Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

DATA KELUARGA DAN LINGKUNGAN


IV.1. Komposisi keluarga (yang tinggal 1 rumah) berdasarkan jenis kelamin , usia ,
hubungan dengan kepala keluarga, agama, status pernikahan, pekerjaan,
pendidikan terakhir.
Tabel IV.1 Komposisi keluarga
Nama

Usia

Hubungan

dg kepala

keluarga

Agama

Status

Pekerjaan

pernikahan

Pendidikan

Keterangan

terakhir

Pegawai
Tn.A

35 th

KK

Islam

Menikah

SLTA

Anak Pasien

SD

Pasien

Swasta
Ibu Rumah
Ny.S

55 th

Ibu

Islam

Janda
Tangga
Ibu Rumah

Ny.W

33 th

Istri

Islam

Menantu

Menikah

SLTA
Tangga

Pasien

Belum
An.R

5 th

Anak

Islam

TK

Cucu Pasien

Cucu Pasien

Cucu Pasien

Menikah
Belum
An.A

4 th

Anak

Islam
Menikah
Belum

An.A

2 th

Anak

Islam
Menikah

IV.2 Genogram
b: ?
D : 1975

b:1947

b:1952

b:1959

b: ?
D : 1983

b:1963

b:1968

b:1972

b:1977

b:1983

b:1955
m 1 : 1970 , m 2 : 1986

b:1946

b:1972
m:?

b: ?

b:1974
m:?

b: ?

b: ?

b: ?

b:1960

b:1976
m:?

b: ?

b: ?

b:1980
m : 2009

b:1978
m:?

b: ?

b: ?

b:2010

b: ?

b:1982
m : 2009

b:2011

b:2013

b:1978
m:?

b: ?b: ?

Keterangan :

= laki-laki

? = sudah ditanyakan tapi pasien lupa

= perempuan

IV.3.

= member of household

= almarhum laki-laki

b = lahir

= almarhum perempuan

D = meninggal

= pasien

m = menikah

Riwayat Imunisasi dan Kesehatan Keluarga

Tabel IV.3

Riwayat Imunisasi dan Kesehatan Keluarga

Daftar
keluarga
Ny. S
Tn. A
Ny. W
An. R
An. A
An. A

Vaksinasi

Keterangan

Campak

BCG

DPT

Polio

TT

Hep B

?
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+

?
+
+
+
+
+

?
+
+
+
+
+

?
+
+
+
+
+

?
+
+
+
+
+

Sumber : hasil wawancara

Tidak ingat
Imunisasi
Imunisasi
Imunisasi
Imunisasi
Imunisasi

b:2014

b?d?
b?d?

IV.4. Kondisi sosial ekonomi keluarga


Sumber penghasilan keluarga selama sebulan diperoleh dari penghasilan kepala
keluarga sebagai pegawai swasta. Rata-rata penghasilan sebulan kurang lebih Rp
2.400.000,00. Menurut pasien, penghasilan menantunya mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya sehari-hari. Kebutuhan keluarga dalam sebulan rata-rata :

Biaya makan keluarga

: Rp 1.500.000,-

Biaya Kontrakan

: Rp

600.000,-

Biaya kesehatan

: Rp

15.000,-

Biaya pendidikan

: Rp

50.000,-

Transport

: Rp

75.000,-

Tukang sampah

: Rp

15.000,-

Rp 2.255.000,Keseimbangan penghasilan pengeluaran dalam sebulan : baik


IV.5. Pola berobat
Pasien berobat di Puskesmas Kelurahan Joglo I, dan diberi obat amlodipine 2 x 5 mg.
Pasien kembali ke puskesmas jika obat anti hipertensi yang diberikan sudah habis,
tetapi kadang pasien tidak datang sesuai jadwal jika harus berpergian keluar kota atau
ketika ada urusan lain. Keluarga Ny.S mempunyai askes atau jaminan kesehatan
lainnya.
IV.6. Pola makan sehari-hari
Makanan sehari-hari biasanya dimasak oleh menantu pasien sendiri. Bahan makanan
dibeli di pasar tradisional, kemudian dicuci dengan air PAM sebelum dimasak. Pasien
makan 3x sehari. Pasien suka mengkonsumsi makanan selingan / camilan. Sumber

karbohidrat didapatkan dari nasi putih. Sumber protein didapatkan dari tahu / tempe /
ikan / telor asin. Jenis ikan yang biasa dikonsumsi adalah ikan teri. Sumber serat
didapatkan dari sayur-sayuran seperti sayur bening / sayur lodeh / kol / wortel / tauge.
Pasien jarang mengkonsumsi buah (3 x seminggu). Jenis buah-buahan yang dimakan
antara lain seperti mangga / papaya / nanas / dukuh.
Tabel IV.6.1. Menu makanan sehari-hari Ny. S
Menu

