TERMINOLOGI
IDENTIFIKASI MASALAH
Apa yang menyebabkan Tn Arif mengalami demam
tiba-tiba yang diikuti sesak nafas dan batuk?
Apakah ada hubungan antara ayam Tn arif yang
mati mendadak dengan keluhannya?
Apa yang terjadi pada Tn arif?
Pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan?
Apakah pada hasil pemeriksaaan darah tepi
dijumpai kelainan?
Bagaimana pendapat anda mengenai kasus ini?
Apa rencana yang akan anda kerjakan selanjutnya
pada Tn arif?
5
ANALISA MASALAH
10
11
12
POHON
TOPIK
Unggas
Virus H5N1
Kontak langsung
dengan Unggas
FLU BURUNG
1. Tinja
2. Sekret sal
napas
3. Kaki
Secara langsung
Foto toraks :
gambaran
infiltrat pada
kedua lap paru
Secara tidak
langsung
Udara
13
LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa/i mengetahui, memahami dan mampu
menjelaskan :
Flu burung (defenisi, etiologi, epidemiologi ,gejala klinis,
patofisiologi, penatalaksanaan , pencegahan )
14
DEFINISI
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian
Influenza) adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza tipe A dan
ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang
disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1
pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di
Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand,
Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan
Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi
burung dan transportasi unggas yang terinfeksi.
15
Etiologi
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe
A. Virus influenza termasuk famili
Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat
berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat
menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus
influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan
Neuramidase (N), kedua huruf ini digunakan
sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang
banyak jenisnya. Pada manusia hanya terdapat
jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7.
Sedangkan pada binatang H1-H5 dan N1-N9.
16
19
Patofisiologi
Flu burung manusia ayam
atau unggas yang terinfeksi flu
burung. Virus flu burung saluran
pencernaan unggas Unggas
yang terinfeksi tinja
mengering dan hancur
semacam bubuk. Bubuk dihirup
oleh manusia atau binatang
lainnya. Menurut WHO, flu burung
lebih mudah menular dari unggas
20
Masa Inkubasi
Masa Inkubasi
- Pada Unggas : 1 minggu
- Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari
sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala.
Pada anak sampai 21 hari .
21
Patogenesis
Infeksi virus H5N1 dimulai ketika virus memasuki sel
hospes setelah terjadi penempelanspikes virion dengan
reseptor spesifik yang ada di permukaan sel hospesnya.
Virion akan menyusup ke sitoplasma sel dan akan
mengintegrasikan materi genetiknya di dalam inti sel
hospesnya, dan dengan menggunakan mesin genetik dari
sel hospesnya, virus dapat bereplikasi membentuk virionvirion baru, dan virion-virion ini dapat menginfeksi kembali
sel-sel disekitarnya. Dari beberapa hasil pemeriksaan
terhadap spesimen klinik yang diambil dari penderita
ternyata avian influenza H5N1 dapat bereplikasi di dalam
sel nasofaring (Peiris JS,et.al. 2004), dan di dalam sel
gastrointestinal (de Jong MD, 2005, Uiprasertkul M,et.al.
2005).
22
Cara penularan
Ada 2 kemungkinan cara penularan virus H5N1.
Pertama, virus H5N1 diduga pada awalnya hanya
menyerang burung-burung liar. Burung-burung liar ini
kemudian berinteraksi dengan unggas atau burung
yang dipelihara oleh manusia. Interaksi tersebut
menyebabkan virus H5N1 menular dari burung liar ke
unggas atau burung peliharaan dan mengakibatkan
kematian mendadak unggas atau burung. Manusia
yang berkontak langsung dengan unggas atau burung
yang terinfeksi (terkena) flu burung akan tertular
H5N1. H5N1 dalam tubuh manusia akan berinteraksi
dengan virus influenza dan akhirnya bermutasi
menjadi virus flu burung baru yang dapat menular dari
manusia ke manusia lain.
23
24
25
Pengobatan
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah.
1) Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
2) Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral
(infus).
3) Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg
dosis tunggal selama 7 hari.
4) Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat
mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5
hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam
2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan
100 mg 2 kali sehari.
27