BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1
Kabupaten Aceh Singkil dengan ibukota Singkil adalah sebuah kabupaten yang berada
di ujung selatan Provinsi Aceh di Pulau Sumatera, Indonesia. Aceh Singkil merupakan
pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di Kawasan Taman
Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini terbentuk tahun 1999 dengan dikeluarkannya
Undang-Undang No. 14 Tahun 1999 tanggal 27 April 1999. Letak geografis Kabupaten Aceh
Singkil berada pada posisi 2o02-2o3640 Lintang Utara dan 97o0454- 98o1147 Bujur
Timur. Kabupaten ini terdiri dari dua wilayah yaitu daratan dan kepulauan. Kepulauan yang
menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak yang terdiri dari
Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat.
Kabupaten ini memiliki batas wilayah administrasi yang meliputi sebelah Utara
berbatasan dengan Kota Subulussalam, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera
Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, dan sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan.
Aspek administrasi Kabupaten Aceh Singkil mencakup wilayah daratan seluas
185.829,53 Ha yang terdiri dari 11 kecamatan, 15 mukim dan 120 gampong/desa, wilayah
kewenangan laut sejauh 4 mil sejauh garis pangkal seluas 2.802,56 Km2, wilayah udara di
atas daratan dan laut kewenangan, serta termasuk ruang di dalam bumi di bawah wilayah
daratan dan laut kewenangan, serta wilayah kepulauan dengan jumlah pulau lebih kurang 87
pulau terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar. Kesebelas kecamatan tersebut adalah
Kecamatan Pulau Banyak, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kecamatan Singkil, Kecamatan
Singkil Utara, Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung
Meriah, Kecamatan Danau Paris, Kecamatan Suro, Kecamatan Singkohor dan Kecamatan
Kota Baharu.
Melihat dari sisi topografi, wilayah Kabupaten Aceh Singkil berada di daerah pesisir
dan daerah sebelah utara merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0% 8 %.
Sedangkan pada daerah yang menjauhi pesisir merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013
kemiringan antara 8% 30%. Sebagian kawasannya merupakan daerah suaka alam Taman
Nasional Gunung Leuser (TNGL). Kondisi ketinggian lahan menunjukkan bahwa Kabupaten
Aceh Singkil berada di antara ketinggian 0 m 100 m dpl. Daerah pesisir di sebelah selatan
dan daerah di sebelah timur berada pada ketinggian antara 0 m 5 m dpl. Sedangkan pada
daerah di sebelah utara memiliki kondisi yang relatif berbukit-bukit dengan ketinggian antara
5 m 100 m dpl.
Secara geologi, bagian utara Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah dengan
fisiografi wilayah perbukitan yang didominasi oleh sistem perbukitan berupa bukit lipatan. Di
antara bukit-bukit terdapat sungai dan anak-anak sungai yang bermuara ke Samudera
Indonesia. Pada bagian selatan, fisiografi terdiri atas dataran aluvial sungai dan endapan
pasir laut yang sebagian besar merupakan ekosistem rawa yang unik. Di samping itu, terdapat
juga bahan induk tanah berupa bahan organik yang sebagiannya telah terdekomposisi
membentuk gambut. Pada bagian selatan juga terdapat daerah kepulauan yang umumnya
didominasi oleh bahan induk bukit kapur dan endapan pasir.