Sumber

Sumber protein

Makan pagi

Karbohidrat
Bubur

Makan

Nasi putih

Sayur-

Buah-

sayuran

buahan
-

ayam,1/2 telur asin


2 tusuk sate Usus
1 potong tahu
1 potong semur

Tauge
Cah ikan

daging

asin

Nasi putih

1 potong tempe , 1

Biskuit

potong ayam goreng


-

Susu
-

Cah

Mangga

kangkung
-

siang
Makan
malam
Selingan

Tabel IV.6.2. Pola Makan sehari-hari Ny. S


Makan Pagi
Jenis

Jumlah

Berat

makana

( URT )

n
Bubur

100

mangko

gram

Kalori

Karbohid

( kkal )

rat

Protein

Lemak

(g)

(g)

349

(g)
78,9

6,8

0,8

k
Ayam
Telur

1/2

45 gram

95
92

0
0,35

18,2
6,5

2,5
7,2

asin
Usus

2 tusuk

100

127

1,5

14

1,5

gram
Total

663

80,75

45,5

12

Makan Siang
Jenis Makanan

Jumlah

Berat

Kalori

Karbohidra

Protein

Lemak

Nasi Putih

(URT)
1 mangkuk

100

(kkal)
349

t (g)
78,9

(g)
6,8

(g)
0,7

1 potong

gram
25

79

1,6

7,8

4,6

1 potong

gram
100

268

17,5

22

1 mangkuk

gram
80

29

2,9

0,2

1 porsi

gram
100

116

58

841

84,5

93

31,5

Tahu goreng
Daging sapi
Tauge
Ikan gabus

gram
Total

Makan malam
JenisMakana

Jumlah

Bera

Kalori

Karbohid

Protein

Lemak

n
NasiPutih

(URT)
1

t
100

(kal)
349

rat (g)
78,9

(g)
6,8

(g)
0,7

Tempe goreng

mangkuk
1 potong

gram
25

160

12

18

Ayam

1 potong

gram
58

95

18,2

2,5

kangkung

Gram
65

36

5,4

2,7

0,3

Mangga

mangkuk
1 buah

gram
100

65

17,9

0,8

0,2

indramayu

gram

Total

705

114,2

46,5

7,7

Makan Selingan ( Sore)


Jenis

Jumlah

Berat

Makanan
Biskuit

3 potong

100 gram

Kalori

Karbohidra

Protein

(kkal)

t (g)

(g)

104

68,8

10,2

(Nio OK,1992)
Makan pagi, siang , sore dan selingan
Makan

Kalori

Karbohidra

Protein

Lemak

(kkal)

t (g)

(g)

Pagi

663

80,75

45,5

12

Siang

841

84,5

93

31,5

Sore

705

114,2

46,5

7,7

Selingan

104

68,8

10,2

15,8

Total

2313

348,25

195,2

67

(g)

Perhitungan
BB normal = 168 100 = 68 kg
BB ideal = 82 ( 10 % x 82 ) = 73,8 kg
BMI = BB
=
82 kg = 29,05 ( obesitas grade 1)
(TB)2
(1,68 )2
Rumus Harris-Benedict:
BEE = 655,1 + (9,563 x kg) + (1,85 x cm) (4,676 x age)
= 655,1 + (9,563 x 82) + (1,85 x 168) (4,676 x 55)
= 655,1 + 784,17 + 310,8 257,18 = 1492,89 Kcal

Lemak
(g)
15,8

BMR/ hari = BB x BMR/24 jam/kg BB


= 82 x 20 =1640 Kcal / 24 jam
BMR/jam = 1640 / 24 =68,33 Kcal/ jam
Tabel IV.6.3. Pola kegiatan sehari-hari Ny. S

