cinta
lintas agama
karya: wahyu setiadi
Sinopis : Sebuah Naskah yang menceritakan tentang sebuah
perbedaan, dimana cintalah penyebabnya. Sebuah gambaran tentang
benang merah antara Alim seorang muslim yang mencintai Christy
yang seorang Kristiani, terjalin indah dibalik bayang-bayang
kemungkaran sebuah perbedaan, dimana cinta itu harus tunduk pada
aturan hidup, Pertemuan kedua sejoli ini mengatur kita bagaimana
memandang sebuah perasaan yang dibatasi oleh hukum Tuhan,
lingkungan pun menentang jalinan benang merah tersebut. Kedua
orang tua mereka pun tak setuju atas perasaan yang menembus batas
toleransi, Tapi kedua sejoli tetap kukuh pada keyakinan mereka:
bahwa Cinta tidak salah, jadi jangan salahkan mereka untuk
mencinta, apakah kekuatan cinta mereka dapat menembus segala
penghalangnya, sebuah aturan Tuhan dan lingkungan???? Selamat
menyaksikan
BLACK OUT
Setting
: taman
Alim:
Dingin, hujan lagi hujan lagi, surabaya mirip bogor dikit-dikit
hujan dikit-dikit hujan, hujan kok sedikit-sedikit, terang
mendung lagi, ah, langit kadang tak bersahabat terlalu seenaknya
sendiri, kemarin lagi asyiknya pulang dari masjid eh langsung
bress hujan turun tanpa tanda koma, hadeehh mana nggak pake
daleman (memakai jaket dan menggesek-gesekkn tangan)
(tiba tiba seorang gadis datang dan segera duduk)
Alim:
ya Tuhan, kadang langit bersahabat juga hehehe mantap nih
dingin-dingin empuk, dari rambutnya ini pasti ciri khas anak yang
lemah lembut. Assalamualaikum (si gadis tidak menjawab dan
mengacuhkan matanya ke sudut lain)Assalamualikuuum,
assallamualikuuumm warokhmatullohi wabarokhatuuuuh, jangan jangan
tuli nih cewek, ehm, bukankah menjawab sebuah salam itu wajib
hukumnya untuk sesama muslim sebab terdapat doa keselamatan di
dalamnya, dan hanya orang-orang sombong yang mengacuhkan salam
itu.
christy:
(hanya melihat lalu pergi dari sisi pemuda tersebut)
Alim:
wuu.. budeg chasing boleh anggun, kelakuan kayak jelangkung
datang gag ditunggu pulang gag disuruh, wah cantiknya anak tadi,
siapa ya gerangan... jika beruntung pasti ketemu lagi.
Black out
tempat sama seperti malam kemarin di sebuah taman yang berpayung
menghalangi setiap titik hujan yang mengusik tapi asyik,
terlihat sosok gadis cantik duduk sambil memandangi langit
Christy:
hemm langit selalu menyaksikan segala tingkah makhluk di
bawahnya, selalu menyimpan rahasianya dibalik luasnya cakrawala,
apakah mereka tahu aku sedang pilu, apakah mereka tahu aku sedang
rindu pada setiap ketenangan dihidup ini.
Alim:
namaku christ...(dan
Alim:
(termangu) Mirip pusaka orang jawa.. masya Allah ngaji!!
(menepuk jidat langsung bergegas pergi)
Setting
Black out
2
: disebuah lorong kampus
: taman
Entah apa dan kenapa mereka bertemu dalam satu jangkah dan tapak
menghadap sisi satu sama lain seakan sudah digariskan bahwa
mereka akan dililit benang merah
Alim:
A..a..assalamualaikum, kamu lagi, aku yang GR atau ini cuma
kebetulan ya, eh apa kamu selalu menungguku lewat sini?
Christy:
GR.
Alim:
Sudah kuduga! hehehe. jadi kau selalu kesini setiap malam?
Christy:
Ya, aku suka kesini tapi tidak sering, sebab disini aku bisa
melihat sisi lain dunia, kenapa ada bintang, kenapa ada bulan
kenapa.. (memandangi langit)
Alim:
ada kamu disinii.. (menjentikkan jari)
Christy:
ah maaf? (kaget menatap alim)
Alim:
Tidak, hanya mengagumimu melihat sesuatu yang kadang tidak
terpikirkan oleh orang lain, memikirkan hal yang menurutku tidak
berpengaruh dengan kehidupan ini (bersandar dan menatap langit)
Christy:
menurutmu tidak ngaruh, setiap inchi dari bumi ini ada
pengaruhnya tau, kenapa ada taman disini, kenapa ada kerikil yang
berserak disana, kenapa ada daun daun, termasuk kenapa ada siang
dengan matahari dan malam dengan bulannya??
Alim:
(melihat christy) Menurutmu kenapa aku disini ??
Christy:
Iseng!!
Alim:
Tidak, sebab aku mencari firasat hatiku ternyata tepat ada kamu
disini, mungkin klise ya love at first sight, eh mungkin kamu
kaget tapi kata ustadku jodoh rizeki dan kematian itu sudah
diatur,dan mungkin kamu jodohku,
Christy:(tertawa,) Kamu lucu! aku percaya cinta pandangan
pertama dan aku mengalaminya. Tapi apa yakin Tuhan mengirimkan
aku sebagai jodohmu?
