Anda di halaman 1dari 15

44

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan konteks pendekatan
secara Cross Sectional. Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini
(Nursalam, 2008:80). Korelasi adalah penelitian dengan cara menganalisa
hubungan (korelasi) antara variabel independen yaitu karakteristik ibu yang
memiliki anak menyusui dan variabel dependen yaitu pemberian Air Susu Ibu
(ASI). Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti
dapat mencari, menjelaskan suatu

hubungan, memperkirakan dan menguji

berdasarkan teori yang ada. Penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan


hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008:82). Tujuan penelitian ini
untuk menyelidiki hubungan antara karakteristik ibu menyusui dengan
pemberian ASI eksklusif.
Sedangkan survey cross sectional adalah suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach) (Notoatmodjo, 2010:37). Artinya yang diteliti pada
penelitian ini adalah variabel independen yaitu karakteristik ibu menyusui yang

45

meliputi umur, pendidikan, paritas dan pekerjaan. Maupun variabel dependen


yaitu pemberian ASI eksklusif.

3.2

Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok yang lain (Notoatmodjo, 2010:103).
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel
dependen. Variabel independennya adalah umur, paritas, pendidikan dan
pekerjaan. Sedangkan variabel dependennya adalah pemberian ASI eksklusif
di Desa Koranji Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang tahun 2009.

3.3

Kerangka Pemikiran
Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nation
Childrens

Fund

(UNICEF)

dan World

Health

Organization

(WHO)

merekomendasikan agar anak sebaiknya disusui hanya Air Susu Ibu (ASI)
selama paling sedikit 6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah
anak berumur 6 bulan dan pemberian ASI seharusnya dilanjutkan sampai anak
berumur dua tahun (WHO 2005). ASI eksklusif dianjurkan pada beberapa bulan
pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak
gizi yang diperlukan anak pada usia tersebut. Pada tahun 2003, pemerintah
Indonesia merubah rekomendasi lamanya pemberian ASI eksklusif dari 4 bulan
menjadi 6 bulan (Departemen Kesehatan, 2003:46).

46

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai
usia sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan
cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih. Pemberian
awal ASI sangat dianjurkan, karena ASI yang keluar pertama sangat bergizi dan
mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi baru lahir dari penyakit.
Menyusui seawal mungkin mempengaruhi kesehatan ibu baru melahirkan, yaitu
dengan menimbulkan kontraksi uterus, yang membantu mengurangi kehilangan
darah masa nifas. Untuk jangka yang lebih panjang, ibu yang menyusui
cenderung memperpanjang jarak kelahiran, karena efek supresi yang dimiliki
ketika menyusui terhadap kembalinya haid setelah melahirkan. Selang
kelahiran yang lebih panjang memberi kesempatan kepada tubuh ibu untuk
pulih dari kekurangan fisik yang berhubungan dengan kehamilan. Efek
menyusui terhadap kembalinya kesuburan berhubungan dengan lama dan
intensitas menyusui (Departemen Kesehatan, 2003:47).
Faktor mempengaruhi pemberian ASI adalah faktor sosial budaya
ekonomi (pendidikan formal ibu, pendapatan keluarga dan status kerja ibu),
faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai wanita, tekanan batin),
faktor fisik ibu (ibu yang sakit, misalnya mastitis, dan sebagainya), faktor
kurangnya

petugas

kesehatan

sehingga

masyarakat

kurang

mendapat

penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI eksklusif


(Soetjiningsih, 2008:110).

47

Sementara menurut Roesli (2009:2), mengungkapkan bahwa fenomena


kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya : pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang ASI eksklusif,
beredarnya mitos yang kurang baik, serta kesibukan ibu bekerja dan singkatnya
cuti melahirkan, merupakan alasan yang diungkapkan oleh ibu yang tidak
menyusui secara eksklusif.
Karakteristik ibu menyusui yang berhubungan dengan pemberian ASI
eksklusif dilihat dari umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan responden.
Umur yaitu usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja (Nursalam, 2007:56).
Umur seseorang sangat mempengaruhi dalam memberikan ASI karena
semakin tua usia seorang ibu, maka sangat mempengaruhi terhadap pengeluaran
hormon prolaktin yang nantinya akan mempengaruhi ibu dalam memberikan
ASI eksklusif (Soetiningsih, 2008:38).
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan kelahiran bayi atau
janin. Paritas akan berpengaruh terhadap pengalaman dalam menyusui dan
pemberian ASI eksklusif. Ibu dengan paritas nol belum mempunyai
pengalaman dalam menyusui, tetapi pada ibu dengan kehamilan kedua atau
lebih ada pengalaman dari pemberian ASI sebelumnya (Hartanto, 2003:46).