Tidur
Aktivitas dalam

Lama

Perhitungan

Total

( jam )
4
5

4x1x68
5x1,7x68

272
578

1
2
1
10
1

1,5 x2,5x68
1x1,5x68
1x3,4x68
10,5x1,4x68
1x1,4x 68

255
102
231,2
999,6
95,2
2533

pekerjaan
Aktivitas di luar
pekerjaan
Olahraga
Rumah Tangga
Berdiri
Berjalan
Duduk
Lain-lain
Jumlah

Kebutuhan per jam = 2533 / 24 = 105,54


Aktivitas =105,54 / 68,33 = 1,54 ( aktivitas ringan)

Kebutuhan Nutrisi
-

Protein (1gr/kgBB) :
82x1gram =82 gram

P/E ratio = 82 x 4

x 100 % = 12,95 %

2533
-

Lemak (25%) :
25/100 x 2533 kkal = 633,25 kkal

633,25 : 9 = 70,36 gram lemak

Karbohidrat ( 62,05 % ) :
= 100 % - ( 12,95 % +25 % ) = 62,05%
= 62,05 % x 2533 kcal = 1571,73 kcal
= 1571,73 / 4 = 392,93 gr karbohidrat

Tabel IV.6.4. Perbandingan kebutuhan dan intake Ny. S


Kebutuhan

Intake

2533

2313
348,25
195,2
67

Kalori (kkal)
Karbohidrat (g)
Protein (g)
Lemak (g)

392,93
82
70,36

Selisih
-220
-44,26
113,2

-3,36

Kesimpulan:
-

Intake kalori kurang (- 220 kkal)

Intake karbohidrat kurang (- 44,26 g)

Intake protein lebih (113,2 g)

Intake lemak kurang (-3,36 g)

Perubahan yang diharapkan :


Tabel IV.6.5. Pola kegiatan sehari-hari Ny. S

Tidur
Aktivitas dalam

Lama

Perhitungan

Total

( jam )
7
3

7x1x68
3,5x1,7x68

476
404,6

pekerjaan
Aktivitas di luar
pekerjaan
Olahraga
Rumah Tangga
Berdiri
Berjalan
Duduk
Lain-lain
Jumlah

1
2
2
6
1

x6,3x68
1,5 x2,5x68
2x1,5 x68
2x3,4 x68
6x1,4 x68
1,25x1,4 x 68

Kebutuhan per jam = 2677,5 / 24 = 111,56


Aktivitas =111,56 / 68,33 = 1,64 ( aktivitas sedang)
Karena obesitas maka dikurangi 1000 menjadi 1677,5
Kebutuhan nutrien :
-

Protein (1gr/kgBB) :
82 x 1 gram = 82 gram

P/E ratio = 82 x 4

x 100 % = 19,55 %

1677,5
-

Lemak (25%) :
25/100 x 1677,5 kkal = 419,38 kkal
419,38 : 9 = 46,59 gram lemak

Karbohidrat ( 62,05 % ) :
= 100 % - ( 19,55 % +25 % ) = 55,45%
= 55,45 % x 1677,5 kcal = 930,17 kcal
= 930,17 / 4 = 232,54 gr karbohidrat

321,3
255
204
462,4
666,4
119
2677,5

Tabel IV.6.6. Menu makanan sehari-hari Ny. S


Menu

Sumber

Sumber protein

Karbohidrat
Makan pagi

Makan

Sayur-

Buah-

sayuran

buahan
-

1 butir telur ayam


rebus
1 gelas susu
1 potong tahu
1 potong ayam

Nasi putih

Susu
-

Bayam kuah

1 potong tempe , 1

Cah labu

Semangka

potong kembung

siam,wortel

goreng
-

siang
goreng
Makan

Nasi putih

malam
Selingan I

agar

II

Ubi rebus

Tabel IV.6.7. Pola Makan sehari-hari Ny. S


Makan Pagi
Jenis

Jumlah

makana

( URT )

Berat

Kalori

Karbohid

( kkal )

rat

Protein

Lemak

(g)

(g)

