Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEWARNAAN GRAM PADA BAKTERI “Escherichia coli” dan


“Bacilus substilis”

Disusun Oleh :

AZI BERSA 22742004

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Seleksi Ikan dengan judul “Pewarnaan Gram
Pada Bakteri”.

Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw.
yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini disusun guna pemenuhan tugas praktikum pengganti mata


kuliah Seleksi Ikan di program studi Budidaya Perikanan Jurusan Peternakan
Politeknik Negeri Lampung.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada segenap pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penulisan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 3 November 2023


Penulis

AZI BERSA
22742004

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB 1 ..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Tujuan ...................................................................................................................1
1.3 Manfaat ................................................................................................................2
BAB 2 ..............................................................................................................................3
PEMBAHASAN ................................................................................................................3
2.1 Alat dan Bahan .....................................................................................................3
2.2 Cara Kerja .............................................................................................................3
3.3 Pewarnaan Gram ..................................................................................................4
BAB 3 ..............................................................................................................................7
PENUTUP ........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur
dan sifat-sifat yang khas, termasuk bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak
berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan.
Salah satu cara untuk melihat dan mengamati bentuk sel bakteri dalam keadaan
hidup sangat sulit, sehingga untuk diidentifikasi ialah dengan metode
pengecatan atau pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan
mudah diamati. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat
fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian
pengecatan. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan
salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.
Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak mengadsorbsi
ataumembiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan
untuk mewarnai mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan membiaskan
cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan.
Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan strukur seperti spora,
flagela, dan bahan inklusi yng mengandung zat pati dan granula fosfat (Entjang,
2003).
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena
selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri,
sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik
pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi (Rizki, 2008).

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian pengecatan bakteri
b. Untuk mengetahui kerja pengecatan bakteri
c. Untuk mengetahui bentuk dan struktur dari masing – masing pengecatan

1
1.3 Manfaat
a. Agar mahasiswa mampu mengetahui jenis – jenis pengecatan bakteri
b. Agar mahasiswa mampu mengetahui bentuk dan struktur bakteri
c. Agar mahasiswa mampu membedakan bentuk dan struktur bakteri

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1 Gelas preparat Bakteri Escherichia coli
2 Jarum ose Bakteri Bacilus substilis
3 Labeling Aquades
4 Mikroskop Gram A : larutan hucker cristal violet
5 Bunsen Gram B : larutan mordan lugols iodin
6 Pipet Gram C : larutan peluntur
7 Gram D : larutan safranin
8 Tissue
9 Alkohol
10 Air mengalir

2.2 Cara Kerja


1. Bersihkan glass preparat menggunakan tissu dan alkohol dan keringkan

2. Teteskan 3 ose aquades pada glass preparat

3. Letakkan bakteri diatas aquades tersebut secara aseptis

4. Keringkan dengan cara fiksasi

5. Tetesi gram A dan tunggu 1 menit

6. Setelah itu cuci dengan air mengalir dan keringkan kembali

7. Setelah kering tetesi dengan gram B dan tunggu 1 menit

8. Cuci dengan air mengalir dan keringkan

9. Tetesi dengan gram C dan tunggu 30 detik

10. Cuci dengan air mengalir dan keringkan

11. Tetesi dengan gram D dan tunggu 2 menit

12. Cuci dengan air mengalir dan keringkan

13. Amati dengan mikroskop

3
3.3 Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram ini bertujuan untuk mlihat bakteri bersifat gram positif atau
negatif dan bentuknya. Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode
empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni
gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian
Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk
membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Pada uji
pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah
metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah
atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe
bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.

Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :

➢ Zat warna utama (violet kristal)


➢ Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk
mengintensifkan warna utama.
➢ Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang
digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.
➢ Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai
kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga
alcohol.

A. Escherichia coli

Escherichia coli termasuk kedalam


kelompok bakteri grm negatif. Bakteri
gram negative adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Bakteri
gram positif akan mempertahankan
warna ungu gelap setelah dicuci dengan
alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.

4
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:

1. Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau


multilayer.
2. Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan
terdapat didalam.
3. lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering,
tidak mengandung asam tekoat.
4. Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
5. Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya
kristal violet.
6. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
7. Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
8. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
9. Peka terhadap streptomisin
10. Toksin yang dibentuk Endotoksin

B. Bacilus substilis

Bacilus substilis termsuk


kedalam bakteri gram positif. Bakteri
gram positif adalah bakteri yang
mempertahankan zat warna metil ungu
sewaktu proses pewarnaan Gram.
Bakteri jenis ini akan berwarna biru
atau ungu dibawah mikroskop,
sedangkan bakteri gram negative akan
berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010)

Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:

1. Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau
monolayer.

5
2. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan
ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari
50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.
3. Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
4. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
5. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
6. Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
7. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
8. Tidak peka terhadap streptomisin
9. Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat
diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki
selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan
kristal violet, dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga
dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009).

Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu
dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila
waktu dekolorisasi terlalu pendek (Fitria, 2009).

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pewarnaan bakteri dipengaruhi faktor-faktor antara lain fiksasi,
pelunturan warna, substrat, intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna
penutup. pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram (+)
dan gram (-) dengan lebih dari satu zat warna

Larutan zat warna yang dapat digunakan dalam perwarnaan antara lain :
Methylen blue, Nigrosin, Zat warna utama (violet kristal), Mordan (larutan Iodin),
Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) / safranin, Zat warna kedua / cat
penutup (safranin).

Anda mungkin juga menyukai