://www.slideshare.net/20091312/evaluasi-kurikulum
[21
November 2012]
Keterlaksanaan dan keberhasilan evaluasi kurikulum bergantung pada
pendekatan dan strategi yang digunakan oleh evaluator. Pendekatan menuju
pada dasar, arah, tujuan dan teknik yang ditempuh dalam memulai dan
melaksanakan kegiatan evaluasi kurikulum. Oleh karena itu, pendekatan
evaluasi dan strategi evaluasi adalah dua hal yang saling terkait dan terpadu
guna mewujudkan hasil evaluasi yang optimal. Program evaluasi kurikulum
didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut : (a) evaluasi kurikulum
didasarkan atas tujuan tertentu, (b) evaluasi kurikulum harus bersifat objektif,
(c) evaluasi kurikulum bersifat komprehensif, (d) evaluasi kurikulum
dilaksanakan secara kooperatif, (e) evaluasi kurikulum harus dilaksanakan
secara efisien, (f) evaluasi kurikulum dilaksanakan secara berkesinambungan.
8
(1)
http://www.slideshare.net/Marlina_Siagian/peranan-evaluasi-
10
Tersedia:
http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-
sumarno/alasan-adanya-evaluasi-terhadap-kurikulum
[20
November
2012]
Penggunaan perspektif kurikulum yang berbeda sebagai pembanding Postner
mengemukakan ada lima perspektif dalam kurikulum yaitu traditional,
experiential, behavioral, structure of discipline, dan constructivist. Masingmasing perspektif ini memiliki tujuannya masing-masing. Dalam melakukan
evaluasi kurikulum kita harus mengetahui perspektif kurikulum yang akan
dievaluasi dan perspektif kurikulum pembanding. Hal ini sering terlihat
dalam evaluasi kurikulum dengan menggunakan metode comparative
outcome based yang bila tidak memperhatikan masalah ini akan melahirkan
bias dalam evaluasi. Kurikullum dengan perspektif tradisional tentu saja
belainan dengan kurikulum yang memiliki perspektif construtivist. Contoh
kurikulum tradisional menekankan pada konsep dasar dan keterampilan
berpikir. Apabila ada penelitian yang menghasilkan bahwa kurikulum
tradisional dipendidikan dokter lebih baik dalam hal knowledge dibandingkan
dengan PBL hal ini tentu saja dapat dimengerti karena perspektifnya berbeda.
Penelitian yang menggunakan metode perbandingan kurikulum yang
perspektifnya berbeda ini seringkali menjadi kritikan oleh para ahli.
18. Suydam, Marilyn N. (1990). Curriculum and Evaluation Standards for
Mathematics Education. ERIC/SMEAC Mathematics Education Digest No.
1, 1990. ERIC Clearinghouse for Science Mathematics and Environmental
Education
Columbus
OH.
[Online].
Tersedia:
yang
Dihadapi.
[Online].
Tersedia:
http://zulharman79.
13