BENDA UJI
Alasan penolakan inspeksi : Alasan ekonomi
Argumen perlunya inspeksi : melindungi
kepentingan masyarakat
Perlunya inspeksi pada saat :
Tujuan
utama
penarikan
contoh
yang
mewakili :
1.
Untuk menghindari bias
2.
Untuk menarik jumlah unit-unit
contoh yang cukup.
Supaya mewakili :
1.
Penarikan contoh secara acak
dengan bilangan acak
2.
Pendekatan
stratifikasi
:
menarik contoh secara acak dari setiap
strata
misalnya
dari
setiap
sublot/karton,
atau
dari
sejumlah
sublot/karton yang terpilih.
Dua kesalahan umum penarikan contoh :
1. Contoh yang mudah diambil. Orang
tergoda mengambil contoh yang paling
mudah dijangkau.
2. Contoh yang sudah ditentukan lebih
dahulu. Pengambil contoh kenal baik
dengan kondisi contoh
Prinsip : setiap contoh dalam populasi harus
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
PENARIKAN CONTOH SECARA ACAK
Memberikan kesempatan yang sama pada tiap
contoh terpilih
1. Semua nomor contoh dicatat pada
kertas, diaduk dan ditarik sejumlah
contoh secara acak. Tidak praktis jika
N besar.
2. Menggunakan tabel acak
Tiap kemasan contoh dalam populasi
diberi nomor urut. Tunjuk suatu tempat di
tabel tanpa melihat. Angka terdekat dengan
titik menjadi digit pertama.
Contoh : N = 600 : 1, 2, 600.
Pensil menunjuk baris 40 kolom 10 : ambil 3
angka baris 48 kolom 10, 11, 12 yaitu 245.
Ambil kemasan
nomor 245 sebagai contoh
pertama. Baris 49, kolom 10, 11, 12 yaitu : 068,
maka kemasan
nomor 68 sebagai contoh
kedua ..dst dst Jika diperoleh nomor diluar
1 600 : tidak dipakai
RANCANGAN PENARIKAN CONTOH
1.
Tunggal (single sampling) :
Lot diperiksa, bila memenuhi syarat
diterima, jika tidak ditolak
2.
Ganda (double sampling) :
Terdapat kisaran lot diterima dan
ditolak.
Menyangkut
inspeksi
untuk
menilai apakah produk memenuhi
kriteria atau tidak memenuhi kriteria
(atau go or no go) sesuai dengan
persyaratan yang ada.
Merupakan inspeksi dimana
suatu mutu tertentu dari contoh
dievaluasi dengan nilai yang bersifat
kontinyu, dan dinyatakan dengan suatu
titik tertentu dalam skala tersebut.
Sifat
dari
bahan
yang
diinspeksi
:
mutu
obyektif
atau
subyektif
Biaya
inspeksi
:
inspeksi
variabel
biasanya
lebih
mahal
dibandingkan dengan inspeksi atribut.
Normal
Diperketat (dipertajam)
Dikurangi (direduksi)
Pemeriksaan normal digunakan saat awal
pemeriksaan, dan dapat diubah menjadi
pemeriksaan
diperketat
atau
dikurangi
tergantung mutu produk yang dihasilkan
Acceptable Quality Level (AQL)
Merupakan tingkat mutu yang dapat
diterima atau didefinisikan sebagai maksimum
persen cacat yang diberbolehkan dalam suatu
lot yang akan diterima sekitar 95 % pada
waktu tersebut.
Kode huruf : L
Kode huruf : L
Normal
Ac
#
1
2
3
5
7
9
Re
4
5
6
7
8
9
10
Ac
13
13
13
13
13
13
13
#
0
1
2
3
4
6
R
e
3
3
4
5
6
6
7
2. Diperketat
3.
3.Dikurangi
n
Ac
Re
5
5
5
5
5
5
5
#
0
0
1
2
3
4
3
4
5
6
7
7
8
1.
