Anda di halaman 1dari 4

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan

Pencemaran lingkungan merupakan peristiwa penyebaran bahan kimia


dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur
materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya, sehingga mengganggu
kesejehteraan manusia salah satu pencemaran lingkungan yang sedang bergejolak
pada massa sekarang ini adalan pencemaran udara.
Pencemaran udara terjadi jika komposisi zat zat yg ada diudara
melampaui ambang batas yana ditentukan . Adanya bahan- bahan kimia yang
melampaui batas dapat membahayakan kesehatan manusia. Bahan kimia yang
merupakan zat pencemar udara adalah karbondioksida (CO2), karbonmonoksida
(CO), sulfurdioksida (SO2), oksida nitrogen (NO2), senyawa hidrokarbon, dan
partikulat logam berat.
Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang
dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran
udara ternyata sangat merugikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
Amerika Serikat pada tahun 1980, Kematian yang disebabkan oleh pencemaran
udara mencapai angka kurang lebih 51.000 orang. Angka tersebut cukup
mengerikan karena bersaing keras dengan angka kematian yang disebabkan
penyakit jantung, AIDS dan lain sebagainya.
Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut
peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan
oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut
bereaksi secara metabolisme dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO
bereaksi dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + O2
Hemoglobin + CO

O2Hb (oksihemoglobin)
COHb (karboksihemoglobin)

Konsentrasi gas CO samapi dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu
kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap manusia selama
8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Pengaruh karbon monoksida (CO)
terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama dengan manusia yang satu dengan

yang lainnya. Konsentrasi gas CO disuatu ruang akan naik bila diruangan itu ada
orang yang merokok. Orang yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang
mengandung gas CO denagn konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian
menjadi encer sekitar 400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang
tinggi didalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang
yang merokok jadi meningkat. Keadaan ini sudah barang tentu sangat
membahayakan kesehatan orang yang merokok. Orang yang merokok dalam
waktu yang cukup lama (perokok berat) konsentrasi COHb dalam darahnya
sekitar 6,9%. Hal inilah yang menyebabkan perokok berat mudah terkena
serangan jantung.
Gas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam , yakni gas nitrogen monoksida
(NO) dan gas nitrogen dioksida (NO2). Kedua macam gas tersebut mempunyai
sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang
mencemari udara secara visual sulit diamati karena gas tersebut tidak berwarna
dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari
baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Udara yang
mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak berbahaya,
kecuali jika gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi gas NO yang
tinggi dapat

menyebabkan gangguan pada system saraf yang mengakibatkan

kejang-kejang. Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat menyebabkan


kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi
oleh oksigen sehinggga menjadi gas NO2. Sebagian besar pencemaran udara oleh
gas belerang oksida (SOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama
batu bara. Adanya uap air dalam udara akan mengakibatkan terjadinya reaksi
pembentukan asam sulfat maupun asam sulfit. Reaksinya adalah sebagai berikut :
SO2 + H2O

H2SO3

SO3 + H2O

H2SO4

Apabila asam sulfat maupun asam sulfit tersebut ikut berkondensasi di udara dan
kemudian jatuh bersama-sama air hujan sehingga pencemaran berupa hujan asam
tidak dapat dihindari lagi. Udara yang telah tercemar SOx menyebabkan manusia
akan mengalami gangguan pada systen pernapasaannya. Hal ini karena gas SOx

yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung,
tenggorokan dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx
tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.
Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas
dan sangat merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran
lingkungan atau bila mungkin meniadakannya sama sekali. Dalam usaha
mengurangi

dan menanggulangi

pencemaran

lingkungan dikenal

istilah

penanggulangan secara non-teknis, adalah suatu usaha untuk mengurangi dan


menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam
bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pencemaran lingkungan. antara lain meliputi :
- Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
- Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
- Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
- Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
- Menanamkan Perilaku Disiplin
Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran
lingkungan, maka langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara
teknis. Banyak macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan
secara teknis. Adapun kriteria yang digunakan dalam penanggulangan secara
teknis tergantung pada faktor berikut :
- Mengutamakan keselamatan lingkungan
- Teknologinya telah dikuasai dengan baik
- Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan
Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal
penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut :
-

Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut diatas dapat


berdiri sendiri-sendiri, atau bila dipandang perlu dapat pula dilakukan secara
bersam-sama, tergantung kepada kajian dan kenyataan yang sebenarnya.
Daftar Pustaka
Pohan, Nurhasmawaty. 2002. Pencemaran Udara dan Hujan Asam. Dari : http://
library.usu.ac.id/download/ft/kimia-nurhasmawaty2.pdf. [diakses 18
September 2014]
Siregar, Adi Batara Mulya. 2005. Pencemaran Udara, Respon Tanaman dan
Pengaruhnya Terhadap Manusia. Dari,
http://alliyatululva.mhs.unimus.ac.id/
files/2011/12/Absorbsi-Pb-dalam-tubuh.pdf. [diakses 18 September

2014]

Anda mungkin juga menyukai