12,8

11,5

n
Telur

1 butir

90 gram

158

(g)
0,7

ayam
Susu

1 gelas

100

139

9,9

9,9

297

10,6

19,8

21,4

kental
tak
bergula
Total

Makan Siang
Jenis Makanan

Jumlah

Berat

Kalori

Karbohidra

Protein

Lemak

Nasi Putih

(URT)
1 mangkuk

100

(kkal)
349

t (g)
78,9

(g)
6,8

(g)
0,7

Tahu goreng

1 potong

gram
25

79

1,6

7,8

4,6

Ayam

1 potong

gram
58

95

18,2

2,5

1 mangkuk

Gram
70

45

6,5

3,5

0,5

568

87

36,3

8,3

Bayam

gram
Total

Makan malam
JenisMakana

Jumlah

Bera

Kalori

Karbohid

Protein

Lemak

n
Nasi Putih

(URT)
1

t
100

(kal)
349

rat (g)
78,9

(g)
6,8

(g)
0,7

Tempe goreng

mangkuk
1 potong

gram
25

160

12

18

kembung

1 potong

gram
80

97

22

Labu siam

Gram
83

29

6,5

0,6

0,1

gram
800
46

46
32

9,5
7

1,2
0,5

0,3
0,2

713

113,9

49,1

6,3

mangkuk
Wortel
Semangka

1 potong

gram
Total

Makan Selingan ( Sore)

Jenis

Jumlah

Berat

Makanan

Kalori

Karbohidra

Protein

(kkal)

t (g)

(g)

Lemak
(g)

Agar

100 gram

0,2

ubi

100 gram

86

27,9

1,8

0,7

88

27,9

1,8

0,9

total
(Nio OK,1992)
Makan pagi , siang , sore dan selingan
Makan

Kalori

Karbohidra

Protein

Lemak

(kkal)

t (g)

(g)

Pagi

297

10,6

19,8

21,4

Siang

568

87

36,3

8,3

Sore

713

113,9

49,1

6,3

Selingan

88

27,9

1,8

0,9

Total

1666

239,4

107

36,9

(g)

Tabel IV.6.8. Perbandingan kebutuhan dan intake Ny. S

Kalori (kkal)
Karbohidrat (g)
Protein (g)
Lemak (g)

Kebutuhan

Intake

1677,5

1666
239,4
107
36,9

232,5
82

46,59

Kesimpulan:
-

Intake kalori kurang (- 11,5 kkal)

Intake karbohidrat kurang (6,9g)

Intake protein lebih (25 g)

Intake lemak kurang (-9,69 g)

Selisih
-11,5
6,9
25

-9,69

IV.7. Kondisi rumah


IV.7.1. Perumahan

Status rumah : rumah kontrakan

Lokasi : + 750 meter dari puskesmas

Kondisi bangunan : terbuat dari tembok bata dan semen.

Luas rumah : 3 x 10 meter = 30 m2

Atap rumah : terbuat dari seng

Langit-langit : triplek

Lantai : dilapisi keramik

Jumlah orang dalam rumah : 6 orang

Jumlah keluarga : 1 keluarga

Jumlah ruangan : 4 ruangan (2 ruang tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi/ wc)

Lingkungan disekitar rumah pasien : padat huni dan masyarakat termasuk golongan
sosial- ekonomi menengah kebawah .

IV.7.2 Ventilasi
Ventilasi terdiri dari bagian yang insidentil dan permanen.

Insidentil :
Pintu :
-

1 buah pintu di depan, 1 daun pintu (1 m x 2,1 m = 2,1 m2)

Jendela :
-

2 buah jendela besar di ruang tamu (0,8 m x 2,1 m = 1,05 m2)

3 buah jendela kecil di ruang tamu (0,8 m x 0,3 m =0,12 m 2, 1 m x 0,3m = 0,3
m2 )

1 buah jendela di dapur

Permanen :
- Lubang angin

(0,8 m x 0,6 m = 0,48 m2)

= 0,4 m x 0,7 m = 0,28m2 (1 buah)

Presentase luas ventilasi dari luas bangunan m2

5,5 m2 x 100% = 18,3 %


30 m2
Berdasarkan perhitungan di atas, ventilasi di rumah pasien baik, yaitu 23%.
Ventilasi yang baik adalah 15% - 20% dari luas bangunan.

IV.7.3 Pencahayaan Rumah


Pencahayaan rumah baik pada siang hari. Pasien biasa menggunakan penerangan
listrik digunakan pada sore dan malam hari saja.

