Available to-promise
Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi
dan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai
supply .
Supply chain modeler
Perangkat dalam bentuk model yang dapat digunakan secara mudah
guna mengarahkan serta mengontrol rantai supply. Melalui model
ini, mekanisme kerja dari konsep supply chain dapat diamati.
Optimizer
The optimizer ibarat jantung dari sistem supply chain management.
Dalamnya terkandung: linear & integer programming, non-linear
programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm
adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta
menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas
setiap parameter yang digunakan
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa
pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda
dengan Front Office Syistem ,yang langsung berurusan dengan pelanggan
seperti sistem untuk e-Commerce , Customer Relationship Management
(CRM), e-Government dan lain-lain. Konsep ERP dapat dijalankan dengan
baik,jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer baik Hardware /
software sehingga pengolahan dapat dilakukan dengan mudah .
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning ( MRP II) dimana
MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning
(MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya
menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory),
pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini
nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber
daya manusia.
Sistim ERP dibagi atas beberapa sub-sistim yaitu sistim Financial, sistim
Distribusi, sistim Manufaktur, sistim Maintenance dan sistim Human Resource.
Industri analis TI seperti Gartner Group dan AMR Research telah sejak awal
tahun 90an memantau dan menganalisa paket-paket aplikasi yang tergolong
dalam sistim ERP. Contoh paket ERP antara lain: SAP, Baan, Oracle, IFS,
Peoplesoft dan JD.Edwards.
Untuk mengetahui bagaimana sistim ERP dapat membantu sistim operasi bisnis
kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil seperti di bawah ini :
Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A. Sistim ERP akan
membantu kita menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segala
keterbatasan sumber daya yang ada pada kita saat ini. Apabila sumber daya
tersebut tidak mencukupi, sistim ERP dapat menghitung berapa lagi
sumberdaya yang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses
pengadaannya. Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistim ERP
juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada
tujuan yang ditentukan pelanggan. Dalam proses ini, tentunya segala aspek
yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat dalam sistim ERP tersebut
termasuk menghitung berapa biaya produksi dari 100 unit tersebut.
Suksesor Penerapan
Syarat sukses memilih ERP Pengetahuan dan Pengalaman.
Pengetahuan adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah
proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancar
Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang
bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan
kemungkinan munculnya permasalahan. Pengetahuan tanpa
pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang
terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa
diimplementasikan. Pengalaman tanpa pengetahuan bisa
menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan
kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup.
CRM adalah sebuah strategi bisnis yang berbasis kostumer, seperti strategi bisnis
lainnya tujuan akhir dari CRM adalah untuk memaksimalkan keuntungan dan
pendapatan. Sedangkan tujuan utama dari CRM adalah meningkatkan kepuasan
pelanggan. Beberapa teknologi yang melatarbelakangi CRM diantaranya adalah
mendapatkan, menyimpan, analisis terhadap kostumer, vendor, partner, dan proses
informasi internal.
Sedangkan fungsi-fungsi lain yang mendukung CRM adalah sales, marketing,
training, pengembangan professional, manajemen performa, human resource
development, dan kompensasi. Keseluruhan teknologi dan fungsi-fungsi yang
melingkupi CRM haruslah terintegrasi sebagai bagian tak terpisahkan strategi
bisnis yang fokus pada kostumer. Karena banyak dari perusahaan yang
mengimplementasikan CRM namun sayangnya hanya terbatas pada instalasi
software CRM saja, tanpa adanya will untuk meletakkan kostumer diatas
segalanya.
Costumer Intelligence
Costumer intelligence adalah sebuah upaya untuk
mengkotak-kotakkan kostumer sesuai dengan needs dan
kebutuhannya masing-masing. Tentu saja hal ini bisa
dilakukan dengan bantuan software atau manual
manusia. Setelah ia dikotak-kotakkan kita akan dengan
mudah memasukkan kostumer itu kedalam permainan
strategi bisnis perusahaan. Contohnya adalah
pembagian kostumer potensial, kostumer biasa, dan
kostumer tak potensial. Ini akan memudahkan kita
untuk mengetahui apakah kostumer itu cukup puas atau
tidak.
Operasional CRM
Karena kekuatan utama dari CRM adalah database dari kostumer,
maka yang paling bertanggung jawab dalam penyediaan data ini tak
lain adalah front office, yaitu tak lain adalah sales, marketing, dan
juga tak ketinggalan service. Setiap interkasi dengan kostumer akan
dicatat dan masuk dalam sistem kontak history kostumer. Jika
memang dibutuhkan data ini akan bisa diolah kembali untuk
kepentingan perusahaan. Salah satu kelebihan yang diperoleh dari
kontak history kostumer adalah kostumer dapat berinteraksi dengan
berbagai macam contact channel di dalam perusahaan dari waktu ke
waktu tanpa harus menjelaskan pada para officer komplain apa saja
yang telah mereka hadapi terdahulu.