Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR SENYAWA

ANORGANIK
PEMBUATAN AMONIA DARI UREA

Penyusun :
SEPTIA ADELLA
1301792
Jumat, 28 November 2014
Dosen

: 1. Dra. Hj Bayharti M.sc


2. Miftahul khair, S. Si M.Sc
3. Eka yusmaita,S. Pd, M. Pd

Asisten

: 1. Rian Setiawan
2. Gusfaria palendra

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

PEMBUATAN AMONIA DARI UREA


A. Tujuan
Mempelajari pembuatan amonia dari urea dan penentuan kadar amonia dalam urea.
B. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal
: Jumat / 28 November 2104
Waktu
: 09.40 12.00 WIB
Tempat
: Laboratorium Kimia An Organik FMIPA UNP
C. Dasar Teori
Amonia adalah suatu senyawa yang dapat dengan mudah dicairkan pada tekanan
yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pendingin. Amoniaini merupakan gas yang
tak berawarna, mudah larut dalam air, berbau busuk dan merangsang selaput lendir.
Kelarutan amonia dalam air dalam temperatur 80C dan tekanan 1 atm lebih kurang 1150 L
NH3 larut dalam 1 L H2O.larutannya bersifat basa dan dapat membirukan lakmus merah
dan memerahkan larutan fenolftalein. Kegunaan dari amonia:
1. Sebagai pupuk (NH4)SO4
2. Untuk pembuatan nitrat
3. Pembuatan garam-garam ammonium
4. Untuk obat-obatan
5. Sebagai pewarna
(Anonim. 2012)
Garam-garam amonium umumnya adalah senyawa yang larut dalam air dan
membentuk larutan tidak berwarna, kecuali anionnya berwarna. Penjelasan yang lebih
rinci dari kegunaan amonia adalah:
1. Sebagai bahan untuk pembuatan pupuk, misalnya pupuk urea dan pupuk ZA.
2 NH3 + CO2

2 NH3 + H2SO4

(NH2)2CO + H2O
(NH4)2SO4

2. Sebagai pendingin pada pabrik pembuatan es


Sifat-sifat kimia yang dimiliki oleh urea adalah:
1. Bersifat polar dan sangat larut dalam air. Hal ini disebabkan karena terbentuknya
ikatan H antara molekul air dan amonia.

2. Dapat bertindak sebagai donor proton atau akseptor proton, tergantung pada posisi
kondisi reaksi.
3. Bersifat reduktor.
Ketika dipanaskan dengan senyawa alkali akan berubah menjadi amina. Jika
dipanaskan dengan logam alkali tanah, atau Al menjadi senyawa nitrida.
Sifat-sifat fisika yang dimilki oleh amonia adalah:
1. Merupakan gas yang tidak berwarna, mudah larut dalam air dan berbau merangsang.
2. Amonia adalah pelarut bebas air yang paling umum digunakan dalam senyawa sistem
nitrogen amonia air, analog dengan air dalam senyawa oksigen. Perbedaanutama
antara amonia dan air adalah derajat ikatan hidrogennya, dalam hal ini ikatan
hidrogen amonia cair lebih kecil dari air sehingga titik didihnya lebih rendah dari air.
3. Gas ini lebih ringan dari udara dengan tetapan dielektrik lebih rendah dari tetapan
dielektrik air yaitu 16,9 pada suhu 250C.
4. Amonia cair bersifat basa dan berbentuk amonium hidroksida.
NH3 + H2O

NH4OH

NH3 + H2O

NH4+ + OH-

Pada suhu 10000C akan terurai menjadi:


2NH3

N2 + 3H2

(Anonim. 2012)
Amonia dapat dibuat dengan melarutkan urea dalam air dimana urea terurai
menjadi amonia, jika ditambahkan dengan NaOH akan terbentuk natrium karbonat,
seperti reaksi berikut:
(NH2)2CO + 2NaOH

2NH3 + Na2CO3

Beberapa pembuatan amonia yang lain:


1. Hidrolisis NaOH
NaCN + 2 H2O

HCOONa + NH3

2. Reaksi senyawa nitrit dengan air

2 MgNO3 + H2O

2 Mg(OH)2 + 2 NH3

3. Pemanasan garm dengan basa kuat


(NH4)2SO4 + Ca(OH)2

2NH3 + CaSO4 + 2H2O

4. Pemanasan garam amonium dengan reaksi reversibel


(NH4)2SO4 + H3PO4

NH3 + Na2PO4 + 2 H2O

Secara industri dibuat dari:


a. Proses sianida
Pembentukan kalsium sianida dari reaksi sianida berupa kalsium karbida dengan
nitrogen dalam tanur listrik pada suhu 900-10000C akan menghasilkan gas amonia.
CaCO3
CaO + 3C
CaC2 + N2

CaO + CO2

CaC2 + CO2

CaCN2 + C

CaCN2 + 3 H2O

CaCO3 + 2 NH3

b. Proses Bosch-Haber
Amonia langsung dibuat dari unsur-unsurnya, campuran gas nitrogen dan gas
hidrogen dengan bantuan katalis.
N2 + 3 H2

2 NH3

(Firdaus. 2009)
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu :
1. Satu set labu destilasi
2. Pemanas
3. Pipet gondok
4. Gelas ukur
5. Gelas kimia
6. Erlenmeyer
7. Labu ukur
8. Pipet tetes
Bahan yang digunakan yaitu :
1. Urea
2. Aquadest
3. Fenolftalein
4. HCl
5. Asam oksalat

6. NaOH
E. Prosedur Kerja
1.

Timbang 5 gram urea, masukkan ke dalam labu distilasi

set alat destilasi


2.
Siapkan HCl 2 N sebagai penampung hasil disitilasi sebanyak 50 ml ke dalam
erlenmeyer
3.

Tambahkan air dan NaOH pekat ke dalam labu distilasi sampai semua urea larut

4.

