Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul Buerger
Disease ini dapat diselesaikan. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Senior Departemen Ilmu Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara - RSUP H. Adam Malik Medan
dan meningkatkan pemahaman penulis maupun pembaca mengenai Buerger
disease.
Pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati ingin mengucapkan
terima kasih kepada dr. Aswasdi, SpB-KBD selaku pembimbing penulisan
makalah ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
dokter di Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara RSUP H. Adam Malik Medan atas segala bimbingan dan ilmu yang
diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan dalam penyusunan makalah ini akibat keterbatasan ilmu dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, semua saran dan kritik akan menjadi
sumbangan yang sangat berarti guna menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya penulis mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................3
BAB 2 ISI ................................................................................................................5
2.1. ANATOMI ABDOMEN...............................................................................5
2.2. MEKANISME TRAUMA ...........................................................................5
2.3. PENILAIAN TRAUMA ..............................................................................6
2.4. INDIKASI LAPAROTOMI ........................................................................18
2.5. PROBLEM KHUSUS .................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
100%
kasus
Tromboangitis
Obliterans
(kadang
disebut
BAB 2
ISI
2.1. Definisi
Penyakit Buerger atau Tromboangitis Obliterans (TAO) adalah penyakit oklusi
kronis pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran kecil dan sedang. Penyakit
ini terutama mengenai pembuluh darah perifer ekstremitas inferior dan superior.
Penyakit pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat segmental pada anggota gerak
dan jarang pada alat-alat dalam. Penyakit inimengawali terjadinya obstruksi pada
pembuluh darah tangan dan kaki. Pembuluh darah mengalami konstriksi atau
obstruksi sebagian yang dikarenakan oleh inflamasi dan bekuan sehingga
mengurangi aliran darah ke jaringan.1
2.2. Etiologi dan Patogenesis
Penyebabnya tidak jelas, tetapi biasanya tidak ada faktor familial serta tidak
ada hubungannya dengan penyakit diabetes mellitus. Penderita penyakit ini
umumnya perokok berat yang kebanyakan mulai merokok pada usia muda, kadang
pada usia sekolah. Penghentian kebiasaan merokok memberikan perbaikan pada
penyakit ini. Penyakit ini jarang dijumpai pada individu yang tidak merokok.3
Walaupun penyebab penyakit Buerger belum diketahui, suatu hubungan yang
erat dengan penggunaan tembakau tidak dapat disangkal. Penggunaan maupun
dampak dari tembakau berperan penting dalam mengawali serta berkembangnya
penyakit tersebut. Hampir sama dengan penyakit autoimune lainnya, Tromboangitis
Obliterans dapat memiliki sebuah predisposisi genetik tanpa penyebab mutasi gen
secara langsung. Sebagian besar peneliti mencurigai bahwa penyakit imun adalah
suatu endarteritis yang dimediasi sistem imun. Fenomena imunologi dipercaya
menyebabkan disfungsi vaskular dan inflamasi trombus. Pasien dengan TAO
menunjukkan hipersensitivitas terhadap suntikan intradermal ekstrak tembakau,
meningkatkan sensitivitas selular terhadap kolagen tipe I dan III, serum titer
antibodi sel anti-endotel, dan gangguan vasorelaksasi perifer yang bergantung
endotelium. Didapati juga prevalensi yang lebih tinggi dari human leukocyte
tulang mengalami osteoporosis dan bila timbul gangren maka terjadi destruksi
tulang yang berkembang menjadi osteomielitis,
gangren pada jari kaki sering terjadi pada penyakit buerger (gambar 1). Sakit
mungkin sangat terasa pada daerah yang terkena.
Gambar 2 merupakan gambar jari pasien penyakit Buerger yang telah terjadi
gangren. Kondisi ini sangat terasa nyeri dan dimana suatu saat dibutuhkan amputasi
pada daerah yang tersebut.
f. Temuan arteriographic yang konsisten pada tungkai klinis yang terlibat dan
tidak.
Kebanyakan pasien dengan TAO (70-80%) hadir dengan nyeri iskemik bagian
distal saat atau ulserasi iskemik pada jari kaki, kaki, atau jari. 7 Perkembangan
penyakit dapat menyebabkan keterlibatan yang lebih proksimal dari arteri, tetapi
keterlibatan arteri besar tidak biasa.