Pada kolom rencana sampling
tunggal :
unit contoh = 13
maks contoh positif yang
diperkenankan = 2
Toleransi terhadap resiko pembeli : cukup
besar sampling bersifat
merusak dan prosedur ekstensif
Atribut, SUB-LOT (dalam KEMASAN)
Latihan 3.
Penawaran kentang : 50.000 buah dikemas
dalam 100 kantong @ 500 buah
Rencana sampling : berapa kantong ditarik dan
berapa jumlah
kentang/kantong
Penyelesaian :
AQL 1.0 %
contoh cacat maksimum yang masih
diterima : 10 buah
Lanjutkan dengan
menggunakan Tabel
Diterapkan untuk
penerimaan/penolakan lot berdasarkan
kecacatan (defectives) pada produk
terkemas.
4.
Parameter mutu produk untuk
klasifikasi defectives
SAMPLING PLAN 1 (Inspection Level I; AQL =
6.5)
NET WEIGHT IS EQUAL TO OR LESS THAN 1 KG
(2.2 lb)
Lot size (N)
Sample size (n)
Acceptance
Number (c)
4.800 or less
6
1
4.801 24.000
13
2
24.001 48.000
21
3
48.001 84.000
29
4
84.001
48
6
144.000
84
9
144.001
126
13
240.000
More than
240.000
NET WEIGHT IS GREATER THAN 1 KG (2.2 lb)
BUT NOT
MORE THAN 4.5 KG (10 lb)
Lot size (N)
Sample size (n)
Acceptance
Number (c)
2.400 or less
6
1
2.401 15.000
13
2
15.001 24.000
21
3
24.001 84.000
29
4
84.001
48
6
144.000
84
9
144.001
126
13
240.000
More than
240.000
NET WEIGHT GREATER THAN 4.5 KG (10 lb)
Lot size (N)
Sample size
Acceptance
(n)
Number (c)
4.800 or less
4.801 24.000
24.001 48.000
48.001 84.000
84.001 144.000
144.001 240.000
More than 240.000
13
21
29
48
84
126
200
2
3
4
6
9
13
19
13
21
29
48
84
126
200
2
3
4
6
9
13
19
Langkah-langkah inspeksi :
1.
Pilih tingkat pemeriksaan yang
sesuai yaitu I untuk sampling normal
600 or less
6
1
dan II jika disputes, keharusan atau
601 2.000
13
2
adanya kebutuhan untuk perkiraan
2.001 7.200
21
3
yang lebih baik.
7.201 15.000
29
4
2.
Tentukan ukuran lot (N), yaitu
15.001 24.000
48
6
jumlah kemasan primer atau unit
24.001 42.000
84
9
More than
126
13
sampel
42.000
3.
Tentukan jumlah unit contoh
SAMPLING PLAN 2 (Inspection Level Ii; AQL =
(ukuran contoh = n) yang harus
6.5)
diambil secara acak dari lot yang
NET WEIGHT IS EQUAL TO OR LESS THAN 1 KG
diinspeksi. Gunakan data ukuran
(2.2 lb)
kemasan, ukuran lot dan tingkat
Lot size (N)
Sample size
Acceptance Number
pemeriksaan.
(n)
(c)
4.
Lakukan pengambilan contoh
secara acak sejumlah n contoh dari lot.
5.
Periksa mut unit-unit contoh
yang terpilih. Klasifikasikan unit
Penyelesaian :
Tentukan aras
pengujian/tingkat pemeriksaan
:I
Tentukan besarnya
contoh pengujian (n) untuk
ukuran lot (N) : 1200 x 12 =
14.400 kemasan terkecil @ 2.5
lb
SNI 0429-1989-A
PERALATAN PENGAMBILAN CONTOH
Sampling
sampling)
Lot
berjalan
(stream/moving
PENGAMBILAN
CONTOH
PRODUK
PANGAN
SPESIFIK
Hasil uji laboratorium sia-sia jika sampelnya :
pengumpulan
identifikasi
penanganan
pembuatan sub-sampling
PERLENGKAPAN SAMPLING
Secepat mungkin
Personil
Pengambilan contoh harus dilakukan
oleh personil yang terlatih dalam
teknik sampling yang benar.