Sebagai daerah yang dilalui oleh patahan aktif Sesar Semangko yang diperkirakan
bergeser sekitar 11 mm/thn maka wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam daerah
dengan resiko bencana yang tinggi sebagai akibat dari proses geologis, terutama pada bagian
selatan yang merupakan daerah pesisir pantai. Konsekuensinya, wilayah Kabupaten Aceh
Singkil merupakan daerah rawan gempa dan longsor. Disamping itu, bagian utara wilayah
kabupaten merupakan daerah yang rawan erosi karena sebagian besar material pembentuk
tanah terdiri dari bahan induk berupa batuan liat, batu kapur, dan pasir kuarsa. Beberapa
kawasan rawan gelombang pasang (rob) dan abrasi pantai adalah Kecamatan Singkil meliputi
Kampung Pulau Sarok, Kecamatan Singkil Utara meliputi Kampung Gosong Telaga Selatan,
Gosong Telaga Utara, GosongTelaga Timur, Gosong Telaga Barat dan Ketapang Indah,
Kecamatan Kuala Baru meliputi Kampung Kuala Baru Laut, Kuala Baru Sungai dan Kayu
Menang, Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Secara hidrologis, Kabupaten Aceh Singkil memiliki potensi sumberdaya air yang
sangat besar bersumber dari air sungai, danau, rawa-rawa dan mata air. Potensi sumberdaya
air terbesar bersumber dari air sungai. Sungai Singkil (Lae Singkil) adalah sungai utama yang
bermuara ke Samudera Indonesia dan merupakan pertemuan dari dua sungai yaitu Lae
Cinendang dan Lae Soraya. Lae Cinendang memiliki hulu di Pakpak Barat Provinsi Sumatera
Utara, sedangkan Lae Soraya berhulu di Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Di samping
itu terdapat beberapa sungai lainnya yang relatif lebih kecil, diantaranya Lae Siragian dan
Lae Silabuhan. Nama-nama Daerah Aliran Sungai di Aceh singkil dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Singkil
Nama DAS
Luas (Ha)
DAS Cinendang
29.794,65
DAS Singkil
41.506,07
DAS Siragian
21.149,76
DAS Silabuhan
13.838,71
DAS Tapus
30.055,61
2.458,28
DAS Terap
10.425,98
20.839,66
5.841,38
2.788,19
Kawasan rawa gambut dalam yang terdapat di bagian barat Kabupaten Aceh Singkil
berfungsi sebagai daerah transisi antara daratan dan lautan sehingga berpotensi untuk
mencegah rembesan air laut ke darat dan sekaligus sebagai sumber cadangan air tanah.
Disamping itu, sebagian besar daerah rawa-rawa gambut tersebut adalah bagian dari Kawasan
Ekosistem Leuser (KEL) sebagai Kawasan Suaka Alam (KSA) atau Kawasan Pelestarian
Alam (KPA) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemanfaatan air tanah yang bersumber dari mata air dilakukan dengan pembuatan
sumur bor dan pemanfaatan air tanah dangkal dilakukan dengan metode penggalian sumur
yang umumnya terdapat di daerah yang agak tinggi. Sedangkan di daerah yang agak rendah
seperti Kota Singkil, Kuala Baru dan Singkil Utara, air sumur tidak layak diminum karena
berbau, berwarna, dan berasa lagang.
Sumberdaya air yang sangat besar seperti diuraikan di atas sangat berpotensi
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri, irigasi, perikanan, peternakan
dan lainnya. Jumlah cadangan air yang tersedia dari Lae Singkil diperkirakan sebesar 982
Juta m3/tahun dengan debit rata-rata 55 m3/detik, Lae Cinendang sebesar 580 Juta m3/tahun
dan Lae Soraya sebesar 397 Juta m3/tahun. Lae Singkil yang melewati Kota Singkil juga
berpotensi menyebabkan banjir tahunan pada daerah sekitar aliran sungai. Ditambah lagi
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013
kondisi sebagian fisik lahan yang berbentuk rawa-rawa gambut mengakibatkan mudahnya
terjadi genangan air yang agak lama.
Iklim di wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam tipe iklim tropis.
Berdasarkan data tahun 2011, hari hujan rerata 36 hari/tahun dengan curah hujan 2.12,5
mm/bulan.
Secara Administratif, Kecamatan dengan wilayah terluas adalah KecamatanPulau
Banyak Barat, dengan luas wilayah terluas yaitu 27.867,27 Ha, dengan persentase 15 % dari
luas wilayah kabupaten Aceh Singkil. Sedangkan kecamatan dengan luas administrative
terkecil adalah Pulau banyak barat, dengan luas wilayah 1.500,81 Ha dengan persentase 0,81
%dari total luas kabupaten aceh singkil.
