Pasi
Pasi
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian PASI
Pengganti Air Susu Ibu adalah makanan bayi yang secara tunggal dapat memenuhi
kebutuhan gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai berumur antara 4 dan 6
bulan.
a. Kapan PASI boleh diberikan
Dalam keadaan bayi harus dipisahkan dari ibu, misalnya:
Air yang digunakan untuk mengencerkan PASI adalah air yang sudah dimasak mendidih.
Peralatan yang digunakan untuk mengencerkan PASI sebaiknya dibilas dengan air panas
mendidih.
Disamping pemberian PASI, berikan makanan pendamping ASI setelah berumur 4 bulan
Untuk pemberian PASI sementara ibu sakit, usahakan tidak menggunakan botol dan dot,
tapi gunakan gelas dan sendok agar bayi tidak bingung.
c. Kerugian akibat pemberian PASI
1.
Bagi ibu
Tidak ekonomis dan praktis
2.
Bagi bayi
- Bayi tidak memperoleh zat kekebalan yang ada pada ASI, dengan demikian dapat
meningkatkan resiko infeksi.
- Ancaman kekurangan gizi, apabila diberikan tidak sesuai dengan ketentuan petunjuk
penggunaan PASI.
- Ancaman kegemukan, apabila diberikan secara berlebihan
- Lebih mudah terserang diare dan alergi
- Pertumbuhan mulut, rahang dan gigi tidak baik
- Mengurangi hubungan kasih sayang ibu dan anak yang dapat menghambat perkembangan
mental selanjutnya.
PASI atau pengganti ASI diberikan berupa susu formula yang sesuai umur atau cocok
dengan bayi, artinya susu yang bayi tersebut bisa menerima. Bila dengan susu formula anak
tidak mau menerima sebaiknya diganti dan akan lebih baik sesuai petunjuk dokter anak. Bila
dengan susu formula anak ada keluhan diare dan sebagainya perlu petunjuk dokter apakah
bayi menderita intoleransi laktosa sehingga perlu diganti dengan susu kedele.
Kendala dalam pemberian susu botol dimulai dari botol susunya sendiri yang lebih
sulit membersihkannya dan mudah tercemar bakteri ataupun kuman penyakit. Susu botol
tidak mengandung zat kekebalan tubuh karena itu bayi/anak sering menderita sakit terutama
diare. Dan, susu botol harganya mahal karena diproses dari susu sapi.
Bila ibu tidak bisa memberi ASI, upayakan memilih susu yang sesuai. Kebersihan
botol susu harus dijaga dengan mensteril atau merebus dulu sebelum dipakai. Susu harus
diberikan dengan kekentalan sesuai aturan dan jumlahnya sesuai umur. Bila susu terlalu
kental bayi akan cepat haus. Pemberian susu yang kekentalan terus-menerus dan berlebihan
akan membuat bayi kegemukan. Ini akan dibawa sampai besar. Kebanyakan susu juga akan
mengganggu nafsu makan sehingga makanan tidak dihabiskan.
B.
Pengertian MP-ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI
setelah untuk memenuhi kebutuhan gizi, biasanya MP-ASI diberikan setelah berumur 6
bulan tapi ada kalanya sudah diberikan pada bayi ketikaa berumur 4 bulan sampai 24 bulan,
karena semasa itu produksi ASI makin menurun sehingga suplai zat gizi dan ASI tidak lagi
memenuhi kebutuhan gizi anak yang semakin meningkat.
MP-ASI diberikan sebagai pelengkap ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar
makan dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik. Pemberian makanan
pelengkap bertahap dan bervariasi dari sari buah, makanan lumat, makanan lembek dan
makanan padat.
Tujuan Pemberian MP-ASI adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kalor energi yang tinggi
1.
a.
b.
c.
2.
Bentuk MP-ASI
a.
