Anda di halaman 1dari 30

BUKU PUTIH SANITASI

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1

Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

Kabupaten Aceh Singkil dengan ibukota Singkil adalah sebuah kabupaten yang berada
di ujung selatan Provinsi Aceh di Pulau Sumatera, Indonesia. Aceh Singkil merupakan
pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di Kawasan Taman
Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini terbentuk tahun 1999 dengan dikeluarkannya
Undang-Undang No. 14 Tahun 1999 tanggal 27 April 1999. Letak geografis Kabupaten Aceh
Singkil berada pada posisi 2o02-2o3640 Lintang Utara dan 97o0454- 98o1147 Bujur
Timur. Kabupaten ini terdiri dari dua wilayah yaitu daratan dan kepulauan. Kepulauan yang
menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak yang terdiri dari
Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat.
Kabupaten ini memiliki batas wilayah administrasi yang meliputi sebelah Utara
berbatasan dengan Kota Subulussalam, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera
Indonesia, sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, dan sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan.
Aspek administrasi Kabupaten Aceh Singkil mencakup wilayah daratan seluas
185.829,53 Ha yang terdiri dari 11 kecamatan, 15 mukim dan 120 gampong/desa, wilayah
kewenangan laut sejauh 4 mil sejauh garis pangkal seluas 2.802,56 Km2, wilayah udara di
atas daratan dan laut kewenangan, serta termasuk ruang di dalam bumi di bawah wilayah
daratan dan laut kewenangan, serta wilayah kepulauan dengan jumlah pulau lebih kurang 87
pulau terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar. Kesebelas kecamatan tersebut adalah
Kecamatan Pulau Banyak, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kecamatan Singkil, Kecamatan
Singkil Utara, Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung
Meriah, Kecamatan Danau Paris, Kecamatan Suro, Kecamatan Singkohor dan Kecamatan
Kota Baharu.
Melihat dari sisi topografi, wilayah Kabupaten Aceh Singkil berada di daerah pesisir
dan daerah sebelah utara merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0% 8 %.
Sedangkan pada daerah yang menjauhi pesisir merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

kemiringan antara 8% 30%. Sebagian kawasannya merupakan daerah suaka alam Taman
Nasional Gunung Leuser (TNGL). Kondisi ketinggian lahan menunjukkan bahwa Kabupaten
Aceh Singkil berada di antara ketinggian 0 m 100 m dpl. Daerah pesisir di sebelah selatan
dan daerah di sebelah timur berada pada ketinggian antara 0 m 5 m dpl. Sedangkan pada
daerah di sebelah utara memiliki kondisi yang relatif berbukit-bukit dengan ketinggian antara
5 m 100 m dpl.
Secara geologi, bagian utara Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah dengan
fisiografi wilayah perbukitan yang didominasi oleh sistem perbukitan berupa bukit lipatan. Di
antara bukit-bukit terdapat sungai dan anak-anak sungai yang bermuara ke Samudera
Indonesia. Pada bagian selatan, fisiografi terdiri atas dataran aluvial sungai dan endapan
pasir laut yang sebagian besar merupakan ekosistem rawa yang unik. Di samping itu, terdapat
juga bahan induk tanah berupa bahan organik yang sebagiannya telah terdekomposisi
membentuk gambut. Pada bagian selatan juga terdapat daerah kepulauan yang umumnya
didominasi oleh bahan induk bukit kapur dan endapan pasir.
Sebagai daerah yang dilalui oleh patahan aktif Sesar Semangko yang diperkirakan
bergeser sekitar 11 mm/thn maka wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam daerah
dengan resiko bencana yang tinggi sebagai akibat dari proses geologis, terutama pada bagian
selatan yang merupakan daerah pesisir pantai. Konsekuensinya, wilayah Kabupaten Aceh
Singkil merupakan daerah rawan gempa dan longsor. Disamping itu, bagian utara wilayah
kabupaten merupakan daerah yang rawan erosi karena sebagian besar material pembentuk
tanah terdiri dari bahan induk berupa batuan liat, batu kapur, dan pasir kuarsa. Beberapa
kawasan rawan gelombang pasang (rob) dan abrasi pantai adalah Kecamatan Singkil meliputi
Kampung Pulau Sarok, Kecamatan Singkil Utara meliputi Kampung Gosong Telaga Selatan,
Gosong Telaga Utara, GosongTelaga Timur, Gosong Telaga Barat dan Ketapang Indah,
Kecamatan Kuala Baru meliputi Kampung Kuala Baru Laut, Kuala Baru Sungai dan Kayu
Menang, Kecamatan Pulau Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Secara hidrologis, Kabupaten Aceh Singkil memiliki potensi sumberdaya air yang
sangat besar bersumber dari air sungai, danau, rawa-rawa dan mata air. Potensi sumberdaya
air terbesar bersumber dari air sungai. Sungai Singkil (Lae Singkil) adalah sungai utama yang
bermuara ke Samudera Indonesia dan merupakan pertemuan dari dua sungai yaitu Lae
Cinendang dan Lae Soraya. Lae Cinendang memiliki hulu di Pakpak Barat Provinsi Sumatera
Utara, sedangkan Lae Soraya berhulu di Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Di samping

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

itu terdapat beberapa sungai lainnya yang relatif lebih kecil, diantaranya Lae Siragian dan
Lae Silabuhan. Nama-nama Daerah Aliran Sungai di Aceh singkil dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Aceh Singkil
Nama DAS

Luas (Ha)