Sedangkan secara luas wilayah yang terbangun, kecamatan dengan luas wilayah
terluas adalah kecamatan Danau paris, dengan luas wialayah terbaguna adalah 24.179,06 Ha
dengan persentase 20,17 % dari total wilayah terbangun Kabupaten Aceh Singkil. Untuk
wilayah terbangun terkecil adalah kecamatan Pulau banyak dengan Luas daerah terbangun
1.038,67 Ha atau 0,87 % dari total wialayah terbangun kabupaten Aceh Singkil. Hal ini
secara lengkap dapat dilihat dalam table 2.2
Tabel 2.2 Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah desa
Nama Kecamatan
Pulau Banyak
Pulau Banyak Barat
Singkil
Singkil Utara
Kuala Baru
Simpang Kanan
Gunung Meriah
Danau Paris
Suro
Singkohor
Kota Baharu
Kabupaten Aceh Singkil
Jumlah
Kelurahan/
Desa
3
4
16
7
4
25
25
7
12
7
10
120
Luas Wilayah
Administrasi
Terbangun
(%) thd
(%) thd
(Ha)
(Ha)
total
total
1.500,81
0,81
1.038,67
0,87
27.867,27
15,00
4.087,20
3,41
13.594,18
7,32
6.323,01
5,27
16.572,94
8,92
14.630,00
12,20
4.583,31
2,47
1.027,55
0,86
16.951,67
9,12
12.950,78
10,80
21.996,55
11,84
20.783,41
17,33
27.851,83
14,99
24.179,06
20,17
11.296,66
6,08
9.200,70
7,67
17.677,93
9,51
17.675,64
14,74
25.936,38
13,96
7.999,39
6,67
185.829,53
100,00
119.895,41
100,00
Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Singkil
2.2 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Singkil dan Cakupan Wilayah Kajian
2.2
Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2011 adalah 104.856 jiwa yang
terdiri dari 52.956 jiwa laki-laki dan 51.900 jiwa perempuan. Persentase penduduk terbanyak
terdapat di Kecamatan Gunung Meriah yaitu sebesar 29,88% dan Sedangkan persentase
penduduk terkecil adalah Kecamatan Kuala Baru yaitu sebesar 2,12%. Komposisi umur
penduduk didominasi oleh balita dan remaja yang pada suatu saat akan berada pada posisi
usia produktif.
Laju pertumbuhan jumlah penduduk (population growth rate) di Kabupaten Aceh
Singkil setiap tahunnya rata-rata 2,99% jika mengacu kepada data penduduk dari tahun 2006
sampai dengan 2011yang terangkum dalam data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh
Singkil 2012. Dengan luas wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang terbangun 119.895 Ha dan
jumlah penduduk yang mendiami 104.856
2006
2007
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tahun
Tahun
Tahun
2008
2009
2010
2011
Pulau Banyak
6.087
6.288
6.496
6.515
3.916
2006
2007
2008
2009
1522
1572
1624
1629
16.344
16.868
16.919
16.292
7.588
7.986
8.624
8.650
8.918
9.122
2.215
2.292
2.404
2.411
2.173
2.223
12.838
13.636
13.776
13.816
12.716
13.007
Simpang Kanan
31.148
30.630
5.582
5.616
5.599
6.622
7.479
7.734
7.757
7.559
4.725
4.711
4.860
4.888
92.516
98.101
5.026
5.041
5.223
Kabupaten Aceh Singkil
102.805
5.239
103.112
5.309
5.720
102.509
2011
0,844
1,13
2,28
664
679
1,14
1,14
3786
4086
4217
4230
4073
4166
4,35
7,94
3,21
3,91
-3,71
1,14
2,81
1897
1997
2156
2163
2230
2281
4,94
5,25
7,99
4,58
3,10
1,14
4,50
554
573
601
603
543
556
2,98
3,48
4,89
2,89
-9,87
1,14
0,92
3454
3179
3252
4,07
6,22
1,02
2,87
-7,96
1,14
1,23
6665
7187
7764
7787
7658
7833
5,71
7,83
8,03
5,42
-1,66
1,14
4,41
1352
1396
1400
1404
1656
1694
2,04
3,26
0,3
1,47
17,91
1,14
4,35
1787
1870
1934
1939
1890
1933
3,57
4,66
3,41
2,97
-2,55
1,14
2,20
1181
1215
1257
1260
1327
1358
2,01
2,86
3,42
2,14
5,32
1,14
