Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

.Jantung adalah salah satu organ vital pada tubuh manusia. Jantung
memmpunyai peran yang sangat penting dalam mempertahankan hemodinamik
tubuh sehingga manusia dapat melangsungkan kehidupannya. Jantung sendiri
mempunyai pembuluh darah yang bertugas untuk mememberi nutrisi pada otot
jantung yang dinamakan arteri koronari. Kelainan atau gangguan terhadap arteri
koronari dapat mengakibatkan gangguan pada jantung. Kelainan yang tersering
adalah terjadinya sumbatan pada arteri koronari sehingga darah yang membawa
oksigen tidak dapat mengalir dengan bebas, sehingga dapat mengakibatkan
jantung kekurangan oksigen, yang dapat juga disebut dengan ischemia. Sel-sel
jantung yang berada dalam kondisi ischemia ini selanjutnya dapat terjadi infark
atau kematian sel jantung, umumnya hal ini disebut dengan infark myokard,
gejala tersering dari infark myokard ini adalah nyeri dada. Kelainan-kelainan
pada arteri koronaria disebut juga dengan penyakit jantung koroner.
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah keadaan klinik yang berbahaya
karena menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Di Amerika pada
tahun 1992 penyakit jantung koroner menyebabkan 921.000 kematian, atau
merupakan 45% penyebab kematian di negara tersebut. Setiap tahunnya, di
Amerika Serikat sekitar 478.000 orang meninggal karena penyakit jantung
koroner, 1,5 juta orang mengalami serangan jantung, 407.000 orang mengalami
operasi peralihan, 300.000 orang menjalani angioplasti. Di Eropa diperhitungkan
20.000 40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. Penyakit jantung,
stroke, dan aterosklerosis merupakan penyakit yang mematikan. Di Inggris

penyakit jantung koroner telah menyebabkan lebih dari 180.000 kematian setiap
tahun. Di Jepang pada tahun 2006 didapatkan dari 3.081 pasien yang turut
dalam studi Jikei, tercatat 41 % yang menderita jantung koroner. Di Indonesia
data lengkap PJK belum ada. Pada survei kesehatan rumah tangga (SKRT)
tahun1992, kematian akibat penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama
(16%) untuk umur diatas 40 tahun. SKRT pada tahun 1995 di Pulau Jawa dan
Pulau Bali didapatkan kematian akibat penyakit kardiovaskuler tetap menempati
urutan pertama dan persentasenya semakin meningkat (25%) dibandingkan
dengan SKRT tahun 1992.
Kejadian tersering dari PJK yang dapat mengancam jiwa adalah infark
myokard akut (IMA). Tanpa terapi awal, sekitar 5-10 persen Infark Miokard Akut
akan meninggal dalam 30 hari pertama dan lebih dari 12 % dalam 6 bulan
pertama. Bahkan dengan terapi optimal sekitar hampir 50 % penderita
mengalami iskemia berulang dan membutuhkan tindakan revaskularisasi. Infark
myokard akut sendiri dibagi menjadi 2 NSTEMI dan STEMI. Angka kejadian
NSTEMI lebih sering di bandingka n dengan STEMI (Bassand, 2007).

Anda mungkin juga menyukai