DAS Cinendang

29.794,65

DAS Singkil

41.506,07

DAS Siragian

21.149,76

DAS Silabuhan

13.838,71

DAS Tapus

30.055,61

DAS Ujung Bawang

2.458,28

DAS Terap

10.425,98

DAS Pulau Tuangku

20.839,66

DAS Pulau Bengkaru

5.841,38

DAS Pulau-pulau Kecil

2.788,19

Sumber : Data RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012

Kawasan rawa gambut dalam yang terdapat di bagian barat Kabupaten Aceh Singkil
berfungsi sebagai daerah transisi antara daratan dan lautan sehingga berpotensi untuk
mencegah rembesan air laut ke darat dan sekaligus sebagai sumber cadangan air tanah.
Disamping itu, sebagian besar daerah rawa-rawa gambut tersebut adalah bagian dari Kawasan
Ekosistem Leuser (KEL) sebagai Kawasan Suaka Alam (KSA) atau Kawasan Pelestarian
Alam (KPA) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemanfaatan air tanah yang bersumber dari mata air dilakukan dengan pembuatan
sumur bor dan pemanfaatan air tanah dangkal dilakukan dengan metode penggalian sumur
yang umumnya terdapat di daerah yang agak tinggi. Sedangkan di daerah yang agak rendah
seperti Kota Singkil, Kuala Baru dan Singkil Utara, air sumur tidak layak diminum karena
berbau, berwarna, dan berasa lagang.
Sumberdaya air yang sangat besar seperti diuraikan di atas sangat berpotensi
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri, irigasi, perikanan, peternakan
dan lainnya. Jumlah cadangan air yang tersedia dari Lae Singkil diperkirakan sebesar 982
Juta m3/tahun dengan debit rata-rata 55 m3/detik, Lae Cinendang sebesar 580 Juta m3/tahun
dan Lae Soraya sebesar 397 Juta m3/tahun. Lae Singkil yang melewati Kota Singkil juga
berpotensi menyebabkan banjir tahunan pada daerah sekitar aliran sungai. Ditambah lagi
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

kondisi sebagian fisik lahan yang berbentuk rawa-rawa gambut mengakibatkan mudahnya
terjadi genangan air yang agak lama.
Iklim di wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam tipe iklim tropis.
Berdasarkan data tahun 2011, hari hujan rerata 36 hari/tahun dengan curah hujan 2.12,5
mm/bulan.
Secara Administratif, Kecamatan dengan wilayah terluas adalah KecamatanPulau
Banyak Barat, dengan luas wilayah terluas yaitu 27.867,27 Ha, dengan persentase 15 % dari
luas wilayah kabupaten Aceh Singkil. Sedangkan kecamatan dengan luas administrative
terkecil adalah Pulau banyak barat, dengan luas wilayah 1.500,81 Ha dengan persentase 0,81
%dari total luas kabupaten aceh singkil.
Sedangkan secara luas wilayah yang terbangun, kecamatan dengan luas wilayah
terluas adalah kecamatan Danau paris, dengan luas wialayah terbaguna adalah 24.179,06 Ha
dengan persentase 20,17 % dari total wilayah terbangun Kabupaten Aceh Singkil. Untuk
wilayah terbangun terkecil adalah kecamatan Pulau banyak dengan Luas daerah terbangun
1.038,67 Ha atau 0,87 % dari total wialayah terbangun kabupaten Aceh Singkil. Hal ini
secara lengkap dapat dilihat dalam table 2.2
Tabel 2.2 Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah desa

Nama Kecamatan
Pulau Banyak
Pulau Banyak Barat
Singkil
Singkil Utara
Kuala Baru
Simpang Kanan
Gunung Meriah
Danau Paris
Suro
Singkohor
Kota Baharu
Kabupaten Aceh Singkil

Jumlah
Kelurahan/
Desa
3
4
16
7
4
25
25
7
12
7
10
120

Luas Wilayah
Administrasi
Terbangun
(%) thd
(%) thd
(Ha)
(Ha)
total
total
1.500,81
0,81
1.038,67
0,87
27.867,27
15,00
4.087,20
3,41
13.594,18
7,32
6.323,01
5,27
16.572,94
8,92
14.630,00
12,20
4.583,31
2,47
1.027,55
0,86
16.951,67
9,12
12.950,78
10,80
21.996,55
11,84
20.783,41
17,33
27.851,83
14,99
24.179,06
20,17
11.296,66
6,08
9.200,70
7,67
17.677,93
9,51
17.675,64
14,74
25.936,38
13,96
7.999,39
6,67
185.829,53
100,00
119.895,41
100,00

Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Singkil dan diolah

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Grafik 2.1. Penyebaran Persentase Luas Wilayah Administrasi Kecamatan yang


terdapat di kabupaten aceh singkil sampai tahun 2012

Sumber : Bappeda, diolah.

Grafik 2.1. Penyebaran Persentase Luas Wilayah Administrasi Kecamatan yang


terdapat di kabupaten aceh singkil sampai tahun 2012

Sumber : Bappeda, diolah

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Singkil

Sumber : Data RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012


PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

2.2 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Singkil dan Cakupan Wilayah Kajian

Sumber : Data RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012


PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

2.2

Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2011 adalah 104.856 jiwa yang

terdiri dari 52.956 jiwa laki-laki dan 51.900 jiwa perempuan. Persentase penduduk terbanyak
terdapat di Kecamatan Gunung Meriah yaitu sebesar 29,88% dan Sedangkan persentase
penduduk terkecil adalah Kecamatan Kuala Baru yaitu sebesar 2,12%. Komposisi umur
penduduk didominasi oleh balita dan remaja yang pada suatu saat akan berada pada posisi
usia produktif.
Laju pertumbuhan jumlah penduduk (population growth rate) di Kabupaten Aceh
Singkil setiap tahunnya rata-rata 2,99% jika mengacu kepada data penduduk dari tahun 2006
sampai dengan 2011yang terangkum dalam data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh
Singkil 2012. Dengan luas wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang terbangun 119.895 Ha dan
jumlah penduduk yang mendiami 104.856

jiwa maka tingkat kepadatan penduduk

Kabupaten Aceh Singkil adalah sebanyak 87 Orang/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi


terdapat di Kecamatan Singkil sebanyak 264 Orang/Km2 sedangkan kepadatan terendah
terdapat di Kecamatan Danau Paris sebanyak 28 Orang/Km2. Jumlah rumah tangga di
Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2011 adalah 23.731 rumah tangga. Secara rata-rata
banyaknya penduduk yang menempati satu rumah tangga adalah 4 orang. Rata-rata anggota
rumah tangga dalam satu rumah tangga untuk setiap kecamatan dapat dikatakan seragam
(homogen).
Sedangkan untuk menghitung proyeksi pertambahan penduduk dikabupaten Aceh
Singkil selama 5 tahun kedepan, digunakan Metode Geometrik dengan rumus
Pn = P (1+ r)n
dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar;
r
= laju pertumbuhan penduduk rata-rata;
n = jumlah tahun interval

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 5 Tahun Terakhir


Nama Kecamatan

2006

2007

Jumlah Penduduk

Jumlah KK

Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%)

