Desai produk yang dibuat tanpa menggunakan perencanaan yang matang dapat
mendatangkan kerugin perusahaan. Penggunaan bahan baku khusus untuk produk
yang sama dapat meningkatkan biaya pembelian yang sama .
2. Pengendalian perencanaan
Ancaman yang biasanya muncul pada perencanaan siklus produksi adalah
kelebihan produksi atau kekuragan produksi. Kelebiahan produksi dapat berakibat
tingginya biaya penyimpanan.
Judul buku: system informasi akuntansi, penerbit: Ghalia Indonesia,
pengarang:Dr.mardi,m.si
Hal : 100-101
D. Peranan informasi siklus produksi
Pada siklus produksi di butuhkan informasi biaya oleh pihak internal dan eksternal
perusahaan, peranan SIA menyiapkan informasi yang berguna untuk berbagai
tingkatan manajemen. Manajemen sebagai pihakinternal mebutuhkan informasi
biaya untuk kepentingan membuat keputusan tentang biaya yang dibutuhkan
memproduksi dan bentuk produksi ynag dibuat.
Sedangkan secara eksternal, biaya harus dibandingkan dengan benar terhadap
laporan keuangan. Beberapa catatan utama yang terdapat pada system akutansi
biaya secara convensionalmenunjukan pengalokasian BOP yang tidak tepat dan
kinerja di pabrik tidak sesuai dengan otomatisasi yang terjadi.
1. Alokasi yang tidak tepat terhadap biaya overhead
Jika mengacu kepada system biaya-biaya convensional, lebih banyak digerakan
oleh kuantitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam mesin yang di bebankan
biaya overhead langsung kepada barang, namun dalam praktiknya, biaya overhead
tidak menunjukan perubahan secra langsung sesuai dengan kuantitas produksi.
Berbeda misalnya dengan biaya penjual, akan menyerap ke dalam harga yang
dibayarkan oleh planggan.
2. Ketidaksesuaian Kinerja
Sesungguhnyadalam praktik produksi modern, sasaran untamanya harus terpusat
pada totalitas manajemen mutu. Para pelaksana dalam pabrik membutuhkan
informasi mengenai proses produksi berlangsung, termasuk jumlah yang cacat,
frekuensi kerusakan mesin, persentase barang jadi yang diselesaikan pada
pengerjaan ulang, serta persentase kecacatan yang ditemukan oleh pelanggan.
System informasi produksi terpisah dari system akutansi biaya, ini terjadi pada
system akutansi biaya convensional. Dalam pengukuran kinerja, data biaya dan
pengoprasiaan harus diintegrasi kedalam satu system.
Judul buku: system informasi akuntansi, penerbit: Ghalia Indonesia,
pengarang:Dr.mardi,m.si
Hal : 102-103
Kesimpulan
Siklus produksi ialah rangakaian aktivitas bisnis dan oprasi pemrosesan data terkait
yang terus terjadi, berkaitan dengan pembuatan produk. System informasi akutansi
(SIA) memainkan peranan penting dalam siklus produksi. Informasi akutansi biaya
yang akurat dan tepat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan
mengenai hal brikut : bauran produk (apa yang akan diproduksi); penetapan harga
produk; alokasi dan perencanaan sumber daya: manajemen biaya (merencanakan
dan mengendalikan biaya produksi, mengevaluasi kinerja).
Aktivitas siklus produksi terdiri atas desain produk, perencanaan dan penjadwalan,
oprasi produk, akutansi biaya, aktiva tetap harus diberikan kode garis untuk
memungkinkan pembaruan yang cepat dan priodik data base aktiva tetap. Fungsi
kedua dari SIA yang didesain dengan baik, memberikan pengendalian yang
memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi sebagai berikut:
Semua produksi dan peroleha aktiva tetap diotorisasikan dengan baik
Persedian barang dalam proses dan aktova tetap terjaga
Siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat
Siklus produksi dicatat dengan akuarat
Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.
Judul buku: system informasi akuntansi, penerbit: Ghalia Indonesia,
pengarang:Dr.mardi,m.si
Hal : 103
Diposkan oleh fitri blogs di 09:24 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Kasus integratif: Northwest industries
Segerah setelah mempelajari cara menggunakan software audit untuk computer,
jasot scott di tugaskan pada sebuah proyek di seattle paper products (SPP).
