Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan program
Stimulasi karakteristik anak usia 6-8 tahun . Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Kognitif AUD.
Dalam pembuatan dan penulisan makalah ini tidak akan cepat selesai apabila tidak
ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini,
sehingga makalah ini selesai dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari

kesempurnaan. oleh karena itu penulis harapkan kritik dan saran dari

pembaca terhadap makalah ini. Kritik dan saran tersebut berguna sebagai bahan
penyempurnaan sehingga penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Penulis
berharap makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa
bersangkutan guna mengetahui Program Stimulasi karakteristik anak usia 6-8 tahun .

Padang, 22 Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................ii

BAB I ..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN ................................................................................................................1

BAB II.................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................................2
2.1 Karakteristik anak usia 6-8 tahun..................................,......2
2.2

Program

kognitif

usia

6-8

tahun.........................................................................................................3
2.3 Proses Stimulasi Program..................................................................................................................4

BAB III................................................................................................................................................6
PENUTUP...........................................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................6
3.2 SARAN..........................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan usia dini memperhatikan segala pembiasaan dan pengetahuan dasar yang
dibutuhkan anak sesuai dengan perkembangannya. Cara pembelajarannya juga
disesuaikan dengan cara belajar anak yang khas, spontan tanpa tekanan melalui
bermain.Untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan anak, diperlukan metode
pembelajaran serta media pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh aspek dan
kecerdasan yang ada pada diri anak, termasuk kecerdasan matematis-logis.
Namun terkadang guru kesulitan untuk menentukan metode ataupun media
pembelajaran yang cocok untuk proses pembelajaran dan disukai anak. Hal ini
dikarenakan harga media pembelajaran yang mahal dan sulit mendapatkannya, serta
metode pembelajaran yang biasa digunakan kurang disukai anak.
Dalam makalah ini penulis mengambil tema warung matematika untuk perkembangan
kognitif anak usia 6-8 tahun.Guru diharapkan mampu meng-kolaborasikan metode
pembelajaran dan media pembelajaran agar disukai anak dan mampu mengembangkan
aspek serta kecerdasan anak, termasuk kecerdasan matematis logis. Salah satunya adalah
dengan men-desain dan memanfaatkan warung matematika yang merupakan integrasi
antara metode dan media pembelajaran, untuk mengembangkan kognitif anak khususnya
kecerdasan matematis logis anak.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tadi, terdapat beberapa masalah yang akan dibahas yaitu :
a. Apakah karakteristik anak usia 6-8 tahun?
b. Bagaimana program kognitif anak usia 6-8 tahun?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :
a. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Matematika Aud
b. mengetahui tentang cara menstimulasi dan mengenal karakteristik anak usia 6-8 tahun

BAB II
PEMBAHASAN
Program Stimulasi Anak Usia 6- 8 Tahun

2.1 Karakteristik anak usia 6-8 tahun


Menurut piaget Menurut piaget Usia 6-8 tahun termasuk pada tahap operasional konkrit,
dimana proses perkembang logikanya berkembang dengan baik, mereka mulai menggunakan
kemampuan mentalnya, contoh mengekspresikan kemampuan matematika,kemampuan
penjumlahan, perkalian, pembagian sudah dapat di kerjakannya,
Proses pentingnya tahap operasional konkrit
Pengurutankemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri
lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya
dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
Klasifikasikemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian
benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan
bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam
rangkaian

tersebut.

Anak

tidak

lagi

memiliki

keterbatasan

logika

berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)


Decenteringanak

mulai

mempertimbangkan

beberapa

aspek

dari

suatu

permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi
menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil
yang tinggi.
Reversibilityanak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan
bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasimemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah
tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda
tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama
2

banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda,
air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrismekemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut
pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah).
Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di
dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu
ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi
konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam
kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh
Ujang.
Karakteristik lainnya
Kemampuan logika sudah berkembang seperti memiliki kemampuan mengatur pola
nada
Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam
menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya.
Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan
maupun isyarat) seperti: memahami kata, mengeluarkan apa yang dia pikirkan,
kemampuan logis, seperti memahami sebab akibat suatu kejadian, memahami makna
dari symbol dan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan diri dan di
lingkungannya.