2.5. Diagnosis Banding
Penyakit Buerger harus dibedakan dari penyakit oklusi arteri kronik
aterosklerotik. Keadaan terakhir ini jarang mengenai ekstremitas atas. Penyakit
oklusi aterosklerotik diabetes timbul dalam distribusi yang sama seperti
Tromboangitis Obliterans, tetapi neuropati penyerta biasanya menghalangi
perkembangan klaudikasi kaki.
2.6. Pemeriksaan Penunjang
Tidak terdapat pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk mendiagnosis
penyakit Buerger. Tidak seperti penyakit vaskulitis lainnya, reaksi fase akut
(seperti angka sedimen eritrosit dan level protein C reaktif) pasien penyakit
Buerger adalah normal.
Pengujian yang direkomendasikan untuk mendiagnosis penyebab terjadinya
vaskulitis termasuk didalamnya adalah pemeriksaaan darah lengkap; uji fungsi
hati; determinasi konsentrasi serum kreatinin, peningkatan kadar gula darah dan
angka sedimen, pengujian antibody antinuclear, faktor rematoid, tanda-tanda
serologi pada CREST (calcinosis cutis, Raynaud phenomenon, sklerodaktili and
telangiektasis) sindrom dan scleroderma dan screening untuk hiperkoagulasi,
screening ini meliputi pemeriksaan antibodi antifosfolipid dan homocystein pada
pasien buerger sangat dianjurkan.
Angiogram pada ekstremitas atas dan bawah dapat membantu dalam
mendiagnosis penyakit Buerger. Pada angiografi tersebut ditemukan gambaran
corkscrew dari arteri yang terjadi akibat dari kerusakan vaskular, bagian kecil
arteri tersebut pada bagian pergelangan tangan dan kaki. Angiografi juga dapat
menunjukkan oklusi (hambatan) atau stenosis (kekakuan) pada berbagai daerah
dari tangan dan kaki.
8
banding dari penyakit Buerger masih belum dapat menjadi acuan utama. Pada
pasien dengan ulkus kaki yang dicurigai Tromboangitis Obliterans, Allen test
(Gambar 5) sebaiknya dilakukan untuk mengetahui sirkulasi darah pada tangan.
2.8. Prognosis
Pada pasien yang berhenti merokok, 94% pasien tidak perlu mengalami
amputasi, apalagi pada pasien yang berhenti merokok sebelum terjadi gangren,
angka kejadian amputasi mendekati 0%. Hal ini tentunya sangat berbeda sekali
dengan pasien yang tetap merokok, sekitar 43% dari mereka berpeluang harus
diamputasi selama periode waktu 7 sampai 8 tahun kemudian, bahkan pada mereka
harus dilakukan multiple amputasi. Pada pasien ini selain umumnya dibutuhkan
amputasi tungkai, pasien juga terus merasakan klaudikasi (nyeri pada saat berjalan)
atau fenomena raynauds walaupun sudah benar-benar berhenti mengkonsumi
tembakau.
13
BAB 3
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat.R, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi 2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 2005.
2. Salimi J, Tavakkoli H, Salimzadeh A, Ghadimi H, Habibi G, Masoumi AA.
Clinical characteristics of Buerger's disease in Iran. J Coll Physicians Surg Pak.
Aug 2008;18(8):502-5. [Medline].
3. CURRENT Medical Diagnosis and Treatment 2015 54E (2014)
4. Nassiri,
N.
Thromboangiitis
Obliterans.
Medscape.
2014.
http://emedicine.medscape.com/article/460027-overview#aw2aab6b2b2
[Accessed: 4th April 2015]
5. Abyshov NS, Zakirdzhaev EA, Aliev ZM. [Modern aspects of diagnostics and
treatment for thromboangiitis obliterans]. Khirurgiia (Mosk). 2009;75-9.
[Medline].
6. Olin JW, Young JR, Graor RA, Ruschhaupt WF, Bartholomew JR. The changing
clinical spectrum of thromboangiitis obliterans (Buerger's disease). Circulation.
Nov 1990;82(5 Suppl):IV3-8. [Medline].
7. Kulkarni S, Kulkarni G, Shyam AK, Kulkarni M, Kulkarni R, Kulkarni V.
Management of thromboangiitis obliterans using distraction osteogenesis: A
retrospective study. Indian J Orthop. Sep 2011;45(5):459-64. [Medline].
8. Graham
T.
MSIV.
Modified
Allens
Test
http://fitsweb.uchc.edu/student/selectives/TimurGraham/Modified_Allen's_Test.h
tml
9. Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Treatment. USA : McGraw Hill.
2006.
15