Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk
memberi informasi mengenai pengertian dan tahapan food production. Dalam
makalah ini kami menjelaskan mengenai cara cara atau langkah langkah serta
pengertian dan tujuan food production.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada
dosen ekologi kami. Kami sadar bahwa didalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengahrapkan kritik dan saran
sebanyak banyaknya guna memperbaiki kekurangan makalah kami. Akhir kata,
semoga kedepannya makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan,
menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas
kembali, dan/atau mengubah bentuk Pangan ( UU No. 18 th 2012 tentang
Pangan). Sedangkan pangan meliputi produk serealia, kacang-kacangan,
minyak nabati, sayur-sayuran, buah- buahan, rempah, gula, dan produk
hewani. Produksi pangan tergantung pada berbagai faktor seperti iklim,
jenis tanah, curah hujan, irigasi, komponen produksi pertanian yang
digunakan, dan bahkan insentif bagi para petani untuk menghasilkan
tanaman pangan.
Laju produksi pangan di Indonesia dikhawatirkan menurun
disebabkan meluasnya lahan industri, perkantoran dan perumahan.
Produksi pangan, terutama beras, dalam jumlah yang cukup dan harga
terjangkau

menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Selain

merupakan makanan pokok untuk lebih dari 95% rakyat Indonesia, padi
juga telah menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 20 juta rumah tangga
petani di pedesaan
Seiring dengan pesatnya perkembangan kegiatan ekonomi non
pertanian (of farm) seperti sektor industri, pemukiman dan pembangunan
prasarana publik di Pulau Jawa, penyusutan lahan persawahan yang lebih
cepat di daerah ini, menyebabkan peran Jawa dalam menghasilkan beras
cenderung mengalami penurunan. Pada sisi lain, peran daerah sentra
produksi di luar Pulau Jawa cenderung meningkat. Pulau Sumatra tercatat
sebagai daerah yang pangsanya tertinggi di luar Pulau Jawa, kemudian
diikuti oleh Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, dan
Papua. Akan tetapi bila dilihat dari tingkat produktivitasnya, Bali dan
Pulau Sulawesi merupakan pemilik tingkat produktivitas tertinggi di luar
Pulau Jawa, kemudian diikuti oleh Sumatera dan daerah lainnya. Pulau

Kalimantan sebenarnya memiliki potensi lahan yang cukup besar dan areal
tanaman padinya tidak jauh berbeda dengan Sulawesi, namun tingkat
produktivitasnya relatif lebih rendah karena tingkat kesuburan lahannya
yang sangat rendah dibanding daerah lainnya.
Selain karena sempitnya lahan, faktor lain yang memungkin
penurunan produktivitas beras di Indonesia adalah :
1. Menurunnya

kualitas

dan

kesuburan

lahan

akibat

kerusakan

lingkungan
2. Semakin terbatas dan tidak pastinya ketersediaan air untuk produksi
pangan akibat kerusakan hutan
3. Rusaknya sekitar 30 persen prasarana pengairan, dimana seharusnya
dilakukan rehabilitasi sebanyak 2 kali dalam 25 tahun terakhir
4. Persaingan pemanfaatan sumber daya air dengan sektor industri dan
pemukiman
5. Kerusakan yang disebabkan oleh kekeringan maupun banjir semakin
tinggi karena fungsi perlindungan alamiah telah sangat berkurang
6. Masih tingginya proporsi kehilangan hasil panen pada proses produksi,
penanganan hasil panen dan pengolahan pasca panen, masih menjadi
kendala yang menyebabkan penurunan kemampuan penyediaan
pangan dengan proporsi yang cukup tinggi
7. Perubahan iklim
Disamping itu, Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di
Indonesia menjadi tantangan lain yang perlu dihadapi dalam produksi
pangan. Diperkirakan pada tahun 2015 penduduk Indonesia mencapai
sebesar 247,6 juta jiwa. Apabila produksi padi tidak ditingkatkan maka
Indonesia terpaksa mengimpor dari luar negeri.
Inovasi teknologi padi yang tersedia saat ini dalam bentuk varietas unggul,
pengelolaan tanaman dan sumber daya terpadu (PTT), penanganan panen
dan pascapanen dapat diandalkan untuk mendukung program peningkatan
produksi padi.
Operasionalisasi peningkatan produksi padi dapat ditempuh dengan
strategi: 1) pemanfaatan sumber daya lahan dan air, dan 2) pemanfaatan
sumber daya teknologi. Strategi pemanfaatan sumber daya lahan dan