Tahun

Tahun

Tahun

2008

2009

2010

2011

Pulau Banyak
6.087

6.288

6.496

6.515

3.916

2006

2007

2008

2009

1522

1572

1624

1629

16.344

16.868

16.919

16.292

7.588

7.986

8.624

8.650

8.918

9.122

2.215

2.292

2.404

2.411

2.173

2.223

12.838

13.636

13.776

13.816

12.716

13.007

Simpang Kanan
31.148

30.630

5.582

5.616

5.599

6.622

7.479

7.734

7.757

7.559

4.725
4.711

4.860
4.888

92.516

98.101

5.026

5.041

5.223
Kabupaten Aceh Singkil

102.805

5.239
103.112

5.309
5.720
102.509

2011

0,844

1,13

2,28

664

679

1,14

1,14

3786

4086

4217

4230

4073

4166

4,35

7,94

3,21

3,91

-3,71

1,14

2,81

1897

1997

2156

2163

2230

2281

4,94

5,25

7,99

4,58

3,10

1,14

4,50

554

573

601

603

543

556

2,98

3,48

4,89

2,89

-9,87

1,14

0,92

3454

3179

3252

4,07

6,22

1,02

2,87

-7,96

1,14

1,23

6665

7187

7764

7787

7658

7833

5,71

7,83

8,03

5,42

-1,66

1,14

4,41

1352

1396

1400

1404

1656

1694

2,04

3,26

0,3

1,47

17,91

1,14

4,35

1787

1870

1934

1939

1890

1933

3,57

4,66

3,41

2,97

-2,55

1,14

2,20

1181

1215

1257

1260

1327

1358

2,01

2,86

3,42

2,14

5,32

1,14

2,81

1178

1222

1306

1310

1430

1463

2,08

3,76

6,85

3,22

9,18

1,14

4,37

23.129

24.525

25.701

25.778

25.627

26.214

3,45

4,86

4,24

3,19

1,06

1,14

2,99

31.331
6.774
7.732

Singkohor
Kota Baharu

2010

2,4

3444

Suro
7.146

2009

3,31

3409

Danau Paris
5.406

2008

3,3

3210

Gunung Meriah
31.055

2007

2,72

2006

2008

2009

2010

2011

119

123

127

127

377

386

65

66

258

264

239

Kuala Baru

28.746

2006

1001

16.665

Singkil Utara

26.658

2011

979

2010

200
7

2.715

Singkil
15.142

Tahun
Ratarata

4.005

Pulau Banyak Barat*


2.654

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

5.431
5.851
104.856

258

267

268

52

55

59

59

61

62

216

223

234

235

211

216

99

105

106

107

98

100

128

138

149

150

147

151

22

23

23

23

27

28

78

81

84

84

82

84

27

27

28

29

30

31

59

61

65

65

72

86

85

77

82

86

73
87

* Kecamatan Pulau banyak Barat, dimekarkan tahun 2011


sumber: ASDA 2011, 2010, dan diolah

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya Proyeksi 5 Tahun kedepan


Jumlah Penduduk

Jumlah KK

Tahun

Tahun

Nama Kecamatan
2011

2012

Pulau Banyak
4.055

13.007

9.961

10.410

2.264

2.285

13.328

13.491

34.156

35.663

7.377

7.698

8.076

8.254

5.741

5.903

6.374

6.652

5.851

6.107

104.906

108.344

2012

2013

2014

2015

Tahun

2011

2012

2013

2014

2015

2011

1,13

2,28

2,28

2,28

2,28

135,80

2012

2013

2014

2015

1.014

1.037

1.061

1.085

1.110

408,44

417,77

427,31

67,95

68,72

69,51

278,57

286,39

294,43

68,09

71,15

74,35

220,33

222,35

224,39

102,91

104,17

105,45

164,34

171,59

179,16

30,51

31,84

33,22

87,77

89,71

91,68

32,48

33,39

34,33

79,68

83,16

86,80

140,10

143,66

147,33

67,18
679

686

694

702

710

1,14

1,14

1,14

1,14

1,14

25,70
270,96

18.617

4.166

4.283

4.403

4.527

4.654

1,14

2,81

2,81

2,81

2,81

49,70
65,16

10.878

2.281

2.383

2.490

2.602

2.720

1,14

4,50

4,50

4,50

4,50

20,70
218,33

2.306

556

561

566

571

576

1,14

0,92

0,92

0,92

0,92

17,90
101,67

13.657

3.252

3.292

3.332

3.373

3.414

1,14

1,23

1,23

1,23

1,23

54,90
157,40

37.236

7.833

8.178

8.539

8.916

9.309

1,14

4,41

4,41

4,41

4,41

145,70
29,24

8.033

1.694

1.767

1.844

1.924

2.008

1,14

4,35

4,35

4,35

4,35

20,00
85,89

8.435

5.584

Kota Baharu

2011

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

399,32
2.841

7.902

Singkohor
5.431

18.108

7.069

Suro
7.732

17.614

32.713

Danau Paris
6.774

2.809

13.167

Gunung Meriah
31.331

2.777

2.243

Simpang Kanan

2015
4.438

9.532

Kuala Baru
2.223

4.339

17.133

Singkil Utara
9.122

4.242
2.746

Singkil
16.665

2014

4.148

Pulau Banyak Barat


2.715

2013

Tingkat Pertumbuhan Penduduk


(%)
Tahun

1.933

1.976

2.019

2.063

2.109

1,14

2,20

2,20

2,20

2,20

55,20
31,59

6.069

1.358

1.396

1.435

1.476

1.517

1,14

2,81

2,81

2,81

2,81

52,20
76,34

6.943

1.463

1.527

1.593

1.663

1.736

1,14

4,37

4,37

4,37

4,37

49,60

119.453

26.227

27.086

27.978

28.903

29.863

1,14

2,82

2,82

2,82

2,82

57,04

Kabupaten Aceh Singkil


111.910

115.611

136,64

Sumber: ASDA 2012, dan diolah

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

10

BUKU PUTIH SANITASI

2.3

Keuangan dan Perekonomian Daerah


Pemetaan keuangan dan perekonomian dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

yang jelas mengenai arsitektur keuangan dan perekonomian Kabupaten Aceh Singkil dalam
melaksanakan pembangunan sanitasi. Hasil pemetaan diharapkan dapat dengan jelas
menggambarkan kondisi internal pendanaan sanitasi di Kabupaten Aceh Singkil yang masih
dalam jangkauan kontrol kabupaten tentang kekuatan dan kelemahan pengelolaan air limbah
domestik, persampahan, drainase, serta promosi higiene dan sanitasi. Selain itu, pemetaan ini
juga ditujukan untuk mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi eksternal pendanaan
sanitasi yaitu kondisi di luar kontrol kabupaten yang menggambarkan tentang kesempatan
yang dapat dimanfaatkan ataupun ancaman yang harus dihindarkan dalam pembangunan
dilihat dari sisi pendanaan dan perekonomian. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih
tepat, maka diupayakan data yang digunakan adalah data realisasi belanja.
Arah kebijakan keuangan daerah merupakan pedoman bagi daerah dalam upaya
peningkatan pendapatan daerah dan peningkatan ketepatan alokasi serta efisiensi anggaran
dalam pengelolaan keuangan daerah.

