Pokok Bahasan
: RESPIRASI
Bahasan
: EFUSI PLURA
Sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
: 09.00-09.35 WIB
Tempat
: Balai pemuda RT 03
Penyuluh
A Latar Belakang
Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura dapat terjadi oleh banyak hal
diantaranya adanya bendungan seperti pada dekompensasi kordis, penyakit
ginjal,
tumor
tuberculosis
mediastinum,
dan
ataupun
pneumonia.
akibat
proses
Hambatan
keradangan
reabsorbsi
cairan
seperti
tersebut
pleura
tentu
mengganggu
fungsi
pernapasan
sehingga
perlu
penatalaksanaan yang baik. Pasien dengan efusi pleura yang telah diberikan tata
laksana baik diharapkan dapat sembuh dan pulih kembali fungsi pernapasannya,
namun karena efusi pleura sebagian besar merupakan akibat dari penyakit
lainnya
yang
menghambat
reabsorbsi
cairan
dari
rongga
pleura,
maka
pemulihannya menjadi lebih sulit. Karena hal tersebut, masih banyak penderita
dengan efusi pleura yang telah di tatalaksana namun tidak menunjukkan hasil
yang memuaskan.
Setelah dilakukan survey di KELURAHAN MATA AIR BARAT maka dapat diketahui
bahwa masyarakat belum banyak mengerti tentang masalah EFUSI PLURA. Masyarakat
mengatakan ingin sekali mengetahui lebih mendalam tentang hal ini. Oleh karena itu kami dari
mahasiswa
STIKes
MERCUBAKTIJAYA
PADANG
tertarik
untuk
menggali
dan
B Tujuan
1
Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 35 menit, diharapkan peserta
penyuluhan diharapkan mampu memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi (akibat lanjut), pengobatan serta pencegahan, dan obat tradisional
hidrosafalus.
Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta penyuluhan diharapkan mampu:
a Menjelaskan pengertian .
b Menjelaskan penyebab .
c Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit .
d Menjelaskan akibat lanjut
e Menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan .
f Menjelaskan obat tradisional .
C Manfaat
Media
1
2
3
Laptop
LCD
Leaflet
Metodepenyuluhan
1 Ceramah
2 Diskusi
G Setting Tempat
PESERTA
Keterangan :
a
= Presentator
= Moderator
= LCD
= Peserta
= Observer
= Fasilitator
H Pengorganisasian
Moderator
Presentator
Fasilitator
Observer
: Triza Yolanda
I Pembagian Tugas
1
Peran Moderator
a Membuka dan menutup acara
b Memperkenalkan diri
c Menatatertibkan acara penyuluhan
d Menjaga kelancaran acara
e Memimpin diskusi
f Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama-sama audiens
Peran Presentator
a Menyajikan materi penyuluhan
b Bersama fasilitator menjalin kerjasama dalam penyuluhan
Peran Fasilitator
a Memotivasi peserta penyuluhan
b Menjadi contoh dalam kegiatan
c Membagikan leaflet
d Menjalankan absensi penyuluhan
Peran Observer
a Mengamati jalannya acara
b Mengevaluasi kegiatan
c Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan.
A Proses Pelaksanaan
No Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan peserta/audiens
Waktu
1.
Pembukaaan
a
b
Memberi salam
Memperkenalkan
nama
2.
anggota
nama-
a
b
Menjawab salam
Mendengarkan
kelompok
c
d
dan pembimbing
Evaluasi validasi
Menjelaskan
instruksional umum
Kontrak waktu
5 Menit
tujuan
c
d
Menjawab
Mendengarkan
Menyetujui kontrak
Kegiatan Inti
a
Menggali
20 Menit
pengetahuan
masyarakat
a. Menjawab
tentang
Memberikan reinforcement
b. Mendengarkan
Menjelaskan
pada
pengertian
masyarakat
tentang
d. Menjawab
efusi plura
d
Menggali
pengetahuan
masyarakat
tentang
c. Mendengarkan, memperhatikan
e. Mendengarkan
Memberikan
reinforecement positive atas
kemampuan
masyarakat
Menjelaskan
pada
f. Mendengarkan, memperhatikan
penyebab
masyarakat
tentang
g. Menjawab
efusi plura.
g
Menggali
pengetahuan
Memberi
reinfoercement
h. Mendengarkan
posotive
terhadap
kemampuan
masyarakat
i. Mendengarkan, memperhatikan
gejala
kepada
Menggali
audiens
pengetahuan
tentang
akibat
k. Mendengarkan
Menjawab
j.
