Pemeriksaan Fisik PD BBL
Pemeriksaan Fisik PD BBL
a. Kepala
simetris / tidak
caput suksendanium
Chepal haematom
trauma, misalnya laserasi
garis sutura (melebar/ moulding)
fontanel-apakah ukuran (F..anterior 4x5 cm
membuka sampai umur 12-18 bln, F. Posterior
1x1) dan tampilanya (cembung/cekung /normal)
Lingkar kepala (fo 32-38 cm) diukur 2-4 hari
setelah lahir
ANTROPOMETRI
HIDUNG
bentuk dan lebar hidung (lebih dari 2,5 cm).
Posisi (pada garis tengah)
pola pernafasan, (melalui mulut : atresia
koana bilateral / fraktur tulang hidung / atau
ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.
Cuping hidung: gangguan paru)
mukosa lubang hidung (sekret mukopurolen
dan berdarah : sifilis kongenetal )
MULUT
Mulut harus terbentuk dan simetris (pd garis
tengah, tidak terlalu lebar/terlalu kecil)
Bibir (sempurna, pink dan lembab)
Daerah antara mulut dan hidung
Langit langit (tidak ada lengkung dan utuh)
Lidah (garis tengah)
Uvula (garis tengah muncul ketika menangis)
Rooting refleks, refleks menghisap
Saliva (tidak berlebihan)
ROOTING REFLEKS
TELINGA
tulang rawan
Daun telinga (kulit tambahan / aurikel
dapat berhubungan dengan
abnormalitas ginjal).
Posisi
Bunyikan bel atau suara(terkejut)
c. LEHER
Bayi berleher pendek tanpa kulit
tambahan
Lakukan perabaan pada leher (kista
higroma, tumor sternomastoid. )
menggerakkan kepalanya (reflek tonik
leher )
d. TANGAN
panjang
Pergerakan
Jumlah jari dan penyelaputan
Telapak tangan dan jumlah garis
tangan
Bantalan kuku (pink < 3 detik)
Denyut nadi brachialis, radialis dan
femoralis (kuat dan sama secara
bilateral)
e. DADA
gerakan dada saat bernafas (simetris)
Lingkar dada (30-36 cm)
Pernafasan dada dan perut bergerak
secara bersamaan (frekuensi, tanda
distres,)
puting dan areola (terbentuk, simetris,
jarak tidak terlalu jauh, putting susu
tambahan, pembesaran)
klavikula
auskultasi paru dan jantung (frekuaensi
jantung dan suara nafas/ jantung)
f. ABDOMEN
bentuk abdomen bulat dan bergerak
secara serentak (membuncit:
hepatosplenomegali, cairan di dalam
rongga perut, kembung)
perabaan hati (2-3 cm di bawah arcus
kosta kanan, limpa (1 cm di bawah arcus
kosta kiri), ginjal (dengan cara bayi tidur
telentang tungkai dilipat dalam keadaan
relaksasi, dapat diraba 2-3 cm)
Tali pusat
g. GENITALIA
Pada bayi laki laki,
penis lurus, panjang (+ 3 cm)
posisi lubang uretra
Prepusium tidak boleh ditarik
Skrotum harus dipalpasi secara perlahan untuk
memastikan bahwa jumlah testis ada dua.
bayi perempuan
vulva harus diperiksa dengan merentangkan kedua
labia secara perlahan untuk memastikan adanya
klitoris, orifisium uretra, labia mayor, labia minor
dan vagina.
rabas mukosa yang merupakan hal normal pada
usia ini
h. TUNGKAI
kesimetrisan, ukuran, bentuk, dan
posturnya.
Pergerakan (kurang : trauma, misalnya,
fraktur, kerusakan saraf)
Posisi kaki dalam kaitannya dengan
tungkai (deformitas anatomi : tungkai
terputar ke dalam atau ke luar, ke atas,
atau ke bawah)
Jumlah jari kaki dan penyelaputan.
i. SPINAL
telungkupkan bayi cari adanya tanda
tanda abnormalitas yang nyata, seperti
spina bifida dan adanya pembengkakan
buka lipatan bokong; cari adanya lesung
atau sinus dan pastikan adanya spingter
ani.
j. KULIT
warna,
ruam
bercak tanda
tanda lahir
memar.
Bercak biru mongolian
Pembengkakan
verniks kaseosa banyak pada bayi cukup
bulan
lanugo berkurang pada bayi cukup bulan
6.
7.
8.
9.
pemeriksaan
Pengeluaran urine dan mekonium dicatat
Pakaian bayi dirapikan kembali setelah
pemeriksaan
Diskusikan hasil pemeriksaan dengan
orang tua
Dokumentasikan dan lakukan tindakan
yang sesuai