Implementasi dari kebijakan keuangan daerah ini

tertuang secara rinci dan jelas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang
merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Qanun/Peraturan Daerah. Keuangan daerah
Kabupaten Aceh Singkil dikelola sesuai dengan Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
Undang-Undang No. 13 tahun 2006 yang kemudian diubah dan dilengkapi dengan ketentuan
baru yang diatur dalam Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Rekapitulasi realisasi anggaran Kabupaten Aceh Singkil dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu pendapatan, belanja dan pembiayaan. Untuk bagian pendapatan bersumber dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan (transfer) dan anggaran lain-lain yang
sah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan anggaran lain-lain pendapatan daerah yang sah. Untuk
dana perimbangan (transfer) meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi
khusus. Sementara anggaran lain-lain yang sah meliputi hibah, dana darurat, dana bagi hasil
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

11

BUKU PUTIH SANITASI

pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus serta
bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya. Untuk bagian belanja, bersumber
dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung meliputi belanja
pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan
belanja tidak terduga. Sementara belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja
barang dan jasa serta belanja modal.
Realisasi belanja sanitasi SKPD Kabupaten Aceh Singkil bersumber dari Dinas
Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Dampak Lingkungan,
Pertamanan dan Kebersihan, meliputi investasi yang termasuk didalamnya pembangunan
sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi
yang terkait dengan sanitasi serta operasional/pemeliharaan. Pertumbuhan rata-rata belanja
sanitasi Kabuapaten Aceh Singkil dari tahun 2008 sampai dengan 2011 adalah Rp
580.048.345/tahun. Belanja sanitasi kabupaten aceh singkil terbesar adalah tahun 2010, yakni
sebesar Rp 6.405.197.700. Sedangkan belanja sanitasi Perkapita Kabupaten Aceh Singkil
rata-rata sejak tahun 2008-2011 adalah Rp 36.223/jiwa, dengan belanja sanitasi perkapita
terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni Rp 62.484/jiwa. Data lengkap Realisasi Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Aceh Singkil serta realisasi anggaran sanitasi
dikabupaten aceh singkil sejak tahun 2008 sampai dengan 2011, dapat dilihat pada tabel
berikut.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

12

BUKU PUTIH SANITASI


Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2008 2011
Tahun (dalam Rupiah)
No

Realisasi Anggaran

Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)

a.1

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a.1.1

Pajak daerah

a.1.2

Retribusi daerah

a.1.3

Hasil Pengelolaan Keuangan


Daerah yang Dipisahkan

1.1.4

Zakat, infaq dan Shadaqah

1.1.5

Lain-lain PAD yang sah

a.2

Dana Perimbangan (Transfer)

a.2.1

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil


Bukan Pajak

a.2.2

Dana alokasi umum

a.2.3

Dana alokasi khusus

a.3

Lain-lain Pendapatan yang Sah

a.3.1

Hibah

a.3.2

Dana darurat

a.3.3
a.3.4
a.3.5

Dana bagi hasil pajak dari


provinsi kepada kab./kota
Dana penyesuaian dan dana
otonomi khusus
Bantuan keuangan dari
provinsi/pemerintah daerah
lainnya

a.3.6

pendapatan Lainnya

Belanja (b1 + b.2)

b.1

Belanja Tidak Langsung

b.1.1

Belanja pegawai

b.1.2

Bunga

b.1.3

Subsidi

b.1.4

Hibah

b.1.5

Bantuan sosial

b.1.6

Belanja bagi hasil

b.1.7

Bantuan keuangan

b.1.8

Belanja tidak terduga

b.2

Belanja Langsung

b.2.1

Belanja pegawai

b.2.2

Belanja barang dan jasa

b.2.3

Belanja modal

Pembiayaan

Sumber

2008

2009

2010

2011

Rata-rata
pertumbuhan

273.638.474.562

306.894.304.515

313.817.525.319

406.766.618.885

44.376.048.108

8.803.302.150

5.979.218.763

9.437.191.386

10.926.051.044

707.582.965

1.596.446.308

995.336.467

1.219.284.754

1.927.370.244

110.307.979

866.757.887

1.078.116.165

2.862.372.392

4.153.665.432

1.095.635.848

1.163.891.666

1.243.713.740

1.459.162.135

1.078.184.922

(28.568.915)

1.250.121.197

416.707.066

5.176.206.289

2.662.052.391

3.896.372.105

2.516.709.249

(886.499.013)

250.142.647.007

279.364.684.081

286.419.452.768

326.429.043.812

25.428.798.935

41.098.919.007

22.053.596.081

38.298.163.768

34.090.165.560

(2.336.251.149)

161.827.728.000

209.179.088.000

213.928.289.000

253.117.378.252

30.429.883.417

47.216.000.000

48.132.000.000

34.193.000.000

39.221.500.000

(2.664.833.333)

14.692.525.405

21.550.387.672

17.960.881.164

69.411.524.028

18.239.666.208

1.171.757.236

390.585.745

4.735.770.952

14.907.684.813

5.087.097.949

5.547.953.632

270.727.560

9.318.137.265

6.382.226.000

12.873.783.215

62.691.813.160

17.791.225.298

638.617.188

260.476.859

(212.872.396)

281.804.749.120

241.413.559.389

310.997.811.251

408.779.680.620

42.324.977.167

111.596.251.223

145.412.120.310

165.356.046.412

197.294.083.557

28.565.944.111

91.037.848.523

108.701.006.654

135.127.622.010

158.896.562.217

22.619.571.231

1.753.285.500

2.621.291.000

3.555.236.004

3.012.451.002

419.721.834

6.025.000.000

21.385.528.660

16.941.982.000

24.096.167.248

6.023.722.416

4.533.325.000

3.353.729.996

2.441.206.398

3.003.989.540

(509.778.487)

5.850.000.000

7.227.173.000

8.633.102.000

7.380.000.000

50.942.333

1.019.619.200

717.462.000

1.440.000.000

904.913.550

(38.235.217)