48

Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi


orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik (Notoatmodjo, 2010:10).
Menurut Hartanto (2003:42) menyatakan bahwa pendidikan merupakan
salah satu faktor untuk mengetahui pengetahuan seseorang. Berbagai penelitian
membuktikan, bahwa pendidikan berpengaruh positif dalam perilaku kesehatan
seseorang. Tingkat pendidikan ibu merupakan salah satu aspek sosial,
umumnya berpengaruh pada tingkat pendapatan keluarga. Sebagai faktor
ekonomi, pendidikan juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku ibu dalam
memberikan ASI pada anaknya.
Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya (Nursalam, 2007:60)
Pekerjaan ibu juga diperkirakan dapat mempengaruhi pengetahuan dan
kesempatan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Pengetahuan responden
yang bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan pengetahuan responden yang
tidak bekerja. Semua ini disebabkan karena ibu yang bekerja di luar rumah
(sektor formal) memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi,
termasuk mendapatkan informasi tentang pemberian ASI eksklusif (Depkes RI
2003).

49

3.4

Kerangka Konsep
Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan mengeneralisasikan
suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung. Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka konsep tersebut harus
dijabarkan ke dalam variabel-variabel. Dari variabel itulah konsep dapat
diamati dan diukur (Notoatmodjo, 2010:83).
Kerangka konsep mengenai gambaran hubungan karakteristik ibu
menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Koranji Wilayah Kerja
Puskesmas Purwadadi Tahun 2009 dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Notoatmodjo (2007)
Independen
Karakteristik
Ibu Menyusui:
Umur
Paritas
Pendidikan
Pekerjaan

Dependen
Hubungan
Karakteristik
Ibu dengan
Pemberian ASI
Eksklusif

Keterangan:
: yang diteliti
Sumber: Notoatmodjo (2007), Hartanto (2003), Depkes RI (2003)

50

3.5

Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada
suatu penelitian (Notoatmodjo, 2010:115).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1) Ada hubungan antara umur dengan pemberian ASI eksklusif.
2) Ada hubungan antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif.
3) Ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif.
4) Ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif.

3.6

Definisi Operasional
Definisi operasional dikembangkan sebagai suatu variabel yang dapat
diukur dan dimanipulasi ke dalam situasi sesungguhnya akan meningkatkan
pemahaman dari konsep variabel. Untuk lebih jelasnya definisi operasional dan
variabel-variabel

yang

terdapat

dalam

penelitian

pengukurannya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

ini

beserta

cara

51

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Dependen
1. Pemberian
ASI
eksklusif

Variabel
Independen

2.

Umur

3.

Paritas

4.

Pendidik
an

5.

Pekerjaa
n

3.7

Kategori
Ukur
Ibu
hamil
yang Dokumentasi 1. Diberikan
memberikan
ASI PWS
KIA 2. Tidak
diberikan
eksklusif pada bayinya tahun 2009
selama 6 bulan.
Umur responden pada Dokumentasi 1. < 20 th
saat dilakukan penelitian. PWS
KIA 2. 20-35 th
3. > 35 th
tahun 2009
Jumlah anak yang telah Dokumentasi 1. (Paritas 1)
dimiliki selama hidupnya PWS
KIA 2. Multipara
(Paritas 2tahun 2009
3)
3. Grande
Multipara
(Paritas
4)
Pendidikan terakhir yang Dokumentasi 1. SD
dicapai
PWS
KIA 2. SMP
3. SMU
tahun 2009
4. PT
Kegiatan responden yang Dokumentasi 1. Bekerja
dilakukan
untuk PWS
KIA 2. Tidak
Bekerja
menghasilkan uang/materi tahun 2009
(IRT)
Definisi Opeasional

Alat Ukur

Populasi dan Sampel


3.7.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang tercatat
dalam PWS KIA Desa Koranji Kabupaten Subang tahun 2009 sebanyak
89 ibu menyusui.