2,81
1178
1222
1306
1310
1430
1463
2,08
3,76
6,85
3,22
9,18
1,14
4,37
23.129
24.525
25.701
25.778
25.627
26.214
3,45
4,86
4,24
3,19
1,06
1,14
2,99
31.331
6.774
7.732
Singkohor
Kota Baharu
2010
2,4
3444
Suro
7.146
2009
3,31
3409
Danau Paris
5.406
2008
3,3
3210
Gunung Meriah
31.055
2007
2,72
2006
2008
2009
2010
2011
119
123
127
127
377
386
65
66
258
264
239
Kuala Baru
28.746
2006
1001
16.665
Singkil Utara
26.658
2011
979
2010
200
7
2.715
Singkil
15.142
Tahun
Ratarata
4.005
5.431
5.851
104.856
258
267
268
52
55
59
59
61
62
216
223
234
235
211
216
99
105
106
107
98
100
128
138
149
150
147
151
22
23
23
23
27
28
78
81
84
84
82
84
27
27
28
29
30
31
59
61
65
65
72
86
85
77
82
86
73
87
Jumlah KK
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2011
2012
Pulau Banyak
4.055
13.007
9.961
10.410
2.264
2.285
13.328
13.491
34.156
35.663
7.377
7.698
8.076
8.254
5.741
5.903
6.374
6.652
5.851
6.107
104.906
108.344
2012
2013
2014
2015
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2011
1,13
2,28
2,28
2,28
2,28
135,80
2012
2013
2014
2015
1.014
1.037
1.061
1.085
1.110
408,44
417,77
427,31
67,95
68,72
69,51
278,57
286,39
294,43
68,09
71,15
74,35
220,33
222,35
224,39
102,91
104,17
105,45
164,34
171,59
179,16
30,51
31,84
33,22
87,77
89,71
91,68
32,48
33,39
34,33
79,68
83,16
86,80
140,10
143,66
147,33
67,18
679
686
694
702
710
1,14
1,14
1,14
1,14
1,14
25,70
270,96
18.617
4.166
4.283
4.403
4.527
4.654
1,14
2,81
2,81
2,81
2,81
49,70
65,16
10.878
2.281
2.383
2.490
2.602
2.720
1,14
4,50
4,50
4,50
4,50
20,70
218,33
2.306
556
561
566
571
576
1,14
0,92
0,92
0,92
0,92
17,90
101,67
13.657
3.252
3.292
3.332
3.373
3.414
1,14
1,23
1,23
1,23
1,23
54,90
157,40
37.236
7.833
8.178
8.539
8.916
9.309
1,14
4,41
4,41
4,41
4,41
145,70
29,24
8.033
1.694
1.767
1.844
1.924
2.008
1,14
4,35
4,35
4,35
4,35
20,00
85,89
8.435
5.584
Kota Baharu
2011
399,32
2.841
7.902
Singkohor
5.431
18.108
7.069
Suro
7.732
17.614
32.713
Danau Paris
6.774
2.809
13.167
Gunung Meriah
31.331
2.777
2.243
Simpang Kanan
2015
4.438
9.532
Kuala Baru
2.223
4.339
17.133
Singkil Utara
9.122
4.242
2.746
Singkil
16.665
2014
4.148
2013
1.933
1.976
2.019
2.063
2.109
1,14
2,20
2,20
2,20
2,20
55,20
31,59
6.069
1.358
1.396
1.435
1.476
1.517
1,14
2,81
2,81
2,81
2,81
52,20
76,34
6.943
1.463
1.527
1.593
1.663
1.736
1,14
4,37
4,37
4,37
4,37
49,60
119.453
26.227
27.086
27.978
28.903
29.863
1,14
2,82
2,82
2,82
2,82
57,04
115.611
136,64
10
2.3
yang jelas mengenai arsitektur keuangan dan perekonomian Kabupaten Aceh Singkil dalam
melaksanakan pembangunan sanitasi. Hasil pemetaan diharapkan dapat dengan jelas
menggambarkan kondisi internal pendanaan sanitasi di Kabupaten Aceh Singkil yang masih
dalam jangkauan kontrol kabupaten tentang kekuatan dan kelemahan pengelolaan air limbah
domestik, persampahan, drainase, serta promosi higiene dan sanitasi. Selain itu, pemetaan ini
juga ditujukan untuk mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi eksternal pendanaan
sanitasi yaitu kondisi di luar kontrol kabupaten yang menggambarkan tentang kesempatan
yang dapat dimanfaatkan ataupun ancaman yang harus dihindarkan dalam pembangunan
dilihat dari sisi pendanaan dan perekonomian. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih
tepat, maka diupayakan data yang digunakan adalah data realisasi belanja.