IV.7.4. Penggunaan Air Sehari-hari


Sumber air yang dipakai untuk memasak, mandi dan mencuci baju didapat dari air
PAM. Untuk minum, digunakan air minum dalam kemasan. Penilaian air yang dipakai
untuk kebutuhan sehari-hari adalah memenuhi syarat air minum, seperti bersih, tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Jarak sumber air dan septic tank kurang
lebih 7 meter.

IV.7.5. Pembuangan Sampah dan limbah


Sampah dikumpulkan di dalam kantong plastik dan dibuang setiap hari dibelakang
rumah. Kemudian 2 3 hari sampah tersebut akan diambil oleh tukang sampah lalu
dibuang ke tempat pembuangan akhir.
IV.7.6. Pembuangan Tinja
Tempat pembuangan tinja, berupa kloset jongkok di dalam kamar mandi yang terbuat
dari semen dan di alirkan ke septic tank yang terletak di bawah tanah sedalam 2 meter.

IV.7.7. Kamar Mandi


Terdapat 1 kamar mandi yang merangkap sebagai wc yang terletak di dalam rumah dan
digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Lantai dan dinding kamar mandi dilapisi
semen. Limbah di alirkan ke selokan dari belakang rumah ke samping rumah.

IV.7.8.Alat Kesejahteraan di Rumah


Di dalam rumah terdapat 1 buah televisi 29 inch , 1 buah kulkas , 1 buah AC, 1 buah
kompor dan 1 buah motor.

IV.7.9. Halaman Rumah


Rumah pasien tidak memiliki halaman.

IV.8 Denah lokasi

Rumah
Pasien

Warteg

warung

Pu
sk
es
ma
s

Se
kol
ah

Jl Al Mubarok Raya
Indomaret

IV.9

Denah rumah

3 Meter

Kamar mandi
Dapur

Dapur

Kamar Tidur

10 meter

Kamar Tidur + Ruang Tamu

Teras

IV.10 Mandala of Health


IV.10.1 Level Pertama

Body

: Pasien berumur 62 tahun dengan hipertensi grade II,stroke non

hemoragis.

Mind

: Pasien stress karena sering mendengar anak kelimanya bertengkar

dengan suaminya pada malam hari.

Spirit

: pasien mengikuti pengajian setiap bulan puasa dan shalat tahajjud,

pasien sholat 5 waktu setiap harinya dan rajin membaca Al- Quran.

Human biology : proses penuaan

Family

: pasien tinggal satu rumah dengan anak ke-5 yang memiliki kebiasaan

merokok.

Personal behaviour : Pasien tidak rutin minum obat antihipertensi, tidak rutin
berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan untuk memantau tekanan darah, suka
mengkonsumsi makanan yang asin-asin, dan jarang berolahraga.

Psyco-socio-economic enviroment : status ekonomi anak anak pasien cukup,


status ekonomi pasien kurang. Pasien bersekolah sampai SD.

Physical enviroment

:-

IV.10.2 Level Kedua

Sick care system : letak puskesmas dengan rumah pasien dekat dan mudah
dijangkau. Pelayanan edukasi tentang hipertensi kurang.

Work

Life style : Pasien tidak mengatur pola makan, biasanya pasien mengkonsumsi

: Kerja fisik ringan-sedang. Pasien bekerja sebagai guru mengaji.

makanan yang asin-asin seperti ikan teri, telor asin serta masih suka
mengkonsumsi goreng-gorengan. Pasien tidak menyadari pentingnya berolahraga.
IV.11.3 Level Ketiga

Community : Masyarakat sosial ekonomi rendah.

Human made environment : -

Culture : pasien berobat ke Puskesmas.

Biosphere : Global warming.

Kerangka masalah berdasarkan Mandala of Health :

