Anda di halaman 1dari 2

1.

Ayat tentang tazkiyatun nafs


Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman
mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (Q.S. Al-Anfal: 2)
Allah swt. menjelaskan bahwa orang-orang mukmin ialah mereka yang menghiasi dirinya dengan sifatsifat seperti tersebut dalam ayat ini. Tiga sifat disebutkan dalam ayat ini, sedang dua sifat lagi disebutkan
dalam ayat berikutnya.
Sifat yang pertama:
Ialah mereka yang apabila disebutkan nama Allah gemetarlah hatinya karena ingat keagungan dan
kekuasaan-Nya. Pada saat itu timbullah dalam jiwanya perasaan penuh haru mengingat besarnya nikmat
dan karunia-Nya. Dalam pada itu mereka merasa takut apabila mereka tidak memenuhi tugas kewajiban
sebagai hamba Allah, dan merasa berdosa apabila melanggar larangan-larangan-Nya.
Gemetarlah hati sebagai perumpamaan dari perasaan takut adalah sikap mental yang bersifat abstrak yang
hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan dan hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Sedang
orang lain dapat mengetahui dengan memperhatikan tanda-tanda lahiriah dari orang yang merasakannya
yang terlukis dalam perkataan atau gerak-gerik dalam perbuatan.
Sifat yang kedua:
Ialah mereka yang apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah iman mereka karena ayat-ayat itu
mengandung dalil-dalil yang kuat yang mempengaruhi jiwanya sedemikian rupa, sehingga mereka
bertambah yakin dan mantap serta dapat memahami kandungan isinya, sedang anggota badannya tergerak
untuk melaksanakannya.
Sifat yang ketiga:
Ialah mereka yang bertawakal hanya kepada Allah Yang Maha Esa, tidak berserah diri kepada yang lainNya. Tawakal adalah tingkat tinggi dan tangga tauhid, dan merupakan senjata terakhir dan rentetan usaha
seseorang dalam mewujudkan serentetan amal setelah dipersiapkan sarana-sarana dan syarat-syarat yang
diperlukan guna terwujudnya rangkaian amal itu. Hal ini dapat dipahami, karena pada hakikatnya segala
macam gerak dan perbuatan hanyalah terwujud menurut hukum-hukum yang berlaku yang tunduk di
bawah kekuasaan Allah. Maka tidak benarlah apabila seseorang itu berserah diri kepada selain Allah.

2. Hadits tentang tazkiyatun nafs


Berdasarkan wahyu ilahi, lebih dari seribu tahun yang lalu Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam telah mengabarkan sebuah kenyataan di akhir zaman dalam sabda beliau,




Akan tiba suatu masa pada manusia, siapa di antara mereka yang bersikap sabar demi
agamanya, ia ibarat menggenggam bara api.
Al-Imam al-Munawi rahimahumallah (Faidhul Qadir 6/590) menjelaskan hadits di
atas, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memberikan perumpamaan tentang
sesuatu yang abstrak dengan hal yang nyata. Artinya, seorang hamba yang
bersikap sabar untuk melaksanakan hukum-hukum al-Quran dan as-Sunnah, pasti
akan merasakan permusuhan dan kebencian dari kalangan ahlul bidah dan
kelompok-kelompok sesat. Hal ini disamakan dengan seseorang yang
menggenggam bara api dengan telapak tangannya, bahkan lebih dahsyat lagi.
Hadits ini termasuk mukjizat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Sebab, beliau
memberitakan tentang sesuatu yang bersifat gaib dan kemudian benar-benar
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai