Disusun Oleh :
Adi Purnomo
Eva Nurlailatul Fitri (122110101035)
Mawlida Maghfiroh (122110101064)
Elma Aprilinda
(132110101077)
adalah
suatu
waktu
dimana
perencanaan
dilaksanakan.
(Notoatmodjo, 2010)
Evaluasi promosi kesehatan adalah Fase evaluasi adalah suatu masa dimana
dilakukan pengukuran hasil atau (outcome) dari promosi kesehatan. Pada fase ini
juga dilihat apakah perencanaan dan implementasi yang telah dilakukan dapat
dilanjutkan. Selain itu, evaluasi diperlukan untuk pemantauan efficacy dari
Cerita di atas merupakan embrio dari ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan
masyarakat. Namun, sebelum berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan
masih melewati berbagai fase. Secara umum perkembangan kesehatan masyarakat
dibagi menjadi dua masa yaitu masa sebelum perkembangan ilmu pengetahuan
(pre scientific period) dan masa ilmu pengetahuan berkembang (scientific period).
Ilmu kesehatan terus berkembang, selanjutnya dalam perkembangan ilmu
kesehatan, para ahli mengelompokkan menjadi dua, yakni kesehatan individu
(ilmu kedokteran) dan kesehatan kelompok (ilmu kesehatan masyarakat).
Kesehatan masyarakat memiliki aspek teoritis dan praktis. Kedua aspek ini
memiliki peran masing-masing dalam masyarakat. Aspek teoritis kesehatan
masyarakat perlu didukung dengan hasil-hasil penelitian. Artinya, aplikasi
kesehatan masyarakat harus didasari dari temuan-temuan hasil kajian ilmiah.
Sedangkan aspek praktis dalam kesehatan masyarakat yang berarti aplikasi
kesehatan masyarakat harus mempunyai manfaat bagi pengembangan program.
Dilihat dari ruang lingkup kesehatan masyarakat, maka kesehatan masyarakat
mencakup kesehatan atau sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit yang tidak
terlepas dari epidemiologi, pendidikan atau promosi kesehatan, manajemen
pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Oleh karena itu, pendidikan atau promosi
kesehatan
berperan
sebagai
pendekatan
pemecahan
masalah
kesehatan
individu-individu
dan
masyarakat
untuk
meningkatkan
masyarakat, sesuai dengan budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan (Depkes RI., 2004)
C. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Ruang lingkup promosi kesehatan mencakup berbagai bidang keilmuwan.
Ilmu-ilmu yang dicakup promosi kesehatan dpat dikelompokkan menjadi 2
bidang, yaitu:
a) Ilmu perilaku, yaitu ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam membentuk
perilaku manusia, terutama psikologi, antropologi, dan sosiologi.
b) Ilmu-ilmu perilaku yang diperlukan untuk intervensi perilaku
pembentukan
dan
perubahan
perilaku),
antara
lain
pendidikan,
Tersedianya poster, penyediaan laflet atu selebaran yang berisi caracara menjaga kesehatan atau kebersihan adalah juga merupakan
bentuk promosi kesehatan.
e.
perencanaan
kesehatan
menurut
teori
Precede-
tahun
1980.
Model
Precede-Proceed
predisposing,
dan
evaluasi
promosi
kesehatan.
Precede
mulai
dari
kebutuhan
pendidikan
sampai
pengembangan
program.
disempurnakan
menjadi
Pada
tahun
model
1991,
model
Precede-Proceed.
ini
Proceed
diterima
dan
telah
berhasil
diterapkan
dalam
sosial
adalah
proses
penentuan
persepsi
yang
pengamatan
dapat
berupa
langsung
yang
data
dapat
statistik
atau
dilakukan
hasil
dengan
kesehatan
tersebut
(mortalitas,
morbiditas,
fase
ini
memperngaruhi
diidentifikasi
masalah
masalah
kesehatan
perilaku
juga
yang
sekaligus
fase
ini
dididentifikasi
factor
pendidikan
dan
factor
predisposisi
yang
telah
teridentifikasi.
yang telah
kesehatan
dapat
didukung
atau
dihambat
oleh
fokus
utama
dalam
administrasi
dan
penilaian
atau
komunitas)
semua
dukungan
yang
sumber
daya
lainnya
akan
ditampilkan
untuk
terjadi
dengan
simultas
dengan
pelaksanaan
program.
g. Fase 7: Proses Evaluasi
Proses evaluasi adalah sebuah evalusi yang formatif,
sesuatu yang muncul selama pelaksanaan program.
h. Fase 8: Pengaruh Evaluasi
Fokus dalam fase ini adalah evaluasi sumatif, yang diukur
setelah program selesai, untuk mencari tahu pengaruh
interfensi dalam prilaku atau lingkungan.
i. Fase 9: Hasil atau Keluaran Evaluasi
Fokus dari fase evualusi terakhir sama dengan fokus ketika
semua proses berjalan indikator evaluasi dalam kualitas
hidup dan derajat kesehatan.
Dari fase-fase diatas, fase ke 1 fase ke 5 termasuk dalam
perenanaan promosi kesehatan. Berikut ini adalah langkahlangkah perencanaan promosi kesehatan :
I.
Procede
kesehatan
masyarakat
menentukan
prioritas
masalah
kita
harus
Measurable
Appropriate
Reasonable
Time bound
Dinyatakan dalam bentuk performance bukan effort
2. Menentukan sasaran promosi kesehatan.
Sasaran promosi keseahtan dan sasaran pendidikan kesehatan tidak
selalu sama, oleh karena itu kita harus menetapkan sasaran
langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran adalah kelompok
sasaran yaitu, individu, kelompok maupun kedudanya.
