PILIHAN HIDUP
Dua pilihan sikap bagi kita yang mau tidak mau harus kita pilih dalam
menentukan hidup ini
NO
ALAM
DUNIA
AKHERAT
Wati, 28/2/2009
Untuk itu rasanya pilihan ini tidak akan diambil oleh seseorang yang
memiliki kecerdasan spiritual dalam menentukan pilihan hidupnya. Karena
buat apa Bahagia dialam yang seharusnya berikhtiar mencari bekal untuk
kehidupan dimasa mendatang, namun justru sebaliknya disibukkan dan
terlalaikan serta tertipu oleh Gemerlap dan keindahan dunia yang semu serta
fana ini.
Sikap hidup ini lebih mementingkan kehidupan dunia daripada
kehidupan di akherat.
Pilihan 2.
Sengsara didunia namun bahagia di akherat
Sikap hidup ini kebalikan dari sikap hidup pada pilihan pertama yakni
lebih memandang kehidupan akherat sebagai suatu tujuan kehidupan yang
nyata , kekal serta abadi. sehingga lebih mementingkan kehidupan akherat
dari pada kehidupan dunia,segala bentuk perbuatan didunia selalu di tujukan
atau diperuntukkan bagi kebahagiaan di akherat. Semangat pengorbanan diri
demi kehidupan yang kekal memotivasi dirinya sehingga rela mengorbankan
kehidupan dunia yang fana demi keberhasilan kehidupan yang nyata.
Manusia yang mengambil sikap hidup ini lebih memiliki kecerdasan
spiritual yang dominan dalam dirinya dibanding kecerdasan intelektual dan
emosionalnya. Sehingga ilmu serta emosinya terkontrol serta terarah kepada
hal hal yang religius Manusia semacam ini akan lebih beruntung dari pada
manusia yang mengambil sikap hidup alternatif pertama pada table diatas.
Hidupnya lebih mementingkan dan memprioritaskan kepentingan
kepentingan sert kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan dialam kekal.
Semua usahanya selalu berorientasi kepada bagaimana mencari
keridloan Tuhannya,serta bagaimana mendapatkan kebahagiaan bagi
kehidupan diakherat nanti.
Pilihan 3.
Sengsara dunia dan akherat
Rasanya kita tidak ada yang mau mengambil sikap hidup yang
demikian, walaupun kadang kadang dalam kehidupan yang nyata kita masih
menjumpai segolongan manusia yang menjalani hidupnya sebagaimana
alternatif ini. Sebagai contoh kadang kita melihat masyarakat/komunitas
miskin yang hidup dijalanan,mereka jauh dari kekayaan,hiburan,sedikit
materi,tingkat pendidikan yang rendah,kesejahteraan yang sangat
minim,kesehatan tanpa jaminan,serta rawan terhadap berbagai macam
ancaman.Namun disisi lain kita juga melihat mereka jauh dari kehidupan
Religius. Timbul pertanyaan pada diri kita lalu apa yang mereka cari ?
Wati, 28/2/2009