Anda di halaman 1dari 76

DIABETES

MELITUS pada
USIA
LANJUT
By:Winangun

PENDAHULUAN
DM sbg GREAT IMMITATOR G/ mirip berbagai
penyakit serang banyak organ tubuh
gangguan fungsi organ.
TIMBUL PERLAHAN TP PASTI, TAK BISA
SEMBUH SEMPURNA terkendali
Tiap tahun kasus meningkat DM type II
Inciden di US : 8,9% - 12,3%, Ind: 1,7%-5,7%.
Peningkatan DM 86-138% karena kenaikan
penduduk 40% pada tahun 2030
Perubahan kesejahtraan & manula DM .
2

GERIATRI

MANULA USIA >>> 63 TH


MULTIPLE DISEASE
PENY. DEGENERATIF .DM, HT
PEMURUNAN FUNGSI ORGAN
RENTAN PENY. INFEKSI
Perobahan fisik dan emosional

APAKAH DIABETES MELLITUS ????

Merupakan Gangguan Metabolisme


Glukosa
gangguan INSULIN

DIABETASOL

22-25 July 2009

PERKEMBANGAN/PERJALANA
N PENYAKIT DM TIPE 2
1. Normal/sehat

3.
Diabetes

2. Pre-Diabetes

4. Komplikasi
5

Gemuk tidak lagi sebagai lambang


kemakmuran
Gemuk
dulu dipandang sebagai
tanda kemakmuran..

Jaman sudah berubah,


orang makin sadar bahwa
GEMUK
= tidak menarik
= gudangnya penyakit..

DIABETES MELITUS (DM)


G U LA D ARAH
S
S

G LU KO SA
S

A lir a n D a r a h

S
S
S

S
S

S
S

S
S

S
S

200

S
S

S
S
S

S
S

S
S
S

S
S

S
S

100

S
S
S

S
S

S
S

S
S

S
S

S
S

S
S

S
S

S
S

SEL
S

300

400

S
S

S
S

S
S

S
S

Se l
H a ti

Sel
O to t

Sel
Lem ak

SS EE LL

Penyakit menahun
yang ditandai dengan
kadar glukosa darah
yang melebihi nilai
normal akibat
gangguan
metabolisme glukosa,
kekurangan hormon
insulin atau kerja
hormon insulin
terganggu
7

PENGERTIAN
DM adalah syndroma klinis cronis dg tanda
kadar gula darah diatas normal di eksekresi dl
urine manis.
PROSES GANGGUAN METABOLISME
KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN.
Gangguan INSULIN: produksi, fungsi, reseptor.
Diabetes melitus peny. KRONIS seumur
hidup. tak bisa sembuh th/ kontinyu.
Lebih mudah komplikasi: 2-4 kali CAD/ stroke
Lima kali lebih gampang ULKUS/ GANGGREN
8

INI ?
Uch Sebel !

PENYEBAB
Pasti ?? GENETIK ideopatik,Autoimun
Gangguan INSULIN fungsi, produksi, resistensi,
kerusakan receftor,
Penyakit eksokrin pankreas, defek sel beta,
ENDOKRINOPATI,
Infeksi pankreas, akut, kronis, defek.
Obat atau sat kimia,
Gangguan imunologis.
10

SIAPA YG BERISIKO
TERKENA ?

11

SIAPA SAJA BISA TERKENA DM

12

FAKTOR RESIKO DIABETES

KURANG
AKTIVITAS

OBESITAS

DIABETES

MER
OKO

KOLESTEROL
TINGGI

HIPERTENSI

DIABETASOL

22-25 July 2009

13

FAKTOR RISIKO

Usia >> 45 th,


Obesitas/ kegemukan IMT >> 23 kg/m.
Kurang aktivitas, tidak aktif,
Turunan pertama orang tua DM
Riwayat DMG, melahirkan bayi >> 4000 gr
Hipertensi dan dyslepidemia,
Polycistic ovarial syndroma (PCOS) resis insulin,
Riwayat toleransi glukose tergangguTGT/GDPT
Memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler.
14