BAB V
RESUME DAN PERMASALAHAN
V.1

Resume
Telah diperiksa seorang perempuan berumur 56 tahun dengan keluhan utama
leher terasa tegang disertai keluhan tambahan nyeri di seluruh kepala serta bercak
kemerahan dan gatal di punggung bawah kanan. Dari autoanamnesa didapatkan:
pasien tinggal bertiga dalam 1 rumah bersama suami dan anak ke-4. Didapatkan
keluhan leher terasa tegang dan nyeri kepala yang dirasakan bila pasien terlalu lelah
dan banyak pikiran.
Sejak 20 tahun yang lalu pasien mengaku mengkonsumsi obat hipertensi yang
diberikan oleh adiknya yang berprofesi sebagai seorang dokter (obat lupa). Pasien
rutin memeriksakan tekanan darah ke Puskesmas dan mengkonsumsi Captopril serta
obat simptomatik untuk nyeri kepalanya. Bila obat yang diberikan oleh puskesmas
habis, pasien kembali untuk kontrol tekanan darah ke puskesmas. Selain itu, pasien
juga mendapatkan pengobatan dengan salep Moladerm, Ketokonazol dan CTM untuk
Tinea di bagian punggungnya.
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik lain kecuali pasien
mempunyai riwayat terkena infeksi saluran kemih. Riwayat tekanan darah tinggi,
kencing manis, dan alergi pada anggota keluarga pasien disangkal. Pasien sering
mengkonsumsi makanan yang asin-asin. Sehari-hari pasien sering kali terpikir
mengenai anaknya yang belum menikah dan anaknya yang sudah meninggal hingga
terkadang membuat pasien stress.
Pasien tidak berolah raga rutin, hanya sesekali jalan jalan keliling
perumahan bersama suami. Pasien pernah merokok saat berusia 17 tahun. Pendidikan

pasien yaitu lulusan SLTA. Penghasilan pasien terkesan cukup. Pasien melakukan
tugasnya sehari-hari tanpa hambatan.
Dari status generalis didapatkan :
- Keadaan umum : Tampak sakit ringan
- Kesadaran

: compos mentis

- Status gizi

: obesitas grade 1

- Tekanan darah : 160 / 100 mmHg.


- Nadi

: 89 x / menit, regular, isi cukup, pulsus defisit (-).

- Pernafasan

: 22 x / menit, teratur, tipe thoracoabdominal.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :


Jantung
Perkusi

Redup

Batas jantung atas di ICS II linea parasternal kiri


Batas jantung kiri di ICS V 1 cm medial linea midclavikula sinistra
Batas jantung kanan di ICS IV linea parasternal kanan
Status neurologis :
N VII (Fasialis)

Menutup mata

Memperlihatkan gigi

tertarik ke kiri

Mengerutkan dahi

Pengecapan lidah 2/3 depan :

tidak diperiksa

N XII (Hipoglossus)

Pergerakan lidah

: deviasi ke kiri

Tremor

:-

Artikulasi

: disartria (+)

. Anggota gerak atas


kanan

Kekuatan

5-5-5

kiri
4-4-4

Reflek

Biceps

++

+++

Triceps

++

+++

Radius

++

+++

Ulna

++

+++

Anggota gerak bawah

Kekuatan

5-5-5

4-4-4

Patella

++

+++

Archiles

++

+++

Babinsky

Diagnosa
Hipertensi Grade II
Stroke non hemoragik
Obesitas grade I
Terapi yang telah diberikan
Famakologi:

Amlodipine 2x5 mg
Aspilet 1x 80 mg
Non Farmakologi:

Menghindari atau mengurangi makanan yang asin-asin, goreng-gorengan,

bersantan, dan berlemak tinggi


Rutin berolahraga
Mengikuti kegiatan seperti pengajian atau kegiatan ibu-ibu PKK agar tidak
terlalu banyak pikiran sehingga mengurangi stres

V.2

Diagnostik holistik

V.2.1 Aspek personal

Pusing
Pegal dan kaku pada leher dan bahu
Lemas pada bagian tubuh sebelah kiri

Pasien datang berobat dengan harapan rasa sakit yang dirasakan dapat berkurang

dengan bantuan dokter di puskesmas.


Pasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya dapat menjadi beban keluarga.

V.2.2 Aspek klinis dan diagnosis klinis

Diagnosa Utama

: Hipertensi grade II tidak terkontrol menurut JNC 7

Diagnosa tambahan

: Stroke non hemoragik


Obesitas gr 1

Diagnosa banding

:-

V.2.3 Aspek internal

Pasien sering mengkonsumsi makanan yang asin-asin dan makanan gorengan.

Pasien kurang berolahraga.

Anak ke-5 yang tinggal serumah merokok sejak SLTA sebanyak 2 batang per hari.

Pasien adalah seorang wanita yang berumur 55 tahun yang merupakan kelompok
risiko tinggi munculnya penyakit hipertensi..