Skala
Ukur
Nominal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Nominal

52

3.7.2 Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan
objek

yang

diteliti

dan

dianggap

mewakili

seluruh

populasi

(Notoatmodjo, 2010:115). Adapun metode yang digunakan dalam


penelitian ini adalah Total Sampling yaitu suatu cara pengambilan
sampel yang dilakukan dengan mengambil responden yang ada atau
tersedia sebanyak 89 orang ibu menyusui.

3.8

Jenis dan Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari dalam PWS KIA Desa Koranji tahun 2009
Kabupaten Subang.

3.9

Pengolahan dan Analisa Data


3.9.1 Pengolahan Data
Data dikumpulkan untuk dilakukan pengolahan data, menurut
Notoatmodjo

(2010:176)

agar

analisis

penelitian

menghasilkan

informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan
data yang harus dilalui, yaitu:
1) Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekkan isian
formulir yang ada sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.

53

2) Coding
Coding (pengkodean) merupakan kegiatan mengubah data
berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan untuk
mempermudah pada saat analisa data dan juga mempercepat pada
saat entry data.
a) Pemberian ASI eksklusif
(1) Kode 1 (satu) untuk kategori diberikan ASI eksklusif
(2) Kode 2 (dua) untuk kategori tidak diberikan ASI eksklusif
b) Umur
(1)

Kode 1 (satu) untuk kategori kelompok umur <20 tahun

(2)

Kode 2 (dua) untuk kategori kelompok umur 20-35 tahun

(3)

Kode 3 (tiga) untuk kategori kelompok umur >35 tahun

c) Paritas
(1) Kode 1 (satu) untuk kategori paritas 1 (primipara)
(2) Kode 2 (dua) untuk kategori paritas 2-3 (multipara)
(3) Kode 3 (tiga) untuk kategori paritas 4 (grande multipara)
d) Pendidikan
(1)Kode 1 (satu) untuk kategori pendidikan SD
(2)Kode 2 (dua) untuk kategori pendidikan SLTP
(3)Kode 3 (tiga) untuk kategori pendidikan SLTA
(4)Kode 4 (empat) untuk kategori pendidikan PT

54

e) Pekerjaan
(1)

Kode 1 (satu) untuk kategori pekerjaan bekerja

(2)

Kode 2 (dua) untuk kategori pekerjaan tidak bekerja

3) Processing
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga
sudah melewati pengkodingan maka langkah selanjutnya adalah
memproses data agar dapat dianalisa.
4) Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekkan
kembali data yang sudah di-entry (diinput atau dimasukkan) apakah
ada kesalahan atau tidak.
3.9.2 Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan
analisa bivariat.
1) Analisis Univariat
Analisa ini dilakukan untuk melihat presentase/proporsi tiap
variabel dari hasil penelitian. Analisis presentase ini bertujuan
menghitung jumlah kategori dari jawaban responden dan menghasilkan
distribusi frekuensi dari persentase dari tiap variabel. Variabel-variabel
yang ada dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis kuantitatif yaitu menggunakan angka-angka dari data yang

55

terkumpul kemudian diambil kesimpulan secara umum (Notoatmodjo,


2010:182).
a) Variabel Pemberian ASI eksklusif
Menggunakan kategori ukur 1 untuk kategori diberikan
(Apabila responden memberikan ASI selama minimal 6 bulan).
Kategori ukur 2 untuk kategori tidak diberikan (Apabila responden
tidak memberikan ASI kurang dari 6 bulan).
b) Variabel Umur
Menggunakan kategori ukur 1 untuk kategori umur < 20 tahun.
Kategori ukur 2 untuk kategori umur 20-35 tahun. Kategori ukur 3
untuk kategori umur > 35 tahun.
c) Variabel Paritas
Menggunakan kategori ukur 1 untuk kategori paritas 1
(primipara). Kategori ukur 2 untuk kategori paritas 2-3 (multipara).
Kategori ukur 3 untuk kategori paritas 4 (grande multipara).
d) Variabel Pendidikan
Menggunakan kategori ukur 1 untuk kategori pendidikan SD.
Kategori ukur 2 untuk kategori pendidikan SLTP. Kategori ukur 3
untuk kategori pendidikan SLTA. Kategori ukur 4 untuk kategori
pendidikan PT.