Lakukan distilasi sampai timbul lagi gelembung udara dalam dalam gelas
penampung

5.

Titrasi HCl sisa yang terdapat dalam gelas penampung dengan NaOH

6.

Tentukan kadar amonia yang terdapat dalam urea

F. Hasil Pengamatan
Banyaknya NaOH yang digunakan untuk mentitrasi kelebihan HCl yaitu 0,1 mL
G. Perhitungan
Reaksi pada saat destilasi :
(NH2)2CO + 2 NaOH
Na2CO3 + H2O
NH3 + HCl

2NH3 + Na2CO3
2 NaOH + CO2
NH4Cl

Reaksi saat titrasi :


NH4Cl + NaOH

NaCl + NH4OH

Perhitungan :
NH4Cl + NaOH

NaCl + NH4OH

NaOH : n = 0,1 mL x 0,1 M = 0,01 mmol


Maka : NH4Cl = 0,01 mmol
NH3 + HCl

NH4Cl

Karena, NH4Cl = 0,01 mmol


Maka, NH3 = 0,01 mmol
Jadi, untuk NH3 :
mmol =

0,01 =

mg
mr
mg
17

mg= 0,17 mg = 1,7 x 10-4 gram

maka kadar ammonia dalam urea =

1,7 x 104 gram


5 gram

x 100% = 3,4 x 10-3 %

H. Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu pembuatan ammonia dari urea dimana tujuannya
untuk mempelajari pembuatan amonia dari urea dan penentuan kadar amonia dalam urea.
Pada percobaan ini pembuatan ammonia dari urea dilakukan dengan cara destilasi dimana
destilasi ini salah satu metoda yang dilakukan untuk memisahkan campuran dua senyawa
atau lebih berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing senyawa. Dalam
percobaan ini yang urea ditambahkan dengan NaOH, NaOH ini berfungsi untuk
menghidrolisis urea sehingga terbentuk ammonia dan natrium karbonat dimana
persamaan reaksi :
(NH2)2CO + 2 NaOH

2NH3 + Na2CO3

Kemudian untuk aquadest yang digunakan disini berfungsi sebagai pelarut, dan
berperan juga dalam sintesis ammonia ini. Hal ini dikarenakan ammonia murni memiliki
titik didih -33,35 C sehingga jika tidak dicampurkan dengan pelarut maka dalam suhu
kamar ammonia akan menguap. Namun jika ditambahkan dengan pelarut dimana pelarut
yang digunakan disini air maka ammonia dan air ini akan berinteraksi sehingga
membentuk ikatan hydrogen. Dimana kita tahu bahwa ikatan hydrogen ini kuat sehingga
dibutuhkan suhu yang tinggi untuk memutuskan ikatan tersebut. Dalam hal ini natrium
karbonat juga akan bereaksi dengan air dimana persamaan reaksinya yaitu :
Na2CO3 + H2O

2 NaOH + CO2

Selanjutnya, secara teori hasil destilasi ini terbentuk gelembung-gelembung pada


labu destilat yang telah berisi HCl, HCl ini berfungsi untuk member suasana asam.
Namun pada percobaan yang praktikan lakukan tidak terlihat gelembung tersebut.
Dimana gelembung ini menandakan adanya gas yang terbentuk, gas yang terbentuk ini
adalah karbondioksida . Hal ini dapat dilihat dari persamaan reaksi diatas. Didalam labu
destilat ini juga akan terjadi reaksi antara HCl dengan ammonia yang terbentuk. Dimana
reaksinya adalah :
NH3 + HCl

NH4Cl

Kemudian destilat dilanjutkan dengan titrasi, metoda titrasi yang diguankan yaitu
titrasi asam basa dimana larutan standar yang digunakan adalah NaOH. NaOH ini
seharusnya harus dibakukan terlebih dahulu karena larutan ini merupakan larutan standar
sekunder. Hal ini juga dikarenakan sifat NaOH yang higroskopis. Dalam proses titrasi
digunakan indicator untuk menentukan titik akhir titrasi dimana ditandai dengan
perubahan warna merah muda seulas. Dari proses titrasi tersebut didapatkan volume
NaOH yang dibutuhkan yaitu 0,1 mL.
Dari hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan didapatkan kadar ammonia
yang terdapat dalam urea yaitu 3,4 x 10-3 %.

Dari hasil yang diperoleh ini sangatlah kecil, ini dikarenakan kesalahan praktikan
seperti kurangnya ketelitian alat timbang yang digunakan, bahan yang terkontaminasi dan
sebagainya.

I. Kesimpulan
1. Ammonia dapat disintesis dari urea yang dihidrolisis dengan basa yang berlebih
2. Kadar ammonia yang terdapat dalam urea yaitu 3,4 x 10-3 %.

REFERENSI
Anonim. 2012. Journal.kimiawan.org/index.php/jki/article/view/z/ , pdf-18.
Anonim. 2012. materi_kimia. Diambil kembali dari http : www.chemistry.org.
Firdaus. 2009. Kimia Anorganik. Bandung: Citra Karya

Anda mungkin juga menyukai