Anda di halaman 1dari 4

Penulisan Kata Dirgahayu

(Diintisarikan dari buku Santun Bahasa, Anton M. Moeliono)


Pada tanggal 17 Agustus kita banyak menjumpai tulisan:
Dirgahayu RI ke XXX
Dirgahayu HUT RI ke-30
Dirgahayu Kemerdekaan RI ke XXX
Dirgahayu RI HUT ke XXX
Dirghayu RI 30 TH
Arti kata dirgahayu adalah (semoga) panjang umur.
Dirgahayu RI ke XXX artinya semoga panjang umur RI ketiga puluh. RI ketiga puluh berati ada RI satu, RI kedua, dan
seterusnya hingga RI ketiga puluh. Jelas ini pernyataan yang salah yang menimbulkan arti yang juga salah. Demikian pula
dengan pernyataan-pernyataan berikutnya yang jelas sangat salah dalam artinya .
Kesalahan ini berasal dari tidak tahu akan arti dari kata dirgahayu. Mereka mengasumsikan arti dirgahayu adalah selamat
ulang tahun atau selamat.
Penulisan yang benar adalah:
Dirgahayu Republik Indonesia
atau
Selamat Ulang Tahun Ketigapuluh Republik Indonesia
http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/penulisan-kata-dirgahayu.html
1.Kata DIRGAHAYU
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata dirgahayu adalah,
Dirgahayu ; a (adjektiva) : berumur panjang, bersifat panjang umur (biasanya ditujukan kepada negara atau
organisasi yang sedang merayakan/memperingati hari jadinya).
Harap diperhatikan bahwa kata dirgahayu termasuk dalam golongan kata adjektiva. Apa itu adjektiva? Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia pengertian adjektiva adalah;
Adjektiva (linguistik) : kata yang memberi keterangan pada nomina (kata benda), yang umumnya bisa
digabungkan dengan kata sangat atau lebih.
Dari pengertian di atas, adjektiva bisa diartikan sebagai kata keterangan atau kata sifat, kata yang menerangkan sifat suatu
benda. Contoh adjektiva :
senang sangat senang, tinggi lebih tinggi, gelap sangat gelap, gemuk lebih gemuk, dan lain-lain yang
sejenisnya.
Sesuai dengan kaidah DM (diterangkan-menerangkan), maka kata keterangan atau kata sifat (sebagai kata yang
menerangkan) seharusnya terletak di belakang kata benda (sebagai kata yang diterangkan).
Dalam pola pembentukan kalimat bahasa Indonesia yang baku, yaitu SPOK (subyek-predikat-obyek-keterangan), kata
benda bisa berkedudukan sebagai subyek atau sebagai obyek.
Dalam contoh kasus kalimat di atas, kata dirgahayu sebagai kata sifat bertugas menerangkan kata benda yang berkedudukan
sebagai subyek atau obyek. Dalam hal ini tentunya kata Republik Indonesia sebagai subyek atau obyeknya. Oleh karena
itu kata dirgahayuseharusnya terletak di belakang kata Republik Indonesia. Sesuai dengan kaidah DM.
2.Kata HUT RI ke 67
Pertama, kita lihat rangkaian kata HUTatauhari ulang tahun. Di sini terjadi pemborosan kata, yaitu kata hari. Anda
cukup menuliskan ulang tahun saja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