Arah kebijakan keuangan daerah merupakan pedoman bagi daerah dalam upaya
peningkatan pendapatan daerah dan peningkatan ketepatan alokasi serta efisiensi anggaran
dalam pengelolaan keuangan daerah.
tertuang secara rinci dan jelas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang
merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Qanun/Peraturan Daerah. Keuangan daerah
Kabupaten Aceh Singkil dikelola sesuai dengan Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
Undang-Undang No. 13 tahun 2006 yang kemudian diubah dan dilengkapi dengan ketentuan
baru yang diatur dalam Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Rekapitulasi realisasi anggaran Kabupaten Aceh Singkil dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu pendapatan, belanja dan pembiayaan. Untuk bagian pendapatan bersumber dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan (transfer) dan anggaran lain-lain yang
sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan anggaran lain-lain pendapatan daerah yang sah. Untuk
dana perimbangan (transfer) meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi
khusus. Sementara anggaran lain-lain yang sah meliputi hibah, dana darurat, dana bagi hasil
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013
11
pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus serta
bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya. Untuk bagian belanja, bersumber
dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung meliputi belanja
pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan
belanja tidak terduga. Sementara belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja
barang dan jasa serta belanja modal.
Realisasi belanja sanitasi SKPD Kabupaten Aceh Singkil bersumber dari Dinas
Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Dampak Lingkungan,
Pertamanan dan Kebersihan, meliputi investasi yang termasuk didalamnya pembangunan
sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi
yang terkait dengan sanitasi serta operasional/pemeliharaan. Pertumbuhan rata-rata belanja
sanitasi Kabuapaten Aceh Singkil dari tahun 2008 sampai dengan 2011 adalah Rp
580.048.345/tahun. Belanja sanitasi kabupaten aceh singkil terbesar adalah tahun 2010, yakni
sebesar Rp 6.405.197.700. Sedangkan belanja sanitasi Perkapita Kabupaten Aceh Singkil
rata-rata sejak tahun 2008-2011 adalah Rp 36.223/jiwa, dengan belanja sanitasi perkapita
terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni Rp 62.484/jiwa. Data lengkap Realisasi Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Singkil serta realisasi anggaran sanitasi
dikabupaten aceh singkil sejak tahun 2008 sampai dengan 2011, dapat dilihat pada tabel
berikut.
12
Realisasi Anggaran
a.1
a.1.1
Pajak daerah
a.1.2
Retribusi daerah
a.1.3
1.1.4
1.1.5
a.2
a.2.1
a.2.2
a.2.3
a.3
a.3.1
Hibah
a.3.2
Dana darurat
a.3.3
a.3.4
a.3.5
a.3.6
pendapatan Lainnya
b.1
b.1.1
Belanja pegawai
b.1.2
Bunga
b.1.3
Subsidi
b.1.4
Hibah
b.1.5
Bantuan sosial
b.1.6
b.1.7
Bantuan keuangan
b.1.8
b.2
Belanja Langsung
b.2.1
Belanja pegawai
b.2.2
b.2.3
Belanja modal
Pembiayaan
Sumber
2008
2009
2010
2011
Rata-rata
pertumbuhan
273.638.474.562
306.894.304.515
313.817.525.319
406.766.618.885
44.376.048.108
8.803.302.150
5.979.218.763
9.437.191.386
10.926.051.044
707.582.965
1.596.446.308
995.336.467
1.219.284.754
1.927.370.244
110.307.979
866.757.887
1.078.116.165
2.862.372.392
4.153.665.432
1.095.635.848
1.163.891.666
1.243.713.740
1.459.162.135
1.078.184.922
(28.568.915)
1.250.121.197
416.707.066
5.176.206.289
2.662.052.391
3.896.372.105
2.516.709.249
(886.499.013)
250.142.647.007
279.364.684.081
286.419.452.768
326.429.043.812
25.428.798.935