Makanan lumat
Makanan lumat adalah semua makanan yang dimasak dan disajikan secara halus yang
diberikan pertama kali pada bayi disamping ASI contohnya bubur tepung, bubur beras
(encer), nasi pisang dilumatkan, ketupat dilumatkan dan sebagainya. Apabila makanan terdiri
1 atau 2 macam bahan makanan sebaiknya diaanjurkan untuk menambah bahan makanan
ketiga kedalam makanan tersebut sehingga lengkap misalnya bubur tepung ditambah tempe
dilumatkan dan sayuran hijau, nasi pisang sebelum ditambah ikan asin atau tahu.
b.
Makanan Lembek
Makanan lembek merupakan peralihan dari makanan lumat menjadi makanan orang dewasa
dapat berupa bubur beras (padat), nasi lembik, ketupat dan lain-lain yang biasanya disertai
dengan lauk pauk tertentu (tempe, tahu dan lain-lain)
3.
4.
a.
1.
2.
3.
Penyakit diare
Resiko jangka pendek pada bayi yang mendapat makanan pendamping ASI terlalu dini adalah
penyakit diare.
b.
Obesitas
Pemberian makanan pada bayi sejak usia dini dapat mengekibatkan kegemukan pada bayi.
Bayi yang mendapat ASI tampaknya dapat mengatur masukan konsumsi sehingga konsumsi
mereka dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.
2.
3.
Arteriosklerosis
Peranan faktor dalam patogenesis dan penyakit jantung ischemic tidak dipungkiri lagi. Faktor
nutrisi yang terlibat antara lain : diit yang mengandung tinggi energi atau kalori dan kaya
akan kolesterol serta lemak-lemak jenuh sebaiknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah.
4.
5.
Membuang kolostrum. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memanfaatkan optimal ASI-nya
sehingga ASI yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi pemberian ASI dengan pemberian
makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan
bayi menderita kurang gizi.
Penggunaan hanya satu payudara. Menyusui hanya dari satu payudara berarti tidak
memanfaatkan ASI secara optimal sehingga ASI yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi
pemberian ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas
dan kuantitas dapat menyebabkan bayi menderita kurang gizi.
6.
pertama, berikan dalam bentuk cair dan bertahap menjadi lebih kental.
Kedua, bila bayi tidak mau jangan dipaksa tetapi bisa diganti jenis lainnya dan pada
kesempatan lain bisa diulang pemberiannya.
Keempat, berikan makanan pendamping yang bervariasi supaya tidak bosan sekaligus
memperkenalkan aneka jenis bahan makanan.
7.
Bayi
Bulan
Bayi usia 0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan pendamping, dengan ASI saja
sudah mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini disarankan memang sampai dengan bayi usia 6
bulan. Namun bila kebutuhan ASI tidak mencukupi, atau ada hal tertentu yang menyangkut
kondisi sang ibu seperti tidak keluarnya ASI, pemberian makanan penunjang bisa dilakukan.
Pada usia 3-4 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti pisang dan air jeruk manis.
Pemberian bubur susu (makanan lumat sampai lembik) disesuaikan dengan keperluan
masing-masing bayi. Makanan padat bayi pertama ini (bubur susu) dapat dibuat dari tepung
seperti tepung beras, jagung atau havermouth dengan ditambahkan susu dan gula. Pemberian
bubur susu dan buah-buahan 1x sehari.
Usia sebelum 4 bulan ini dapat pula mulai diberikan telur ayam, tetapi harus waspada
kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi alergi, pemberian telur ditangguhkan.
Biasanya bayi sudah tahan telur pada usia 7 bulan ke atas.
Untuk pemberian makanan lumat bisa memilih waktu yang sesuai misalkan sekitar jam 09.00
dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberi apa-apa. Pada bayi
usia 5-6 bulan dapat diberikan 2x bubur susu sehari, buah-buahan dan juga telur.
Bayi
Bulan
Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan makanan campuran
yang lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati,
daging cincang, telur atau tepung ikan) dan makanan sumber protein nabati seperti tahu,
tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Sehingga nasi tim ini merupakan
makanan yang mengandung nutrien lengkap. Selama bayi, pemberian nasi tim ini harus
disaring terlebih dahulu untuk memudahkan menelannya dan tidak mempersulit atau
memperberat pencernaan.