Alim:
Kenapa tidak, aku yakin! Yakin sekali malah, aku gag pernah
merasakan cinta seperti ini demi Allah
Christy:
jangan bawa-bawa Tuhan, seperti aku bilang aku juga mengalami
sepertimu cinta pada pandangan pertama dan itu denganmu
Alim:
JADI??
Christy:
tapi aku tidak yakin sebab, Tuhan kita saja beda, yakin aku
dikirim oleh-Nya? lihat kau mulai ragu, aku tidak terkejut, aku
memahami, aku sudah cukup senang bahwa kau mencintaiku.
Alim:
ee..ee christ aku tetap mencintaimu dan tetap ingin bersamamu,
kamu mau?
Christy:
(menganguk dengan seribu jawaban dalam diamnya)
************************
Setting : sebuah ruangan untuk mengaji...
Abah:
aku lihat kau sibuk akhir-akhir ini, sampai-sampai mengaji pun
kau terlambat. banyak ustad melapor kau ketinggalan pengajian
kitab- kitab, tak biasanya kau seperti ini
Alim:
ia abah maaf, eeh akhir-akhir ini
penting.
Aku lihat akhir-akhir ini kau selalu keluar malam hemm.. mau
ronda?
Mami:
Ah Papi ada-ada saja kan sudah kegemaran dia melihat bintang
Christy:
Ia Pap christ selalu keluar malam untuk melihat bintang
Papi:
halah bintang kok diliat, bagusan juga liat papimu ini, kamu itu
lihat bintang atau bertemu dengan pujaanmu?
Mami:
Ia, sudah lama kamu tidak terlihat dekat dengan teman lelakimu
jangan-jangan..
Papi:
huss..
Mami:
ya kan Mami khawatir Pi.. dia kan anak tunggal kita.
Christy:
hehe Sebenarnya christy sudah punya tambatan hati.
Papi:
Tuh kan alasan pake liat bintang.
Mami:
Puji Tuhan, cepat kenalin Mami Papimu nih
Christy:
ia Pi Mi
*******************
Christy:
Lalu kau bilang apa?
Alim:
aku mengaku bahwa memang aku bertemu kamu
Christy:
jadi orang tuamu sudah tau bahwa keyakinanku berbeda denganmu?
Alim:
belum(dengan nada yang lemas sebab memebebani perasaan dan
raganya)
Christy:
Orang tuaku juga bertanya tentangmu, Ia menyuruhku untuk
mengenalkanmu kepada mereka.
Alim:
dan kau sudah bilang tentang keyakinanku?
Christy:
hmm belum (menunduk)
Alim:
Ah, kenapa Perbedaan itu ada! (berdiri)
Christy:
kenapa? bukankah berbeda itu indah (menoleh kearah alim yang
sedang berdiri)
Alim:
Tapi bukan soal Agama, Toleransi itu basi, persatuan itu Tai
(kembali duduk)
Christy:
Huss, jadi kau menganggap aku tai?!!! (melotot)
Alim:
bu..bukan itu maksudku, kenapa mereka mendikte kita dengan
segala urusan perbedaan yang tidak masuk akal? (menenangkan)
Christy:
Ya mungkin untuk kebahagiaan kita (bersandar)
Alim:
************************
Setting: rumah christy sebuah ruang keluarga
Mami:
Jadi ini calonmu? cakep juga hehehe sepertinya serasi.
Papi:
hush Mami ini, kan malu anak kita nanti, nak Alim sekolah atau
kuliah?
Alim:
Kuliah Om
Papi:
semester berapa?
Alim:
semester 2 Om
Papi:
anak keberapa?
Alim:
kebetulan tunggal om.
Mami:
Papi ini kok kayak mau interview memangnya mau ngelamar kerja!!!
jadi anak alim ini jurusan apa?
Papi:
halah sama saja!
Mami:
hehehe ya sudah ayo dimakan sebelum makan kita berdoa dulu
Papi:
Cintamu takkan membuat kebaikan pada anakku!! Apalagi
kebahagiaan!!
Alim:
bukankah yang merasakan kebaikan dan kebahagiaan itu kami?
Papi:
Tak punya sopan santun!!! pergi dari sini pergi!!!
Papi:
pandai bicara kamu!! (hendak memukul)
Mami:
Piii...!! sudah pi, tolong jangan sakiti anak kita! Biar mami
yang bicara (menahan papi yang hendak memukul Christ) ayo nak,
kita ke kamar. (membawa Christ ke kamar. Papi duduk di sofa
dengan wajah kesal)
***********************
Setting : kamar Christy
(Christ berlari ke panggung (kamar) dan menghempaskan diri ke
kursi lalu menutup muka dengan kedua lengan di meja belajar lalu
menangis)
Christ : huhuhuhuhuhuhuhuhuhuhuuuuu (menangis terisak)
(mami datang lalu menghampiri Christ)
Mami : Christ.. Christ.. (berlari lalu menghampiri Christ)
nak, sudah nak, papi nggak bermaksud seperti itu, sudah nak.