teknologi dapat dijabarkan lebih lanjut dalam beberapa kebijakan. Strategi


pemanfaatan sumber daya lahan dan air dijabarkan dalam kebijakan: (1)
peningkatan IP, dan (2) pembukaan lahan baru bagi persawahan. Strategi
pemanfaatan sumber daya teknologi dijabarkan dalam kebijakan: (1)
peningkatan produktivitas, (2) peningkatan stabilitas hasil, (3) penekanan
tingkat kehilangan hasil pada saat panen dan pascapanen, dan (4)
penekanan senjang hasil antara tingkat penelitian dengan tingkat petani
dan antarlokasi.
Saat ini di dunia timbul kekawatiran mengenai keberlanjutan
produksi pangan sejalan dengan semakin beralihnya lahan pertanian ke
non pertanian untuk kebutuhan perumahan, perkatoran, lokasi industri
yang diakibatkan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan
industri. Dalam rangka antsipasi untuk menyediakan pangan di Indonesia
mendatang, maka berikut disajikan tentang perkembangan produksi
pangan.
Secara alamiah produksi dan produktifitas pangan selalu
terganggu, antara lain karena adanya perubahan iklim (climate change).
Terjadi kompetisi antara sumber-sumber pangan dengan sumbersumber energi. Misalnya jagung yang dulu cuma dikonsumsi manusia dan
ternak. Tetapi sekarang jagung juga dijadikan bahan untuk membuat
biodiesel di beberapa negara. Kalau tidak ada pengaturan yang ideal
terutama di tingkat global, maka ketersediaan jagung untuk konsumsi
manusia dan ternak akan terganggu bahkan bisa langka.
Masih ditemukan kerawanan pangan di sejumlah daerah di tanah
air. Oleh karena itu secara bersama-sama seluruh komponen bangsa perlu
terus bahu membahu untuk meningkatkan produksi pangan nasional guna
meningkatkan ketahanan pangan nasional, membangun swasembada yang
berkelanjutan pada komoditas pangan tertentu seperti beras dan jagung,
sambil menyadari masih ada kerentanan di bidang pangan.

1.2. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud food production ?


2. Apa tujuan food production ?
3. Apa fungsi dari food production ?
4. Apa tahap dari food production ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari food production
2. Untuk mengetahui tujuan dari food production
3. Untuk mengetahui fungsi dari food production
4. Untuk mengetahui tahap tahap dari food production
1.4. Manfaat
Mahasiswa dapat mengerti tentang apa yang dimaksud dengan food
production dan memahami tentang tahapan dari food production.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Food Production


Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan,
menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas
kembali, dan/atau mengubah bentuk Pangan.
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik
bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.
Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode atau
teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan
faktor produksi yang ada. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan nabati, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen manusia,
termasuk bahan tambahan pangan dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terpenting
disamping papan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Karena tanpa
pangan tiada kehidupan dan tanpa kehidupan tidak ada kebudayaan.
Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkana,
mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali dan
atau mengubah bentuk pangan.
Program utama dalam usaha untuk meningkatkan produksi pangan adalah:
Ekstensifikasi, merupakan suatu usaha untuk meningkatkan hasil
panen, perluasan hasil pertanian, peternakan, perikanan, perluasan
areal peternakan, areal penangkapan ikan lewat budi daya ikan dan
lain sebagainya,
Diversifikasi, merupakan sebuah usaha yang digunakan untuk
penganekaragaman
Intensifikasi, merupakan sebuah usahan guna meningkatkan
sumber daya alam dengan memanfaatkan segala macam saran
produksi dan teknologi tepat guna, sehingga dapat menghasilkan
produksi sesuai yang diharapkan.

Rehabilitasi, merupakan suatu usaha untuk memulihkan kembali


kemampuan untuk berproduksi sumber daya pertanian yang kritis
dan memulihkan usaha tani di daerah daerah yang masih rawan.
2.2 Tujuan Food Production
- Meningkatkan ketahanan pangan daerah maupun nasional melalui
ketersediaan pangan yang cukup, pendistribusian pangan yang efektif
dan efisien serta untuk memenuhi kebutuhan sumber karbohidrat,
protein, vitamin, lemak dan penganekaragaman pangan dalam rangka
-

perbaikan gizi masyarakat.