56

e) Variabel Pekerjaan
Menggunakan kategori ukur 1 untuk kategori pekerjaan
bekerja. Kategori ukur 2 untuk kategori pekerjaan tidak bekerja.
Setelah melakukan tabulasi dan menentukan skor masing-masing
variabel, dilanjutkan dengan menghitung distribusi dan presentase tiap
variabel dengan menggunakan rumus:
P

f
x100%
n

Keterangan:
P : Presentase
f : Jumlah jawaban
n : Jumlah soal
(Arikunto, 2006:281).
2) Analisa Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan tabulasi silang
antara variabel bebas dan variabel terikat serta mencari hubungan antara
keduanya. Kriteria pengujian adalah ; bila
hubungan yang signifikan, tetapi bila

value

value

alpha (0,05) maka ada

> alpha (0,05) maka tida ada

hubungan yang signifikan.


Analisa ini digunakan untuk melihat adanya hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen.

Dalam analisa ini uji

statistik yang digunakan Chi-Square. Uji Chi-Square adalah uji yang


digunakan untuk menguji variabel umur, paritas, pendidikan, pekerjaan
dan pemberian ASI eksklusif digunakan rumus berikut:

57

X2 = (fo fe)2
fe
Keterangan:

X2 = Nilai chi-kuadrat
fo = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
(Arikunto, 2006:290).
Proses pengujian Chi Square adalah membandingkan frekuensi
yang terjadi (observasi) dengan frekuansi harapan (ekspetasi). Bila nilai
frekuensi harapan sama atau lebih besar maka dikatakan tidak ada
perbedaan yang bermakna dan sebaliknya bila nilai frekuensi observasi
dan nilai frekuensi harapan lebih kecil maka dikatakan tidak ada
perbedaan bermakna (Notoatmodjo, 2010:183).

3.10 Langlah-langkah Penelitian


1)

Tahap Awal Penelitian


a)

Studi Pendahuluan

b)

Memilih topik penelitian

c)

Penentuan lahan

2)

Tahap Pelaksanaan Penelitian


a)

Izin Penelitian

b)

Pengolahan dan analisa data

c)

Pembahasan

58

3)

Tahap Akhir Penelitian


a)

Penyusunan laporan penelitian

b)

Penyajian hasil penelitian

3.11 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Desa Koranji Kabupaten Subang, pengambilan
data pada tanggal 20 Agustus 2010.

Anda mungkin juga menyukai

  • Paparan Ani
    Paparan Ani
    Dokumen24 halaman
    Paparan Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Kalender Pendidikan
    Bab IV Kalender Pendidikan
    Dokumen3 halaman
    Bab IV Kalender Pendidikan
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Elemen Perubahan Kurikulum 2013
    Elemen Perubahan Kurikulum 2013
    Dokumen23 halaman
    Elemen Perubahan Kurikulum 2013
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent Ani
    Informed Consent Ani
    Dokumen5 halaman
    Informed Consent Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Logo Ani
    Logo Ani
    Dokumen1 halaman
    Logo Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • BAB II Ani
    BAB II Ani
    Dokumen29 halaman
    BAB II Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Ani
    Daftar Pustaka Ani
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsul Ani
    Lembar Konsul Ani
    Dokumen4 halaman
    Lembar Konsul Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Ani
    Bab IV Ani
    Dokumen15 halaman
    Bab IV Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Bab V Ani
    Bab V Ani
    Dokumen3 halaman
    Bab V Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Dede
    Kuesioner Dede
    Dokumen5 halaman
    Kuesioner Dede
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Dan Lain-Lain Ani
    Abstrak Dan Lain-Lain Ani
    Dokumen12 halaman
    Abstrak Dan Lain-Lain Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Ani
    BAB I Ani
    Dokumen10 halaman
    BAB I Ani
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Aliah
    Bab 1 Aliah
    Dokumen6 halaman
    Bab 1 Aliah
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen2 halaman
    Abstrak
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Angket Penelitian Tarmi Rev Asli
    Angket Penelitian Tarmi Rev Asli
    Dokumen4 halaman
    Angket Penelitian Tarmi Rev Asli
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Angket Penelitian Tarmi Asli
    Angket Penelitian Tarmi Asli
    Dokumen5 halaman
    Angket Penelitian Tarmi Asli
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Rokayah
    Bab 1 Rokayah
    Dokumen7 halaman
    Bab 1 Rokayah
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat
  • Dadan File KEK
    Dadan File KEK
    Dokumen64 halaman
    Dadan File KEK
    dadan priyatna yudiansah
    50% (2)
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen1 halaman
    ABSTRAK
    dadan priyatna yudiansah
    Belum ada peringkat