Anda di halaman 1dari 3

STUDI KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF PADA SPONGE ALAM DAN

SPONGE KULTUR SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI


MULTI DRUG RESISTANT
a. Perumusan dan Pendekatan Masalah
Resistensi kuman terhadap antibiotik sudah merupakan masalah di seluruh dunia baik di
dalam rumah sakit atau di komunitas (Tenover and Hughes, 1996; Cohen, 1992; 1994; Goldmann,
and Huskins, 1997; Bax et al., 2001). yang membutuhkan keseriusan dalam pengelolaan pasien
dengan penyakit infeksi (World Health Organization, 2001). Hal ini disebabkan karena penggunaan
antibiotik/antimikroba yang tidak rasional/bijaksana yang dilakukan oleh para dokter penulis resep
atau pasien sendiri. Sehingga dilakukan berbagai penelitian untuk menemukan senyawa antibiotik
baru yang berasal dari sumber alam hayati dan mampu mengatasi resistensi mikroorganisme
patogen.
Bakteri patogen penyebab infeksi yang banyak mengalami resistensi terhadap antibiotik
antara lain Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, oleh karena itu digunakan kedua bakteri
patogen tersebut untuk uji aktivitas antibakteri.
Sponge memiliki kandungan senyawa bioaktif yang beragam, salah satunya adalah sebagai
antibakteri. Sponge Indonesia belum banyak diketahui memilki kandungan antibakteri terhadap
bakteri MDR. Dan belum diketahui perbandingan kandungan senyawa bioaktif yang terkandung
dalam sponge alam dan sponge kultur, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai perbandingan
kandungan senyawa bioaktif sebagai antibakteri yang terkandung dalam sponge alam dan kultur.
Sehingga pada tahap selanjutnya dapat dijadikan sebagai antibiotik alami yang efektif dalam
penggunaanya.
b. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Jenis sponge yang mengandung bahan bioaktif sebagai antibakteri terhadap bakteri MDR.
2. Perbedaan kandungan senyawa bioaktif pada ekstrak sponge alam dan sponge kultur terhadap
luasan zona hambat pada uji aktivitas antibakteri.
3. Pengaruh perbedaan jenis bakteri MDR yang digunakan terhadap luasan zona hambat pada uji
aktivitas antibakteri.
4. Profil senyawa bioaktif pada sponge yang memiliki aktivitas antibakteri.
c. Metode Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sponge alam Reniera sp., Callyspongia
sp., dan Hyrtios sp. Ketiga sampel di ambil dari empat tempat yang berbeda, yaitu Perairan Pulau
Panjang, Karimunjawa, Bandengan, dan Kupang. Sampel sponge kultur/transplantasi di ambil
dari perairan Pulau Panjang dan Laboratorium.

Sampel sponge Reniera sp., Callyspongia sp., dan Hyrtios sp

Ekstraksi dengan metanol

Sensitivitas antibakteri dengan bakteri Staphylococcus aureus MDR dan Eschericia coli MDR

Fraksinasi

Isolasi dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Kolom dan Kromatografi G

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

TIME LINE SCHEDULE


No.

Kegiatan

Bulan

Okt
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

8.
9.

10.

Sampling
Ekstraksi
Bioassay
sensitivitas
antibakteri
Fraksinasi
Isolasi
bioaktivitas
antibakteri
a.Kromatografi Lapis
Tipis
b.Kromatografi Kolom
dan Kromatografi
Gas
Pengolahan Data
Penulisan
laporan
penelitian dan revisi
dengan
dosen
pembimbing
Seminar
hasil
penelitian
Revisi draf laporan
tesis dengan dosen
pembimbing
Ujian akhir tesis

Nop

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Anda mungkin juga menyukai