Anda di halaman 1dari 2

Vitamin C merupakan sekelompok senyawa organik kompleks yang dibutuhkan oleh

tubuh dalam jumlah kecil yang berguna untuk memelihara kesehatan atau menambah daya tahan
tubuh. Asam askorbat atau vitamin C memiliki rumus kimia C6H8O6 merupakan senyawaorganik
derivat heksosa. Kegunaan vitamin c adalah sebagai antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan
kolagen, membantu penyerapan zat besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang dan gigi.
Vitamin c ( asam askorbat ) bersifat sangat sensitive terhadap pengaruh luar yang menyebabkan
kerusakan seperti suhu, oksigen, enzim, kadar air dan katalisator logam. Asam askorbat sangat mudah teroksidasi
menjadi asam dehidroaskorbat yang masih mempunyai keaktifan sebagai vitamin c.
Pada praktikum kali ini dilakukan analisis kadar vitamin c pada sampel jeruk ponkam ( import ), dan
sampel minuman uc 1000 dengan menggunakan metode titrasi iodimetri yaitu titrasi pengoksidasian
vitamin C oleh larutan Iodin (I2). Dimana praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin c pada
sampel jeruk ponkam ( import ), dan sampel minuman uc 1000.
Iodimetri merupakan titrasi langsung dan merupakan metode penetapan kuantitatif yang dasar
penentuannya adalah jumlah I2 yang bereaksi dengan sampel atau terbentuk dari hasil reaksi antara sampel
dengan ion iodide. Iodimetri adalah titrasi redoks dengan I2 sebagai pentiternya. Dalam reaksi redoks harus
selalu ada oksidator dan reduktor, sebab bila suatu unsure bertambah bilangan oksidasinya( melepaskan
electron ), maka harus ada suatu unsure yang bilangan oksidasinya berkurang atau turun ( menangkap electron ).
Metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi yaitu suatu penambahan indicator warna
pada larutan yang diuji, kemudian ditetesi dengan larutan yang merupakan kebalikan sifat larutan yang diuji.
Pengukuran kadar vitamin c dengan reaksi redoks yaitu menggunakan larutan iodine sebagai titran dan amilum
sebagai indicator.
Titrasi dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indicator dimana titik akhir titrasi diketahui
dengan terjadinya kompleks amilum I2 yang berwarna biru tua. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati,
terdapat unit unit glukosa membentuk rantai heliks, karena adanya ikatan konfigurasi pada tiap unit
glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat
masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut. Sensitivitas
warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan. Kompleks iod-amilum ini adalah senyawa yang
agak sukar larut dalam air sehingga kalau pada reaksi ini I2 tinggi, kesetimbangan akan terletak

jauh di sebelah kanan, kompleks iod-amilum yang terbentuk banyak, akan terjadi endapan.
Akibatnya kalau pada titrasi I2 hilang karena tereduksi, kesetimbangannya tidak segera
kembali bergeser ke arah kiri, warna kompleks iod-amilum agak sukar hilang. Pada proses titrasi,
setelah vitamin c bereaksi dengan iodim, maka kelebihan iodim akan dideteksi oleh amilum yang menjadikan
larutan berwarna biru gelap.
C6H806 + I2 > C6H6O6 + 2I - + 2H+

TAMBAHIN STANDARISASI DAN TITRASI SAMPEL SERTA HASILNYA TRIMAKACII

Anda mungkin juga menyukai