KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
DAN
PEMERINTAH PROVINSI SE-SUMATERA.
TENTANG
PERENCANAAN, PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
JARINGAN JALUR KERETA API SUMATERA
Nomor — : KM. 13 TAHUN 2003
Nomor =: 188 / 1645/ Il / BAPPEDA
Pada hari ini Sabtu tanggal Dua Puluh Dua bulan Maret tahun Dua Ribu Tiga
(22 - 03 — 2003 ) di Jambi, kami yang bertandatangan di bawah ini
1. AGUM GUMELAR, M.Sc, selaku Menteri Perhubungan dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Departemen Perhubungan, dengan alamat di Ji. Medan
Merdeka Barat No. 8, Jakarta 10110, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
dan
2. Pemerintah Provinsi Seluruh Wilayah Sumatera, terdiri dari
2.1, I. H. ABDULLAH PUTEH, M.Si, selaku Gubernur Nanggroe Aceh
Darussalam dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan alamat di Jl. T. Nyak
Arief — Banda Aceh.
622
23
24.
25.
26.
27)
28
29.
T. RIZAL NURDIN, selaku Gubernur Sumatera Utara dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,
dengan alamat di JI. Pangeran Diponegoro No. 30 - Medan
H. ZAINAL BAKAR, SH, selaku Gubernur Sumatera Barat dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat,
dengan alamat di JI. Jenderal Sudirman No. 51 - Padang.
SALEH DJASIT, SH, selaku Gubernur Riau dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah Provinsi Riau, dengan alamat di JI. Jenderal
‘Sudirman No.460 - Pekan Baru.
H. ZULKIFLI NURDIN, selaku Gubernur Jambi dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jambi, dengan alamat
di Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 1 - Jambi
H. HASAN ZEN, SH, MM, selaku Gubernur Provinsi Bengkulu dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu, dengan
alamat di JI. Jenderal Ahmad Yani No. 1 - Bengkulu,
H. ROSIHAN ARSYAD, selaku Gubernur Sumatera Selatan dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,
dengan alamat di JI. Kapten A. Rivai - Palembang,
HARI SABARNO, selaku Pembina Penyelenggara Pemerintah Daerah
Provinsi Lampung, dengan alamat di JI. Wolter Mongisidi No. 69 - Teluk
Betung.
DRS. H. A. HUDARNI RANI, SH, selaku Gubemur Kepulauan Bangka
Belitung dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, dengan alamat di Jl. Merdeka No. 2 -
Pangkal Pinang.
untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan
KESEPAKATAN BERSAMA Perencanaan, Pembangunan dan Pengembangan
Jaringan Jalur Kereta Api Sumatera dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut
216PASAL 1
DASAR HUKUM.
Dasar Hukum dibuatnya KESEPAKATAN BERSAMA ini adalah
a. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana
Kereta Api
e. _ Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 1998 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Kereta Api
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
KESEPAKATAN BERSAMA ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk menggunakan
dan mengoptimalkan kemampuan dan potensi sumber daya provinsi di seluruh wilayah
Sumatera dalam kerangka perencanaan, pembangunan dan pengembangan
perekonomian nasional, regional dan internasional khususnya di bidang
perkeretaapian.
PASAL 3
RUANG LINGKUP
Lingkup KESEPAKATAN BERSAMA ini meliputi kegiatan perencanaan, pembangunan
dan pengembangan jaringan jalur kereta api di seluruh wilayah Sumatera dan jaringan
jalur kereta api yang menghubungkan Sumatera — Jawa melalui Selat Sunda.
Pasal 4
TUGAS DAN KEWAJIBAN
Dalam pelaksanaan KESEPAKATAN BERSAMA ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA sepakat untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai berikut :
3/6Menyusun kerangka acuan (Term of References) dan studi kelayakan (Feasibility
Study) pembangunan dan pengembangan jaringan jalur kereta api Sumatera
secara terpadu.
Menyusun program perencanaan, pembangunan dan pengembangan jaringan
jalur kereta api Sumatera secara terpadu dalam bentuk jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang,
Mengupayakan keterlibatan pihak ketiga (investor) dalam merealisasikan hasil
Perencanaan, pembangunan dan pengembangan jaringan jalur kereta api
Sumatera.
