Anda di halaman 1dari 3

Proposal Skripsi

STUDI TENTANG DAYA DUKUNG AIR TANAH


TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA PADA PULAU
TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

Peni Puspitasari
431501505

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Pada
tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah
komoditi minyak dan gas bumi serta kelapa sawit. Berdasarkan tahun 2010, jumlah wisataean
mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74%
dibanding tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta
dolar Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 2014 menurut pernyataan Wakil Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, pariwisata di Indonesia mencapai 9,39
persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka tersebut diatas pertumbuhan ekonomi
nasional yang mencapai 5,7 persen. Sektor pariwisata menyumbangkan produk domestik
bruto mencapai Rp 347 triliun. Bila dibandingkan, angka itu mencapai 23 persen dari dengan
total pendapatan negara yang tercantum di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan 2013, yakni Rp 1.502 triliun, Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat
sebagai penyumbang devisa negara tahun 2013. Dalam daftar peringkat daya saing pariwisata
di ASEAN yang dilansir oleh World Economic Forum (2013), posisi Indonesia terus
merangkak naik setiap tahunnya. Kini, peringkat daya saing Indonesia berada di urutan ke 70.
Pada 2012 ada diurutan 74.
Kekuatan industri pariwisata Indonesia yang utama masih pada sumber daya alam dan
kekayaan ragam budaya, serta biaya yang relatif murah. Salah satu tempat wisata yang
perkembangannya cukup pesat adalah di Kepulauan Seribu seperti Pulau Tidung. Pulau
Tidung merupakan salah satu pulau dari 5 pulau tujuan wisata yang ada di Kepulauan Seribu.

Pulau Tidung dikenal dengan wisata bahari yang menawarkan wisata menyelam dan
penelitian tentang terumbu karang. Pulau Tidung yang memiliki luas wilayah sebesar 109 ha,
berpenduduk 5000 jiwa, dan memiliki kepadatan wilayah 50 jiwa/km 2 ini merupakan pulau
dengan pengunjung terbanyak kedua setelah Pulau Untung Jawa bila dibandingkan dengan
pulau-pulau di Kepulauan Seribu lainnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada
tahun 2014 diketahui bahwa jumlah wisatawan yang mengunjungi Pulau Tidung baik lokal
maupun mancanegara berjumlah 373.887 jiwa. Hal ini dikarenakan Pulau Tidung
menawarkan paket wisata disertai dengan penginapan dengan harga yang sangat terjangkau.
Pariwisata di Pulau Tidung bergantung dengan kondisi alam yang ada disana. Daya
dukung lingkungan pada Pulau Tidung diharuskan terpenuhi agar pariwisata Pulau Tidung
dapat bertahan lama. Daya dukung lingkungan tersebut seperti kemampuan lahan untuk
alokasi ruang, perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan lahan, dan perbandingan
antara ketersediaan dan kebutuhan air.
Air tanah adalah salah satu sumber air yang dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup,
khususnya manusia. Menurut Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 definisi air tanah
adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air
tanah merupakan salah satu sumber air yang dimanfaatkan oleh penduduk Pulau Tidung.
Selain dimanfaatkan oleh warga sekitar, diketahui bahwa air tanah dimanfaatkan juga oleh
industri pariwisata yang berada disana.

Anda mungkin juga menyukai