Problem kesehatan yang terkait


obesitas
Stroke
Risiko 2 x lipat

Osteoartritis
Risiko 2 x lipat

Tek. Darah Tinggi


Risiko 2 x lipat

Jantung koroner
Risiko 6 x lipat

Kanker Payudara
Risiko 3 x lipat
Batu Empedu Risiko
3 x lipat
Mslh Kehamilan
Risiko 2 x lipat

Diabetes II
Risiko 10 x lipat

Kanker Pankreas
Risiko 2 x lipat

Encok
Risiko 3 x lipat

Kanker Rahim
Risiko 5 x lipat

Kanker Kolon
Risiko 2 x lipat

15

RISIKO PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE PADA


SINDROM METABOLIK

Gelfand EV. et al. 2006, Vasudevan AR. et al. 2005, Desprs 2006

16

LELAKI BISA HAMIL ?

17

OBESITAS :

dapat menimbulkan berbagai


problem

Penampilan kurang menarik


Rasa percaya diri berkurang
Kesehatan fisik terganggu
Gagal mengatasi obesitas,
menyebabkan
efek metabolik DM II
membahayakan
kesehatan

18

GEJALA KLINIS

Sangat bervariasi ringan berat.


Khas 3 P : Polypagi, polydipsi, polyuria.
Gejala umum lemah, letih lesu, cepat lelah
Berat badan menurun,
Luka sukar sembuh, gatal-gatal,
Mata kabur, kesemutan, baal,.
Keputihan , Infeksi saluran kencing,
Impotensi, gelisah, gangguan tidur,
> bersama dg TBC atau penyakit lain/ komorbid
19

Gejala Tidak Khas


Kesemutan
Gatal di daerah genital
Kesemutan

Keputihan
Infeksi sulit sembuh
Pengelihatan Kabur

Sering timbul bisul

Cepat lelah
Mudah mengantuk
Sering timbul bisul

Penglihatan kabur

20

Berat badan berlebih justru erat kaitannya dengan penyakit, seperti :


Diabetes Mellitus, jantung, stroke, radang sendi, .

OBESITAS-SINDR.METAB./RIS/08-07

Pendapat bahwa badan gemuk lambang kemakmuran, kini sudah


berubah total.

21

GEJALA / KELUHAN DM

22

Sering buang air kecil, terutama pada


malam hari

Berat badan menurun

Cepat merasa lapar dan haus

23

Cepat merasa lelah dan mengantuk

GEJALA DIABETES

Sering kencing

Penglihatan kabur
sering berganti
kacamata

Mudah lapar dan


haus

Gatal-gatal,
terutama
di sekitar
kemaluan

Berat badan
menurun

Melahirkan bayi 4
Kg

Cepat lelah dan


mengantuk

Impoten

Luka sulit
sembuh

Kesemutan

24

DIAGNOSIS

Diagnosis DM mutlak perlu periksa laboratorium


1.Gejala klasik DM + Kadar Gula darah sewaktu
200 mg/ dl ( 11,1 mmol/L)
2.Gejala klasik DM + kadar gula darah puasa
126 mg/dl ( 7,0 mmol/L)
3. Kadar gula darah puasa 126mg/dl dan
kadar gula darah 2 jam TTGO 200 mg/dl
Bila tak memenuhi kreteria normal / DM
1.TGT : gula darah 2 jam TTGO 140-199 mg/dl
2.GDPT : Gula darah puasa : 100-125 mg/ dl.
25

screening

Perlu dilakukan screening os dg risiko:


Belum menunjukkan gejala DM
Guna menemukan TGT, GDPT /prediabetes.
jadi DM , C A D / Vaskuler.
Penanganan lebih dini secara tepat, cepat.
Screening dg tes toleransi glukose oral (TTGO).
Kelompok risiko tinggi diulang tiap tahun,
Usia >> 45 th tanpa faktor risiko ulang 3 tahun.
26

KLASIFIKASI
NO

TYPE

II

LAIN

ETIOLOGY
Destruksi sel beta, deffisiensi
insulin absolut.
Resistensi insulin, deffisiensi
Insulin relatif, defek sekresi
Defek genetik sel beta, kerja
insulin, eksokrin pancreas,
endokrinopati, obat, infeksi,

