Anda di halaman 1dari 13

NIM : 011200316

NERACA MASSA DAN PROSES DIAGRAM H2O2


SEBAGAI OKSIDATOR UNTUK BLEACHING PULP
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih
kental

daripada air,

yang

merupakan oksidator kuat.

Senyawa

ini

ditemukan oleh Louis Jacques Thenard pada tahun 1818. Sebagai bahan
kimia anorganik dalam bidang industri, teknologi yang digunakan untuk
Hidrogen Peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. Dengan ciri
khasnya yang berbau khas keasaman dan mudah larut dalam air, dalam
kondisi

normal

(ambient)

kondisinya

sangat

stabil

dengan

laju

dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Salah satu keunggulan


Hidrogen Peroksida dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah
sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang
berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan.

Karena Hidrogen Peroksida adalah oksidator yang kuat, bahan ini


dimanfaatkan

manusia

bahan pemutih (bleach), disinfektan,oksidator,

sebagai
dan

sebagai

bahan

bakar roket.
Kebutuhan industri akan hidrogen peroksida terus meningkat dari
tahun ke tahun. Sampai saat ini Indonesia masih melakukan impor untuk
menutupi kebutuhan di dalam negeri.

Sebagai Bahan pemutih: Hidrogen Peroksida adalah bahan


pemutih yang paling tepat dan efisien untuk tekstil. Hidrogen peroksida
dijual bebas, dengan berbagai merek dagang dalam konsentrasi rendah
(3-5%) sebagai pembersih luka atau sebagai pemutih gigi (pada
konsentrasi terukur). Dalam konsentrasi agak tinggi (misalnya merek
dagang Glyroxyl) dijual sebagai pemutih pakaian dan disinfektan.
Penggunaan hidrogen peroksida dalam kosmetika dan makanan tidak
dibenarkan karena zat ini mudah bereaksi (oksidan kuat) dan korosif.
Pembersih air: Hidrogen Peroksida juga dipergunakan untuk
membersihkan air limbah yang tercemar polusi seperti : Hidrogen Sulfida
(H2S), Phenilics, Cyanides, dan unsur lain yang terdapat dalam limbah air
Hidrogen

peroksida termasuk zat oksidator yang bisa digunakan

sebagai pemutih pulp yang ramah lingkungan. Disamping itu, hydrogen


peroksida juga mempunyai beberapa kelebihan

antara lain pulp yang

diputihkan mempunyai ketahanan yang tinggi serta penurunan kekuatan


serat sangat kecil. Pada kondisi asam, hidrogen peroksida sangat stabil,
pada kondisi basa mudah terurai. Peruraian hidrogen peroksida juga
dipercepat

oleh naiknya suhu. Zat reaktif

dalam sistem pemutihan

dengan hidrogen peroksida dalam suasana basa adalah perhydroxyl anion


(HOO-) (Denceand Reeve, 1996).
Anion initerbentuk dari penambahan alkali terhadap hidrogen
peroksida sebagaimana persamaan berikut (Lachenal, 1996):
HOOH + HO- HOO-+ H2O
Ion

HOO ini yang mempunyai peran aktif

pemutihan, peruraian
(1)dikenal

hidrogen

di dalam

proses

peroksida sebagaimana persamaan

dengan deprotonation. Dengan adanya logam-logam transisi

seperti Fe, Mn, dan Cu, dekomposisi dari hydrogen peroksida dalam
larutan basa dianggap berlangsung sebagaimana reaksi ionik berikut:
H2O2+ HO2 H2O +O2+ HO
Logam-logam transisi bertindak sebagai katalis yang mengarahkan
dekomposisi H2O2 mengikuti persamaan reaksi(2)

(Duke, Haas

1961).

Pada kondisi basa, dengan adanya katalisator, hasil-hasil dekomposisi


hidrogen

peroksida

antara

superoksid sebagai zat


(Agnemo et al, 1979).

lain

radikal-radikal

anion

Hidroksil

dan

intermadiate sebagaimana persamaan (2)


Pada pemutihan dengan hidrogen peroksida

diharapkan yang terjadi adalah persamaan reaksi (1), sedang reaksi


dekomposisi yang disebabkan dari pengaruh katalis ion-ion logam transisi
harus dicegah,

karena tidak memberikan

proses pemutihan (Brelid, 1998).

dampak yang efektif

pada

Proses Flow Diagram proses Pulping:

NERACA MASSA
Kapasitas produk : 28.900 ton/tahun = 3648,9899 kg/jam
Satuan operasi : kg/jam
Kemurnian Produk (BSN, 2009, Dence & Reeve, 1998)

Blok Diagram Proses Bleaching dengan H2O2:

Reaksi pada proses bleaching hidrogen peroksida (Henriksson et al, 2009) adalah sebagai
berikut :

Dari data sebelumnya

F10 Selulosa

= 98/100 x 3330,2506 kg/jam

= 3398,2149 kg/jam

F17Lignin

= 98/100 x 26,8201 kg/jam

= 27,3674 kg/jam

NLignin

= 27,3674 kg/jam : 9700 kg/kmol

= 0,002821 kmol/jam

Jumlah pulp akhir adalah 40,464 % dari massa pulp kering sebelumnya (Seo et al, 2010).
Jumlah pulp pada alur 20 = (3330,2506 + 26,8201 + 484,1114) kg/jam = 3841,1821 kg/jam