Meningkatkan pemantapan ketahanan pangan spesifik lokasi.
Peningkatan Ketahanan Pangan dengan tujuan ketersediaan pangan
nasional, regional, kabupaten, kecamatan, desa sampai ketingkat rumah
tangga yang cukup, aman dan terjangkau serta meningkatnya
keragaman produksi.

2.3 Fungsi Food Productions


- Terjadinya peningkatan dalam upaya mempertahankan keberlanjutan
produksi pangan baik kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi
-

kebutuhan pangan daerah dalam rangka mencapai ketahanan pangan.


Untuk kemandirian konsumsi pangan masyarakat dan kemampuan
masyarakat dalam mengatasi masalah kerawanan pangan.

2.4 Tahapan Food Production


a. Land use and tenure (penguasaan dan pemanfaatan tanah)
Yang dimaksud disini adalah pemanfaatan dan ketersediaan
lahan. Dalam memproduksi pangan, harus memiliki lahan. Contohnya
dalam produksi beras. Hal yang dilakukan adalah melakukan
pemanfaatan lahan yang ada agar dapat digunakan sebagai lahan
dalam memproduksi beras.
b. Soil management (pengelolaan tanah)
Soil management disini merupakan ketersediaan air di
sekitar lahan tersebut maupun di daerah tersebut agar digunakan
dalam prosese produksi pangan. Contohnya dalam proses produksi
beras dibutuhkan air untuk irigasi. Maka dari itu dalam melakukan
proses produksi harus diketahui ketersediaan air dan manajemen
c.

pengolahan air itu sendiri.


Crop breeding and selection (pemuliaan tanaman dan seleksi)

Crop breeding and selection adalah pemilahan bibit yang


baik dan pembiakan bibit yang baik. Maksudnya adalah harus bisa
memilih bibit yang baik untuk mendaptkan hasil produksi yang
d.

baik juga.
Crop management (pengelolaan tanaman)
Crop management adalah cara pengolahan, pembiakan, dan
perawatan bibit tanaman yang sudah ditanam, contohnya dalam
produksi beras. Dalam produksi beras pengolahan dan perawatan
tanaman bisa dengan cara pemberian irigasi yang baik,

penyemprotan anti hama maupun yang lainnya.


e. Livestock breeding and management (pemuliaan dan pengelolaan
ternak)
Livestock breeding and management adalah pengembang
biakan ternak dan pengolahannya. Setelah sebelumnya adalah
langkah dalam produksi pangan nabati ini merupakan satu-satunya
untuk memproduksi pangan hewani. Dengan mengembang biakan
ternak dan mengatur pengolahan dan perwatannya.
f. Harvesting (pemungutan)
Yang terakhir adalah harvesting. Harvesting adalah panen.
Ini merupakan akhir dari produksi pangan.
Adapun Peran kemajuan teknologi dalam meningkatkan produksi
pangan adalah :
1.

Mekanisasi pertanian. Sebagai contoh, penemuan beras pembajak,

2.

mesin pemanen, mesin pemotong.


Inseminasi buatan. Tujuan menggunakan sistem inseminasi buatan
adalah :
- Dengan kawin, untuk mendapatkan bibit unggul. Misalnya, jagung

3.

hibrida, jagung dengan dua tungkul.


- Suntikan tambahan hipofisis ikan untuk meningkatkan produktivitas.
Benih penemuan . Penemuan oleh persilangan benih tanaman pangan

4.

atau hewan peliharaan ternak .


Hidroponik, penanaman tanaman dalam botol, pot plastik, bak, dan

lain-lain .
5. Pemberantasan hama dan penyakit. Pemberantasan hama dan penyakit
dilakukan dengan menggunakan bahan kimia atau bahan biologi.

DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, N. 2009. Produksi Pangan Indonesia. (Online)
www.nuhfil.lecture.ub.ac.id (diakses 29 November 2014)
Puslitbang Tanaman Pangan (n.d.). Peningkatan Produksi Padi Menuju 2020.
(Online ) www.puslittan.bogor.net (diakses 29 November 2014)
Komariah, E. 2011. Penduduk dan Kesempatan Kerja. (Online)
www.jabar.bkkbn.go.id (diakses 29 November 2014)

Anda mungkin juga menyukai