BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan konteks pendekatan
secara Cross Sectional. Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
memaparkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini
(Nursalam, 2008:80). Korelasi adalah penelitian dengan cara menganalisa
hubungan (korelasi) antara variabel independen yaitu karakteristik ibu yang
memiliki anak menyusui dan variabel dependen yaitu pemberian Air Susu Ibu
(ASI). Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti
dapat mencari, menjelaskan suatu
45
3.2
Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok yang lain (Notoatmodjo, 2010:103).
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel
dependen. Variabel independennya adalah umur, paritas, pendidikan dan
pekerjaan. Sedangkan variabel dependennya adalah pemberian ASI eksklusif
di Desa Koranji Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang tahun 2009.
3.3
Kerangka Pemikiran
Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nation
Childrens
Fund
(UNICEF)
dan World
Health
Organization
(WHO)
merekomendasikan agar anak sebaiknya disusui hanya Air Susu Ibu (ASI)
selama paling sedikit 6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah
anak berumur 6 bulan dan pemberian ASI seharusnya dilanjutkan sampai anak
berumur dua tahun (WHO 2005). ASI eksklusif dianjurkan pada beberapa bulan
pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak
gizi yang diperlukan anak pada usia tersebut. Pada tahun 2003, pemerintah
Indonesia merubah rekomendasi lamanya pemberian ASI eksklusif dari 4 bulan
menjadi 6 bulan (Departemen Kesehatan, 2003:46).
46
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai
usia sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan
cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih. Pemberian
awal ASI sangat dianjurkan, karena ASI yang keluar pertama sangat bergizi dan
mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi baru lahir dari penyakit.
Menyusui seawal mungkin mempengaruhi kesehatan ibu baru melahirkan, yaitu
dengan menimbulkan kontraksi uterus, yang membantu mengurangi kehilangan
darah masa nifas. Untuk jangka yang lebih panjang, ibu yang menyusui
cenderung memperpanjang jarak kelahiran, karena efek supresi yang dimiliki
ketika menyusui terhadap kembalinya haid setelah melahirkan. Selang
kelahiran yang lebih panjang memberi kesempatan kepada tubuh ibu untuk
pulih dari kekurangan fisik yang berhubungan dengan kehamilan. Efek
menyusui terhadap kembalinya kesuburan berhubungan dengan lama dan
intensitas menyusui (Departemen Kesehatan, 2003:47).
Faktor mempengaruhi pemberian ASI adalah faktor sosial budaya
ekonomi (pendidikan formal ibu, pendapatan keluarga dan status kerja ibu),
faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai wanita, tekanan batin),
faktor fisik ibu (ibu yang sakit, misalnya mastitis, dan sebagainya), faktor
kurangnya
petugas
kesehatan
sehingga
masyarakat
kurang
mendapat
47
48
49
3.4
Kerangka Konsep
Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan mengeneralisasikan
suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung. Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka konsep tersebut harus
dijabarkan ke dalam variabel-variabel. Dari variabel itulah konsep dapat
diamati dan diukur (Notoatmodjo, 2010:83).
Kerangka konsep mengenai gambaran hubungan karakteristik ibu
menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Koranji Wilayah Kerja
Puskesmas Purwadadi Tahun 2009 dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Notoatmodjo (2007)
Independen
Karakteristik
Ibu Menyusui:
Umur
Paritas
Pendidikan
Pekerjaan
Dependen
Hubungan
Karakteristik
Ibu dengan
Pemberian ASI
Eksklusif
Keterangan:
: yang diteliti
Sumber: Notoatmodjo (2007), Hartanto (2003), Depkes RI (2003)
50
3.5
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada
suatu penelitian (Notoatmodjo, 2010:115).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1) Ada hubungan antara umur dengan pemberian ASI eksklusif.
2) Ada hubungan antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif.
3) Ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif.
4) Ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif.
3.6
Definisi Operasional
Definisi operasional dikembangkan sebagai suatu variabel yang dapat
diukur dan dimanipulasi ke dalam situasi sesungguhnya akan meningkatkan
pemahaman dari konsep variabel. Untuk lebih jelasnya definisi operasional dan
variabel-variabel
yang
terdapat
dalam
penelitian
ini
beserta
cara
51
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Dependen
1. Pemberian
ASI
eksklusif
Variabel
Independen
2.
Umur
3.
Paritas
4.
Pendidik
an
5.
Pekerjaa
n
3.7
Kategori
Ukur
Ibu
hamil
yang Dokumentasi 1. Diberikan
memberikan
ASI PWS
KIA 2. Tidak
diberikan
eksklusif pada bayinya tahun 2009
selama 6 bulan.