2.2 Program kognitif anak usia 6-8 tahun


Disini Kami memilih program Warung matematika untuk peningkatan
perkembangan kognitif anak berdasarkan karakteristiknya . program ini dinamakan
warung karena dalam proses permainannya terdapat proses jual beli yang (transaction
ofrole playing). Anak dilatih berhitung dan berlogika dengan setting lingkungan dan
situasi seperti kehidupan sehari-hari (keadaan warung pada umumnya). Disini yang
menjadi penjual dan pembeli adalah anak; guru mengawasi, membimbing, dan
mengarahkan. Anak diberi kebebasan untuk membeli dan menjual. Warung
matematika dapat dibuka di saat-saat tertentu secara insidental ataupun pada saat

proses pembelajaran di kelas. Setting ruang untuk permainan warung matematika


sangatlah sederhana namun dibuat menarik.
2.3 Proses Stimulasi

Alat dan Bahan yang digunakan


uang mainan

sayuran mainan

Proses jual beli


tawar menawar

pemberian barang

pemberian uang

pemberian uang kembali

Foto bersama :

Penjelasan :
Dari program warung matematika yang dilakukan oleh anak usia 6-8 tahun
yang bernama roya dan vira terlihat bahwa mereka sudah memahami jumlah nilai
uang berdasarkan nominalnya serta dapat menjumlahkan besarnya uang harus
dibayarkan berdasarkan proses jual beli yang dilakukan . selain itu mereka juga
sudah bisa membedakan benda yang kecil atau besar terlihat dari pembelian daundaunan diatas . jadi dapat disimpulkan bahwa karakteristik yang disampaikan
piaget terdapat pada vira dan roya yang sudah mengenal penjumlahan dan
mengekspresikan kemampuan dalam hal jual beli .

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Melihat uraian di atas, dikatakan bahwa stimulasi perkembangan kognitif anak
usia 6-8 tahun dapat dilaksanakan dengan program warung matematika yang membantu
mengembangkan kognitif anak berdasarkan karakteristiknya

khususnya kecerdasan

matematis-logis anak dan kecerdasan lain sebagai pengiring (macam-macam kecerdasan


sesuai

pendapat

Gardner).

Dalam

pelaksanaannya

warung

matematika

harus

mempertimbangkan keamanan anak dan usaha guru adalah faktor yang utama. Perlu
diingat bahwa membuat warung matematika tidak harus dari bahan yang mahal atau sulit
didapat, tapi dapat menggunakan bahan yang sudah ada, sederhana, bahkan barang
bekas.Warung matematika ini dapat dibuat oleh guru dan dapat langsung dimanfaatkan
oleh guru tersebut.

3.2 SARAN
Semoga dengan pembuatan makalah ini, mahasiswa sebagai calon guru anak usia
dini dapat memahami mengenai konsep tentang perkembangan kognitif khususnya anak
usia 6-8 tahun berdasarkan karakteristiknya, sehingga dapat merancang suatu program
yang dapat menstimulasi perkembangan kognitif anak .
.

DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Dadan. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini. Padang. UNP Press
http://id.scribd.com/doc/175734604/Perkembangan-Anak-Usia-6-8-Tahun#scribd
http://blog.uin-malang.ac.id/ikaca/2011/06/09/karakteristik-perkembangan-anakusia-kelas-awal-sd/
http://ophiiciiduduth.blogspot.com/2013/04/aspek-kognitif-efektif-danpsikomotorik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif

MAKALAH
Program Stimulasi Kognitif Anak Usia 6-8 Tahun
Metodologi Pengembangan Kognitif AUD

Oleh
Kelompok 5:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Deti Elmahera
Uswatul Hasni
Fadhila Azimi
Ayu Irma Sari
Nurul Fitriana
Amran Maswal
Resi Octaviandra
Ira Herdina

: 1305185
: 1305181
: 1305231
: 1305178
: 1305260
: 1305209
: 1305245
: 1305173

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

Anda mungkin juga menyukai