Ulang tahun ;n (nomina) : 1. hari lahir, 2. hari ketika suatu peristiwa penting terjadi.
Artinya, jika Anda menulis kata hari ulang tahun, itu sama saja dengan menulis kata hari hari lahir (perhatikan dua
kata hari yang berurutan). Tentu ini sesuatu yang mubadzir. Silakan buka KBBI, lihat di entri ulang tahun. Di sana
hanya ada pengembangan/turunan kata ulang tahun menjadi berulang tahun, tidak ada pengembangan menjadi hari
ulang tahun.
Seorang teman saya yang cukup kritis sekaligus usil pernah mengatakan bahwa kata ulang tahun adalah kata yang salah.
Alasannya ? Mana bisa tahun diulang? Kalau hari, tanggal atau bulan bisa diulang. Alasan yang masuk akal. Tapi
biarlah, tidak usah didengar omongan teman saya itu. Saat ini kata ulang tahun sudah diakui jadi bahasa Indonesia,
makanya tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kedua, kemudian jika kata ulang tahun dirangkai dengan kata RI ke-67,Ulang Tahun RI ke-67. Menurut Pedoman
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, penulisan kata ke yang diikuti dengan bilangan/angka menunjukkan suatu
tingkatan atau urutan. Penulisan seperti di atas masih bisa dibenarkan jika yang dimaksudkan adalah Ulang Tahun RI
sebagai kata yang diterangkan (D, dalam kaidah DM) dan ke-67 sebagai kata yang menerangkan (M, dalam kaidah DM).
Lain halnya jika kata Ulang Tahun sebagai yang diterangkan (D) dan RI ke-67 sebagai yang menerangkan (M). Karena
seperti Anda ketahui di dunia ini hanya ada satu RI, tidak ada RI ke-67, ke-68, dan seterusnya.
Namun demikian penulisan seperti di atas akan terasa janggal atau aneh jika kata yang diterangkan juga
mengandung tingkatan, seperti :
Ulang Tahun Hamengkubuwono X ke-67 atau
Ulang Tahun Raja Louis XIV ke-67
Oleh karena itu penulisan yang dianjurkan adalah menempatkan kata ke-67 setelah kata ulang tahun. Karena kata ulang
tahun inilah yang mempunyai tingkatan atau urutan.
Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia
Ulang Tahun ke-67 Hamengkubuwono X
Ulang Tahun ke-67 Raja Louis XIV
Jadi bagaimana penulisan yang lebih tepat ? Kurang lebih seperti ini,
1.Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Dirgahayulah atau
2.Selamat Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Semoga Dirgahayu atau
3.Memperingati Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Semoga Dirgahayu atau
4.Merayakan Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Semoga Dirgahayu atau
5.Memperingati Ulang Tahun ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI, Semoga Dirgahayu atau
6.Mat Ulang Tahun ke-67 Indonesiaku ! atau
7.Peringatan ke-67 Proklamasi kemerdekaan RI, Semoga Dirgahayu
Saya bukanlah ahli Bahasa Indonesia, tetapi saya pecinta Bahasa indonesia yang masih terus belajar. Tulisan di atas hanyalah
berdasarkan ingatan saya pada pelajaran Bahasa Indonesia ketika SMA dulu. Jika ada pembaca yang lebih ahli tentang
Bahasa Indonesia, mohon koreksinya.
Salam bahasa.
http://humaniora.kompasiana.com/bahasa/2012/08/01/2/481618/dirgahayu-hut-ri-ke-67-betulsalah.html

Ungkapan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia


SALAH

DIRGAHAYU HUT RI KE 52

DIRGAHAYU KEMERDEKAAN KIT KE-52

HARI ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE 52

ULANG TAHUN REPUBLIK INDONESIA KE-52

PERINGATAN ULANG TAHUN RI KE-52

SELAMAT HARI ULANG TAHUN RI KE-52

SELAMAT DIRGAHAYU RI KE-52

H.U.T.R.I. KE-52

DIRGAHAYU RI KE 52

BENAR

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA

HARI ULANG TAHUN KE-52 REPUBLIK INDONESIA

ULANG TAHUN KE-52 REPUBLIK INDONESIA

PERINGATAN ULANG TAHUN KE-52 REPUBLIK INDONESIA

SELAMAT ULANG TAHUN KE-52 REPUBLIK INDONESIA

DIRGAHAYU RI

HUT KE-52 RI

DIRGAHAYU KEMERDEKAAN INDONESIA

http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2/Bahasa#Ungkapan_Hari_Ulang_Tahu
n_Kemerdekaan_Republik_Indonesia
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2

