Kelompok - B1
Debbie Cinthia Dewi
102009021
Apriani Kuddi
102011224
Timoty Mario
102012016
102012025
102012107
102012224
Kiki Puspitasari
102012350
102012419
Maria Alberta
102012438
dibawa ke UGD setelah mengalami kejangkejang. Saat pasien sedang belajar hingga larut
malam bersama teman-temannya pasien jatuh
dari tempat duduknya, kedua lengan dan
tungkai pasien terlihat kaku dan kemudian
kelojotan dengan kedua matanya mendelik
keatas. Menurut temannya, hal tersebut terjadi
selama kurang lebih 30 detik dan setelah
itu pasien tidak sadarkan diri. Satu bulan
lalu, pasien pernah mengalami hal yang sama
namun belum berobat secara teratur ke dokter.
Rumusan Masalah
Laki-laki 23 tahun mengalami kejang-kejang, kedua
lengan dan
kelojotan.
tungkai
pasien
terlihat
kaku
dan
Hipotesis
Laki-laki tersebut menderita epilepsi umum tonik-
klonik.
Anamnesis
Identitas
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Berapa lama kira-kira berlangsungnya serangan? Berapa kali
timbulnya serangan sehari, seminggu, sebulan?
Kapan pertama kali mendapat serangan?
Apakah ada tanda-tanda akan datangnya serangan?
kejang pada satu sisi atau kedua sisi?
meluas ketempat lain?
Kesadaran?
pucat, muka menjadi merah, berkeringat, mulut berbusa, kencing?
gambaran bangkitan, otot-otot lemas atau kaku, mengelojot, atau
kaku dulu diikuti kelojot?
Apakah merasakan sesuatu pada kulit, melihat, mendengar,
terkecap, terhidu sesuatu, atau merasa pusing ketika mendapat
serangan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Neurologis
Tanda vital
Kepala
Kulit
Penglihatan
Organomegali
Perkembangan
Fungsi luhur
Sensorik
Pemeriksaan Penunjang
Kadar glukosa darah;
Kadar elektrolit ; Kalsium, Natrium
Bilirubin serta ureum darah;
Analisis cairan otak;
EEG.
Electroencephalography (EEG)
Membantu menunjang diagnosis
Membantu penentuan jenis bangkitan
dengan AED.
Electroencephalography (EEG)
Brain Imaging
CT Scan
MRI
Positron Emission Tomography(PET)
Single Photon Emission Comuted
Tomography(SPECT)
Magnetic Resonance Spectroscopy(MRS
Working Diagnosis
Epilepsi Grand Mal (epilepsy Tonik Klonik)
Epilepsi yang terjadi secara mendadak, di mana
penderitanya hilang kesadaran lalu kejang-kejang dengan
napas berbunyi ngorok dan mengeluarkan buih/busa dari
mulut. Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya
lepas muatan listrik yang berlebihan dari neuron
diseluruh area otak-di korteks, dibagian dalam serebrum
dan bahkan di batang otak dan thalamus, kejang grand
mal berlangsung selama 3 atau 4 menit
Diagnosis Banding
Epilepsi Umum Tonik ; posisi kaku pada anggota
Etiologi
Epilepsi Primer (Idiopatik)
Trauma lahir, Asphyxia neonatorum
Cedera Kepala, Infeksi sistem syaraf
Keracunan CO, intoksikasi obat/alkohol
Demam, ganguan metabolik (hipoglikemia,
hipokalsemia, hiponatremia)
Tumor Otak
Kelainan pembuluh darah
Etiologi
Epilepsi sekunder
kerusakan otak pada waktu lahir atau pada masa
perkembangan anak
cedera kepala
gangguan metabolisme
nutrisi (misalnya hipoglikemi, fenilketonuria
(PKU), defisiensi vitamin B6)
faktor-faktor toksik (putus alkohol, uremia),
ensefalitis
Anoksia
gangguan sirkulasi
neoplasma.
Epidemiologi
Indonesia, penderita epilepsi sebanyak 1% dari
<
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Dapat disertai aura;
Kesadaran mendadak;
Mulut berbusa, sianosis;
inkontinensia fekal atau urin, mengigit lidah;
Pemulihan kesadaran bertahap, disorientasi.
Penatalaksanaan
Medika mentosa
Saat kejang
diazepam intravena atau intrarektal. Dosis intravena
0,30,5 mg/kg dosis maksimal 20 mg
diazepam rektal dengan dosis 0,5/kg atau 5 mg untuk
Penatalaksanaan
Non-Medika mentosa
Menghindari faktor pemicu (jika ada),
misalnya : stress, OR, konsumsi kopi atau
alkohol, perubahan jadwal tidur,
terlambat makan, dll. Untuk pasien
epilepsi akibat tumor otak, abses, kista
atau adanya anomali vaskuler dilakukan
pembedahan.
Prognosis
70 % kasus epilepsi serangan dapat dicegah
30-50 % suatu saat pengobatan dapat dihentikan
Namun prognosa tergantung dari jenis serangan, usia
Komplikasi
Aspirasi;
Kardiakaritmia;
Dehidrasi;
Fraktur;
Serangan jantung;
Trauma kepala dan oral.