GESTASI DM pada ibu hamil


27

KRONOLOGI terjadinya OBESITAS


hingga muncul GANGGUAN
KESEHATAN

Stadium 0 : Pola Hidup Sehat


Stadium 1 : Pola Hidup Tidak Sehat
Stadium 2 : Obesitas (Obesitas Abdominal)
Stadium 3 : Sindrom Metabolik (Preklinik)
Stadium 4 : Kondisi Klinis (Penyakit Jantung
Koroner, Diabetes Melitus Tipe 2, )

28

faktor risiko metabolik

gangguan metabolisme lemak


peradangan (inflamasi) pembuluh darah kronis

komplikasi

konsentrasi gula darah meningkat

kerusakan pembuluh darah


tekanan darah meningkat
asam urat meningkat

ob
es

s sent
r
a
l
i ta

Obesitas sentral sering disertai dengan


munculnya faktor risiko metabolik (sindrom metabolik) ya
memicu terjadinya berbagai komplikasi
29

29

APAKAH INI ?
Pinggang ?
Pinggul ?

30

SINDROM METABOLIK
Kumpulan gejala atau gangguan
dalam tubuh, yang secara bersamasama atau sendiri-sendiri dapat
meningkatkan risiko PENYAKIT
JANTUNG KORONER,
DIABETES MELITUS TIPE 2 ,
Timbunan lemak di perut
31

PENGELOLAAN PADA DIABETES MELLI


Tujuan Pengelolaan DM

Menjaga dan
mempertahankan kadar
gula darah sebaik mungkin

32

Cara Mencapai Tujuan


Perencanaan pola
makan sehat
Aktivitas fisik /
Olah raga

Kadar gula
darah terjaga

Minum obat
secara teratur
dan tepat waktu

33

TATALAKSANA
Tujuan umum: Meningkatkan kwalitas hidup
JANGKA PENDEK: Hilangkan keluhan, rasa
nyaman dan target pengendalian gula darah,
JANGKA PANJANG: Hambat progresifitas komp
makro dan mikroangiopati, neuropati,
TUJUAN AKHIR: morbiditas & mortalitas DM.
POLA: pengendalian gula darah, tekanan, berat
badan, profil lipid, pengelolan holistik,perobahan
prilaku dan perawatan mandiri.
34

Diabetesi pada dasarnya memerlukan makanan


pengganti yang :
Mempunyai gizi lengkap dan seimbang
Tidak menimbulkan rasa khawatir akan
menaikkan gula darah setelah dikonsumsi
Mempermudah pengaturan kalori atau diet
harian

35

LANGKAH-LANGKAH
1.EVALUASI MEDIS LENGKAP:
Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, evaluasi
laboratorium dan penunjang lain.
2.EVALUASI MEDIS BERKALA, Hb A 1c.
Tiap tahun; pem.fisik, fungsi hati, ginjal,EKG,RO
5.PILAR TATA LAKSANA DM:
a. Edukasi,
b. Terapi gizi medis,
c. Latihan jasmani/ olahraga,
d. Intervensi farmakologis, OHO,
e.Insulin.
36

PILAR TATALAKSANA DM
1.EDUKASI:
Tingkatkan motivasi, perubahan prilaku, gaya
hidup peran os dan keluarga. penting
Edukasi penyakit, perawatan komplikasi,
2.TERAPI GIZI MEDIS.
Mutlak perlu th/ total target gula tercapai,
Makanan seimbang sesuai kebutuhan gizi.
Atur : jadwal makan, jenis dan jumlah makanan
Terutama pada OS dg th/ OHO dan Insulin.
Pemilihan makanan sesuai piramida gizi DM
37

38

KOMPISISI DIET.
Karbohidrat 45-65%, asupan, >> 130 gr/ hari,
tinggi serat, sukrose max 10%.
Lemak: 20-25 % kalori, lemak jenuh < 7%,
Hindari lemak jenuh, daging dan susu penuh.
Konsumsi kolesterol << 300 mg/hari(MUFA)
Protein: 15-20% kalori. Dari ikan, kacang2an
Garam << 3000mg( 6-7gr)/hari,batasi HT
Konsumsi serat 25 gr/hari,pakai pemanis bergizi
Kebutuhan kalori 25-30 kal/ kg BB ideal,
Hitung BB ideal dengan RBW / IMT=BB/TB(m)
39

INDEX MASA TUBUH /IMT


IMT = BB (kg)/TB)(m),
Kurang < 18,5.
normal: 18,5-23
Obese resiko: 23-24,9
Obese I
:25-29,9 . obese II: >> 30
Faktor kebutuhan gizi:
Kelamin,
Umur,
Aktivitas fisik / kerja Berat badan
Porsi makanan: pagi 20%, siang 30% dan sore
25% serta makanan ringan 10-15 %.
Latihan jasmani teratur 3-4 kali seminggu,jalan.

