Anda di halaman 1dari 12

BAB II

POWER PLANT
A. Powerplant
Powerplant

adalah

tenaga

penggerak

yang

dipergunakan

pesawat

untuk

pergerakkannyasejak start, running di taxingway maupun runway, takeoff, cruising


hingga pesawat landing dan stop.
Pada dasarnya terdapat 2 jenis powerplant yang digunakan pada pesawat, yaitu propeller
dan propulsi.
1. Propeller
Propeller adalah suatu perangkat yang sapat menghasilkan gaya tarik (pada jenis
pusher propellrt menghasilkan gaya dorong) dengan cara ini menghasilkan akselerasi
di udara ke belakang.
Untuk dapat menghasilkan gaya tarik/gaya dorong ini, propeller dipasangkan pada
Reciprocating Engine (Piston Engine) dan/atau Turbo Prop. Terdapat beberapa jenis
propeller, yaitu :
Fixed Pitch Propeller
Ground Adjustable Pitch Propeller
Controlable pitch Propeller
Constant Speed Propeller
Thrust dari propeller dihasilkan karena sejumlah volume udara dihembuskan dan
dipercepat kebelakang. Thrust ini dapat diperhitungkan dengan :

v
T = . D2 . v+
.. v
4
3

T = Thrust

[N ]

D = Diameter Propeller

[m]

v = Velocity of Incoming Flow

[ m/s ]

v= Additional Velocity , Acceleration by Propelle r

=Density of Flui d

[ kg /m3 ]
(

3
Udara = 1.225 kg/ m ,

Air = 1000 kg/ m3

[ m/s ]

Power didefinisikan sebagai gaya dikalikan jarak persatuan waktu. Bila dikaitkan
dengan trhust yang dihasilkan propeller, maka :
P = T.v
P = Power,

T= Thrust,

v = Kecepatan

Efficiency dari propeller didefinisikan sebagai avaible power dengan engine power :
=

P
T .v
=
P engine P engine

Power yang dihasilkan oleh propeller ini akan terkait dengan diameter propeller blade

Gambar 2.1 Efisiensi Propeller vs Kecepatan untuk berbagai diameter


2. Propulsi
Propulsi merupakan gaya dorong yang dihasilkan akibat kecepatan gas hasil
pembakaran dalam combustion chamber. Propulsi ini dihasilkan oleh Jet Engine
dengan variannya, yaitu :
Gas Turbine Engine (Turbofan dan Turbojet)
Ram jet dan Scram jet
Pulse jet
Rocket

B. Propellant (Bahan Bakar)


Propulsi dapat dihasilkan dengan adanya pembakaran propellant. Bahan bakar yang
dipergunakan pesawat diantaranya adalah :
Fuel
Avgas

Designation
Mil-F-5572
SN-F-32a (JP-1)

Remark
Aviation Grade Gasoline
Original low freezing point,

Application
Piston Engine

wax free kerosene, light, not


used
Experimental blend of

AN-F-34 (JP-2)

Gasoline and kerosene,


cancelled, no longer used
Blend off 35-70 % gasoline

AN-F-58a (JP-3)

and 30-35 % kerosene, and fuel


oil
Blend of kerosene with some

AN-F5642a (JP-4)

Gas Turbine
Engine

naphta fraction and gasoline,


Avtur

characteristic between
kerosene and gasoline, has very
JP-5

good fuel
Heavy kerosene to be blended
with gasoline for use on

JP-6/7

aircraft carries, similar to JP-4


Developed for use in

Jet A, Jet A-1

supersonic vechile
kerosene type fuel, the most

Jet B

Super Sonic

commonly used commercial

Gas Turbine

fuel.
Similar to JP-4

Engine

Penggunaan bahan bakar dalm engine umumnya dinyatakan dengan specific fuel
consumption (SFC) yaitu jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembakaran dibagi
dengan tenaga yang dihasilkan oleh bahan bakar tersebut persatuan waktu. Dan
dirumuskan :
SFC =

Fuel Flow /hour


shp

Untuk Engine :
tSFC =

Fuel Flow /hour


trust

c. jenis jenis Engine


1. Piston Engine
Piston engine bekerja dengan prinsip otto cycle, dimana terdapat proses
pemasukan

(intake),

pemampatan

(compression),

penyalaan

dan

pembakaran(ignation) dan pembuangan sisa pembakaran (exhaust) yang


berlangsung dalamcylinder sebagai combustion chamber.

Gambar 2.2 Diagram P-V otto Cycle


Prinsip kerja piston engine dalam menghasilkan tenaga adalah apabila terjadi
pembakaran silinder, maka terjadi expantion gas yang mampu mendorong piston
kebawah. Pergerakkan p[iston ini akan dirubah menjadi tenaga putar pada
crankshaft dengan bantuan connecting rod. Putaran ini dihubungkan dengan
propeller. Piston engine tidak menghasilkan gaya dorong secara langsung tetapi
tenaga putar untuk menghasilkan tenaga dorong.
2. Gas Turbine Engine
Prinsip kerja dari gas turbine engine adalah dengan adanya pembakaran didalam
combustion chamber, maka terjadi expantion gas yang mengalir dengan cepat

kebelakang. Kecepatan ini akan menyebabkan adanya gaya dorong. Sebelum


expantion gas ini keluar dari engine melalui propelling nozzle akan memutar
turbin, putaran turbin dimanfaatkan untuk memutar compressor. Dengan adanya
putaran compressor, maka udara dari luar akan terhisap dan dinaikkan
tekanannya. Udara ini dicampur dengan bahan bakar dalam combustion chamber
dan terjadi pembakran. Pembakra ini akan terjadi terus menerus selama ada
aliranudara daan fuel.
Sesuai dengan siklus bryton.