F10Lignin = (9492,8384 - 3398,2149) kg/jam

= 6094,6235 kg/jam

NLignin

= 0,628312 kmol/jam

= 6094,6235 kg/jam : 9700 kg/kmol

Maka, x = (0,628312 - 0,002821) kmol/jam = 0,6255 kmol/jam


Massa H2O2 yang dibutuhkan untuk bleaching tahap ini adalah 5% dari berat kering pulp
(Seo et al, 2010)
F14H2O2 = 5% x 9492,8384 kg/jam = 474,6419 kg/jam

Alur 13
Jumlah NaOH yang bereaksi
F13NaOH

= (3 0,6255) 40 kg/kmol

= 75,0588 kg/jam

Kelarutan NaOH dalam air adalah 1,11 x 10-3 kg/m3 (Wikipedia, 2009)
F12Air

= 75,0588 kg/jam : (1,11x 10-3 kg/m3 x 1000 kg/m3) = 67,6205 kg/jam

Alur 19
F19RCHC(COONa)2 = 0,6255 kmol/jam x 9722 kg/kmol = 6081,111 kg/jam
F19CH3COONa

= 0,6255 kmol/jam x 82 kg/kmol

= 51,2902 kg/jam

F19CH3OH

= 0,6255 kmol/jam x 32 kg/kmol

= 20,0157 kg/jam

F19H2O2

= (474,6419 21,2667) kg/jam

= 453,3749 kg/jam

Alur 15
Konsistensi air yang diperlukan pada proses bleaching peroksida adalah 15% (Dence & eeve,
1996)
Jumlah air

= 63285,5893 - 9492,8384 kg/jam = 53792,7509 kg/jam

Air yang terbentuk

= 0,6255 kmol/jam x 18 kg/kmol

= 11,2588 kg/jam

Wash Vacuum Filter II (H-332)


Fungsi : untuk memisahkan zat-zat yang dapat terlarut dalam air dari pulp
Neraca Massa Total
F17 + F18 = F19 + F20
Neraca Massa Komponen
Alur 17
F17 Selulosa

= 3398,2149 kg/jam

F17Lignin

= 27,3674 kg/jam

F17Air

= (53792,7509 + 11,2588) kg/jam = 53804,0097 kg/jam

F17RCHC(COONa)2 = F19 RCHC(COONa)2


F17CH3COONa

= F19CH3COONa

F17CH3OH

= F19CH3OH

F17H2O2

= F19H2O2

Alur 18

= 6081,111 kg/jam

= 51,2902 kg/jam

= 20,0157 kg/jam
= 453,3749 kg/jam

Perbandingan air pencuci dengan bahan yang masuk ke dalam washer adalah 2,5 : 1 (Kirk &
Othmer, 1978)
Jumlah bahan pada alur 17 = (3398,2149 + 27,3674 + 53804,0097 + 6081,111 + 51,2902 +
20,0157 + 453,3749) kg/jam = 63835,3838 kg/jam
F18Air proses = 2,5 x 63835,2902 kg/jam = 159588,4598 kg/jam
Alur 19
Efisiensi pencucian adalah 98% (Kirk & Othmer, 1978)
F19Selulosa

= 2/100 x 3330,2506 kg/jam = 67,9643 kg/jam

F19Lignin

= 2/100 x 26,8201 kg/jam = 0,5473 kg/jam

F19Air = (53804,0097 + 159588,4598 484,1114) kg/jam = 212908,3581 kg/jam


Dari perhitungan tahap bleaching peroksida diperoleh :
F19RCHC(COONa)2

= 6081,111 kg/jam

F19CH3COONa

= 51,2902 kg/jam

F19CH3OH

= 20,0157 kg/jam

F19H2O2

= 453,3749 kg/jam

Reaktor Peroksida (R-330)


Fungsi : Sebagai tempat proses bleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida
Neraca Massa Total
F16 = F17
Alur 16
F16Selulosa = F10Selulosa
F16Lignin = F10Lignin

= 3398,2149 kg/jam

= 6094,6235 kg/jam

F16Air = air yang diperlukan

= 53792,7509 kg/jam

F16NaOH = F13NaOH

= 75,0588 kg/jam

F16H2O2 = F14H2O2

= 474,6419 kg/jam

Mixer (M-320)
Neraca Massa Total
F10 + F13 + F14 + F15 = F16
Neraca Massa Komponen
Alur 15

Alur 10
Sesuai perhitungan tahap bleaching peroksida
F10Selulosa

= 3398,2149 kg/jam

F10Lignin

= F16Lignin

= 6094,6235 kg/jam

F10Air = (53792,7509 268624,5652 67,6205)kg/jam = 26862,5652 kg/jam


Alur 13
F13NaOH = F16NaOH
F13Air = F12Air

= 75,0588 kg/jam

= 67,6205 kg/jam

F14H2O2 = F16H2O2

= 474,6419 kg/jam

Dilution Tank (M-310)


Neraca Massa Total
F11 + F12 = F13
Neraca Massa Komponen
Dari perhitungan tahap bleaching peroksida diperoleh :
Alur 11
F11NaOH = F16NaOH

= 75,0588 kg/jam

Alur 12
F12Air = F13Air

= 67,6205 kg/jam

Anda mungkin juga menyukai