40

IMT tidak mencerminkan distribusi timbunan


lemak di dalam tubuh
jaa,,
a
j
g
s
a
n
g
s
MTT gggaan
I
M
ann I ppiinng
d
a
B d kaarr
B
B
, B inggk
,
B
T
B
llin
r
T
g
u
r
unng guukku
t
u
i
hit enng
g
h
me
enng n m
e
m
a m nggaan
y
a
anny i ddeen
h
a
n h rttaai
a
n
ngga diisseer
a
n
J
""Ja aiikk d
bba
h
i
h
lleebbi
Gemuk bentuk apel lebih berbahaya
(karena timbunan lemak di rongga perut)

= Obesitas Abdominal
41

IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan:

Massa otot besar (binaragawan)


Wanita hamil
Edema, ascites

42

TERAPI FARMAKOLOGIS
Sasaran gula darah tak tercapai dg TGM, dan
latihan jasmani.
OHO ( Obat hypoglikemia oral)
1.Pemicu sekresi insulin: sulfonilurea,glinid
2.Penambah sensitivitas insulin: tiozolidindion
3.Hambat glukoneogenesis: metformin,
4.Hambat glukosidase alfa: acarbose,
Bila dg TGM, OR dan OHO belum berhasil
diberikan insulin atas indikasi.
43

INSULIN

INDIKASI:
*Penurunan BB yang cepat,
*Hyperglikemia berat dg ketosis
*Ketoasidosis diabetik
*Hyperglikemia hiperosmoler non ketotik,
*Hyperglikemia dg asidosis laktat,
*Gagal th/ OHO dosis maksimal,
*Stress berat, IMA, Operasi Infeksi berat,
*Gangguan fungsi hati dan ginjal berat
*Kontraindikasi/ alergi OHO.
44

Efek insulin

Untuk substitusi defisiensi insulin basal,Post Pr.


Dapat tunggal atau kombinasi,
Sesuaikan dosis 2-4 unit/ 3-4 hari, bertahap.
Penyuntikan subcutan,arah tegak lurus,kulit
Lokasi suntikan dirotasi cegah S E.
SE: hipoglikemia, reaksi imun, alergi.atropi dan
dystropi otot tempat suntikan,
TERAPI KOMBINASI: Diet,TGM, latihan jasmani
dan OHO serta pemberian insulin sesuai dosis.
45

CARA MENENTUKAN OBESITAS

Indeks Massa Tubuh (IMT)


IMT = BB (kg) : TB2 (m2)
Lingkar Perut
Pengukuran Lemak Tubuh
(Fat Analysis)
Catatan : BB = Berat Badan,
TB = Tinggi Badan

46

Apakah Obesitas Anda


pada tingkat
berbahaya ??
IMT
(kg/m2)
< 18.5

KLASIFIKASI
IMT

RISIKO
PENYAKIT

Berat Badan
Kurang

Meningkat

18.5
22.9

Normal

Normal

23.0
24.9

Kelebihan Berat
Badan

Meningkat
47

Apakah Obesitas
Anda pada
tingkat
BERBAHAYA ??
UKURAN LINGKAR PINGGANG VS RISIKO PENYAKIT

RISIKO

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Normal

< 90 cm

< 80 cm

Meningkat

> 90 cm

> 80 cm
48

Kriteria SINDROM METABOLIK (IDF 2005)


Obesitas Abdominal
( LP 80 cm pada wanita, 90 cm pada pria

ditambah 2 dari 4 Faktor berikut ini :

Trigliserida

HDL Cholesterol < 40 mg/dl (pria)


