Anda di halaman 1dari 3

43.

Stadium kanker ovarium


Ilmu kandungan edisi ketiga sarwono tahun 2011 hal 308-309
Stadium surgical pada kanker ovarium (FIGO 1988)
Tumor terbatas pada ovarium,
IA
: tumor terbatas pada satu ovarium kapsul utuh tidak ada tumor pada
permukaan luar tidak terdapat sel kanker pada cairan asites atau pada bilasan
peritoneum
IB
: tumor terbatas pada kedua ovarium, kapsul utuh, tidak terdapat tumor pada
permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan asites dan bilasan
peritoneum
IC
: tumoer terbatas pada satu atau dua ovarium dengan satu dari tanda tanda
sebagai berikut: kapsul pecah, tumor pada permukakan kapsul, sel kanker positif
pada cairan asites atau bilasan peritoneum
Tumoer mengenai satu ovarium atau dua ovarium dengan perluasan ke pelvis
IIA
: perluasan dan implant ke uterus dan/tuba fallopi. Tidak ada sel kanker di
cairan asites atau bilasan peritoneum
IIB
: perluasan ke organ pelvis lainnya. Tidak ada sel kanker di cairan asites atau
bilasan peritoneum
IIC
: Tumor pada stadium IIA/IIB dengan sel kanker positif pada cairan asites atau
bilasan peritoneum
Tumor mengenai satu/dua ovarium dengan metastasis ke peritoneum yang di
pastikan secara mikroskipis diluar pelvis /metastasis ke kelkenjar getah bening
regional
IIIA

: metastasis peritoneum mikroskopis di luar pelvis

IIIB
: Metastasis peritoneum makroskopis di luar pelvis dengan diameter terbesar
2cm atau kurang
IIIC
: metastasis peritoneum diluar pelvis dengan diameter terbesar lebih dari 2
cm /metastasis ke kelenjar getah bening regional
IV
:metastasis jauh ke luar rongga peritoneum. Bila terdapat efusi pleura maka
cairan pleura positif sel kanker. Termasuk metastasis ke parenkim hati.

30. tatalaksana kanker serviks.

Pengobatan
Pembedahan
Dapat dilakukan pada kan ker serviks sampai stadium IIA dan dengan hasil
pengobatan seefektif radiasi, akan tetapi memiliki keunggulan dapat meninggalkan
ovarium pada pasien usuia premenopause. Kanker serviks dengan diameter lebih
dari 4 cm lebih baik diobati dengan kemoradiasi daripada operasi. Histerektomi
memiliki mortalitas kurang dari 1%.
Radiasi ajuvan diberikan pascabedah pada kasus dengan resiko tinggi (lesi besar,
invasi limfovaskular atau stroma yang dalam dan dapat mengurangi residif sampai
50%

Radioterapi
Dapat diberikan pada semua stadium terutama mulai stadium IIB sampai IV atau
bagi pasien pada stadium yang lebih kecil tetapi tidak merupakan kandidat untuk
pembedahan. Penambahan cisplatin selama radioterapi whole pelvic dapat
memperbaiki kesistasan hidup 30-50%.
Komplikasi radiasi paling sering adalah gastrointestinal seperti proktitis, colitis dan
traktus urinarius seperti sistisis dan stenosis vagina
Tetererapi dengan Radioterapi dengan fraksi 180-200cGy per hari selama 5 minggu
dengan dosis total 5000cGY
Kemudian dilanjutkan dengan brakiterapi dosis total 8500cGY
Kemoterapi
Diberikan sebagai gabungan radiokemoterapi ajuvan / terapi paliatif pada kasus
residif. Yang paling aktif adalah cisplatin. Carboplatin juga mempunyai aktivitas
yang sama. Jenis kemoterapi yang lainnhya adalah ifosfamid dan paclitaxel
Source: ilmu kandungan edisi ketiga sarwono tahun 2011 hal 298

25. Diagnosis banding kanker serviks


Condiloma acuminata
Polyp cerviks
Sumber : ginekologi fk universitas padjadjaran bandung hal 126

16. komplikasi dari dysplasia serviks?


Lesi prakanker
Kanker serviks
Robbin,Stanley,dkk.buku ajar patologi vol 2 EGC Hal 768-9

9. indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan ginekologi.


Indikasi
-infeksi alat genital
-perdarahan pervaginam
- ada masa di alat genital
Sumber ilmu kandungan sarwono hal 121

Anda mungkin juga menyukai