Anda di halaman 1dari 27

PERANAN MIKROBIOLOGI KLINIK

PADA MENEJEMEN KASUS AI


DI RSU Dr. SOETOMO
Lindawati Alimsardjono
Maria Lucia Inge Lusida
Pelatihan Penatalaksanaan Kasus Flu Burung
Pada Manusia Bagi Petugas Rumah Sakit
Hotel Utami Juanda- Sidoarjo, 4-5 April 2007

Avian Influenza / AI / Flu Burung :


Infeksi yang disebabkan oleh virus influenza A
subtipe H5N1 yang pada umumnya menyerang
unggas
New Emerging Disease yang menimbulkan
masalah kesehatan dan kepanikan di
masyarakat karena angka kematiannya tinggi
Indonesia (2005 3 April 2007) : Total kasus 92
dan kematian 72 (CFR 78%)

Menejemen kasus AI :
Definisi kasus

Kasus Investigasi
Kasus Suspek H5N1
Kasus Probabel H5N1
Kasus H5N1 Terkonfirmasi

Langkah Diagnostik

Gejala Klinis
Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Derajat Penyakit
Diagnosis Banding

Mikrobiologi Klinik :
Tujuan Utama :
Memberikan pelayanan uji diagnostik yang
akurat dan berkualitas tinggi dengan biaya
yang rendah pada kastamer

Meliputi :
Pengurangan biaya reagen dan tenaga
Memperpendek lama perawatan pasien di
rumah sakit
Mengembangkan produktivitas
Mengembangkan TAT pemeriksaan
Mengembangkan kualitas spesimen
Mengembangkan relevansi klinik dari hasil
uji

Siklus Diagnostik :
Pre-analitik
Analitik
Pasca-analitik

Pre-analitik :
Konsultasi px dengan tanda/gejala penyakit
infeksi
Pemeriksaan px dan pembuatan diagnosis klinik
tentatif
Pengambilan spesimen yang tepat untuk kultur
Semua wadah harus diberi label yang tepat
Pengisian formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
Formulir dan spesimen dikirim ke laboratorium
Di laboratorium : spesimen diterima untuk
diproses lebih lanjut dan data pada formulir
permintaan dicatat dalam log book

Analitik :
Spesimen langsung diperiksa
Pembuatan sediaan, pengecatan dan
pemeriksaan mikroskopik dapat atau tidak
langsung diperiksa
Hasil presumptif dapat atau tidaknya diberikan
Pemrosesan spesimen
Pemilihan, inokulasi dan inkubasi media kultur
Setelah inkubasi, pemeriksaan kultur.
Penegakan sistim identifikasi definitif
Pemeriksaan subkultur dan hasil sistim
identifikasi

Pasca-analitik :
Laporan kultur final disiapkan dan dikirim
ke dokter / klinik atau rumah sakit yang
mengirim
Dokter menginterpretasi hasil dan
memberikan terapi yang tepat

Peranan Mikrobiologi Klinik :


Membantu penegakan diagnosis AI
(dalam proses)
Membantu mendeteksi adanya infeksi
sekunder
Memberikan informasi tentang hasil uji
kepekaan antibiotik
Membantu menyingkirkan diagnosis
banding tergantung indikasi

Cara :
Melakukan pemeriksaan mikroskopik
dengan pewarnaan Gram, Z.N. dan jamur
(segera hasil < 24 jam)
Melakukan kultur (bakteri dan jamur) dari
sputum / sekret saluran nafas, darah dan
urin serta spesimen lainnya
Melakukan uji kepekaan antibiotik
Melaporkan hasil kultur (bakteri dan jamur)
dan kepekaan antibiotik (48 - 72 jam)

Kasus :
Mr. AP (18 tahun)
MRS : 17 Mei 2006 (Jam 14.00)
Koleksi spesimen : 18 Mei 2006
Hasil pemeriksaan mikrobiologi :
20 Mei 2006
Urine : negatif
Darah : negatif
Sekret ETT (endotracheal tube) : ZN negatif, jamur negatif

21 Mei 2006
Sekret ETT : Acinetobacter spp.
Uji kepekaan : S - Cefoperazone-Sulbactam dan Netilmycin

Kasus :
Mrs. EW (21 tahun)
MRS : September 2006
Koleksi spesimen :
Hasil pemeriksaan mikrobiologi :
Sekret ETT :
Urine :
Darah :

Kasus :
Miss SNA (21 tahun)
MRS : 8 Maret 2007
Koleksi spesimen : 9 Maret 2007
Hasil pemeriksaan mikrobiologi :

Sekret ETT :
Pewarnaan Gram : batang Gram negatif
Pewarnaan Jamur : sel ragi
Kultur : Pseudomonas stutzeri dan sel ragi
Urine : Sel ragi
Darah :

Kasus :
Mr WH (39 tahun)
MRS : 24 Maret 2007 (Jam 13.00)
Koleksi spesimen :
24 Maret 2007 (Jam 18.00 - ETT)
25 Maret 2007 (Urine, darah)

Hasil pemeriksaan mikrobiologi :


Sekret ETT :
Tidak ada bentukan kuman pada pewarnaan Gram, ZN dan
jamur (24 Maret 2007 Jam 19.30)
Kultur : tidak ada pertumbuhan kuman/jamur (25 Maret 2007)

Urine : tidak ada pertumbuhan kuman/jamur


Darah : tidak ada pertumbuhan kuman/jamur

Anda mungkin juga menyukai