< 50 mg/dl (wanita)
Tekanan darah
sistolik > 130 mmHg
diastolik > 85 mmHg

Glukosa darah puasa > 100 mg/dl

> 150 mg/dl

49

Kreteria pengendalian DM
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

KADAR
GD Puasa
GD 2 jam pp
Hb A 1c
Kolesterol
LDL kol.
HDL kol
Trigliserida
IMT
Tensi

BAIK
SEDANG BURUK
80-100
100-125
126
80-144
145-179
180
<6,5
6,5-8
>8
<< 200
200-239
>>240
<< 100
100-129
>>130
>> 45
< 150
150-199
>> 200
18,5-23
23-25
>>25
<130/80 130-140/90. >140/9050

Apakah Anda Mengalami


SINDROM METABOLIK ??
Untuk deteksi SINDROM METABOLIK perlu
dilakukan:

Pemeriksaan Fisik
Lingkar Pinggang
Tekanan Darah

Pemeriksaan Laboratorium :

Glukosa Darah
Cholesterol HDL
Trigliserida
ADIPONEKTIN

51

PANEL SINDROM METABOLIK 1


Lingkar Perut
Tekanan Darah
Glukosa Darah Puasa
Trigliserida
Cholesterol HDL
ADIPONEKTIN
Adiponectin
52

PANEL SINDROM METABOLIK 2

Lingkar Perut

Tekanan Darah

Glukosa Darah
(puasa & 2 jam pp)
Trigliserida

Cholesterol HDL

ADIPONEKTIN

SGPT
Cholesterol Total
Cholesterol LDL
Apo B
Status Antioksidan
Total (SAT)
hs-CRP

Adiponectin
53

UPAYA MEMERANGI OBESITAS


1. Apakah Anda termasuk obese atau tidak ?
2. Jika tidak tergolong obese pertahankan
pola hidup sehat agar tidak terjadi obesitas
3. Jika tergolong obese :
Jangan anggap remeh, lakukan
tindakan segera agar tidak
muncul berbagai problem yang
terkait obesitas
54

Bagaimana Mencegah
Obesitas ?
Pola makan seimbang
Pola hidup seimbang
(olahraga / aktivitas fisik)
Pola pikir positif
(menghindari / mengelola
stress)
Memantau kesehatan
secara berkala (PENTING,
tetapi sering dilupakan)
55

Yang Perlu Dilakukan Jika Anda


OBESE
1. Menurunkan berat badan :

Intervensi Pola Makan


Intervensi Pola Aktivitas
Pola Hidup Sehat & Pola Pikir Positif
(tidak merokok, tidak stress)

2. Deteksi Sindrom Metabolik (kondisi


pre-klinik) melalui pemeriksaan fisik
& laboratorium
3. Tambahan terapi sesuai dengan
kondisi pre-klinik
56

Jadi, jika Anda mengalami


OBESITAS, walaupun tidak atau
belum merasakan adanya gejala
penyakit, Anda perlu mendeteksi
adanya kondisi pre-klinik atau
yang disebut SINDROM
METABOLIK dan bila ditemukan
kelainan perlu ditambahkan terapi
untuk mengatasi kelainan
tersebut sehingga penyakit yang
berbahaya dapat dicegah atau

57

Agar SINDROM METABOLIK tidak


berkembang menjadi penyakit
berbahaya
a.
b.

Menurunkan berat badan


Mengetahui kelainan metabolik dan
abnormalitas lain yang sering terjadi
pada Sindrom Metabolik (Panel
Sindrom Metabolik 1 dan 2)
c. Intervensi sesuai kelainan yang
ditemukan
d. Evaluasi & pemantauan
secara berkala
(pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium)

58

Upaya untuk mengatasi


SINDROM METABOLIK

Pola pikir positif (tidak stress)


Aktivitas fisik cukup
Pola makan seimbang :
Jadwal makan teratur
Pilih jenis makanan sehat (rendah
lemak, rendah gula)

Minum obat sesuai kelainan yang


ditemukan
59

Bagaimanakah
mengetahui adanya
komplikasi DM ?
Pemeriksaan Urine Lengkap
Tes Faal Ginjal
(BUN, Kreatinin, Kreatin Klirens atau
Cystatin C)
Pemeriksaan Lemak Darah
Pemeriksaan Mikroalbumin
60

