Anda di halaman 1dari 27

Sgd 24

BLOK TROPICAL MEDICINE

Skenario 5 Blok Tropical medicine


Tn: Arif 45 tahun, pekerjaan peternak ayam, diantar
oleh keluarganya pada suatu malam ke Rumah
sakit terdekat dengan keluhan demam tiba-tiba, di
ikuti dengan sesak nafas dan batuk, sebelumnya
ayam-ayam Tn arif yang diternakkan mengalami
mati mendadak.
Apa yang terjadi pada Tn Arif ?
Dari hasil pemeriksaan dokternya :
Terlihat penderita demam, sesak napas disertai
batuk-batuk, tidak gelisah, hal ini dialami 2 hari
ini.
Ditemukan riwayat : kontak dengan unggas
2

Pada pemeriksaan fisik : ditemukan ronkhi basah pada


kedua lap paru(+) , tekanan darah :120/80 , denyut
nadi : 96x/menit , frekuensi napas : 28x/menit.
Foto toraks ditemukan kelainan infiltrar kedua lap paru
Pemeriksaan darah tepi :
Hb : 13 gr% , Leukosit : 2000/mm 3 , trombosit :
350000/mm3 . Hitung jenis leukosit : Eos 9%, Baso
1%, Neutrofil batang 4% , Neutrofil segmen 50% ,
Limfosit 30%, Monosit 6%
1. Bagaimana pendapat anda mengenai kasus ini ?
2. Apa rencanayang akan anada kerjakan selanjutnya
pada Tn Arif ?
3

TERMINOLOGI

IDENTIFIKASI MASALAH
Apa yang menyebabkan Tn Arif mengalami demam
tiba-tiba yang diikuti sesak nafas dan batuk?
Apakah ada hubungan antara ayam Tn arif yang
mati mendadak dengan keluhannya?
Apa yang terjadi pada Tn arif?
Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan?
Apakah pada hasil pemeriksaaan darah tepi
dijumpai kelainan?
Bagaimana pendapat anda mengenai kasus ini?
Apa rencana yang akan anda kerjakan selanjutnya
pada Tn arif?
5

ANALISA MASALAH

Apa yang menyebabkan Tn Arif mengalami demam


tiba-tiba yang diikuti sesak nafas dan batuk?
Jawab :
Demam : karena reaksi inflamasi
Sesak napas dan batuk karena
virus bereplikasi di nasofaring
infeksi flu nya menyebar ke paru-paru
Pertukaran oksigen terganggu karena terdapatnya infiltrat
yang menyebabkan CO2 (karbondioksida) menumpuk

Apakah ada hubungan antara ayam Tn arif yang


mati mendadak dengan keluhannya?
Jawab :
ada, kemungkinan ayam yang mati (sebagai host)
virus terhirup( udara) ,kontak lansungmasuk
tubuh Ossistem pertahan tubuh aktif
inflamasi replikasi virus

Apa yang terjadi pada Tn arif?


Jawab:
Flu burung

Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan?


Jawab:

Pemeriksaan serologi deteksi antibodi


Lumbal pungsi
PCR
Kultur sputum
Hapusan tenggorokan

Apakah pada hasil pemeriksaaan darah tepi


dijumpai kelainan?
Normal :

Hb laki-laki = 12-14 gr%


Leukosit = 4000-10.000 mengalami leukopenia
trombosit = 150.000 -450.000 /mm3
Eos = 1 3 %
tidak normal
Baso= 0-1 %
Neutrofil batang : 2 6 %
Neutrofil segmen : 50 70 %
Limfosit : 20 40 %
Monosit : 2 8 %

10

Bagaimana pendapat anda mengenai kasus ini?


Jawab : penyakit flu burung ini merupakan penyakit
yang membahayakan dan menular yang
disebabkan oleh virus H5N1 pada unggas.
Penularannnya bisa secara kontak lansung dan
tidak lansung.

11

Apa rencana yang akan anda kerjakan selanjutnya


pada Tn arif?
Jawab :
Isolasi
Vaksinasi pada hewan ternaknya
Hewan yang sudah mati dibakar
Pengobatan simtomatis

12

POHON
TOPIK

Unggas
Virus H5N1

Kontak langsung
dengan Unggas

FLU BURUNG

1. Tinja
2. Sekret sal
napas
3. Kaki

Secara langsung
Foto toraks :
gambaran
infiltrat pada
kedua lap paru

Secara tidak
langsung

Udara
13

LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa/i mengetahui, memahami dan mampu
menjelaskan :
Flu burung (defenisi, etiologi, epidemiologi ,gejala klinis,
patofisiologi, penatalaksanaan , pencegahan )

14

DEFINISI
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian
Influenza) adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza tipe A dan
ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang
disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1
pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di
Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand,
Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan
Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi
burung dan transportasi unggas yang terinfeksi.