(mendekap Christ)
Christ : huhuhu, christ benci papi!! Kenapa papi nggak ngertiin
chris ma??!! Christ benci!!! (tetap menunduk)
Mami : sudah nak (mengusap kepala christ) papi begitu karna ia
tidak ingin anaknya salah langkah dalam memilih pendamping
hidup. (tetap mengusap)
Christ : mami sama saja!!! Christ benci kalian?!! Kenapa nggak
ada yang bisa ngertiin christ?!! Christ sayang dia mi, dan sayang
itu tak terbatas, christ CINTA dia!!! (meronta-ronta di dekapan
mami)
Mami : (terus mendekap) iya nak, tapi dia berbeda keyakinan
dengan kita, dia itu BERBEDA! Dan tak ada yang bisa menengahi
perbedaan itu. Selamanya perbedaan itu takkan bisa satu!
Christ : (menjatuhkan barang di meja) CHRIST BENCI MAMI!!
KELUAR!!!! (meronta dan tetap menangis)
(mami menghela nafas, sejenak melihat anaknya yang menangis lalu
keluar kamar)
Semua menjadi beban dipikiran Christy, perbedaan agama yang
membuat semuanya menjadi problema. Sebuah cinta yang notabennya
kebahagiaan kini menjadi sebuah petaka. Christ yang sedang
menangis mengambil hpnya lalu menekan-nekan tombol dan menelefon
sahabatnya, Hana. Meminta Hana untuk menemaninya dalam keadaannya
yang sangat terpuruk. Ia duduk dipojok kamar, bersandar meja
dengan terisak memegang erat kedua kakinya dengan tangan. Tak
lama kemudian Hana datang..
Abah:
tentu-tentu tidak apa-apa, oh gimana pujaanmu kapan kamu kenalin
dengan abah dan umimu ini? (melipat-lipat koran)
Umi :
iya le, umi juga ingin bertemu (menyodorkan gelas berisi kopi
ke abah lalu duduk)
Alim:
itu dia bah, mi, dia anak taat yang beragama
Abah:
Alhamdulillah, bagus itu ya kan mi?
Umi :
iya bah.
Alim:
Tapi agamanya berbeda dengan kita. (menunduk)
Abah:
astaghfirullahaladzim, maksudmu ia non islam?? astaghfirullah
jadi selama ini kau membolos untuk berpacaran dengan anak yang
bukan mukhrim dan berbeda pula agamanya, astgafirullah kau betulbetul, salah apa aku mengajarmu hingga kau seperti ini
astaghfirullah.(berpaling tanpa melihat anaknya)
Alim:
Maafkan aku abah, aku tidak bisa untuk tidak mencintainya,
bukankah Tuhan yang menciptakan perasaan ini... Alim sebagai
hambanya hanya menerima anugrah itu Bah.. (bersujud)
Abah:
dan Tuhan pun membuat larangan tentang segala busa mulutmu tadi,
Temui dia dan katakan itu yang terkhir kalinya kau bertemu!!
(abah mengajak umi untuk meninggalkan alim yang masih bersujud
di hadapannya)
**************
(alim bermuka sedih membelakangi Christ, tak bisa melakukan apaapa, wajahnya menunduk kesal dan mengepalkan tangan erat-erat)
Christ :
(meronta) nggak mau, christ nggak mau pulang mi, pi. Christ mau
lebih lama lagi sama Alim. Tolong biarkan kami... uhuk. uhuk.
(batuk dan berhenti sejenak)huhuhu tolong biarkan pi, tolong..
(menangis. Tiba-tiba terjatuh, pingsan.)
Hana :
Christ, hey christ, kamu kenapa?!? (mencoba membangkitkan
christ tapi tak kuat)
Papi :
nak, jawab papi nak, jawab papi! (menggeleng-gelengkan kepala
christ)
(alim yang mendengar suara gaduh itu langsung berbalik dan
menghampiri Christ)
Alim :
Christ, ini aku, Alim, ayo tolong jawab aku. (mengangkat kepala
christ ke pahanya.)
Christ :
alim? (tersenyum) aku senang kamu ada disini, jangan pergi
lagi, disisiku saja, bantu aku, semua ini membuat otakku sakit.
(tiba-tiba menangis)
(semua panik, papi mengambil mobil, sementara Hana dan Mami tetap
disisi Christ)
Alim :
alhamdulillah ya allah, engkau masih sadar, jangan pikirkan itu,
iya aku akan terus disisimu, aku mencintaimu Christ, aku
mencintaimuu! Huhuhuhu (memegang wajah christ dengan kedua
tangannya)
Semua berakhir disini, ditempat berawalnya cinta dan kasih
itu, tempat semua kenangan terajut indah dan haru. Alim dan
Christy mencintai Tuhan, dan Tuhan mencintai mereka berdua. Tapi
Alim dan Christy tidak dapat mencintai satu sama lain, karena
mereka menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda...
the end