Anda di halaman 1dari 25

Isolasi dan Identifikasi Bakteri untuk

Meningkatkan Kekuatan Beton1)

Dipresentasikan kembali oleh :


Mufidah Dwi Suci Ningsih
1303122064
Pembimbing Seminar Literatur

Koordinator Seminar Literatur

Tetty Marta Linda, M.Si


NIP. 197103161997022001

Bernadeta Leni Fibriarti, M.Si


NIP. 197202172000032001

Krishnapriya, S, Babu D.L.V,Arulraj G.P. 2015. Isolation and identification of bacteria to


improve the strenght of concrete. Microbiological Research 174, 48-55
1)

LATAR BELAKANG
Kimia
Biologi

Bakteri Ureolitik

Bacillus pasteurii

Bacillus sphaericus

TUJUAN
Mengisolasi dan mengidentifikasi
bakteri ureolitik
Menguji kemampuan bakteri ureolitik
dalam meningkatkan kekuatan beton

Bacillus megaterium

ALAT DAN BAHAN


ALAT
Objek glass
Kertas Whatman
Beaker glass
Cawan petri
Shaker
Bunsen
Scanning electron
microscopi
Electric conductivity meter

BAHAN
Safranin
Malachit green
Gandum
Medium NA
Beton
Isolat acuan Bacillus
megaterium MTCC 1684

METODE
1. Strain Bakteri dan Persiapan Substrat

Coimbatore, Tamil Nadu,


India
Gandum > substrat
alternatif

2. Uji Kuantitas Urease dengan Konduktivitas Elektron

1 ml kultur
broth bakteri
(nutrien
broth urea)

9 ml dari 1,11
M larutan
urea

Konduktivitas
dihitung
setelah 5
menit, 20 o C

3. Pewarnaan Endospora dan Presipitasi CaCO3


2% inokulum

+ malachit green

Lepaskan kertas, cuci

30 ml Nutrien
broth (NB-U/Ca) :
+ 2% urea dan
kalsium klorida
Inkubasi (30 o C, 130
rpm) selama 7 hari

Kertas saring
Whatman

Oven 60 o C (1
jam), timbang.

0,5% safranin (45 detik)

Wpresipitat = Wkertas&presipitat
Wkertas
Cuci dengan air

Keringkan dengan tisu

4. Identifikasi Molekular
Identifikasi
menggunakan
sequens 16 S rRNA

Isolasi
sequens gen
Analisis
menggunakan
software Blastx (BLAST)

150 mm

5. Persiapan Spesimen Beton dan Uji Kekuatan Beton

15
0m

15

m
m
0

25 MPa (umur beton 28 hari)

Konsentrasi isolat : 105 sel/ml

6. Persiapan Retak Beton


Di induksikan
plat besi tipis
(0,3 mm)
kedalam 10 mm
beton

Plat tipis dilepas, +


air setiap minggu

Pengamatan

7. Karakterisasi Presipitasi Kalsit dengan SEM (Scanning


electron microscope)

Presipitasi
kalsit pada
retak beton

HASIL
1. Strain Bakteri
2. Uji Kuantitas Urease

BI 1
BI 2
BI 3
BI 4
BI 5

3. Pewarnaan Spora dan Presipitasi CaCO3

Sel vegetatif
(warna terang)
(a). BI 1

(b). BI 2

Endospora
(warna gelap)

(c). BI 5

(d). B. megaterium
MTCC 1684

Presipitasi CaCO3 (Kalsium Karbonat)