41.098.919.007
22.053.596.081
38.298.163.768
34.090.165.560
(2.336.251.149)
161.827.728.000
209.179.088.000
213.928.289.000
253.117.378.252
30.429.883.417
47.216.000.000
48.132.000.000
34.193.000.000
39.221.500.000
(2.664.833.333)
14.692.525.405
21.550.387.672
17.960.881.164
69.411.524.028
18.239.666.208
1.171.757.236
390.585.745
4.735.770.952
14.907.684.813
5.087.097.949
5.547.953.632
270.727.560
9.318.137.265
6.382.226.000
12.873.783.215
62.691.813.160
17.791.225.298
638.617.188
260.476.859
(212.872.396)
281.804.749.120
241.413.559.389
310.997.811.251
408.779.680.620
42.324.977.167
111.596.251.223
145.412.120.310
165.356.046.412
197.294.083.557
28.565.944.111
91.037.848.523
108.701.006.654
135.127.622.010
158.896.562.217
22.619.571.231
1.753.285.500
2.621.291.000
3.555.236.004
3.012.451.002
419.721.834
6.025.000.000
21.385.528.660
16.941.982.000
24.096.167.248
6.023.722.416
4.533.325.000
3.353.729.996
2.441.206.398
3.003.989.540
(509.778.487)
5.850.000.000
7.227.173.000
8.633.102.000
7.380.000.000
50.942.333
1.019.619.200
717.462.000
1.440.000.000
904.913.550
(38.235.217)
170.208.497.897
96.001.439.079
145.641.764.839
211.485.597.063
13.759.033.055
27.137.371.870
25.334.089.338
28.554.355.844
36.203.972.790
3.022.200.307
60.213.304.599
63.979.804.852
57.223.470.247
73.306.655.011
4.364.450.137
82.857.821.428
62.759.190.739
59.863.938.748
101.974.969.262
6.372.382.611
11.519.669.350
518.382.466
9.065.847.592
12.035.561.633
171.964.094
13
SKPD
2008
2009
2010
Rata2
pertumbuhan
2011
PU-CK
760.870.000
2.667.485.100
5.405.032.700 1.878.580.000
371.944.950
1.a
Investasi
760.870.000
2.667.485.100
5.405.032.700 1.878.580.000
371.944.950
534.730.100
924.145.000
820.000.000
68.400.000
81.010.000
12.610.000
760.870.000
-
2.132.755.000
-
4.412.487.700
-
977.570.000
-
216.700.000
-
806.724.350
1.004.610.600
1.000.165.000 1.416.709.385
233.095.169
2.a
770.940.550
647.970.500
469.230.000
854.070.385
307.500.000
45.000.000
463.440.550
533.950.000
43.800.000
70.940.460
55.000.000
306.705.000
319.180.000
109.700.000
59.475.000
386.904.925
Investasi
Pembanguan tempat pembuangan benda
padat/cair yang menimbulkan polusi
Pengujian kadar polusi limbah padat dan
limbah cair
Peningkatan operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana persampahan
Pengembangan Data dan Informasi
Lingkungan
Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Bappeda
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Belanja Sanitasi (1+2+3+n)
Pendanaan investasi sanitasi Total
(1a+2a+3a+na)
Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb)
Belanja Langsung
10
11
Sumber
60.242.403
(262.500.000)
(98.125.023)
79.795.000
(50.225.000)
386.904.925
14.020.500
9.025.000
17.570.000
4.392.500
35.783.800
356.640.100
530.935.000
562.639.000
172.852.767
6.183.800
6.183.800
29.600.000
148.165.000
118.565.000
356.640.100
530.935.000
371.235.000
4.864.967
28.100.000
28.100.000
15.139.000
15.139.000
12.450.000
12.450.000
12.450.000
12.450.000
12.450.000
12.450.000
142.634.950
1.567.594.350
3.672.095.700
6.405.197.700 3.307.739.385
580.048.345
1.531.810.550
3.315.455.600
5.874.262.700 2.745.100.385
404.429.945
35.783.800
356.640.100
170.208.497.897
96.001.439.079
0,009
0,038
0,044
0,016
0,977
0,903
0,917
0,830
0,023
0,097
0,083
0,170
530.935.000
562.639.000
175.618.400
145.641.764.839 211.485.597.063
13.759.033.055
0,002
(0,049)
0,049
14
Tahun
Deskripsi
Jumlah Penduduk
Rata-rata
2008
2009
2010
2011
1.567.594.350
3.672.095.700
6.405.197.700
3.307.739.385
3.738.156.784
102.805
103.112
102.509
104.856
103.321
15.248
35.613
62.484
31.546
36.223
Deskripsi
Tahun
2008
1
2
3
2009
2010
2011
4,75
4,97
5,03
2.4
15
3.
4.
16
6.
