PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan, persalinan dan menyusukan anak merupakan proses
alamiah bagi kehidupan ibu dalam usia produktif. Bila terjadi gangguan
dalam proses ini, baik itu gangguan fisiologis maupun psikologis, dapat
menimbulkan efek yang buruk tidak hanya terhadap kesehatan ibu sendiri,
tetapi membahayakan bagi bayi yang dikandungnya, bahkan tidak jarang
menyebabkan kematian ibu (Prasetyawati, 2012).
Salah satu masalah yang mungkin terjadi dalam masa kehamilan adalah
anemia. Anemia pada ibu hamil yang paling sering dijumpai ialah anemia
akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang
masuknya unsur besi (Fe) dengan makanan, karena gangguan resobsi,
gangguan penggunaan atau karena terlampau banyaknya besi keluar dari
badan, misalnya pada perdarahan. Zat besi merupakan mikro elemen yang
esensial bagi tubuh, yang sangat diperlukan dalam pembentukan darah, yakni
dalam hemoglobin (Hb). Disamping itu Fe juga diperlukan enzim sebagai
penggiat. Zat besi (Fe) lebih mudah diserap oleh usus halus dalam bentuk
Ferro (Prawirohardjo, 2010).
Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya
tingkat kesehatan, atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam
tingkat kesehatan gizi optimum, dimana jaringan jenuh oleh semua zat gizi,
maka disebut status gizi optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas
dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya. Apabila
konsumsi gizi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan
terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition) (Saifuddin, 2009).
Selanjutnya untuk mendeteksi anemia pada kehamilan maka dilakukan
pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan
pertama dan minggu ke-28. Bila kadar Hb <11gr% pada kehamilan,
dinyatakan termasuk anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi yang
berisi 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam folat, diminum secara teratur 1 tablet
per hari selama 90 hari berturut-turut. Bila kadar Hb masih <11 gr%
pemberian tablet Fe dilanjutkan (Sastrawinata, 2005).
Akan tetapi dalam kenyataan tidak semua ibu hamil yang mendapat
tablet zat besi meminumnya secara rutin, hal ini bisa disebabkan karena
faktor ketidaktahuan pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya. Dampak
yang diakibatkan minum tablet zat besi dan penyerapan/respon tubuh
terhadap tablet besi kurang baik sehingga tidak terjadi peningkatan kadar Hb
sesuai dengan yang diharapkan (Manuaba, 2010).
Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relative tinggi yaitu
63,5%, sedangkan di Amerika hanya 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang
kurang terhadap ibu hamil merupakan predis posisi anemia defisiensi ibu
hamil di Indoniesia. Menurut World Health Organization (WHO), 40%
kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan (Saifuddin, 2009).
IBU
II
DI
WILAYAH
KERJA
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah mengetahui Adakah hubungan karakteristik dengan
kejadian anemia pada ibu hamil trimester II di Wilayah Kerja Puskesmas
Patokbeusi Kabupaten Subang Tahun 2012 ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan
karakteristik dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester II di
Wilayah Kerja Puskesmas Patokbeusi Kabupaten Subang Tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :
a. Mengetahui gambaran kejadian anemia pada ibu hamil trimester II.
b. Mengetahui hubungan umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil
trimester II.
c. Mengetahui hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil
trimester II.
d. Mengetahui hubungan pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil trimester II.
e. Mengetahui hubungan pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil trimester II.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Dalam
dijadikan
bidang
keilmuan
diharapkan
penelitian
ini
bisa
E. Ruang Lingkup
Karena adanya keterbatasan kemampuan dan waktu penulis, maka
penelitian ini dibatasi pada umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan sebagai
variabel independen, sedangkan variabel dependennya ialah kejadian anemia
pada ibu hamil trimester II di Wilayah Kerja Puskesmas Patokbeusi
Kabupaten Subang Tahun 2012.
F. Keaslian Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Didah Jubaedah (2010) dengan
judul Gambaran kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan karakteristik
ibu hamil di Puskesmas Pagaden Barat Kabupaten Subang Periode JanuariJuli 2010. Menunjukkan dari 930 ibu hamil sebagian besar tidak mengalami
anemia, sebagian besar ibu hamil yang mengalami anemia dalam kehamilan
berada pada kategori umur 20-35 tahun, sebagian besar ibu hamil mengalami
anemia dalam kehamilan berada pada kategori paritas primipara, sebagian
besar ibu hamil mengalami anemia dalam kehamilan berada pada kategori
tidak bekerja dan sebagian besar ibu hamil mengalami anemia dalam
kehamilan berada pada kategori pendidikan dasar.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka penulis ingin melakukan
penelitian lanjutan tentang hubungan karakteristik ibu hamil trimester II
dengan kejadian anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Patokbeusi Kabupaten
Subang Tahun 2012.