170.208.497.897

96.001.439.079

145.641.764.839

211.485.597.063

13.759.033.055

27.137.371.870

25.334.089.338

28.554.355.844

36.203.972.790

3.022.200.307

60.213.304.599

63.979.804.852

57.223.470.247

73.306.655.011

4.364.450.137

82.857.821.428

62.759.190.739

59.863.938.748

101.974.969.262

6.372.382.611

11.519.669.350

518.382.466

9.065.847.592

12.035.561.633

171.964.094

: Realisasi APBD tahun 2009-2012, diolah


PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

13

BUKU PUTIH SANITASI


Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2008-2011
Tahun
No

SKPD

2008

2009

2010

Rata2
pertumbuhan

2011

PU-CK

760.870.000

2.667.485.100

5.405.032.700 1.878.580.000

371.944.950

1.a

Investasi

760.870.000

2.667.485.100

5.405.032.700 1.878.580.000

371.944.950

Infrastruktur Sarana MCK

534.730.100

924.145.000

820.000.000

Infrastruktur Sarana Sanitasi

68.400.000

81.010.000

12.610.000

Infrastruktur Air Bersih


1.b operasional/pemeliharaan (OM)
2
BAPEDAL, PERTAMANAN DAN
KEBERSIHAN

760.870.000
-

2.132.755.000
-

4.412.487.700
-

977.570.000
-

216.700.000
-

806.724.350

1.004.610.600

1.000.165.000 1.416.709.385

233.095.169

2.a

770.940.550

647.970.500

469.230.000

854.070.385

307.500.000

45.000.000

463.440.550

533.950.000

43.800.000

70.940.460

55.000.000

306.705.000

319.180.000

109.700.000

59.475.000

386.904.925

Investasi
Pembanguan tempat pembuangan benda
padat/cair yang menimbulkan polusi
Pengujian kadar polusi limbah padat dan
limbah cair
Peningkatan operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana persampahan
Pengembangan Data dan Informasi
Lingkungan
Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Penyediaan jasa kebersihan kantor


2.b operasional/pemeliharaan (OM)
Penyuluhan dan pengendalian polusi dan
pencemaran
Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan
prasarana dan sarana persampahan
Pemantauan kualitas lingkungan
Pengawasan pelaksanaan kebijakan
bidang lingkungan hidup
3
Dinkes
3.a Investasi

Bappeda
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Belanja Sanitasi (1+2+3+n)
Pendanaan investasi sanitasi Total
(1a+2a+3a+na)
Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb)

Belanja Langsung

Proporsi Belanja Sanitasi Belanja


Langsung(5/8)
Proporsi Investasi Sanitasi Total Belanja
Sanitasi (6/5)
Proporsi OM Sanitasi Total Belanja
Sanitasi (7/5)

10
11

Sumber

60.242.403
(262.500.000)
(98.125.023)
79.795.000
(50.225.000)
386.904.925

14.020.500

9.025.000

17.570.000

4.392.500

35.783.800

356.640.100

530.935.000

562.639.000

172.852.767

6.183.800

6.183.800

29.600.000

148.165.000

118.565.000

356.640.100

530.935.000

371.235.000

4.864.967

28.100.000

28.100.000

15.139.000

15.139.000

12.450.000

12.450.000

12.450.000

12.450.000

12.450.000

12.450.000

pelatihan tenaga pemeriksaan kualitas air


ke banda aceh
3.b operasional/pemeliharaan (OM)
4
4.a
4.b
5

142.634.950

1.567.594.350

3.672.095.700

6.405.197.700 3.307.739.385

580.048.345

1.531.810.550

3.315.455.600

5.874.262.700 2.745.100.385

404.429.945

35.783.800

356.640.100

170.208.497.897

96.001.439.079

0,009

0,038

0,044

0,016

0,977

0,903

0,917

0,830

0,023

0,097

0,083

0,170

530.935.000

562.639.000

175.618.400

145.641.764.839 211.485.597.063

13.759.033.055

0,002
(0,049)
0,049

: Realisasi APBD tahun 2009 -2012, diolah

Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan,


pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

14

BUKU PUTIH SANITASI


Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2008 - 2012
No

Tahun

Deskripsi

Total Belanja Sanitasi


Kabupaten/Kota

Jumlah Penduduk

Rata-rata

2008

2009

2010

2011

1.567.594.350

3.672.095.700

6.405.197.700

3.307.739.385

3.738.156.784

102.805

103.112

102.509

104.856

103.321

15.248

35.613

62.484

31.546

36.223

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)

Sumber : APBD dan BPS tahun 2009-2012, diolah

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Tahun 2008 - 2012


No

Deskripsi

Tahun
2008

1
2
3

PDRB harga konstan


(struktur perekonomian) (Rp.)
Pendapatan Perkapita
Kabupaten/Kota (Rp.)
Pertumbuhan Ekonomi (%)

2009

2010

2011

4.539.088,14 4.621.469,02 4.727.160,35 4.853.668,87


4.295.553,34 4.373.563,95 4.473.534,95 4.593.255,92
4,59

4,75

4,97

5,03

Sumber : PDRB kabupaten Aceh Singkil 2008-2011

2.4

Tata Ruang Wilayah


Penataan ruang Kabupaten Aceh Singkil bertujuan "Mewujudkan Kabupaten Aceh

Singkil sebagai Kawasan Agribisnis dengan Memperhatikan Kelestarian Alam dan


Mitigasi Kebencanaan". Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah tersebut maka
ditetapkan kebijakan penataan ruang Kabupaten Aceh Singkil meliputi :
1.

Pemantapan fungsi pusat-pusat kegiatan dan aksesibilitas yang meliputi :


Mengembangkan pusat kegiatan baru
Menetapkan kegiatan utama pada pusat-pusat kegiatan
Meningkatkan keterkaitan antara kawasan perkotaan dan perdesaan
Menyediakan sarana sosial ekonomi sesuai standar pelayanan minimal secara
merata, dan
Meningkatkan sarana sosial ekonomi di pusat-pusat kegiatan sesuai dengan
fungsi dan hirarki pelayanannya
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

15

BUKU PUTIH SANITASI

Meningkatkan aksesibilitas transportasi darat, laut, dan udara, dan


Membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antar kawasan dan antara
kawasan dengan pusat-pusat kegiatan
2.

Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana telekomunikasi,


energi, dan sumber daya air yang meliputi :
Meningkatkan pelayanan jaringan telekomunikasi
Meningkatkan jaringan energi dan memanfaatkan energi terbarukan, dan
Meningkatkan pelayanan sumber daya air

3.