15

Etiologi
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe
A. Virus influenza termasuk famili
Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat
berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat
menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus
influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan
Neuramidase (N), kedua huruf ini digunakan
sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang
banyak jenisnya. Pada manusia hanya terdapat
jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7.
Sedangkan pada binatang H1-H5 dan N1-N9.
16

Strain yang sangat virulen/ganas dan


menyebabkan flu burung adalah dari
subtipe A H5N1. Virus tersebut dapat
bertahan hidup di air sampai 4 hari pada
suhu 220 C dan lebih dari 30 hari pada 00
C. Virus akan mati pada pemanasan 600 C
selama 30 menit atau 560 C selama 3 jam
dan dengan detergent, desinfektan
misalnya formalin, serta cairan yang
mengandung iodine.
17

Gejala Flu Burung


Gejala utama flu burung pada unggas adalah kematian
unggas secara mendadak tanpa gejala sakit
sebelumnya. Pada ayam yang telah mati terlihat tandatanda: keluar lendir dari hidung dan mulut, terdapat
bercak biru pada jengger dan bercak merah pada kaki.
Manusia juga dapat terserang flu burung. Orang yang
terkena flu burungbiasanya menunjukkan gejala seperti
flu pada umumnya berupa demam(suhu diatas 38 0 C),
infeksi mata, sakit tenggorokan, batuk, ber-ingus,
nyeriotot, sakit kepala, dan lemas. Akan tetapi, flu ini
dalam waktu singkat dapatmenimbulkan peradangan di
paru-paru (pneumonia) dan dapatmenimbulkan
kematian.
18

19

Patofisiologi
Flu burung manusia ayam
atau unggas yang terinfeksi flu
burung. Virus flu burung saluran
pencernaan unggas Unggas
yang terinfeksi tinja
mengering dan hancur
semacam bubuk. Bubuk dihirup
oleh manusia atau binatang
lainnya. Menurut WHO, flu burung
lebih mudah menular dari unggas

20

Masa Inkubasi
Masa Inkubasi
- Pada Unggas : 1 minggu
- Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari
sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala.
Pada anak sampai 21 hari .

21

Patogenesis
Infeksi virus H5N1 dimulai ketika virus memasuki sel
hospes setelah terjadi penempelanspikes virion dengan
reseptor spesifik yang ada di permukaan sel hospesnya.
Virion akan menyusup ke sitoplasma sel dan akan
mengintegrasikan materi genetiknya di dalam inti sel
hospesnya, dan dengan menggunakan mesin genetik dari
sel hospesnya, virus dapat bereplikasi membentuk virionvirion baru, dan virion-virion ini dapat menginfeksi kembali
sel-sel disekitarnya. Dari beberapa hasil pemeriksaan
terhadap spesimen klinik yang diambil dari penderita
ternyata avian influenza H5N1 dapat bereplikasi di dalam
sel nasofaring (Peiris JS,et.al. 2004), dan di dalam sel
gastrointestinal (de Jong MD, 2005, Uiprasertkul M,et.al.
2005).
22

Cara penularan
Ada 2 kemungkinan cara penularan virus H5N1.
Pertama, virus H5N1 diduga pada awalnya hanya
menyerang burung-burung liar. Burung-burung liar ini
kemudian berinteraksi dengan unggas atau burung
yang dipelihara oleh manusia. Interaksi tersebut
menyebabkan virus H5N1 menular dari burung liar ke
unggas atau burung peliharaan dan mengakibatkan
kematian mendadak unggas atau burung. Manusia
yang berkontak langsung dengan unggas atau burung
yang terinfeksi (terkena) flu burung akan tertular
H5N1. H5N1 dalam tubuh manusia akan berinteraksi
dengan virus influenza dan akhirnya bermutasi
menjadi virus flu burung baru yang dapat menular dari
manusia ke manusia lain.
23

Kemungkinan kedua, virus H5N1


awalnya menyerang burung-burung
liar, lalu terlebih dahulu menular ke
hewan babi. Hewan babi ini juga dapat
tertular virus influenza dari manusia.
Apabila didalam tubuh babi terdapat
virus H5N1 dan virus influenza maka
akan terjadi interaksi antar virus.
Interaksi ini menyebabkan terjadinya
mutasi virus H5N1 dan menghasilkan

24

25

Pencegahan Flu Burung


Flu burung harus kita cegah karena bisa menimbulkan kematian secara
besar-besaran pada unggas dan manusia serta belum ditemukan
obatnya.Salah satu bentuk pencegahan flu burung adalah gerakan KITA
BISA yang digalakkan oleh pemerintah.
Kandangkan ayam dan bebek secara terpisah
Ingat selalu cuci tangan dengan sabun setelah kontak langsung dengan
unggas
Tidak boleh membuang unggas mati ke sungai sebaiknya dikubur atau di
pendam
Ayam/bebek yang mati jangan diperjual belikan

Bersihkan kandang unggas setiap hari


Ikuti anjuran vaksinasi secara teratur
Segera laporkan ayam yang mati mendadak ke pihak berwenang
Ayam dan bebek harus dimasak dengan matang
26

Pengobatan
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah.
1) Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
2) Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral
(infus).
3) Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg
dosis tunggal selama 7 hari.
4) Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat
mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5
hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam
2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan
100 mg 2 kali sehari.
27

Anda mungkin juga menyukai