Penulisan Kata Dirgahayu
Penulisan Kata Dirgahayu
Ulang tahun ;n (nomina) : 1. hari lahir, 2. hari ketika suatu peristiwa penting terjadi.
Artinya, jika Anda menulis kata hari ulang tahun, itu sama saja dengan menulis kata hari hari lahir (perhatikan dua
kata hari yang berurutan). Tentu ini sesuatu yang mubadzir. Silakan buka KBBI, lihat di entri ulang tahun. Di sana
hanya ada pengembangan/turunan kata ulang tahun menjadi berulang tahun, tidak ada pengembangan menjadi hari
ulang tahun.
Seorang teman saya yang cukup kritis sekaligus usil pernah mengatakan bahwa kata ulang tahun adalah kata yang salah.
Alasannya ? Mana bisa tahun diulang? Kalau hari, tanggal atau bulan bisa diulang. Alasan yang masuk akal. Tapi
biarlah, tidak usah didengar omongan teman saya itu. Saat ini kata ulang tahun sudah diakui jadi bahasa Indonesia,
makanya tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kedua, kemudian jika kata ulang tahun dirangkai dengan kata RI ke-67,Ulang Tahun RI ke-67. Menurut Pedoman
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, penulisan kata ke yang diikuti dengan bilangan/angka menunjukkan suatu
tingkatan atau urutan. Penulisan seperti di atas masih bisa dibenarkan jika yang dimaksudkan adalah Ulang Tahun RI
sebagai kata yang diterangkan (D, dalam kaidah DM) dan ke-67 sebagai kata yang menerangkan (M, dalam kaidah DM).
Lain halnya jika kata Ulang Tahun sebagai yang diterangkan (D) dan RI ke-67 sebagai yang menerangkan (M). Karena
seperti Anda ketahui di dunia ini hanya ada satu RI, tidak ada RI ke-67, ke-68, dan seterusnya.
Namun demikian penulisan seperti di atas akan terasa janggal atau aneh jika kata yang diterangkan juga
mengandung tingkatan, seperti :
Ulang Tahun Hamengkubuwono X ke-67 atau
Ulang Tahun Raja Louis XIV ke-67
Oleh karena itu penulisan yang dianjurkan adalah menempatkan kata ke-67 setelah kata ulang tahun. Karena kata ulang
tahun inilah yang mempunyai tingkatan atau urutan.
Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia
Ulang Tahun ke-67 Hamengkubuwono X
Ulang Tahun ke-67 Raja Louis XIV
Jadi bagaimana penulisan yang lebih tepat ? Kurang lebih seperti ini,
1.Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Dirgahayulah atau
2.Selamat Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Semoga Dirgahayu atau
3.Memperingati Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Semoga Dirgahayu atau
4.Merayakan Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia, Semoga Dirgahayu atau
5.Memperingati Ulang Tahun ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI, Semoga Dirgahayu atau
6.Mat Ulang Tahun ke-67 Indonesiaku ! atau
7.Peringatan ke-67 Proklamasi kemerdekaan RI, Semoga Dirgahayu
Saya bukanlah ahli Bahasa Indonesia, tetapi saya pecinta Bahasa indonesia yang masih terus belajar. Tulisan di atas hanyalah
berdasarkan ingatan saya pada pelajaran Bahasa Indonesia ketika SMA dulu. Jika ada pembaca yang lebih ahli tentang
Bahasa Indonesia, mohon koreksinya.
Salam bahasa.
http://humaniora.kompasiana.com/bahasa/2012/08/01/2/481618/dirgahayu-hut-ri-ke-67-betulsalah.html
DIRGAHAYU HUT RI KE 52
H.U.T.R.I. KE-52
DIRGAHAYU RI KE 52
BENAR
DIRGAHAYU RI
HUT KE-52 RI
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2/Bahasa#Ungkapan_Hari_Ulang_Tahu
n_Kemerdekaan_Republik_Indonesia
http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2
salah
bersifat anarki
betul
benar
Istilah lain yang benar: frekuensi, zikir,
azan
salah
Istilah lain yang salah: frekwensi, dzikir,
adzan
'orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok' atau 'kelompok kecil orang-orang terpandang atau berderajat tinggi
(kaum bangsawan, cendekiawan, dsb.).
Dalam bahasa latin huruf /e/ pada akhir kata mustinya diucapakan.
Oleh karena itu, kata elite harus diucapakan /elite/, bukan /elit/.
Begitu juga dengan bonafide harus diucapkan /bonafide/, buksn /bonsfid/ atau faksimile harus diucapkan /faksimile/,
bukan /faksimil/,/feksimil/ atau /feksemail/.