Perusahaan tersebut sedang memodifikasi system penggajian di department
penjualannya, untuk mengubah cara menghitung komisi penjualan. Di bawah system
yang lama,komisi mrupakan persentase tetap dari nilai penjualan. System baru ini
jauh lebih rumit, dengan tariff komisi yang berbeda-beda tergantung pada produk
yang dijual dan nilai total volume penjualan.
Tugas Jason yang pertama adalah menggunakan software audit untuk menulis
program pengujian simulasi pararel, yang menghitung komisi penjualan dan
membandingkan hasilnya dengan yang dihasilkan oleh system yang baru. Jason
mendapatkan dokumentasi penggajian yang dibutuhkannya dan rincian tentang
kebijakan komisi penjualan yang baru.
Jason mendapatkan file yang berisi transaksi penjualan untuk untuk periode
penggajian trakhir dan menggunakannya untuk menjalankan programnya. Dia
sangat terkejut, karna hasil perhitungannya lebih rendah $5.000 dari pada yang
dihasilkanoleh program baru SPP; bahkan, terdapat perbedaan individual atas
sekitar separuh dari pegawai penjualan perusahaan. Jason memeriksa ulang kode
program tapi tidak dapat meneukan kesalahan apa pun.Dia memilih seorang
pegawai penjual yang catatannya memiliki perbedaan perhitungan, dan menghitung
ulang komisi yang tercatat secara manual. Hasilnya sesuai denagn hasil
sebelumnya dari progammiliknya.Dia dan berkesimpilan bahwa progam miliknya
sudah benar kesalahan terletak pada progam yang baru. Berdasarkan kesimpulan
ini, dia memikirkan beberapa pertanyaan berikut:
2. Audit system informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilaia
kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektifitas dalam
menjaga asset perusahaan. Lingkupnya secara kasar berhubungan dengan standar
kedua dan ketiga dari IIA.
maka pemrosesan pastilah andal.pendekatan yang telah baru, yaitu audit melalui
computer , menggunakan computer untuk memeriksa kacukupan pengendalian
system, data dan output. Sebagian besar teknik audit yang didiskusikan dalam bab
ini melibatkan audit melalui computer.
3. Audit oprasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara
ekonomis dan efesien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan. Lingkupnya berhubungan dengan standar keempat dan
kelima.pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Dalam membuat
rekomendasi, auditor membuat criteria-kriteria, seperti prinsip-prinsip manajemen
dan pengendalian, yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, sebagai dasar
evaluasi.
Judul buku: accounting information system, penerbit : Salemba Empat, Pengarang :
marshall b.romney & paul john steinbart
Hal : 390
Tinjauan menyeluruh proses audit
Seluruh audit menggunakanurutan kegiatan yang hamper sama, hingga dapat dibagi
kedalam empat langkah :
1. Merencanakan
2. Mengumpulkan bukti
3. Mengevaluasi bukti
4. Dan mengkomunikasikan hasil audit
Menyajikan tinjauan menyeluruh proses audit, denngan menspesifikasikan beberapa
prosedur yang biasanya dilakukan untuk setiap tahap tersebut. Bagian ini
mendiskusikan keempat tahap audit dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara
lebih terinci.
Merencanakan Audit
Tujuan dari perencanaan audit adalah untuk menetapkan:
1. Mengapa
2. Bagaimana
3. Kapan
4. Dan oleh siapa audit akan dilaksanakan
Langkah utama dalam perencanaan audit adalah menetapkan lingkup dan tujuan
audit. Contohnya, lingkup audit sebuah perusahaan terbuka meluas hingga kepara
pemegang saham perusahaan dengan tujuan mengevaluasi kejujuran penyajian
laporan keuangan. Sebaliknya, audit internak mungkin memeriksa seluruh devisi,
departemen tertentu, atau sebuah aplikasi computer. Audit internal dapat berfokus
pada pengandalian internal, informasi keuangan, kinerja oprasional, atau beberapa
kombinasi dari ketiga audit tersebut.
Sebuah tim audit yang memiliki pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan akan
dibentuk. Para anggota tim menjadi lebih dalam mengenali pihak yang diaudit
(auditee) melalui diskusi dengan personil tingkat supervisor dan oprasional,
melakukan tinjauan.