Memberikan reinforcement
positive atas kemampuan
masyarakat tentang efusi
plura.
Menjelaskan akibat
lanjut
l.
Mendengarkan,
memperhatikan
m. Menjawab
pengetahuan
tentang
cara
efusi plura.
n
Memberikan reinforcement
positif
pengetahuan
terhadap
masyarakat
Menjelaskan
cara
Menggali
masyarakat
pengetahuan
tentang
obat
tradisionnal
q
Memberikan reinforcement
positif
terhadap
o. Memperhatikan
p. Menjawab
q. Mendengarkan
r. Memperhatikan
pengetahuan audiens
r
3
Menjelaskan
obat
Memberi
kesempatan
b
c
didapat
Memperhatikan
Mengemukakan pendapat
Mengemukakan pendapat
Menjawab salam
Menjawab pertanyaan
Mengevaluasi
materi
Menyimpulkan
materi
10 Menit
penyuluhan
e
Menutup
penyuluhan
selesa
5) 80% peserta yang dikontrak hadir dalam acara penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Keluarga pasien dapat :
1) Menyebutkanpengertian dengan persentase 80%-100%.
2) Menyebutkan penyebab dengan persentase 80%-100%.
3) Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit dengan persentase 80%-100%.
4) Menyebutkan cara pencegahan dan pengobatan dengan persentase 80%-100%.
TINJAUAN TEORITIS
A Pengertian
Effusi pleura adalah suatu dampak penyakit dari keadaan terjadinya penumpukan
/pengumpulan cairan , pus atau darah dalam rongga pleura yang dapat berupa transudat dan
eksudat. Effusi pleura merupakan suatu tanda atau gejala penyakit yang serius tetapi tidak
dengan sendirinya terjadi penyakit, namun dapat mengancam jiwa penderitanya.
Adapun definisi definisi lain secara umum adalah pengumpulan cairan didalam rongga
pleura. Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru
dan rongga dada. Dalam keadaan normal, hanya ditemukan selapis cairan tipis yang
memisahkan kedua lapisan pleura. Jenis cairan lainnya yang bisa terkumpul didalam rongga
pleura adalah darah, nanah, cairan seperti susu dan cairan yang mengandung kolesterol
tinggi. Hemotoraks (darah didalam ronga pleura) biasanya terjadi karena cedera di dada.
B Penyebab
Timbulnya efusi pleura dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi :
1. Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti pada
dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediastinum, sindroma Meig (tumor
ovarium) dan sindroma vena cava superior.
2. Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang ( tuberculosis,
pneumonia, virus ), bronkiektasis, abses amoeba subfrenik yang
menembus ke rongga pleura, apabila tumor masuk ke cairan maka cairan
berwarna merah karena trauma.
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang baik
akan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan pleura viseralis.
Keadaan ini disebut dengan fibrotoraks. Jika fibrotoraks meluas dapat
menimbulkan hambatan mekanis yang berat pada jaringan-jaringan yang berada
dibawahnya. Pembedahan pengupasan(dekortikasi) perlu dilakukan untuk
memisahkan membrane-membran pleura tersebut.
2. Atalektasis
Atalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan
oleh penekanan akibat efusi pleura.
3. Fibrosis paru
Fibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat paru
dalam jumlah yang berlebihan. Fibrosis timbul akibat cara perbaikan jaringan
sebagai kelanjutan suatu proses penyakit paru yang menimbulkan peradangan.
Pada efusi pleura, atalektasis yang berkepanjangan dapat menyebabkan
penggantian jaringan paru yang terserang dengan jaringan fibrosis.
4. Kolaps Paru
Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan ektrinsik
pada sebagian / semua bagian paru akan mendorong udara keluar dan
mengakibatkan kolaps paru.
E.Klasifikasi
Klasifikasi efusi pleura berdasarkan cairan yang terbentuk (Suzanue C Smeltezer
dan Brenda G. Bare, 2002).