Peningkatan pengelolaan kawasan lindung, penatagunaan lahan dan manajemen


resiko bencana yang meliputi :
Meningkatkan dan mengendalikan fungsi kawasan lindung
Memulihkan kawasan lindung yang telah menurun fungsinya
Meningkatkan nilai ekonomi kawasan lindung tanpa mengabaikan fungsi
perlindungan melalui kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan, dan
Mengatur pola penggunaan lahan di sekitar kawasan lindung
Menetapkan zona bahaya dan zona aman pada kawasan rawan bencana
Mengembangkan perencanaan sesuai zona kerawanan bencana
Mengembangkan sistem pencegahan sesuai sifat dan jenis bencana, serta
karakteristik wilayah
Mengembangkan sistem adaptasi dan mitigasi bencana
Mengembangkan upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
Mengembangkan sistem penanganan pasca bencana, dan
Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi pengelolaan kawasan
lindung
Menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi kawasan lindung

4.

Peningkatan dan pengelolaan kawasan budidaya pertanian, pemanfaatan dan


pengolahan potensi perikanan dan kelautan sesuai potensi lestari yang meliputi :
Meningkatkan lahan pertanian lahan basah
Meningkatkan produktivitas
Mengembangkan infrastruktur pendukung dan
Menetapkan fungsi lahan pangan pertanian berkelanjutan
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

16

BUKU PUTIH SANITASI

Mengintensifikasi dan diversifikasi komoditas hasil perkebunan dan


Mengoptimalkan fungsi kawasan perkebunan secara terpadu dengan
peternakan dan pertanian lahan kering
Mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumberdaya pariwisata
unggulan, kelautan dan perikanan sebagai penggerak utama perekonomian
wilayah
Mengoptimalkan pemanfaatan perikanan tangkap, budi daya laut, air payau,
dan tawar
Mengembangkan sarana dan prasarana
Mengembangkan industri pengolahan ikan dan
Mengembangkan Kawasan Minapolitan
5.

Pengembangan wisata potensial ramah lingkungan dan ramah budaya yang


meliputi :
Mengembangkan ekowisata, agrowisata, wisata budaya, dan jasa lingkungan
Mengembangkan kegiatan pariwisata secara terintegrasi dan
Mengembangkan sistem informasi, promosi, akomodasi, dan infrastruktur
Pemantapan konsep kawasan agroindustri
Pemantapan rencana pengembangan pariwisata

6.

Pengembangan

pemanfaatan

sumberdaya

alam

dengan

memperhatikan

kelestarian lingkungan dan kebencanaan yang meliputi :


Merehabilitasi lahan kritis
Mengoptimalkan industri hasil hutan
Mengembangkan hasil hutan bukan kayu
Mengembangkan tanaman hutan
Merehabilitasi tanaman tua, dan
Memanfaatkan dan mengelola sumber daya mineral ramah lingkungan
Memanfaatkan potensi tambang, dan
Merehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
7.

Pengembangan sistem jaringan prasarana kegiatan perikanan tangkap, perikanan


budidaya, agroindustri, pariwisata, dan permukiman yang meliputi :
Mengembangkan prasarana dan sarana transportasi
Mengembangkan infrastruktur penghubung simpul kegiatan ekonomi produksi
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

17

BUKU PUTIH SANITASI

Meningkatkan status dan kualitas jalan


Meningkatkan tipe terminal selaras hirarki kota
Mengembangkan infrastruktur bandara Syekh Hamzah Fansury
Mengoptimalkan dermaga penyeberangan Singkil
Membangun pelabuhan barang atau pelabuhan kargo di Kecamatan Singkil
dan Kecamatan Singkil Utara
Membangun breakwater dan kolam pelabuhan Pulau Sarok Kecamatan
Singkil
Menyediakan energi dan telekomunikasi
Menyediakan jaringan prasarana sumber daya air
Mengembangkan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya
Menyediakan sarana prasarana persampahan dan meningkatkan sistem
pengelolaan
Mengembangkan dan menyediakan air bersih sesuai potensi air baku
Menyediakan air bersih pada kawasan rawan air bersih
Menyediakan sarana dan prasarana jalur evakuasi
Menyediakan sistem pengolahan air limbah ramah lingkungan
Memantapkan pengendalian dan normalisasi sungai
Membangun dan mengembangkan drainase pada semua daerah, terutama
daerah banjir
Menyediakan infrastruktur skala pelayanan perdesaan di pusat desa
Pembangunan tanggul Simpang Epat Sukajaya sampai SMK Kuala Baru;
Pembangunan tanggul melingkari Kota Singkil untuk mengatasi banjir dan
gelombang pasang dan
Pembangunan pintu-pintu air otomatis di sepanjang tanggul yang melingkari
Kota Singkil
8.

Pengembangan kawasan pertambangan dengan memperhatikan kelestarian


lingkungan hidup yang meliputi :
Mengembangkan kawasan pertambangan di luar kawasan lindung dengan
mempertahan kelestarian lingkungan
Mengembangkan kawasan pertambangan di dalam kawasan lindung melalui
metode penambangan yang ramah lingkungan, dan
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

18

BUKU PUTIH SANITASI

Mendorong pengembangan kawasan industri yang berbasis pertambangan


dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup
9.

Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara


yang meliputi :
Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan negara
Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif didalam dan disekitar
kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan
negara
Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun disekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga yang
memisahkan kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya tidak
terbangun

Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan


negara dan daerah

Kabupaten Aceh Singkil termasuk daerah yang rawan bencana alam seperti banjir,
tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi pantai dan bencana tsunami. Pemetaan kawasankawasan rawan bencana alam tersebut telah dilakukan sesuai dengan RTRW Kabupaten Aceh
Singkil.
A. Kawasan rawan banjir seluas kurang lebih 22.478,48 Ha meliputi :
1. Kecamatan Singkil, meliputi Kampung Pasar, Kota Simboling, Kilangan,
Takal Pasir, Ujung Bawang dan Rantau Gedang, Suka makmur, Ujung, Siti
Ambiya Teluk Ambon, Pea Bumbung, Selok Aceh, Pemuka dan Pulo Sarok
2. Kecamatan Singkil Utara, meliputi Gampong Gosong Telaga dan Muara Pea
3. Kecamatan Kuala Baru, meliputi Gampong Kuala Baru Laut, Kuala Baru
Sungai dan Kayu Menang
4. Gunung Meriah, meliputi Gampong Cingkam, Handel, Labuhan Kera Lama,
Tanjung Betik, Panjaitan, Sianjo-anjo, Peragusan, dan Lae Ijuk
5. Kecamatan Pulau Banyak, meliputi Gampong Kampung Teluk Nibung
6. Kecamatan Pulau Banyak Barat, meliputi Kampung Asantola, Ujung Sialit
dan Suka Makmur
7. Kecamatan Simpang Kanan, Serasah, Silatong, Lae Riman, Tanjung Mas,
Cibubukan, Ujung Limus, Pakiraman Lama, dan Tugan Lama
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