Pengembangan
pemanfaatan
sumberdaya
alam
dengan
memperhatikan
17
18
Kabupaten Aceh Singkil termasuk daerah yang rawan bencana alam seperti banjir,
tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi pantai dan bencana tsunami. Pemetaan kawasankawasan rawan bencana alam tersebut telah dilakukan sesuai dengan RTRW Kabupaten Aceh
Singkil.
A. Kawasan rawan banjir seluas kurang lebih 22.478,48 Ha meliputi :
1. Kecamatan Singkil, meliputi Kampung Pasar, Kota Simboling, Kilangan,
Takal Pasir, Ujung Bawang dan Rantau Gedang, Suka makmur, Ujung, Siti
Ambiya Teluk Ambon, Pea Bumbung, Selok Aceh, Pemuka dan Pulo Sarok
2. Kecamatan Singkil Utara, meliputi Gampong Gosong Telaga dan Muara Pea
3. Kecamatan Kuala Baru, meliputi Gampong Kuala Baru Laut, Kuala Baru
Sungai dan Kayu Menang
4. Gunung Meriah, meliputi Gampong Cingkam, Handel, Labuhan Kera Lama,
Tanjung Betik, Panjaitan, Sianjo-anjo, Peragusan, dan Lae Ijuk
5. Kecamatan Pulau Banyak, meliputi Gampong Kampung Teluk Nibung
6. Kecamatan Pulau Banyak Barat, meliputi Kampung Asantola, Ujung Sialit
dan Suka Makmur
7. Kecamatan Simpang Kanan, Serasah, Silatong, Lae Riman, Tanjung Mas,
Cibubukan, Ujung Limus, Pakiraman Lama, dan Tugan Lama
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013
19
20
21
22
2.5
2.5.1 Pendidikan
Sistem pendidikan yang dikembangkan di Kabupaten Aceh Singkil telah sesuai
dengan sistem Pendidikan Nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dengan tujuan untuk mengembangkan karakter dan peradaban masyarakat Aceh Singkil yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat sehingga menjadi manusia
yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Peningkatan kualitas pendidikan yang
pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tangguh, dapat
bersaing di era globalisasi dan mampu mendongkrak perekonomian berbasiskan masyarakat.
Pembangunan sarana pendidikan di bangun di setiap wilayah dan kecamatan yang
terletak di Kabupaten Aceh Singkil berupa taman bermain untuk Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik
negeri maupun swasta. Ketersediaan sarana dan prasarana akan sangat menunjang dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Pada tahun ajaran 2010/2011 terjadi penurunan siswa SD
dari tahun ajaran sebelumnya. Demikian juga terjadi pada SMU di mana terjadi penurunan
jumlah siswa. Namun, pada jenjang pendidikan SLTP terjadi kenaikan jumlah siswa sekolah.
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat keberhasilan bidang
pendidikan adalah tingkat buta huruf. Semakin rendah persentasenya akan menunjukkan
keberhasilan program pendidikan. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
menunjukkan bahwa persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf
mengalami penurunan dengan status masih sekolah sebanyak 34,22% dan tidak bersekolah
56,77%, sedangkan yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 9%. Secara umum, tingkat
pendidikan masyarakat Kabupaten Aceh Singkil untuk usia >10 yang belum/tidak tamat
pendidikan dasar sekitar 42,05%, tamatan SD mencapai 24,53%, tamatan SLTP mencapai
15,74%, tamatan SMU 13,32% dan tamatan Universitas mencapai 4,36%.
23
Nama Kecamatan
Agama
SD
SMP
SMA
SMK
MI
MTs
MA
Pulau Banyak
Singkil
17
Singkil Utara
Kuala Baru
Simpang Kanan
13
Gunung Meriah
24
Danau Paris
Suro
12
Singkohor
Kota Baharu
10
107
37
11
Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012
2.5.2 Kesehatan
Mempertimbangkan bahwa pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang
sangat penting bagi peningkatan Sumber Daya Manusia penduduk Indonesia, maka programprogram kesehatan lebih diprioritaskan pada calon bayi dan anak di bawah 5 tahun (balita).
Pentingnya pembangunan ini tercermin dari deklarasi MDGs yang mana lebih sepertiga
indikator menyangkut bidang kesehatan.
