PENDAHULUAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
adalah suatu virus dari genus
Lentivirus dari keluarga Retroviridae
yang memiliki struktur Ribonucleat
acid (RNA), yang merupakan agen
penyebab untuk penyakit Acquired
Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).
HIV dikarakterisasikan dengan siklus
replikasi dimana RNA diubah menjadi
bentuk DNA yang diintegerasikan ke
genom sel inang.1 Retrovirus terdiri
dari dua salinan dari RNA
single stranded yang berfungsi
untuk menkode gen virus. RNA
terikat
secara
non-kovalen
*)
**)
| Page
METODE
Metode yang kami pakai adalah
tinjauan
pustaka
yaitu
dengan
meninjau kembali segala kepustakaan
yang berkaitan dengan infeksi HIV dan
gangguan mental, serta kombinasi
gangguan mental dengan infeksi HIV.
Kepustakaan yang digunakan berupa
buku ajar dan jurnal. Kepustakaan
diambil dari rentang tahun 2005-2015
atau sepuluh tahun.
2|
Page
HASIL
Berdasarkan
data
analisis
sekunder
pada
HIV-associated
neurocognitive disorders (HAND)
pada tahun 2007,5 membagi HAND
menjadi tiga kategori:
1. HIV-associated
asymptomatic
neurocognitive impairment (ANI)
didefinisikan
sebagai
1)
pelemahan fungsi kognitif didapat
yang mencakup setidaknya dua
komampuan setidak-tidaknya 1.0
standart deviasi dibawah rata-rata
(kemampuan yang di survey
sebagai berikut: verbal/bahasa,
memori,
kecepatan
untuk
memproses informasi, sensorik,
dan kemampuan motorik). 2)
Pelemahan kognitif
tidak
mempengaruhi aktivitas seharihari. 3) Pelemahan kognitif tidak
termasuk kriteria delirium atau
demensia.5
2. HIV-1-associated
mild
neurocognitive disorder (MND).
Dikategorikan
sebagai:
1)
pelemahan fungsi kognitif didapat
yang mencakup setidaknya dua
komampuan setidak-tidaknya 1.0
standart deviasi dibawah rata-rata
dan
setidaknya
dua
dari
kemampuan
yang
dinilai
(kemampuan yang di survey
sebagai berikut: verbal/bahasa,
memori,
kecepatan
untuk
memproses informasi, sensorik,
dan kemampuan motorik). 2)
Pelemahan
kognitif
mempengaruhi aktivitas seharihari dalam kategori ringan. 3)
Pelemahan kognitif tidak termasuk
kriteria delirium atau demensia.5
3. HIV-1-associated
dementia
(HAD). Dikategorikan sebagai: 1)
pelemahan fungsi kognitif didapat
yang mencakup setidaknya dua
3|
Page
Sindrom
ansietas,
kelainan
penyesuaian, dan posttraumatic
stress disorder (PTSD)
Sindrom ansietas sangat umum
diantara individu HIV-positif dan
sering
diasosiasikan
dengan
manifestasi dari HIV. Prevalensi dari
generalized anxiety disorder (GAD)
meningkat pada pasien HIV-positif
dibandingkan pada individu HIVnegatif.
Kelainan
penyesuaian
ditemukan pada 1/3 dari pasien dalam
satu studi. pada studi di Afrika Selatan,
prevalensi penderita PTSD adalah
30.6% pada sampel dari pasien yang
mengunjungi klinik, PTSD secara
signifikan
diasosiasikan
dengan
HAND dan efek yang ditimbulkan
bergantung pada tingkat edukasi. Di
Amerika benzodiazepin 60% obat yang
diresepkan dari antara golongan
anxiolitik.
Interaksi
antara
benzodiazepin dan antiretroviral telah
dilaporkan dikarenakan efek inhibisi
pada isoenzim CYP3, efek rendah
ritonavir meningkatkan efek clearence
dari alprazolam.7
Mania
Prevalensi
mania
tinggi
diantara individu dengan HIV-AIDS,
terlebih dengan progresi dari infeksi
HIV. Perilaku hipomanik atau manik,
termasuk
meningkatnya
aktivitas
seksual dan penggunaan NAPZA yang
menjadi faktor resiko transmisi HIV.
Mania pada pasien HIV-AIDS muncul
sebagai coexist dari gangguan bipolar
atau merupakan efek sekunder dari
infeksi
HIV
pada
CNS,
4|
Page
Psikosis
Psikosis dapat diklasifikasi
menjadi primer (skizofrenia, kelainan
skizoafektif), dan sekunder (psikosis
yang disebabkan karena kondisi medis
seperti infeksi HIV) berdasarkan
nosologi DSM-IV. Pasien dengan
skizofrenia memiliki resiko tinggi
Page
DISKUSI
HIV
adalah
penyakit
mematikan yang menyerang sistem
imun tubuh penderita sehingga dapat
terjadi infeksi oportunis yang salah
satunya dapat menyerang otak. Pada
pasien HIV+ banyak ditemukan
gangguan mental seperti depresi,
psikosis.
Penggunaan
HAART
6|
Page
REFERENSI
1. Scaravilli F, Bazille C, Gray F. Neuropathologic contributions to understandning
AIDS and the central nervous system. Brain Pathol 2007;17(2):197-208.
2. Reeves JD, Doms RW. Human immunodeficiency virus type 2. J Gen Virol
2005;83(Pt 6):1253-65.
3. Anthony IC, Bell JE. The Neuropathology of HIV/AIDS. Int RevPsychiatry
2008;20(1):15-24.
4. Kaul M, Lipton SA. Mechanisms of neuroimmunity and neurodegeneration
associated
with
HIV-1
infection
and AIDS.
Neuroimmune
Pharmacol
2006;1(2):138-51.
5. Antinori A, Arendt G, Becker JT, Brew BJ, Byrd DA, Cherner M, et al. Updated
research nosology for HIV-associated neurocognitive
disorders. Neurology
2007;69(18):1789-99.
6. Dub B, Benton T, Cruess DG, Evans DL. Neuropsychiatric manifestations of HIV
infection and AIDS. J Psychiatry Neurosci 2005;30(4):237-46.
improves
HIV-associated
neurocognitive
impairment.
AIDS
2006;20(14):1885-8.
11. Robertson J, Meier M, Wall J, Ying J, Fichtenbaum CJ. Immune reconstitution
syndrome in HIV: validating a case definition and identifying clinical predictors in
persons initiating antiretroviral therapy. Clin Infect Dis 2006;42(11):1639-46.