Anda di halaman 1dari 2

Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel

glomerulus. Peradangan tersebut terutama disebabkan mekanisme imunologis yang


menimbulkan kelainan patologis glomerulus dengan mekanisme yang masih belum jelas.
Pada anak kebanyakan kasus glomerulonefritis akut adalah pasca infeksi, paling sering
infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A. Dari perkembangan teknik biopsi ginjal
per-kutan, pemeriksaan dengan mikroskop elektron dan imunofluoresen serta pemeriksaan
serologis, glomerulonefritis akut pasca streptokokus telah diketahui sebagai salah satu
contoh dari penyakit kompleks imun. Penyakit ini merupakan contoh klasik sindroma
nefritik akut dengan awitan gross hematuria, edema, hipertensi dan insufisiensi ginjal
akut. Walaupun penyakit ini dapat sembuh sendiri dengan kesembuhan yang sempurna,
pada sebagian kecil kasus dapat terjadi gagal ginjal akut sehingga memerlukan
pemantauan (Maniur,2003).

tatalaksana
Penanganan pasien adalah suportif dan simtomatik. Perawatan dibutuhkan apabila dijumpai
penurunan fungsi ginjal sedang sampai berat ( klirens kreatinin <60 ml/1 menit/1,73 m2), BUN >
50 mg, anak dengan tanda dan gejala uremia, muntah, letargi, hipertensi ensefalopati, anuria atau
oliguria menetap. Pasienhipertensi dapat diberi diuretik atau anti hipertensi. Bila hipertensi
ringan (tekanan darah sistolik 130 mmHg dan diastolik 90 mmHg) umumnya diobservasi tanpa
diberi terapi.5,12 Hipertensi sedang (tekanan darah sistolik > 140 150 mmHg dan diastolik >
100 mmHg) diobati dengan pemberian hidralazin oral atau intramuskular (IM), nifedipin oral
atau sublingual. Dalam prakteknya lebih baik merawat inap pasien hipertensi 1-2 hari daripada
memberi anti hipertensi yang lama. Pada hipertensi berat diberikan hidralazin 0,15-0,30
mg/kbBB intravena, dapat diulang setiap 2-4 jam atau reserpi 0,03-0,10 mg/kgBB (1-3 mg/m2)
iv, atau natrium nitroprussid 1-8 m/kgBB/menit. Pada krisis hipertensi (sistolik >180 mmHg atau

diastolik > 120 mmHg) diberi diazoxid 2-5 mg/kgBB iv secara cepat bersama furosemid 2
mg/kgBB iv (Maniur,2003). Plihan lain, klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali, diulang setiap 4-6
jam atau diberi nifedipin sublingual 0,25-0,5 mg/kgBb dan dapat diulang setiap 6 jam bila
diperlukan. Retensi cairan ditangani dengan pembatasan cairan dan natrium. Asupan cairan
sebanding dengan invensible water loss (400-500 ml/m2 luas permukaan tubuh/hari ) ditambah
setengah atau kurang dari urin yang keluar. Bila berat badan tidak berkurang diberi diuretik
seperti furosemid 2mg kgBB, 1-2 kali/hari. Pemakaian antibiotik tidak mempengaruhi perjalanan
penyakit. Namun, pasien dengan biakan positif harus diberikan antibiotic untuk eradikasi
organisme dan mencegah penyebaran ke individu lain. Diberikan antimikroba berupa injeksi
benzathine penisilin 50.000 U/kg BB IM atau eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari
bila pasien alergi penisilin.10,12 Pembatasan bahan makanan tergantung beratnya edem, gagal
ginjal, dan hipertensi (Maniur,2003). Protein tidak perlu dibatasi bila kadar urea kurang dari 75
mg/dL atau 100 mg/dL. Bila terjadi azotemia asupan protein dibatasi 0,5 g/kgBB/hari. Pada
edem berat dan bendungan sirkulasi dapat diberikan NaCl 300 mg/hari sedangkan bila edem
minimal dan hipertensi ringan diberikan 1-2 g/m2/ hari. Bila disertai oliguria, maka pemberian
kalium harus dibatasi. Anuria dan oliguria yang menetap,terjadi pada 5-10 % anak.
Penanganannya sama dengan GGA dengan berbagai penyebab dan jarang menimbulkan
kematian (Maniur,2003).

