TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pemisahan dan Pemurnian
2.1.1 Latar Belakang
Dalam teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu
campuran senyawa kimia. Pemisahan dan Pemurnian adalah suatu
metode yang digunakan untuk memisahkan dan atau memurnikan
senyawa tunggal, kelompok senyawa dengan susunan yang berkaitan
atau suatu zat yang terdapat dalam bahan alam, hasil proses reaksi
balik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Dalam Kimia
dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan
dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa
kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam
keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada
dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa
keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan
baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu
senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu
dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik
kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses
pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai
jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun
minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi.
Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan
menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal (Yuliani,
2009).
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai
proses
perpindahan
massa.
Proses
pemisahan
sendiri
dapat
Heni Ismawati
Checked
Approved
secara
kimiawi.
Untuk
campuran
yang
tidak
dapat
atau
lebih
proses
pemisahan
harus
dikombinasikan
untuk
atau
memurnikan
suatu
senyawa
atau
skelompok
Berdasarkan
tahap
proses
pemisahan,
metode
Heni Ismawati
Checked
Approved
2.1.3
Suatu
zat
dapat
dipisahkan
dari
campurannya
karena
Heni Ismawati
Checked
Approved
2. Titik didih, bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik
didih yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi.
Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur,
maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah
suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap,
sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit
menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan
dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu
yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya
dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik
didih campuran.
3. Kelarutan, suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang
berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan
yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A
tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum
pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan
pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol,
aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan
melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain
dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang
diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
4. Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang
berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat
dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera
mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau
beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan
kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan
dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm
campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan,
maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya
dikombinasi dengan metode filtrasi.
Heni Ismawati
Checked
Approved
5. Difusi, dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat
berdifusi (bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak
partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur
sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya)
akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh
zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan
bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal
juga
istilah
elektroforesis,
yaitu
pemisahan
zat
berdasarkan
2.1.4
2.1.4.1 Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk
memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan
ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan
menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari
pori saringan dan meneruskan pelarut. Proses filtrasi yang dilakukan
adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair
kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa
yang tertinggal dipenyaring disebut residu. (ampas). Metode ini
dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan
air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan
pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan
membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di
laboratorium
dapat
menggunakan
kertas
saring
dan
penyaring
Heni Ismawati
Checked
Approved
2.1.4.2
Destilasi
ini
adalah
bentuk
larutan
atau
cair,
tahan
terhadap
Heni Ismawati
Checked
Approved
(13).
Suhu
pemanas
dapat
diatur
dengan
mengamat
2.1.4.3 Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari
suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga
merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu
campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai
separating agen. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang
berbeda
dari
komponen-komponen
dalam
campuran.
Contoh
Heni Ismawati
Checked
Approved
Dengan
cara
difusi
akan
terjadi
kesetimbangan
Heni Ismawati
Checked
Approved
sekali
memiliki
permukaan
yang
seluas
mungkin.
b.
Heni Ismawati
Checked
Approved
2.1.4.4 Adsorbsi
Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan suatu zat pada
permukaan zat lain. Zat yang diserap disebut fase terserap (adsorbat),
sedangkan zat yang menyerap disebut adsorben. Kecuali zat padat,
adsorben dapat pula zat cair. Karena itu adsorpsi dapat terjadi antara :
zat padat dan zat cair, zat padat dan gas, zat cair dan zat cair atau gas
dan zat cair.Adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan
substansi terlarut yang ada dalam larutan oleh permukaan benda atau
zat penyerap. Adsorpsi adalah masuknya bahan yang mengumpul
dalam suatu zat padat. Keduanya sering muncul bersamaan dengan
suatu proses maka ada yang menyebutnya sorpsi. Baik adsorpsi
maupun absorpsi sebagai sorpsi terjadi pada tanah liat maupun
padatan lainnya, namun unit operasinya dikenal sebagai adsorpsi.
Menurut Sukardjo bahwa molekul-molekul pada permukaan zat padat
atau zat cair, mempunyai gaya tarik ke arah dalam, karena tidak ada
Pra-Rancangan Pabrik Urea dari NH3 dan CO2
Kelompok 3/S. Genap/2014-2015
By
Heni Ismawati
Checked
Approved
2.1.4.5 Kromatograf
Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan
kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar
pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya
absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).
Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas
untuk memisahkan tinta (Yuliani, 2009)
Heni Ismawati
Checked
Approved
2.1.5
merupakan
suatu
separator
yang
berfungsi
memisahkan
Heni Ismawati
Checked
Approved
kerja
vertical
knock
out
drum,
hanya
saja
yang
Heni Ismawati
Checked
Approved
dibawah ini.
Kelebihan vertical knock out drum antara lain:
1 Plot area yang dibutuhkan lebih kecil dari pada tipe horizontal
2 Penghilangan padatan lebih mudah
3 Efisiensi penghilangan cairan tidak dipengaruhi oleh ketinggian
cairan, karena luas vessel cukup untuk membuat aliran uap
4
tetap konstan.
Umumnya volume vessel lebih kecil.
Heni Ismawati
Checked
Approved
Laju turunnya cairan lebih rendah sehingga meningkatkan degassing dan pemecahan buih
2.1.5.2
Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah
sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari
bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar,
untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari
cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar
panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu
menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau
ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan)
biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan
yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatil (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam
industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya
garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari proses
pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap,
menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan
menjadi
air
yang
sudah
dihilangkan
garamnya.
Pada
sistem
pendingin
membutuhkan
yang
energi
menguap
panas).
dengan
Evaporator
cepat
juga
(penguapan
digunakan
untuk
Heni Ismawati
Checked
Approved
pada
evaporasi
biasanya
hanya
terdiri
dari
satu
Heni Ismawati
Checked
Approved
panas
secara
keseluruhan,
hingga
akhirnya
dapat
terjadi
akibat
perbedaan
densitas
yang
terjadi
akibat
Heni Ismawati
Checked
Approved
uap
dengan
larutan.
Sering
kali
pendidihan
Heni Ismawati
Checked
Approved
Heni Ismawati
Checked
Approved
tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling
panas ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang merupakan
kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk menangani produk yang
sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.
6. Horizontal-tabung Evaporator
Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci
terbuka, di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder
vertikal.
Tabung
pemanas
disusun
dalam
bundel
horisontal
Heni Ismawati
Checked
Approved
7. Vertikal-tabung
Evaporator
Dengan
menggunakan
tabung
vertikal,
bukan
2.1.5.3 Crystallizer
Kristalisasi merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan
padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari
suat zat
terlarut(solute)
dari
cairan
larutan
ke
fase
kristal
Heni Ismawati
Checked
Approved
Heni Ismawati
Checked
Approved
Daftar Pustaka
Yuliani, 2009. Pemisahan
Campuran.Http://alicezah.files.wordpress.com. Akses :
23 april
2015.
Sukardjo, 2002. Adsorbsi. https://kimia08.wordpress.com. Akses: 23
april 2015.
Indra, 2013. Ekstraksi cair-cair.
https://indrawibawads.files.wordpress.com. Akses: 23 april 2015.
Suparni, 2009. Ekstraksi .http://www.chem-is-try.org/. Akses: 23 april
2015.
Heni Ismawati
Checked
Approved