Gambar 2.3 Diagram P-V dan T-s Bryton cycle


Jenis gas turbine yaitu :
a. Turbojet
Merupakan jenis pertama yang dikembangkan. Thrust yang dihasilkan
seluruhnya berasal dari ruang pembakaran sehingga dibutuhkan fuel yang
banyak untuk mengasilkan gaya dorong yang besar.

Gambar 2.4 Turbojet Engine

b. Turbofan
Merupakan modifikasi dari turbo jet. Engine ini didesain untuk memenuhi
permintaan tenaga yang lebih besar dengan menggerakkan secara signifikan
sejumlah volume udara dingin. Udara dingin membantu menimbulkan thrust
yang besar oleh engine turbofan. Engine ini memilliki fan besar di depan
penghisap udara.

Gambar 2.5 Turbofan Engine


c. Turboprop
Meru[akan engine berasal dari turbojet yang dirancang untuk memutar
propeller. Bila turbojet 100% menghasilkan thrust yang keluar dari exhaust,
pada turboprop thrust berasal dari kombinasi yang dihasilkan dari propeller
dan exhaust. Expantion gas dimanfaatkan untuk memutar propeller melalui
putaran turbine. Dan digunakan untuk pesawat kecepatan rendah dan short
distance.

Gambar 2.6 Turboprop Engine


d. Turboshaft
Engine ini mirp dengan turboprop. Dimana putaran dihasilkan oleh turbine
yang memutar shaft dari rotor. Engine ini digunakan pada helicopter.

Gambar 2.7 Turboshaft Engine

3. Ramjet
Engine ini terdiri dari sebuah inlet, daerah combustion chamber dan nozzle.
Ramjet tidak mempunyai compressor dan turbin. Udara memasuki inlet dimana
udara dimampatkan dan masuk ke combustion untuk terjadi pembakaran. Gas
panas kemudian keluar dari nozzle dan menghasilkan thrust. Operasi dari ramjet
tergantung dari inlet untuk menguragi kecepatan udara yang masuk untuk

menaikkan tekanan daeah combustion. Maka itu ramjet dioperasikan bila sudah
mempunyai kecepatan.

Gambar 2.8 Ramjet Engine


4. Scram jet
Scramjet (supersonic combustion jet) adalah engine yang memiliki kecepatan
supersonic. Pada proses combustion supersonic penurunan temperature dan
hilangnya thrust berkaitan dengan turunannya.

Gambar 2.9 scramjet Engine


D. Perbandingan jenis engine
Perbedaan prinsip kerjapiston engine dan gas turbine adalah pada proses pembakaran dan
hasil kerjanya.
1. Pada gas turbine engine pembakaran berlangsung terus menerus sehingga dapat
menimbulkan gaya dorong yang dapat menggerakkan pesawat. Udara yang masuk
dari dari air intake dimampatkan di dalam compressor sehingga naik tekanannya.
2. Pada piston engine mengikuti langkah-langkah induction (fuel air mixture masuk
kedalam silinder), compression stroke, combustion, dan exhaust. Hasil kerja dari
piston engine berupa gerak putar untuk memutar propeller.

Secara garis besar perbandingan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.9 Perbandingan proses kerja Jet Engine dengan Piston Engine

Dari beberapa jenis engine tersebut, secara umum dapat dibandingkan dengan table
sebagai berikut :
Engine
Type

Speed Range

Adventages
Low cruising fuel

Piston
Turboprop

Limititation
Loe altitude and

Use

0-250

consumption, low

Subsonic

cost, reliability
High sea level power,

Speed limited

Medium

low fuel

by propeller

aircraft

consumption, low

efficiency

transport

specific weight, long

short range

Small aircraft

range

Turbojet

Subsonic
supersonic

High speed, high

Low thrust

altitude, smooth

horse power at

performance

low speed

High speed,
Turbofan

Ramjet

rocket

Subsonic

0-3000

unlimited

Fighter,
interceptor,
high speed
aircraft
Transport

highaltitude, smooth

Requires air

aircraft,

performance, low

speed to start

medium to long

fuel consumption
Simple design, cheap

Extremely high

manufacture, high

fuel load

speed.
High speed, low

requirement

weight, ability to
operate outside

range

Missiles,
pilotless aircraft

Missiles, outer
space vehicle.

atmosphere

Secara umum karakteristik keuntungan dan kerugian dari penggunaan gas turbine engine
adalah sebagai berikut :
keuntungan
Kerugian
Getaran yang kecil
Specific fuel consumption yang tinggi
Pengendalian yang mudah
terutama pada kecepatan rendah
Pendinginan menggunakan udara, tidak
Tidak efisien pada saat lower power
membutuhkan radiator
operational
Penyalaan hanya dibutuhkan saat
Peningkatan power yang rendah dari
starting
minimum ke maksimum
Tidak memerlukan carburetor
Dibutuhkan power yang besar saat
Udara bertekanan selalu tersedia selama
starting
adanya putaran compressor
Biaya pengembangan yang tinggi
Resiko kebakaran kecil
Rentan terhadap bahaya FOD (foreign
Lower specific weight
object damage).
Lower oil consumption

Dari beberapa jenis engine tersebut, perbandingan beberapa parameter seperti


efisienci propulsive, thrust, dan lainnya seperti pada gambar berikut,

Gambar 2.10 Kurva SFC terhadap Kecepatan (mach Number) dari beberapa tipe engine

Gambar 2.11 Kurva Thrust terhadap kecepatan (mach number) dari beberapa tipe engine

Gambar 2.12 Kurva Efisiensi Propulsive terhadap kecepatan dari beberapa tipe engine

Anda mungkin juga menyukai