Anarkis atau Anarkistis


S2 atau S-2

Izin atau Ijin

Elit dan Elite

salah

nomina, penganjur paham anarkisme

bersifat anarki

betul

benar
Istilah lain yang benar: frekuensi, zikir,
azan

salah
Istilah lain yang salah: frekwensi, dzikir,
adzan

kata elite harus diucapkan /elite/, bukan /elit/


bonafide harus diucapkan /bonafide/, bukan /bonafid/
faksimile harus diucapkan /faksimile/, bukan /faksimil/, /feksimil/ atau /feksemail/

ELIT DAN ELITE


Banyak orang mengatakan, baik para politisi, penyiar, pejabat maupun masyarakat umum menggunakan kata elite di dalam
berbagai kesempatan, tetapi pengucapan kata tersebut beragam. Ada yang mengucapkan /elit/ dan ada pula /elite/.
Dari kedua cara pengucapan itu, mana yang baku?
Kata elite berasal dari bahasa Latin /eligere/ yang berarti 'memilih' dalam bahasa Indonesia kata elite berarti

'orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok' atau 'kelompok kecil orang-orang terpandang atau berderajat tinggi
(kaum bangsawan, cendekiawan, dsb.).
Dalam bahasa latin huruf /e/ pada akhir kata mustinya diucapakan.
Oleh karena itu, kata elite harus diucapakan /elite/, bukan /elit/.
Begitu juga dengan bonafide harus diucapkan /bonafide/, buksn /bonsfid/ atau faksimile harus diucapkan /faksimile/,
bukan /faksimil/,/feksimil/ atau /feksemail/.

ANARKIS DAN ANARKISTIS


Dalam berbahasa, kata anarkis tampaknya lebih banyak digunakan daripada kata anarkistis. Kedua
kata itu, sering kali digunakan dalam pengertian yang tertukar. Sebagai contoh, perhatikan kalimat
berikut.
Para demonstran diharapkan tidak melakukan tindakan yang anarkis.
Kata anarkis pada kalimat itu tidak tepat. Untuk mengetahui hal itu, kita perlu memahami
pengertian kata anarkis.
Kata anarkis anarchist berkelas nomina dan bermakna 'penganjur (penganut) paham anarkis' atau
'orang yang melakukan tindakan anarki'.
Dari pengertian tersebut ternyata kata anarkis bermakna 'pelaku', bukan 'sifat anarki'. Padahal,
kata yang diperlukan dalam kalimat tersebut adalah kata sifat untuk melambangkan konsep
'bersifat anarki'.
Dalam hal ini, kata yang menyatakan 'sifat anarki' adalah anarkistis, bukan anarkis.
Kata anarkis sejalan dengan linguis 'ahli bahasa' atau pianis 'pemain piano' sedangkan anarkistis
sejalan dengan optimistis 'bersifat optimis' dan pesimistis 'bersifat pesimis'.
Dengan demikian, kata anarkis pada kalimat tersebut lebih baik diganti dengan kata anarkistis
sehingga kalimatnya menjadi sebagai berikut.
Para demonstran diharapkan tidak melakukan tindakan yang anarkistis.
Lalu, bagaimanakah penggunaan kata anarkis yang tepat?
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, kata anarkis bermakna 'pelaku', yaitu 'orang yang
melakukan tindakan anarki'. Oleh karena itu, penggunaannya yang tepat adalah untuk
menyatakan 'pelaku' atau 'orang yang melakukan tindakan anarki'.
Contohnya dapat disimak pada kalimat berikut.
Pemerintah mengingatkan masyarakat agar tidak berlaku sebagai anarkis dalam melakukan unjuk
rasa.
Perlu pula diketahui kata anarki bermakna (1) hal tidak adanya pemerintahan, undang-undang,
peraturan, atau ketertiban';(2)'kekacauan (dalam suatu negara)'.
Anarkisme bermakna 'ajaran (paham) yang menentang setiap kekuatan negara; teori politik yang
tidak menyukai adanya pemerintahan dalam undang-undang'.
http://mohthamrin.blogspot.com/2009/12/klinik-bahasa.html

Anda mungkin juga menyukai