Pasien memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi yaitu ayah dan adiknya

V.2.4 Aspek eksternal

Pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi kurang.

Kurangnya peran keluarga dalam mendukung pasien seperti mengingatkan makan


obat,rutin berobat ke puskesmas, mengurangi makan-makan yang asin dan
gorengan.

V.2.5 Aspek status fungsional


5 = Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.

BAB VI
PENATALAKSANAAN HOLISTIK, KOMPREHENSIF DAN
PROGNOSIS
VI.1

Penatalaksanaan

VI.1.1 Aspek personal

Pusing
Pegal dan kaku pada daerah leher dan bahu
Lemas pada bagian tubuh sebelah kiri
Penatalaksanaan:
Terapi farmakologis: Captopril 2 x 25 mg
HCT 1 x 1
Aspirin 1 x 80 mg
Non Farmakologis:

Memberikan edukasi tentang penyakit hipertensi

Menghindari atau mengurangi makanan yang asin dan gorengan


Rutin berolahraga tiga kali seminggu minimal selama 30 menit

VI.1.2 Aspek klinis


Diagnosis utama

: Hipertensi grade II tidak terkontrol

Diagnosa tambahan

: Stroke non hemoragik


Obesitas gr 1

Penatalaksanaan untuk diagnosa utama:

Farmakologi : Captopril 2 x 25 mg
HCT 1x1

Nonfarmakologi :
o Memberikan edukasi tentang penyakit hipertensi
o Menjelaskan pola makan yang sesuai untuk pasien yaitu mengurangi makanan
yang asin-asin dan goreng-gorengan.
o Memberikan edukasi pentingnya untuk memantau tekanan darah teratur ke
pusat pelayanan kesehatan, serta mengkonsumsi obat hipertensi teratur.
o Menganjurkan pada pasien untuk berolahraga rutin tiga kali seminggu
minimal 30 menit
Penatalaksanaan untuk diagnosa tambahan:

Farmakologi : Aspilet 1 x 1
Non farmakologi:
o Memberikan edukasi tentang penyakit stroke
o Menjelaskan pola makan yang sesuai untuk pasien yaitu mengurangi makanan
yang asin-asin dan goreng-gorengan.
o Memberikan edukasi pentingnya untuk memantau tekanan darah teratur ke
pusat pelayanan kesehatan, serta kontrol kembali apabila obat habis.
o Menganjurkan pada pasien untuk berolahraga rutin tiga kali seminggu
minimal 30 menit

VI.1.3 Aspek internal

Pasien tidak pernah kontrol kembali ke unit pelayanan kesehatan setelah


pengobatan pertama hipertensinya.

Pasien sering mengkonsumsi makanan yang asin-asin dan gorengan.

Pasien kurang berolahraga.

Penatalaksanaan:

Memberi edukasi kepada pasien mengenai pola makan yang baik untuk pasien

hipertensi yaitu mengurangi konsumsi makanan yang asin-asin dan gorengan.


Memberikan edukasi pentingnya untuk memantau tekanan darah teratur ke pusat

pelayanan kesehatan, serta mengkonsumsi obat hipertensi teratur.


Memberi edukasi tentang pentingnya berolahraga, serta memotivasi pasien untuk
meningkatkan kuantitas waktu olahraga pasien (minimal 3x setiap minggu selama
30 menit).

VI.1.4 Aspek eksternal

Pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi kurang.

Kurangnya peran keluarga dalam mendukung pasien seperti mengingatkan makan


obat,rutin berobat ke puskesmas, mengurangi makan-makan yang asin dan
gorengan.

Penatalaksanaan:

Memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien tentang penyakit hipertensi.


Menjelaskan kepada keluarga perlunya peran keluarga dalam memantau pasien

makan obat dan berobat secara rutin ke puskesmas


Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang sumber makanan yang baik untuk
pasien hipertensi yang disesuaikan dengan keadaan ekonomi pasien, seperti
mengganti kebiasaan pasien mengkonsumsi ikan asin dengan jenis ikan dan lauk
lain.

VI.1.5 Aspek fungsional

Pasien mampu melakukan aktivitas sehari hari tanpa hambatan


Penatalaksanaan:

VI.2

Tidak diperlukan intervensi pada aspek fungsional

Prognosis
Ad vitam

: ad bonam

Ad sanationam: dubia ad malam


Ad functionam: dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai