Anda di halaman 1dari 5

RESUME ILMU SOSIAL DAN BUDAYA 33

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

oleh:
Faranita Lutfia Normasari (131710101029)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah salah satu istilah teoritis dalam ilmu-ilmu sosial. Akan
tetapi, dalam ilmu-ilmu sosial istilah kebudayaan sesungguhnya memiliki makna
bervariasi yang sebagian diantaranya dikarenakan bersumber dari keragaman
model yang mencoba menjelaskan hubungan antara masyarakat, kebudayaan dan
individu.Istilah kebudayaan ini berasal dari bahasa latin Cultura dari kata dasar
colere yang berarti berkembang atau tumbuh. Oleh karena itu, kebudayaan
berarti ilmu teoritis yang memiliki makna bervariasi karena bersumber dari
keragaman model yang menjelaskan hubungan antara masyarakat, kebudayaan,
dan individu. Berikut ini adalah pengertian dari kebudayaan dilihat dari beberapa
sisi;
a. Fungsi Akal dan Budi Manusia
Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki
manusia.Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan.
Budi diartikan sebagai batin manusia, panduan akal dan perasaan yang dapat
menimbang baik buruk segala sesuatu.Masyarakat manusia yang terdiri dari
individu-individu yang terlibatdalam berbagai kegiatan yang mengharuskan
mereka beradaptasi terhadap kondisi lingkungan dan hal itu harus dilakukan
secara terus menerus demi mempertahankan keberadaan masyarakat dan
terpenuhinya kebutuhan individu yang menjadi anggotanya.
b. Manusia sebagai Animal Simbolicum
Simbol merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi manusia pada
zamna dahulu kala, sebelum adanya komunikasi lisan. Simbol dapat berupa
berbagai hal antara lain, benda, peritiwa, kelakuan, tindakan manusia, ucapan
yang disesuaikan dengan daerah dan kebutuhan daerah tersebut.Oleh karena
itu, kebudayaan adalah pengetahuan yang mengorganisasi simbol-simbol
tersebut. Selain itu, fungsi dari animal simbolicum antara lain;
(1) Faktor pengembangan kebudayaan, dan
(2) Terbatas pada gugus masyarakat tertentu
c. Komponen Kebudayaan
Terwujudnya kebudayaan juga ditentukan oleh beberapa komponen.
Komponen tersebut antara lain;
(1) Individu
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam (Ki
Hajar Dewantara dalam Supartono, 1992).
(2) Masyarakat
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma
artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan dari
kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau
yang didapat melalui pendidikan formal atau informal (Robert H.
Lowi dalam Supartono, 1992).
(3) Alam

Kebudayaan adalah cara khas manusia beradaptasi dengan


lingkungannya, yakni cara manusia membangun alam guna
memenuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang dilihat
sebagai proses humanisasi (Rafael Raga Manan dalam Supartono,
1992).
2. Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggotaanggotanya seperti kekuatan alam, maupun yang bersumber dari persaingan
manusia itu sendiri untuk mempertahankan kehidupannya. Manusia dan
masyarakat memerlukan pula kepuasan baik dibidang materiil maupun spiritual.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas, untuk sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri.
3. Jenis dan Ragam Kebudayaan di Masyarakat
Mohammad Yusuf Melatoa dalam Ensiklopedia Suku Bangsa Di Indonesia
menyatakan Indonesia terdiri dari 500 etnis suku bangsa yang tinggal di lebih dari
17.000 pulau besar dan kecil. Mereka masing-masing memiliki kebudayaan yang
berbeda dengan yang lainnya. Perbedaan itu dalam kita lihat dengan menelaah
unsur-unsur kebudayaan seperti dibawah ini.
a. Ciri Kebudayaan :
(1) Bersifat menyeluruh,
(2) Berkembang dalam ruang / bidang geografis tertentu,
(3) Berpusat pada perwujudan nilai-nilai tertentu
b. Wujud kebudayaan
(1) Ide : tingkah laku dalam tata hidup
(2) Produk : sebagai ekspresi pribadi
(3) Sarana hidup
(4) Nilai dalam bentuk lahir
c. Sifat kebudayaan
(1) Beraneka ragam
Diteruskan dan diajarkan
Dapat dijabarkan :
(2) Biologi
(3) Psikologi
(4) Sosiologi : manusia sebagai pembentuk kebudayaan
Berstruktur terbagi atas item-item
Mempunyai nilai
Statis dan dinamis
Terbagi pada bidang dan aspek
4. Manusia sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan
Manusia memiliki kemampuan dalam penciptaan dan penggunaan kebudayaan.
Berikut ini adalah beberapa kemampuan tersebut;

a. Manusia sebagai pencipta kebudayaan


Manusia dianggap sebagai pencipta dari kebudayaan karena manusia itu
sendirilah yang juga nantinya menggunakan kebudayaan tersebut. Selain itu,
hanya manusia yang mampu berfikir untuk menciptakan budaya yang
disesuaikan dengan kebutuhannya yang juga disesuaikan dengan
lingkungannya. Berikut ini adalah beberapa ciptaan manusia yang berhubungan
dan berpengaruh terhadap kebudayaan;
(1) Akal, inteleginsia, dan intuisi
(2) Perasaan,
(3) Emosi
(4) Kemauan
(5) Fantasi
(6) Perilaku
b. Memanusiakan manusia melalui pemahaman terhadap konsep budaya dasar
Membedakan manusia dari makhluk jenis ciptaan Tuhan yang lainnya.
Karena hal ini berhubungan dengan kebudayaan yang salah satunya berasal
dari akal dan budi manusia, yang pada selanjutnya digunakan juga sebagai tata
cara dalam bersosialisasi dan berkehidupan dalam masyarakat ata antar
individu. Berikut ini, beberapa cara memenusiakan manusia melalui
pemahaman konsep budaya dasar;
(1) Keadilan
(2) Penderitaan
(3) Cinta Kasih
(4) Tanggung Jawab
(5) Pengabdian
(6) Pandangan Hidup
(7) Keindahan
(8) Kegelisahan
5. Proses dan Perubahan Kebudayaan
Proses pembudayaan adalah tindakan yang menimbulkan dan menjadikan
sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan. Proses tersebut diantaranya :
a. Internalisasi
Merupakan proses pencerapan realitas obyektif dalam kehidupan manusia.
b. Sosialisasi
Proses interaksi terus menerus yang memungkinkan manusia memperoleh
identitas diri serta ketrampilan-ketrampiulan sosial.
c. Enkulturasi
Enkulturasi adalah pencemplungan seseorang kedalam suatu lingkungan
kebudayaan, dimana desain khusus untuk kehidupan kelihatan sebagai
sesuatu yang alamiah belaka.
d. Difusi
Meleburnya suatu kebudayaan dengan kebudayaan lain sehingga menjadi
satu kebudayaan.
e. Akulturasi

Akulturasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan yang dalam


percampuran itu masing-masing unsurnya masih kelihatan.
f. Asimilasi
Asimilasi adalah proses peleburan dari kebudayaan sat ke kebudayaan lain.
Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan, perubahan
bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya,
dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang
mencolok. Ad pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas,
serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang
cepat. Faktor-Faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan antara lain;
a. Faktor Intern
Bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru,
pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, dan Pemberontakan/revolusi.
b. Faktor Ekstern
Perubahan lingkungan fisik manusia, pengaruh kebudayaan masyarakat
lain, dan peperangan.
6. Problematika Sosial Kebudayaan
Buku Stephen R Covey berjudul The 8th Habit: From Effectiveness to
Greatness setidaknya menjadi pemicu diskusi tentang budaya unggul akhir-akhir
ini. Para cerdik cendekia pun ribut mencari apa yang sebenarnya unggul dalam
diri kita dan apa memang ada keunggulan itu. Tidak main-main, bahkan Bapak
Presiden merasa perlu menyampaikan kepada rakyatnya untuk melahirkan budaya
unggul dalam bangsa ini.
Masyarakat kita yang berbudaya akan beruntung apabila mengenal dan akrab
dengan beberapa kebudayaan barat. Sama dengan orang barat yang mengenal dan
mencintai kebudayaan-kebudayaan Timur. Pertemuan dengan kebudayaan lain
selalu memperkaya kita sendiri. Mengagumi karya karya seni Italia, atau
menelusuri filsafat Perancis bagi orang timur pasti sangat rewarding. Yang pasti
menarik, pelancongan ke dalam kebudayaan lain tidak cenderung memiskinkan
persepsi tentang kebudayaan sendiri, melainkan memperkaya.
Ada kesan bahwa kebudayaan semakin mejadi komoditas. Kebudayaan seakanakan diapropriasi oleh elite politik, elite intelektual, elite birokrat, elite system
pendidikan atau elite budaya sendiri. Apropriasi itu berlangsung atas dua jalur.
Pertama, terungkap dalam pembicaraan tentang kebudayaan masyarakatyang
dikatakan tidak cocok untuk pembangunan.Kedua, berkebalikan dengan yang
pertama, yaitu jalur keprihatinan terhadap budaya bangsa.
Kebudayaan yang sungguh-sungguh mengancam kita adalah kebudayaan
modern tiruan. Dia mengancam karena tidak sejati, tidak substansial, semu, dan
ersatz. Kebudayaan itu membuat kita menjadi manusia plastic, manusia tanpa
kepribadian, manusia terasing, manusia kosong, manusia latah.

Anda mungkin juga menyukai