Bayi
12
Bulan
Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari sebagai
makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari sekitar jam 13.00 sebagai makan siang
dan sore hari sekitar jam 17.00 18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan timbulnya anoreksia
(berkurangnya atau hilangnya napsu makan) terhadap makanan lain sehingga anak bisa
kekurangan protein dan kalori yang akhirnya menderita penyakit malnutrisi energi protein.
8.
Makanan
Buatan
dan
Susu
Formula
Memberikan makanan buatan hanya dibenarkan bila menyusui tidak dapat dilaksanakan,
misalnya produksi ASI tidak ada atau sangat kurang. Susu formula sebagai pengganti ASI
kebanyakan dibuat dari susu sapi. Hampir semua tersedia dalam bentuk bubuk dan hanya
memerlukan pengenceran dengan air matang sebelum disajikan. Pengganti ASI (PASI) ini
dapat dikelompokan berbagai macam baik menurut rasa, menurut Ph cairan, kadar nutrien,
bahan utama protein, maksud penggunaan maupun menurur komposisi nutriennya.
Bila bayi tidak menghabiskan hidangan yang disediakan, mungkin bayi telah cukup
mendapatkan pengganti ASI dan sebaliknya bila menghabiskan hidangan yang disediakan
mungkin juga masih kurang sehingga hidangan selanjutnya perlu diperbanyak terutama jika
bayi masih menangis atau belum puas.
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang ideal harus mengandung: (1) makanan pokok
(yang paling banyak dikonsumsi oleh keluarga, biasanya makanan yang mengandung tepung
seperti beras, gandum, kentang dan tepung maizena) ditambah dengan bahan lain seperti (2)
kacang, sayuran berdaun hijau atau kuning, (3) buah, (4) daging hewan dan (5) minyak atau
lemak. Bahan ini dibuat menjadi bubur. Makanan pokok direbus di dalam air atau susu
sampai menjadi bubur yang kental dan tidak terlalu cair, kemudian diperkaya dengan sedikit
minyak atau lemak.
Untuk memudahkan penyiapan MP-ASI, bahan makanan sebaiknya dipilih yang mudah
didapat (banyak tersedia di kebun keluarga atau di pasar terdekat), harganya murah dan
paling sering dimakan (merupakan bagian dari apa yang dimakan oleh anggota keluarga yang
lebih besar atau dewasa) dan sebaiknya diramu dengan resep lokal.
Campuran MP-ASI yang terdiri dari dua jenis bahan makanan disebut campuran sederhana,
sementara yang terdiri dari tiga atau empat jenis bahan makanan disebut campuran majemuk.
Campuran majemuk mungkin terlalu mahal untuk beberapa keluarga. Namun tidak terlalu
penting untuk mengadakan golongan kacang dan hewan dalam satu campuran. Jika bayi
sudah dapat memakan makanan yang dibuat dari dua bahan, tentu saja dalam berbagai variasi
campuran, atau setidaknya dua jenis dari campuran tiga bahan, makanan tersebut sudah
sebaik campuran empat bahan.
Jika minyak atau lemak tidak tersedia, ke dalam setiap campuran makanan dapat
ditambahkan madu. Bagaimanapun minyak dan lemak jauh lebih baik karena disamping
memasok energi juga dapat melunakkan dan melezatkan makanan. Jangan lupa memberikan
buah-buahan atau sari buah pada setiap waktu makan atau sebagai makanan selingan di
antara dua waktu makan.
MP-ASI baru boleh diberikan setelah bayi diberi ASI/Pengganti ASI (susu formula).
Kemudian secara berangsur ASI/PASI dapat dapat berubah fungsi sebagai makanan
pendamping dan makanan sapihan menjadi makanan utama.
Pemberian pertama cukup dua kali sehari, satu atau dua sendok teh penuh. Kebutuhan bayi
akan meningkat seiring dengan tumbuh kembangnya. Jika bayi telah menggemari makanan
baru tersebut, ia akan mengonsumsi 3-6 sendok besar penuh setiap kali makan. Namun
jangan lupa bahwa bayi tetap membutuhkan ASI/PASI. Pada umur 6-9 bulan, setidaknya bayi
membutuhkan empat porsi makanan. Jika dengan takaran tersebut bayi masih kelaparan, beri
makanan selingan seperti pisang atau biskuit. Buah-buahan merupakan makanan selingan
yang sempurna. Bayi memerlukan sesuatu untuk dimakan setiap dua jam begitu ia terbangun.