3. Menentukan isi promosi kesehatan.
Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga
mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu isi pesan dibuat dengan
menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran
merasa bahwa pesan tersebut memang benar-benar ditujukan
untuknyayang sebagai akibatnya sasaran mau melaksanakan isi
pesan tersebut.
4. Menentukan metode promosi kesehatan.
Dalam menentukan metode yang akan
digunakan
dalam
emosi,
perasaan
dan
sikap
sasaran
misalkan
kesehatan
adalah
sumber
daya
yang
idmiliki
Agar evaluator tidak begitu saja membuat kesimpulan akan temuannya berdasar
pengamatan dan pengukuran, maka terdapat beberapa pertimbangan dalam
evaluasi promosi kesehatan :
a. Evaluasi yang relatif terlalu cepat, sehingga ketika evalusi dilakukan
upaya atau kegiatan belum menghasilkan apa-apa. Namun setelah
ditinggalkan baru tampak pengaruhnya.
b. Sebaliknya dapat juga terjadi ketika evaluasi dilakukan tanpa hasil yang
baik, namun setelah ditinggalkan keadaan kembali seperti semula.
c. Ini sering terjadi pada kampanye dengan insentif materi, yang kemudian
perubahan menghilang ketika insentif tidak lagi diberikan.
d. Atau kadang-kadang dalam waktu singkat memberi hasil negatif, misalnya
penolakan, tetapi kemudian orang akan mengikutinya juga dengan suka
rela. Contohnya penggunaan sabuk pengaman kendaraan.
e. Ada juga perubahan cepat terjadi, tetapi sebenarnya perubahan itu akan
terjadi juga, hanya interfensi yang dilakukan merupakan penguat atau
cambuknya.
f. Yang paling buruk ialah yang menyebabkan keadaan bertambah buruk.
Terjadi bila suatu kegiatan dihentikan mendadak atau tidak berkelanjutan
(hit and run).
G. Hasil Penelitian yang Berkaitan dengan Perencanaan dan Evaluasi
Promosi Kesehatan (Analisis Jurnal)
Judul : Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Sosial Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
untuk Menurunkan Angka Diare di Kabupaten Kulonprogo (jurnal
terlampir)
Oleh : Tri Hastuti Nur Rodjimah (Volume 6, nomor 1, Juni 2009)
Analisis Perencanaan Promosi Kesehatan berdasarkan Teori PrecedeProceed (Fase 1 Fase 4)
a. Fase 1 : Diagnosis Sosial
a. Diagnosis masalah
Dari empat fase diatas, ditemukan masalah kesehatan berupa diare,
rendahnya PHBS masyarakat sehingga timbul berbagai penyakit,
serta lingkungan yang kurang higienis.
b. Menetapkan prioritas masalah
Dari ketiga masalah tersebut, yang mendapat prioritas adalah
rendahnya PHBS masyarakat sebagai salah satu penyebab timbulnya
berbagai masalah kesehatan lainnya termasuk diare.
2. Mengembangkan komponen promosi kesehatan
a. Menentukan tujuan promosi kesehatan.
Tujuan umumnya adalah meningkatkan PHBS di rumat tangga dan
meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan keluarga dalam
masalah
kesehatan.
Sedangkan
tujuang
khususnya
adalah
bahaya
AIDS,
dan
ikut
berupaya
menanggulangi.
5. Pesan-Pesan Pokok dan Peran Serta dalam Upaya Kesehatan
a) Ibu hamil dan anak balita mengikuti imunisasi lengkap
b) Memanfaatkan sarana kesehatan apabila memerlukan
pelayanan kesehatan
c) Menjadi peserta Dana Sehat untuk menuju ke JPKM
d) Melakukan kesehatan mandiri, misalnya menyediakan
obat-obatan ringan dan tradisional di keluarga.
f. Menyusun rencana evaluasi promosi kesehatan.
Rencana evaluasi tidak dijabarkan dalam jurnal, namun kampanye
PHBS ini telah berjalan selama 9 tahun sejak 2001 hingga 2009,
karena diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Sehat 2010.
Evaluasi yang dilakukan penulis dilaksanakan sekitar tahun 2009.
g. Menyusun jadwal pelaksanaan promosi kesehatan.
Promosi kesehatan sudah dilaksanakan sejak 2001 hingga 2009.
Analisis Evaluasi Promosi Kesehatan berdasarkan Teori Analisis Kebutuhan
1. Menentukan apa yang akan dievaluasi
Pada jurnal tersebut terdapat dua hal yang akan dievaluasi yaitu
menemukan apakah implementasi program berjalan sesuai rencana dan
menentukan apakah tujuan yang sudah disusun dalam strategi dapat
dicapai.
2. Mengembangkan kerangka dan batasan
Evaluasi yang dilakukan dalam jurnal tersebut dilaksanakan pada program
kampanye PHBS yang dilakukan Dinas Kesehatan khusus di Kabupaten
Kulonprogo.
3. Merancang desain atau metode
Daftar Pustaka
Anonim.
2009.
Perencanaan
Promosi
Kesehatan.
Evaluasi Pelaksanaan
http://brokenmind-blog.blogspot.com/2010/09/higiea-sejarah-
Konsep
Promosi
http://www.ners.unair.ac.id/
Kesehatan.
[Serial
Online].
materikuliah/promosi%20kesehatan2.pdf.