Mengoptimalkan sumber daya manusia serta prasarana dan sarana yang dimiliki
kedua belah pihak.
Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka merealisasikan
perencanaan, pembangunan dan pengembangan jaringan jalur kereta api
Sumatera.
Menjaga kerahasiaan masing-masing pihak dan rahasia bersama, dan tidak
akan menyebarkan hasil-hasil kerjasama yang bersifat rahasia.
PASAL 5
PELAKSANAAN
Pelaksanaan KESEPAKATAN BERSAMA ini akan diatur lebih lanjut dalam
bentuk PERJANJIAN PELAKSANAAN sesuai kebutuhan antara PIHAK
PERTAMA yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Jenderal Perhubungan
Darat dengan PIHAK KEDUA atau Pejabat yang ditunjuk PIHAK KEDUA.
Dalam PERJANJIAN PELAKSANAAN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini, apabila keadaan dan kebutuhan suatu PERJANJIAN PELAKSANAAN
memerlukan jangka waktu melebihi jangka waktu berlakunya KESEPAKATAN
BERSAMA ini, maka PERJANJIAN PELAKSANAAN tersebut beriaku sampai
dengan berakhirnya kesepakatan yang ditentukan dalam PERJANJIAN.
PELAKSANAAN tersebut.
416PASAL 6
BIAYA
Semua Biaya dalam PERJANJIAN PELAKSANAAN, yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan KESEPAKATAN BERSAMA
diatur dalam —PERJANJIAN
PELAKSANAAN.
a)
a)
PASAL7
BERLAKU DAN JANGKA WAKTU
KESEPAKATAN BERSAMA ini dinyatakan berlaku terhitung sejak hari dan
tanggal sebagaimana disebutkan pada awal KESEPAKATAN BERSAMA ini
setelah ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA seluruhnya,
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
KESEPAKATAN BERSAMA ini dapat diubah, diperpanjang dan diakhiri atas
kesepakatan kedua belah pihak
Apabila diperlukan perpanjangan atau diakhiri, maka pihak yang akan
memperpanjang atau mengakhiri menyampaikan secara tertulis kepada pihak
lainnya, selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum
KESEPAKATAN BERSAMA ini berakhir dan atau akan diakhiri
PASAL 8
LAIN - LAIN
Hal-hal_ yang belum cukup diatur dan atau belum tercakup dalam
KESEPAKATAN BERSAMA ini, akan ditetapkan atas dasar persetujuan kedua
belah pihak dalam bentuk Addendum.
Addendum sebagaimana tersebut dalam ayat (1) pasal ini, merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari KESEPAKATAN BERSAMA ini,
5/6Demikian KESEPAKATAN BERSAMA ini dibuat dan ditandatangani olen PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di atas,
dalam rangkap 10 (sepuluh) asli masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA dan mempunyai kekuatan hukum yang sama,
AGUM GUMELAR, M.Sc
PIHAK KEDUA
1, PEMERINTAH PROVINSI 2. PEMERINTAH PROVINSI / 7
NANGGROE ACEH DARUSSALAM SUMATERA UTARA
Ir. H. ABDULLAH PUTEH, M.Si Ri NURDIN
3. PEMERINTAH PROVINS! 4, PEMERINTAH PROVINSI i
SUMATERA BARAT RIAU 1
H. ZAINAL BAKAR, SH SALEH QJASIT, SH
5, PEMERINTAH PROVINSI 6. PEMERII 1H PROVINS!
JAMBI BEI ‘ULU
Chey Demis ,
H. ZULKIFLI NURDIN H. HASAN ZEN, SH, MM
7. PEMERINTAH PROVINSI 8. PEMBINA PENYELENGGARA
SUMATERA SELATAN PEMERINTAH DAERAH mt
Ve ROSIHAN ARSYAD Lac SABAHNO
9, PEMERINTAH PROVINSI
KEPULAUAN BAN@KA BELITUNG Tf
DRS. H. A. HYDARNI RANI, SH
616