Maniur,Sondang.2003.Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2, September 2003 Diakses pada :


http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/5-2-4.pdf tanggal 17 september 2013 17.52

Anda mungkin juga menyukai

  • PTJK Prakt Diges 2010
    PTJK Prakt Diges 2010
    Dokumen9 halaman
    PTJK Prakt Diges 2010
    Tembem Anggraeni Rahmatika
    Belum ada peringkat
  • Cover TBR
    Cover TBR
    Dokumen3 halaman
    Cover TBR
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Patogenesis Syok Sepsis
    Patogenesis Syok Sepsis
    Dokumen1 halaman
    Patogenesis Syok Sepsis
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Prosedur Imunisasi, Baru
    Prosedur Imunisasi, Baru
    Dokumen122 halaman
    Prosedur Imunisasi, Baru
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Cover Presus Bangsal
    Cover Presus Bangsal
    Dokumen6 halaman
    Cover Presus Bangsal
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Demam Typhoid 2014
    Demam Typhoid 2014
    Dokumen25 halaman
    Demam Typhoid 2014
    Utiya Nur Laili
    Belum ada peringkat
  • Lei Myoma
    Lei Myoma
    Dokumen5 halaman
    Lei Myoma
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan DBD
    Penatalaksanaan DBD
    Dokumen7 halaman
    Penatalaksanaan DBD
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengesahan
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Kultum Ibu Galuh
    Kultum Ibu Galuh
    Dokumen5 halaman
    Kultum Ibu Galuh
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Checklist PX Thorax Dan Paru 2015
    Checklist PX Thorax Dan Paru 2015
    Dokumen2 halaman
    Checklist PX Thorax Dan Paru 2015
    Bara Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Surat Presus
    Surat Presus
    Dokumen1 halaman
    Surat Presus
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Refer Ate Pile Psi
    Refer Ate Pile Psi
    Dokumen25 halaman
    Refer Ate Pile Psi
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Checklist Ketrampilan Klinis
    Checklist Ketrampilan Klinis
    Dokumen51 halaman
    Checklist Ketrampilan Klinis
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • PNPK PreEklampsia 2016 PDF
    PNPK PreEklampsia 2016 PDF
    Dokumen59 halaman
    PNPK PreEklampsia 2016 PDF
    Uswatun Hasanah RI
    94% (18)
  • 4 Etiologi Sisi
    4 Etiologi Sisi
    Dokumen1 halaman
    4 Etiologi Sisi
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • 8 Penatalaksanaan Witri
    8 Penatalaksanaan Witri
    Dokumen3 halaman
    8 Penatalaksanaan Witri
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Blok Hi 2012
    Jadwal Blok Hi 2012
    Dokumen5 halaman
    Jadwal Blok Hi 2012
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengesahan
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Blok Hi 2012
    Jadwal Blok Hi 2012
    Dokumen5 halaman
    Jadwal Blok Hi 2012
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • 2 Definisi
    2 Definisi
    Dokumen2 halaman
    2 Definisi
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa Ambil Ijaza Di S1
    Surat Kuasa Ambil Ijaza Di S1
    Dokumen1 halaman
    Surat Kuasa Ambil Ijaza Di S1
    Kaay Bags
    Belum ada peringkat
  • PBL 2 Ridho
    PBL 2 Ridho
    Dokumen1 halaman
    PBL 2 Ridho
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Lei Myoma
    Lei Myoma
    Dokumen5 halaman
    Lei Myoma
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • Filariasis Determinan Distribusi
    Filariasis Determinan Distribusi
    Dokumen39 halaman
    Filariasis Determinan Distribusi
    Mikhael Andre Juan Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen23 halaman
    Malaria
    Ina Nur Hasanah
    Belum ada peringkat
  • Swot Danus
    Swot Danus
    Dokumen2 halaman
    Swot Danus
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat
  • PBL 2.2
    PBL 2.2
    Dokumen4 halaman
    PBL 2.2
    Ridho Satria Rahardian
    Belum ada peringkat