1 Transudat
Merupakan filtrat plasma yang mengalir menembus dinding kapiler
yang utuh, terjadi jika faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan
reabsorbsi cairan pleura terganggu yaitu karena ketidakseimbangan tekanan
hidrostaltik atau ankotik.
Transudasi menandakan kondisi seperti asites, perikarditis. Penyakit
gagal jantung kongestik atau gagal ginjal sehingga terjadi penumpukan cairan.
2 Eksudat
Ekstravasasi cairan ke dalam jaringan atau kavitas. Sebagai akibat
inflamasi oleh produk bakteri atau humor yang mengenai pleura contohnya
TBC, trauma dada, infeksi virus.
Efusi pleura mungkin merupakan komplikasi gagal jantung kongestif. TBC,
pneumonia, infeksi paru, sindroma nefrotik, karsinoma bronkogenik, serosis
hepatis, embolisme paru, infeksi parasitik.
F.MANIFESTASI KLINIS
Biasanya manifestasi klinisnya adalah yang disebabkan penyakit dasar. Pneumonia akan
menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis, sementara efusi malignan dapat
G. PENATALAKSANAAN
Pada efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa intubasi
melalui selang iga. Bila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau bila empiemanya
multiokuler, perlu tindakan operatif. Mungkin sebelumnya dapat dibantu dengan irigasi
cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik. Pengobatan secara sistemik hendaknya
segera dilakukan, tetapi terapi ini tidak berarti bila tidak diiringi pengeluaran cairan yang
adequate.
Untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi dapat dilakukan
pleurodesis yakni melengketkan pleura viseralis dan pleura parietalis. Zat-zat yang
dipakai adalah tetrasiklin, Bleomicin, Corynecbaterium parvum dll.
1. Pengeluaran efusi yang terinfeksi memakai pipa intubasi melalui sela iga.
2. Irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik (Betadine).
3. Pleurodesis, untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi.
4. Torasentesis: untuk membuang cairan, mendapatkan spesimen (analisis),
menghilangkan dispnea.
5. Water seal drainage (WSD) : Drainase cairan (Water Seal Drainage) jika
efusi menimbulkan gejala subyektif seperti nyeri, dispnea, dll. Cairan efusi
sebanyak 1 1,2 liter perlu dikeluarkan segera untuk mencegah
meningkatnya edema paru, jika jumlah cairan efusi lebih banyak maka
pengeluaran cairan berikutya baru dapat dilakukan 1 jam kemudian.
6. Antibiotika jika terdapat empiema.
7. Operatif.
H.PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pencegahan
Lakukan pengobatan yang adekuat pada penyakit-penyakit dasarnya yang dapat
menimbulkan efusi pleura. Merujuk penderita ke rumah sakit yang lebih lengkap bila
diagnosa kausal belum dapat ditegakkan.
Pengobatan
1. Pengobatan Kausal
Pleuritis TB diberi pengobatan anti TB. Dengan pengobatan ini cairan efusi dapat
diserap kembali untuk menghilangkan dengan cepat dilakukan thoraxosentesis.
Pleuritis karena bakteri piogenik diberi kemoterapi sebelum kultur dan sensitivitas
bakteri didapat, ampisilin 4 x 1 gram dan metronidazol 3 x 500 mg. Terapi lain yang lebih
penting adalah mengeluarkan cairan efusi yang terinfeksi keluar dari rongga pleura dengan
efektif.
2
Thoraxosentesis, indikasinya :
Pleurodesis
Tindakan melengketkan pleura visceralis dengan pleura parietalis dengan
menggunakan zat kimia (tetrasiklin, bleomisin, thiotepa, corynebacterium, parfum, talk) atau
tindakan pembedahan. Tindakan dilakukan bila cairan amat banyak dan selalu terakumulasi
kembali.
OBAT HERBAL
Ace Maxs Obat Efusi Pleura Yang Efektif Dan Alami Tanpa Menimbulkan
Efek Samping
Price, Sylvia A. 2002. Patofisiologi Vol 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
SM,
Leane.
2010.
Efusi
http://www.koni.or.id/files/documents/journal/2.%20
pleura.
EFUSI
PLEURA
%20Oleh%20Leane%20S%20M.pdf
Munieb.2011.EfusiPleura.http://muniebstikes.blogspot.com/2011/10/asuhan-keperawatan-kliendengan.html