3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi tersebut terlalu besar maka peneliti bisa mengambil
sampel untuk dijadikan objek penelitian, namun sampel yang diambil dalam sebuah
populasi harus representatif.
Probability Sampling
Probability Sampling merupakan teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi
sampel. Teknik ini meliputi :
a. Simple Random Sampling
Pada teknik ini pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Teknik ini digambarkan
sebagai berikut :
Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi :
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentusampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Aksidental
Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive merupakanpenentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
e. Sampling Jenuh
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila populasi relatif
kecil.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecilkemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel.
Gambar 3.6. Nomogram Harry King untuk menentukan ukuran sampel dari
populasi sampai 2.000
Cara menentukan ukuran sampel seperti yang dikemukakan di atas
didasarkan atas asumsi bahwa populasi berdistribusi normal.
a.
SMK
SMP
50
1000
500
1000
50
1000
x 278 = 13,90 = 14
x 278 = 139,00 = 139
x 278 = 13,90 = 14
6
SD
100
1000
x 278 = 27,80 = 28
Gambar 3.7. Sampel yang diambil dari populasi berstrata dengan kesalahan 5%
Dimana :
n
= 1 0,50 = 0,50
2) Rumus 3.2.
n
. 2
Dimana :
n
= Simpangan baku
X i X
s
Dimana :
Z
Xi
= Rata-rata kelompok
= Simpangan baku
X i X
s
86
2
=1
Dari tabel kurve normal dapat dilihat bahwa daerah 0 sampai 1 luasnya =
34,13 %. Harga ini menunjukan mahasiswa yang mendapat nilai antara 6 s/d 8 .
Prosentase yang mendapat nilai 8 ke atas adalah 50% - 34,13% = 15,87% (50%
adalah setengah kurve di atas mean, dimana nilai 8 ke atas berada). Jadi
mahasiswa yang mendapat nilai 8 ke atas = 15,87% x 200 = 31,74 orang atau
sekitar 32 orang. Hal ini dapat dilihat pada gambar deperti berikut :
membandingkan kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul
(B) dengan kurve normal baku / standard (A)
11