19

BUKU PUTIH SANITASI

8. Kecamatan Singkohor di Gampong Mukti Jaya dan Mukti Lincir


9. Kecamtan Kota Baharu di Gampong Lentong, Ladang Bisik Lama, Silakar
Udang, Butar Lama, Lapahan Buaya
10.Kecamatan Suro di Gampong Buloh Sema
B. Kawasan rawan longsor seluas kurang lebih 501,91 Ha meliputi :
1. Kecamatan Singkohor, meliputi Kampung Lae Sipola, Mukti Jaya, Lae Pinang
dan Singkohor
2. Kecamatan Simpang Kanan, meliputi Kampung Lipat Kajang, Kuta Tinggi
dan Pertabas
3. Kecamatan Suro Makmur, meliputi Kampung Buloh Sema, Lae Petal,
Pangkalan Sulampi
4. Kecamatan Danau Paris, meliputi Kampung Biskang, Situbuh-tubuh, Sikoran,
Lae Balno dan Napagaluh
5. Kecamatan Kota Baharu, meliputi Kampung Lentong dan
6. Kecamatan Gunung Meriah, meliputi Kampung Bukit Harapan
C. Kawasan rawan gelombang pasang dan abrasi pantai meliputi :
1. Kecamatan Singkil, meliputi Kampung Pulau Sarok
2. Kecamatan Singkil Utara, meliputi Kampung Gosong Telaga Selatan, Gosong
Telaga Utara, Gosong Telaga Timur, Gosong Telaga Barat dan Ketapang
Indah
3. Kecamatan Kuala Baru, meliputi Kampung Kuala Baru Laut, Kuala Baru
Sungai dan Kayu Menang
4. Kecamatan Pulau Banyak
5. Kecamatan Pulau Banyak Barat
D. Kawasan rawan bencana tsunami seluas kurang lebih 11.833,57 Ha meliputi :
1. Kecamatan Singkil
2. Kecamatan Singkil Utara
3. Kecamatan Kuala Baru
4. Kecamatan Pulau Banyak dan
5. Kecamatan Pulau Banyak Barat

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

20

BUKU PUTIH SANITASI

Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten Aceh Singkil

Sumber : RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012


PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

21

BUKU PUTIH SANITASI

Peta 2.4: Rencana pola ruang Kabupaten Aceh Singkil

Sumber : RTRW Bappeda Kab. Aceh Singkil 2012


PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

22

BUKU PUTIH SANITASI

2.5

Sosial dan Budaya

2.5.1 Pendidikan
Sistem pendidikan yang dikembangkan di Kabupaten Aceh Singkil telah sesuai
dengan sistem Pendidikan Nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dengan tujuan untuk mengembangkan karakter dan peradaban masyarakat Aceh Singkil yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat sehingga menjadi manusia
yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Peningkatan kualitas pendidikan yang
pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tangguh, dapat
bersaing di era globalisasi dan mampu mendongkrak perekonomian berbasiskan masyarakat.
Pembangunan sarana pendidikan di bangun di setiap wilayah dan kecamatan yang
terletak di Kabupaten Aceh Singkil berupa taman bermain untuk Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik
negeri maupun swasta. Ketersediaan sarana dan prasarana akan sangat menunjang dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Pada tahun ajaran 2010/2011 terjadi penurunan siswa SD
dari tahun ajaran sebelumnya. Demikian juga terjadi pada SMU di mana terjadi penurunan
jumlah siswa. Namun, pada jenjang pendidikan SLTP terjadi kenaikan jumlah siswa sekolah.
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat keberhasilan bidang
pendidikan adalah tingkat buta huruf. Semakin rendah persentasenya akan menunjukkan
keberhasilan program pendidikan. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
menunjukkan bahwa persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf
mengalami penurunan dengan status masih sekolah sebanyak 34,22% dan tidak bersekolah
56,77%, sedangkan yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 9%. Secara umum, tingkat
pendidikan masyarakat Kabupaten Aceh Singkil untuk usia >10 yang belum/tidak tamat
pendidikan dasar sekitar 42,05%, tamatan SD mencapai 24,53%, tamatan SLTP mencapai
15,74%, tamatan SMU 13,32% dan tamatan Universitas mencapai 4,36%.

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

23

BUKU PUTIH SANITASI

Tabel 2.9 Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Aceh Singkil


Jumlah Sarana Pendidikan
Umum

Nama Kecamatan

Agama

SD

SMP

SMA

SMK

MI

MTs

MA

Pulau Banyak

Pulau Banyak Barat

Singkil

17

Singkil Utara

Kuala Baru

Simpang Kanan

13

Gunung Meriah

24

Danau Paris

Suro

12

Singkohor

Kota Baharu

10

Kab. Aceh Singkil

107

37

11

Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012

2.5.2 Kesehatan
Mempertimbangkan bahwa pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang
sangat penting bagi peningkatan Sumber Daya Manusia penduduk Indonesia, maka programprogram kesehatan lebih diprioritaskan pada calon bayi dan anak di bawah 5 tahun (balita).
Pentingnya pembangunan ini tercermin dari deklarasi MDGs yang mana lebih sepertiga
indikator menyangkut bidang kesehatan.
Program kesehatan yang telah berjalan selama ini menunjukkan pertumbuhan dan
kesehatan bayi yang sangat baik. Persentase balita yang mendapatkan asupan Air Susu Ibu
(ASI) mencapai 94,33%. Hal ini berkaitan dengan adanya pengetahuan ibu terhadap
pentingnya ASI bagi bayi. Dari hasil SUSENAS 2011 menunjukkan masih ditemuinya balita
yang disusui <6 bulan mencapai 9,63% sedangkan balita yang disusui selama 12-17 bulan
mencapai 32,12%. Program pemberian kekebalan tubuh melalui imunisasi lengkap <1 tahun
merupakan cara efektif untuk mencegah kesakitan (morbidity) dan kematian balita seperti
imunisasi campak yang diberikan setelah imunisasi BCG, DPT dan Polio dengan persentase
balita yang telah mendapat imunisasi campak mencapai 69,28%. Program persalinan dengan
menggunakan tenaga medis menunjukkan persentase sekitar 69,90% dengan komposisi
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