Umur responden pada Dokumentasi 1. < 20 th
saat dilakukan penelitian. PWS
KIA 2. 20-35 th
3. > 35 th
tahun 2009
Jumlah anak yang telah Dokumentasi 1. (Paritas 1)
dimiliki selama hidupnya PWS
KIA 2. Multipara
(Paritas 2tahun 2009
3)
3. Grande
Multipara
(Paritas
4)
Pendidikan terakhir yang Dokumentasi 1. SD
dicapai
PWS
KIA 2. SMP
3. SMU
tahun 2009
4. PT
Kegiatan responden yang Dokumentasi 1. Bekerja
dilakukan
untuk PWS
KIA 2. Tidak
Bekerja
menghasilkan uang/materi tahun 2009
(IRT)
Definisi Opeasional
Alat Ukur
Skala
Ukur
Nominal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Nominal
52
3.7.2 Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan
objek
yang
diteliti
dan
dianggap
mewakili
seluruh
populasi
3.8
3.9
(2010:176)
agar
analisis
penelitian
menghasilkan
informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan
data yang harus dilalui, yaitu:
1) Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekkan isian
formulir yang ada sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
53
2) Coding
Coding (pengkodean) merupakan kegiatan mengubah data
berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan untuk
mempermudah pada saat analisa data dan juga mempercepat pada
saat entry data.
a) Pemberian ASI eksklusif
(1) Kode 1 (satu) untuk kategori diberikan ASI eksklusif
(2) Kode 2 (dua) untuk kategori tidak diberikan ASI eksklusif
b) Umur
(1)
(2)
(3)
c) Paritas
(1) Kode 1 (satu) untuk kategori paritas 1 (primipara)
(2) Kode 2 (dua) untuk kategori paritas 2-3 (multipara)
(3) Kode 3 (tiga) untuk kategori paritas 4 (grande multipara)
d) Pendidikan
(1)Kode 1 (satu) untuk kategori pendidikan SD
(2)Kode 2 (dua) untuk kategori pendidikan SLTP
(3)Kode 3 (tiga) untuk kategori pendidikan SLTA
(4)Kode 4 (empat) untuk kategori pendidikan PT
54
e) Pekerjaan
(1)
(2)
3) Processing
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga
sudah melewati pengkodingan maka langkah selanjutnya adalah
memproses data agar dapat dianalisa.
4) Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekkan
kembali data yang sudah di-entry (diinput atau dimasukkan) apakah
ada kesalahan atau tidak.
3.9.2 Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan
analisa bivariat.
1) Analisis Univariat
Analisa ini dilakukan untuk melihat presentase/proporsi tiap
variabel dari hasil penelitian. Analisis presentase ini bertujuan
menghitung jumlah kategori dari jawaban responden dan menghasilkan
distribusi frekuensi dari persentase dari tiap variabel. Variabel-variabel
yang ada dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis kuantitatif yaitu menggunakan angka-angka dari data yang
55
56
e) Variabel Pekerjaan
Menggunakan kategori ukur 1 untuk kategori pekerjaan
bekerja. Kategori ukur 2 untuk kategori pekerjaan tidak bekerja.
Setelah melakukan tabulasi dan menentukan skor masing-masing
variabel, dilanjutkan dengan menghitung distribusi dan presentase tiap
variabel dengan menggunakan rumus:
P
f
x100%
n
Keterangan:
P : Presentase
f : Jumlah jawaban
n : Jumlah soal
(Arikunto, 2006:281).
2) Analisa Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan tabulasi silang
antara variabel bebas dan variabel terikat serta mencari hubungan antara
keduanya. Kriteria pengujian adalah ; bila
hubungan yang signifikan, tetapi bila
value
value
57
X2 = (fo fe)2
fe
Keterangan:
X2 = Nilai chi-kuadrat
fo = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
(Arikunto, 2006:290).
Proses pengujian Chi Square adalah membandingkan frekuensi
yang terjadi (observasi) dengan frekuansi harapan (ekspetasi). Bila nilai
frekuensi harapan sama atau lebih besar maka dikatakan tidak ada
perbedaan yang bermakna dan sebaliknya bila nilai frekuensi observasi
dan nilai frekuensi harapan lebih kecil maka dikatakan tidak ada
perbedaan bermakna (Notoatmodjo, 2010:183).
Studi Pendahuluan
b)
c)
Penentuan lahan
2)
Izin Penelitian
b)
c)
Pembahasan
58
3)
b)