Program kesehatan yang telah berjalan selama ini menunjukkan pertumbuhan dan
kesehatan bayi yang sangat baik. Persentase balita yang mendapatkan asupan Air Susu Ibu
(ASI) mencapai 94,33%. Hal ini berkaitan dengan adanya pengetahuan ibu terhadap
pentingnya ASI bagi bayi. Dari hasil SUSENAS 2011 menunjukkan masih ditemuinya balita
yang disusui <6 bulan mencapai 9,63% sedangkan balita yang disusui selama 12-17 bulan
mencapai 32,12%. Program pemberian kekebalan tubuh melalui imunisasi lengkap <1 tahun
merupakan cara efektif untuk mencegah kesakitan (morbidity) dan kematian balita seperti
imunisasi campak yang diberikan setelah imunisasi BCG, DPT dan Polio dengan persentase
balita yang telah mendapat imunisasi campak mencapai 69,28%. Program persalinan dengan
menggunakan tenaga medis menunjukkan persentase sekitar 69,90% dengan komposisi
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013
24
3,16% oleh dokter ahli kandungan dan 66,74% oleh bidan, sementara 30,10% masih
menggunakan tenaga non medis lainnya.
Untuk sarana kesehatan telah terdapat Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
sebanyak 11 unit yang tersebar di seluruh kecamatan, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(PUSTU), Poliklinik/Praktek Dokter, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta.
2.5.3 Agama
Sarana ibadah yang ada di Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari mesjid sebanyak 138
unit, mushalla 70 unit, gereja Protestan sebanyak 11 unit dan gereja Katholik sebanyak 4 unit
yang tersebar di seluruh kecamatan. Fasilitas ibadah paling banyak terdapat di Kecamatan
Gunung Meriah sebanyak 41 unit (18,38%) dan Kecamatan Singkil sebanyak 37 unit
(16,59%). Sedangkan fasilitas ibadah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kuala Baru
sebanyak 5 unit (2,24%) dan Kecamatan Pulau Banyak sebanyak 10 unit (4,48%).
2.5.4 Perumahan dan Lingkungan
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup
selain kebutuhan sandang dan pangan. Sebagai tempat berlindung, sebuah rumah harus
memenuhi syarat kesehatan yang menunjang kehidupan manusia. Salah satu indikator rumah
sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah rumah yang memiliki luas lantai
minimal 10 m2/Kapita. Hasil SUSENAS 2011 menunjukkan bahwa baru 50,07% rumah
tangga di Kabupaten Aceh Singkil menempati rumah dengan luas lantai 50 m2 atau lebih.
Rumah tangga dengan kepemilikan sendiri mencapai 76,48% sementara sisanya 23,52%
rumah tangga masih menempati rumah bukan milik sendiri.
Tabel 2.10: Jumlah rumah per kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Kecamatan
Pulau Banyak
Pulau Banyak Barat
Singkil
Singkil Utara
Kuala Baru
Simpang Kanan
Gunung Meriah
Danau Paris
Suro
Singkohor
Kota Baharu
Kab. Aceh Singkil
25
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil tahun 2012, di
Kabupaten Aceh Singkil terdapat penduduk dengan klasifikasi Keluarga Pra Sejahtera
sebanyak 7.501 KK atau 30,98%, Keluarga Sejahtera I sebanyak 6.957 KK atau 28,73%,
Keluarga Sejahtera II sebanyak 6.668 KK atau 27,54%, Keluarga Sejahtera III sebanyak
2.308 KK atau 9,53% dan Keluarga Sejahtera Plus sebanyak 774 KK atau 3,19%. Jika
kelompok Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dikategorikan sebagai penduduk
miskin, maka pada tahun 2011 terdapat jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Singkil
sebanyak 14.458 KK atau 59,72% dari jumlah seluruh keluarga yang ada di kabupaten ini.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu sebesar 60,14%.
Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan tahun 21011
No
Nama Kecamatan
Pulau Banyak
514
251
Singkil
2.487
Singkil Utara
1.229
Kuala Baru
Simpang Kanan
1.513
Gunung Meriah
3.410
Danau Paris
1.314
Suro
1.098
10
Singkohor
1.038
11
Kota Baharu
1.178
476
14.308
Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012, diolah
2.6
26
Kantor
sebagai
unsur
penunjang
yang
membantu
Bupati
dalam
27
Daerah
adalah
membantu
Bupati
dalam
menyusun
kebijakan
dan
28
29
30