KOMPLIKASI

AKUT:
1.HYPOGLIKEMIA BERAT KOMA
2.HYPERGLIKEMIA BERAT,
3.KOMA KETO ASIDOSISIS.
4.KOMA NON KETOTIK/ LAKTOASIDOSIS
KRONIS:
MIKRO DAN MAKROANGIOPATI
RETINOPATI, NEFROPATI, NEUROPATI DM
KAKI DIABETIK, ULKUS GANGGREN
IMPOTENSI.
61

BAHAYA DIABETES
MELITUS
1. Komplikasi akut

(kadar gula kurang - diet/pengobatan berlebih)

Hipoglikemia
Koma

Hipoglikemia pingsan

Kematian
62

BAHAYA DIABETES
MELITUS

2. Komplikasi kronik

(kadar gula terlalu tinggi - pengedalian DM jelek)

Kerusakan ginjal
(cuci darah)

Buta
Penyakit jantung

Impotent

Gigi goyang
(mudah tanggal)

Infeksi
(gangrene) kaki
amputasi
Stroke

63

KOMPLIKASI

1.AKUT: koma hypoglikemia, hyperglikemia,


asidosis metabolik berat, kejang2, stroke.
2.KRONIS:
Neuropati diabetikum, 68,16%
Hipertensi 39,94 %
Nefropati DM / gagal ginjal 31,56%.
Gangguan jantung koroner 29,65%,
Retinopati, 27,10%
Katarak, ulkus pedis dan ganggren.
64

KOMPLIKASI DIABETES

Kerusakan Ginjal

Stroke

Infeksi /Gangren Kaki

Buta

Impoten

Gigi goyang /
tanggal

Penyakit Jantung

HIPOGLIKEMIA
Kadar gula darah terlalu
rendah

65

RETINOPATHY DM &
HYPERTENSI

66

WASPADAI KOMPLIKASI DM !!!


Dengan Pengelolaan Yang Baik
DM Penyakit menahun
yang akan diderita seumur hidup

Hiperglikemia kronik Komplikasi

PERLU DIKELOLA
67

KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS


Kesembuhan yang lama pada
luka yang mengakibatkan infeksi
sehingga harus mengalami
Amputasi

Komplikasi pada
mata :Retinopati
diabetik
mengakibatkan
kebutaan

Impotensi
yang
merisaukan
68

Adalah petanda akurat regulasi Diabetes Melitus

Pada penderita DM yang telah mendapatkan pengobatan


Kadar gula yang tinggi belum tentu poor controlled
Sebaliknya kadar gula yang rendah belum tentu well controlled
Oleh karena itu sebagai petanda pengendalian DM yang baik adalah :

Hba1C < 6,5

(Pengendalian DM baik)

HbA1C = 6,5 8

(Pengendalian DM sedang)

Hba1C > 8

( Pengendalian DM buruk)

69

MONITORING DM
PEMERIKSAAN HbA1c (A1C)
Jumlah HbA1c yang terbentuk
tergantung
pada kadar glukosa darah
Kadar HbA1c mencerminkan kadar
glukosa
darah rata-rata dalam jangka waktu 23 bln

70

TUJUAN
PEMERIKSAAN HbA1c (A1C)
Mencegah Komplikasi Kronik
Memperkirakan Risiko Komplikasi
Hiperglikemia kronik Komplikasi
HbA1c Glukosa jangka panjang
71

MANFAAT
PEMERIKSAAN HbA1c (A1C)
Menilai kualitas
pengendalian DM
Menilai efek terapi atau
perubahan terapi
setelah 8-12 minggu
72

Kapan HbA1c
Diperiksa
Pemeriksaan A1c?

dianjurkan sedikitnya 2
kali setahun

Bila diperlukan 3 bulan


sekali (4 kali dalam
setahun)

73

Kriteria
Pengendalian
Baik

Kadar A1c (%)

Sedang

6,5 8

Buruk

>8

< 6,5

Konsensus, pengelolaan DM tipe 2 di


Indonesia, 2002
Bila HBA1C < 6,5 berarti Diabetes Mellitus anda
dikatakan terkontrol dengan baik
74

Eat to Live!

Live to Eat!

EAT TO LIVE

LIVE TO EAT

Intake = Expenditure
Weight Stable

Intake > Expenditure


Obese

75

76

Anda mungkin juga menyukai