1,08 g
0,84

0,82

0,76

4. Identifikasi Molekular
BI 1

Similaritas 96% dengan


Bacillus megaterium J-65
dan Bacillus megaterium
BAB-2443

Bacillus
megaterium
BSKAU

BI 2

Similaritas 99% dengan


Bacillus licheniformis
AS-4

Bacillus
licheniformis
BSKNAU

BI 5

Similaritas 100% dengan


Bacillus flexus ME
BHU10 dan Bacillus
flexus M2

Bacillus flexus
BSKNAU

5. Perbandingan Kekuatan Beton

Keterangan :
M1 = kontrol
M2 = + BI 1
M3 = + BI 2

M4 = + BI 5
M5 = + B. megaterium MTCC 1684

6. Uji Self-Healing pada Beton


Sebelum Healing
Kontrol
Bacillus
megaterium
BSKAU
Bacillus
licheniformis
BSKNAU
Bacillus
flexus
BSKNAU
Bacillus
megaterium
MTCC 1684

Setelah Healing (81 hari)

7. Karakterisasi Presipitasi Kalsit dengan SEM


(Scanning electron microscope)

(a). Kontrol
(d). Bacillus flexus BSKNAU
(b). Bacillus megaterium BSKAU
(e). Bacillus megaterium MTCC 1684
(c). Bacillus licheniformis BSKNAU

KESIMPULAN
Isolat Bacillus megaterium BSKAU, Bacillus
licheniformis BSKNAU dan Bacillus megaterium
MTCC 1684 dapat digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan mengatasi keretakan beton karena
mampu mengendapkan kalsit dan menutupi
keretakan beton secara keseluruhan.
Isolat Bacillus flexus BSKNAU kurang efektif
digunakan karena hanya mampu menutupi
sebagian keretakan beton.

Terima kasih kepada :


Ibu Tetty Martalinda, M.Si
Ibu Bernadeta Leni Fibriarti, M. Si
Teman-teman seperjuangan

1. Strain Bakteri dan Persiapan Substat


Jika diperlukan
Strain murni diinokulasi ke dalam nutrien broth dari 25
ml dalam 100 ml erlenmeyer (suhu 37 o C dan 125 rpm
pada orbital shaker).
Komposisi media yang digunakan untuk pertumbuhan
kultur adalah Extract Ragi 5 g / l, Beef Extract 5 g / l dan
Gandum Bran 20 g / l. pH dipertahankan basa pada 8.

2. Uji Kunatitas Urease


Konduktivitas ( daya hantar listrik ) : gambaran

numerik dari kemampuan air untuk


menghantarkan ion-ion terlarut

Prinsipnya :
Reaksi urease melibatkan hidrolisis non-ionik substrat
urea menjadi produk ionik sehingga menghasilkan
peningkatan konduktivitas dalam kondisi standar.

2. Uji Urease
Tujuan Tes ini adalah untuk
mengetahui apakah suatu
organisme dapat memecah urea
menjadi ammonia dan karbon
dioksida oleh karena adanya
enzim urease yang dimiliki
organisme tersebut. .
Tes menggunakan medium urea
Christensen's broth (cair) .
Produk ammonia yang
dihasilkan menyebabkan pH
medium menjadi alkali sehingga
menjadi berwarna merah
(menggunakan indikator phenol
red).

4. Beton
Perbedaan semen berdasar :
Susunan Kimia

Makin halus suatu semen, maka makin cepat berekasi


dengan air dan kekuatan pasta semen akan makin bertambah.
Makin halus suatu semen makin banyak air yangdibutuhkan.

Kehalusan :

Waktu pengikatan (setting time) menjadi semakin lama jika butir


semen lebih kasar. Untuk mengukur kehalusan butir semen
digunakan "Turbidimeter" atau "Air Permeability.

Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan


cara menghaluskan
klinker, yang terutama terdiri dari silikat silikat kalsium yang
bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan (SK SNIS
04 1989 - F). Semen portland merupakan bahan ikat untuk
merekatkan butir-butir agregat agar tejadi suatu masa yang padat.

Jenis semen

5. Fisika-Kimia Semen
Semen Portland grade 53
Ukuran pasir : 4,75 mm
Ukuran batu : 20 mm

6. Uji kekuatan beton


CARI MAKSUDNYA!

Anda mungkin juga menyukai