Labelling dan Identifikasi Sampel
1. Jumlah sampel yang diambil
2. Sifat-sifat dari produk
3. Nomor identifikasi dan setiap kode
atau tanda lain pada batch atau lot
darimana sampel diambil.
4. Sifat-sifat
pemeriksaan
yang
dilakukan.
5. Nama dan tanda tangan orang yang
melakukan sampling
6. Data, waktu dan tempat pengambilan
contoh.
Sterilisasi Peralatan
Semua
peralatan
harus
dibersihkan/dicuci
dan
disterilisasi
dengan udara atau uap panas, atau
dapat juga dengan radiasi.
Wadah
yang
telah
diisi
sampel
secepatnya
harus
ditutup
dengan
rapat.
Transportasi dan Penyimpanan Sampel.
1. Sampel harus dikirim ke laboratorium
secepat mungkin setelah pengambilan
contoh, dan jika mungkin harus sampai
1.
Alat
lampu
senter
dan
lampu
ultraviolet (black light).
Pemeriksaan
dilakukan
pada
dan
diantara karung, di bawah palet, dan
diantara lot satu dengan lainnya.
Apabila ditemukan tanda-tanda adanya
tikus, maka karung-karung disekitarnya
tidak boleh dipindahkan karena :
5.
Laboratorium
akan
lebih
mudah
mendeteksi serangga utuh daripada
bagian/ potongan serangga.
Apabila
ditemui
adanya
serangga
hidup dalam contoh, maka contoh
harus
difumigasi
menggunakan
kloroform. Karena kloroform dapat
melarutkan
plastik,
contoh
yang
mengandung
serangga
hidup
sebaiknya
disimpan
dalam
wadah
gelas.
SAMPLING BIJI-BIJIAN
tikus,
infestasi
serangga
atau
kerusakan lain.
Catat dengan teliti jenis serangga yang
ditemukan, hidup atau mati, dan jenis
kotoran tikus.
Ambil 5 contoh mengikuti metode
kendaraan, masukkan masing-masing
ke dalam kantong kertas (jangan
gunakan kantong lain) yang berbeda
yang sudah diberi nomor 1 sampai 5.
Jika
pengamatan
menunjukkan
kemungkinan
adanya
kontaminasi,
ambil contoh-contoh tambahan sebagai
bukti penunjang.
Penerimaan Biji-bijian
Pengambilan contoh biji-bijian yang baru
diterima
dan
dimasukkan
ke
dalam
elevator vertikal atau silo mengikuti
prosedur yang sama dengan pengambilan
biji-bijian metode kendaraan
Penggunaan pestisida
Jenis
pestisida
yang
digunakan,
komponen
aktifnya
serta
cara
penggunaannya. Catat jenis fumigan,
cara dan frekuensi pemakaian. Jika
diamati adanya kontaminasi pestisida,
ambil contoh untuk diperiksa.
Pengambilan contoh untuk uji aflatoksin
Periksa adanya pertumbuhan kapang
pada biji-bijian.
Bagian-bagian yang harus diperiksa
untuk bahan yang disimpan dalam
karung adalah karung yang terdapat
ditengah atau karung yang terletak di
dekat dinding pada prakteknya hal ini
sulit
dilakukan.
Oleh
karena
itu
lakukan pengambilan contoh pada saat
Masukkan
pencucuk
dengan
arah
diagonal dari titik ujung (tepi) bak atau
sudut kubus, melalui titik pusat sampai
ke bagian bawah dari sisi yang
berlawanan.
Masukkan
pencucuk
dengan
arah
diagonal dari titik ujung (tepi) bak atau
sudut kubus, melalui titik pusat sampai
ke bagian bawah dari sisi yang
berlawanan.