Menginjak umur 9 bulan bayi telah mempunyai gigi dan sudah mulai pandai mengunyah
kepingan makanan. Sekitar umur setahun bayi sudah mampu memakan makanan orang
dewasa. Pada saat itu ia makan (mungkin) empat sampai lima kali sehari. Anak umur 2 tahun
memerlukan makanan separuh makanan orang dewasa.
Saat ini MP-ASI instan dapat kita temukan dengan mudah dalam bentuk instan di pasaran.
Sebagian besar bubur susu yang beredar di Indonesia sudah dimasak terlebih dahulu dan
dikeringkan sebagai bubuk. Jika diperlukan, cukup seduh dengan air panas sesuai petunjuk
penggunaan maka bubur tersebut siap dihidangkan. Biasanya diperlukan sekitar 40 g bubuk
tiap kali pemberian untuk mencapai energi sebanyak 160-170 kkal.
9.
10.
makan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Senyumlah selalu dan ekspresikan
bagaimana senangnya acara makan. Jangan lupa ajaklah ia bicara saat anda menyuapinya.
Ingat makan bagi anak adalah lebih dari sekedar acara pemenuhan nutrisi. Tetapi masa
pembelajaran yang baik dan menyenangkan
11.
12.
Suhu MPASI
Makanan yang akan diberikan kepada bayi harus dalam suhu ruangan atau hangat-hangat
kuku. Ini penting, karena mulut bayi lebih sensitif terhadap suhu dibandingkan dengan orang
dewasa. Apabila MPASI dipanaskan dengan microwave, panaskanlah hingga mendidih
kemudian dinginkan terlebih dahulu. Aduk rata untuk mendinginkan makanan. Periksa
kembali suhu makanan sebelum diberikan kepada si kecil.
Higienis
Harus menjaga benar kebersihan dalam menyiapkan MPASI dan tempat penyimpanannya.
Hal ini disebabkan bayi sangat mudah keracunan makanan / food poisoning. Botol susu harus
dicuci dengan bersih dan disteril, karena susu merupakan tempat ideal untuk berkembang
biaknya bakteri. Begitu pula dengan dot, training cup harus disteril sampai dengan bayi anda
berusia 1 tahun. Sendok makan bayi harus di sterilisasi sampai minimum bayi berusia 9
bulan. Akan tetapi, saat bayi mulai belajar merangkak dan memasukkan barang ke dalam
mulutnya, sterilisasi piring makan, training cup dan sendok makannya sudahlah tidak terlalu
penting, kecuali untuk botol susu dan dot.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
MP-ASI diberikan sebagai pelengkap ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar makan
dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik. Pemberian makanan
pelengkap bertahap dan bervariasi dari sari buah, makanan lumat, makanan lembek dan
makanan padat.
3.2
Saran
Bila ibu tidak bisa memberi ASI, upayakan memilih susu yang sesuai. Kebersihan botol susu
harus dijaga dengan mensteril atau merebus dulu sebelum dipakai. Susu harus diberikan
dengan kekentalan sesuai aturan dan jumlahnya sesuai umur. Bila susu terlalu kental bayi
akan cepat haus. Pemberian susu yang kekentalan terus-menerus dan berlebihan akan
membuat bayi kegemukan. Ini akan dibawa sampai besar. Kebanyakan susu juga akan
mengganggu nafsu makan sehingga makanan tidak dihabiskan.
DAFTAR PUSTAKA
Moehji,Sjahmien. 1992. Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita. Bharatara.
Mochtadi,Deday.1994. Gizi untuk Bayi. Sinar Harapan : Jakarta.
Moehji,Sjahmien.1992. Ilmu Gizi. Bhratara, Jakarta.
Roesli,U. 2005. Makanan Pengganti Air Susu Ibu. Jakarta : Puspawara
Saleha .2004. Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Jakarta
http://botefilia .com/index.php/archives/2009/01/10/pasi/