24

BUKU PUTIH SANITASI

3,16% oleh dokter ahli kandungan dan 66,74% oleh bidan, sementara 30,10% masih
menggunakan tenaga non medis lainnya.
Untuk sarana kesehatan telah terdapat Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
sebanyak 11 unit yang tersebar di seluruh kecamatan, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu
(PUSTU), Poliklinik/Praktek Dokter, Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta.
2.5.3 Agama
Sarana ibadah yang ada di Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari mesjid sebanyak 138
unit, mushalla 70 unit, gereja Protestan sebanyak 11 unit dan gereja Katholik sebanyak 4 unit
yang tersebar di seluruh kecamatan. Fasilitas ibadah paling banyak terdapat di Kecamatan
Gunung Meriah sebanyak 41 unit (18,38%) dan Kecamatan Singkil sebanyak 37 unit
(16,59%). Sedangkan fasilitas ibadah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kuala Baru
sebanyak 5 unit (2,24%) dan Kecamatan Pulau Banyak sebanyak 10 unit (4,48%).
2.5.4 Perumahan dan Lingkungan
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup
selain kebutuhan sandang dan pangan. Sebagai tempat berlindung, sebuah rumah harus
memenuhi syarat kesehatan yang menunjang kehidupan manusia. Salah satu indikator rumah
sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah rumah yang memiliki luas lantai
minimal 10 m2/Kapita. Hasil SUSENAS 2011 menunjukkan bahwa baru 50,07% rumah
tangga di Kabupaten Aceh Singkil menempati rumah dengan luas lantai 50 m2 atau lebih.
Rumah tangga dengan kepemilikan sendiri mencapai 76,48% sementara sisanya 23,52%
rumah tangga masih menempati rumah bukan milik sendiri.
Tabel 2.10: Jumlah rumah per kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Kecamatan
Pulau Banyak
Pulau Banyak Barat
Singkil
Singkil Utara
Kuala Baru
Simpang Kanan
Gunung Meriah
Danau Paris
Suro
Singkohor
Kota Baharu
Kab. Aceh Singkil

Jumlah rumah (Unit)


1.004
571
4.849
1.924
558
3.097
8.251
1.314
1.713
1.452
1.575
26.308

Sumber : Kecamatan Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012


PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

25

BUKU PUTIH SANITASI

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil tahun 2012, di
Kabupaten Aceh Singkil terdapat penduduk dengan klasifikasi Keluarga Pra Sejahtera
sebanyak 7.501 KK atau 30,98%, Keluarga Sejahtera I sebanyak 6.957 KK atau 28,73%,
Keluarga Sejahtera II sebanyak 6.668 KK atau 27,54%, Keluarga Sejahtera III sebanyak
2.308 KK atau 9,53% dan Keluarga Sejahtera Plus sebanyak 774 KK atau 3,19%. Jika
kelompok Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dikategorikan sebagai penduduk
miskin, maka pada tahun 2011 terdapat jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Singkil
sebanyak 14.458 KK atau 59,72% dari jumlah seluruh keluarga yang ada di kabupaten ini.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu sebesar 60,14%.
Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan tahun 21011
No

Nama Kecamatan

Jumlah keluarga miskin


(KK)

Pulau Banyak

514

Pulau Banyak Barat

251

Singkil

2.487

Singkil Utara

1.229

Kuala Baru

Simpang Kanan

1.513

Gunung Meriah

3.410

Danau Paris

1.314

Suro

1.098

10

Singkohor

1.038

11

Kota Baharu

1.178

Kab. Aceh Singkil

476

14.308

Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka BPS Kab. Aceh Singkil 2012, diolah

2.6

Kelembagaan Pemerintah Daerah

2.6.1 Dinas daerah


Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi Daerah yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Dinas Daerah ini melaksanakan tugas melaksanakan urusan PemerintahanDaerah

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

26

BUKU PUTIH SANITASI

berdasarkan asas otonomi, penyelenggaraan keistimewaan dan kekhususan serta tugas


pembantuan. Fungsi dari Dinas Daerah yaitu
(1) Perumusan kebijakan teknik sesuai dengan lingkup tugasnya,
(2) Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya
(3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan
(4) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pada Dinas Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai
wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan dan Gampong.
2.6.2 Lembaga Teknis daerah
Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala
Badan/Kepala

Kantor

sebagai

unsur

penunjang

yang

membantu

Bupati

dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala Badan/Kepala


Kantor berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Lembaga Teknis Daerah ini melaksanakan tugas melaksanakan tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik. Fungsi dari Lembaga
Teknis Daerah yaitu
(1) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya,
(2) pemberian dukungan atas penyelanggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan
lingkup tugasnya
(3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan
(4) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

27

BUKU PUTIH SANITASI

2.6.3 Pemerintah Kecamatan


Kecamatan merupakan perangkat Daerah yang dipimpin oleh seorang Camat yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Organisasi
Kecamatan terdiri dari Camat, Sekretariat, dan Seksi. Kecamatan yang ada di Kabupaten
Aceh Singkil hingga Tahun 2011 berjumlah 11 Kecamatan.
2.6.4 Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Bupati dalam merumuskan kebijakan
penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat. Tugas pokok
Sekretariat

Daerah

adalah

membantu

Bupati

dalam

menyusun

kebijakan

dan

mengkoordinasikan Dinas dan lembaga teknis daerah.


Fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup:
(1) Penyusunan kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil,
(2) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas dan lembaga teknis Daerah,
(3) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh
Singkil, dan
(4) Pelaksanaan dan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Sekretaris Daerah, Asisten Daerah
dan bagian-bagian. Asisten terdiri dari Asisten Pemerintahan (Asisten I) (yang membawahi
bagi Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan Ham), Asisten Ekonomian dan
Pembangunan (Asisten II) (yang membawahi Bagian Perekonomian, Bagian Pembangunan,
Kesejahteraan Rakyat), dan Asisten Administrasi Umum (Asisten III) (yang membawahi
Bagian Organisasi, Infokom, dan Umum).

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

28

BUKU PUTIH SANITASI

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

29

BUKU PUTIH SANITASI

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KAB. ACEH SINGKIL 2013

30

Anda mungkin juga menyukai