Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PORTOFOLIO PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

(KASUS MEDIKOLEGAL)
SURAT KEMATIAN

OLEH:
ARIF LUQMAN HAKIM

PEMBIMBING:
dr. ENDAH WORO UTAMI
dr. DENY CHRISTIANTO

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


INTERNSIP ANGKATAN IV
RSUD NGUDI WALUYO WLINGI
2016
Kasus 3
Nama Peserta : dr. Arif Luqman Hakim
Nama Wahana : RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kab. Blitar, Jawa Timur
Topik : surat kematian
Tanggal (kasus) : 15 Oktober 2016 Presenter : dr. Arif Luqman Hakim
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Deny Christianto
Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi :
Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia BuMil
Deskripsi : Tn. E dibawa IGD RSUD Wlingi karena nyeri dada
Tujuan : mendiagnosis dan memberikan surat kematian
Bahan Bahasan Tinjauan Riset Kasus Audit
Pustaka
Cara Membahas Diskusi Presentasi & diskusi eMail Pos
Data Pasien : Tn. E (60 tahun) No. register : 204XXX
Nama Klinik : Instalasi Gawat Darurat Alamat Terdaftar Sejak: 15-10-2016
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi :Talun
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis/gambaran klinis :
Keluhan utama: nyeri dada kiri
Mengeluh nyeri dada kiri tembus ke belakang, menjalar ke tangan kiri sejak 3 jam sebelumnya.
Mual, muntah, sesak nafas, keringat dingin. Riwayat sakit jantung tidak rutin control. Riwayat
tekanan darah tinggi, obat tidak rutin.
2. Riwayat pengobatan :
Belum diobati
3. Riwayat keluarga :
Tidak ada anggota keluarga lainnya yang pernah menderita penyakit seperti ini
4. Riwayat kesehatan/penyakit :
a. Penyakit terdahulu : tidak ada
b. Trauma terdahulu : tidak ada
c. Operasi : tidak ada
d. Sistem syaraf : tidak ada
e. Sistem kardiovaskuler : ada
f. Sistem gastrointestinal : tidak ada
g. Sistem urinarius : tidak ada
h. Sistem genitalis : tidak ada
i. Sistem muskuloskeletal : tidak ada
5. Riwayat pekerjaan :
Pasien adalah seorang wirausahawan
6. Lain-lain :
a. Riwayat pribadi
Riwayat alergi : pasien tidak punya alergi
Hobi : tidak ditanyakan
Olahraga : tidak ditanyakan
Kebiasaan makan : tidak ada gangguan
Merokok : merokok
Minum alkohol : tidak mengonsumsi alkohol
Hubungan seks : tidak ditanyakan
b. Review of systems
Gangguan neurologis : nyeri kepala (+), kesemutan (), kejang ()
Gangguan visus : pandangan kabur ()
Gangguan THT : penurunan pendengaran (), mimisan ()
Gangguan kardiovaskuler : nyeri dada (+), ngongsrong (+)
Gangguan respirasi : batuk lama (), sesak ()
Gangguan pencernaan : BAB seperti petis (), BAB disertai darah ()
Gangguan liver : penyakit kuning (), riwayat hepatitis ()
Gangguan perkemihan : kencing sakit ()
Gangguan hematologi : gangguan pembekuan darah ()
7. Pemeriksaan fisik & penunjang :
Kesan umum : compos mentis, tampak kesakitan, nafas spontan
Kesan gizi : kesan gizi cukup
Tekanan darah : 160/90
Nadi/RR/Tax : 100x/menit, regular, kuat ; 33x/menit, adekuat ; 36C
Kepala/leher : anemis (/), ikterik (/), edema (/),
Dada : simetris, retraksi (), deformitas ()
Cor (jantung) : ictus cordis tidak terlihat,
HR 100x/menit; S1S2 tunggal, murmur (), gallop ()
Pulmo : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (),
suara nafas vesikular, ronkhi (), wheezing ()
Perut : flat, bising usus (+) normal, meteorismus ()
hepar dan lien: tidak teraba, nyeri tekan ()
Ekstremitas : hangat, kering, merah, edema () CRT <2 detik
8. Diagnosis:
STEMI < 12 jam
9. Rencana
O2 nasal canul
IVFD NS lifeline
IV Omepraxole 1x40mg
IV Pethidin 50mg
IV Streptase 1 amp dalam 100 cc NS habis dalam 1 jam monitor ketat perdarahan,
hemodinamik, alergi, aritmia

2.6 Kronologis
21.00 Pasien datang, dilakukan pemeriksaan, pemasangan double line dan monitor
22.00 Persetujuan dan edukasi pemberian streptase, direncanakan rujuk ke RSSA
untuk pemasangan PCI
23.00 Pemberian streptase dimulai, TD 170/90 HR 100x/m RR 30x/m SO2 99%
dengan O2 NC 2-4 lpm
24.00 Pemberian streptase selesai, TD 150/90 HR 98x/m RR 25x/m SO2 99% dengan
O2 NC 2-4 lpm, tanda perdarahan alergi (-)
01.00 Keluarga pasien menunda rujuk dikarenakan butuh persiapan untuk ke Malang,
meminta dirujuk pukul 08.00
02.00 Pasien apnea, nadi tidak teraba, dilakukan RJP 3 x 5 siklus
Pemberian epinefrin 2 ampul
02.45 PBI 8mm/8mm RC -/- nadi tetap tidak teraba pasien dinyatakan meninggal
dunia
10. Daftar rujukan :
1 Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification.
2 Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik
3 Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kementrian Kesehatan Nomor 15 Tahun
2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010
11. Hasil pembelajaran :
a. Diagnosis dan penulisan surat kematian
b. Aspek medikolegal surat kematian

Anda mungkin juga menyukai