Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN

PARTISIPATIF

PENDAHULUAN
Pendekatan PRA bercita-cita menjadikan warga
masyarakat sebagai peneliti, perencana, pelaksana
program pembangunan dan bukan sekedar obyek
pembangunan
Pemberdayaan masyarakat dan partisipasi
merupakan strategi dalam paradigma pembangunan
yang berpusat pada rakyat

PENDAHULUAN
Jadi intinya, pelaksanaan PRA ditekankan pada:
Keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan.
Peningkatan kemandirian dan kekuatan internal.

DEFINISI
Participatory Rural Appraisal atau Kajian Partisipatif
Desa :
Kumpulan teknik untuk memberdayakan masyarakat
dalam menganalisis, mengembangkan, dan berbagi
pengetahuan tentang kehidupan setempat, keadaan,
dan sumberdaya untuk berencana dan bertindak lebih
baik (Chambers, 1992)

PARTISIPASI DAN PRA


Partisipasi dalam kaitannya dengan penerapan metode
pendekatan PRA lebih ditujukan pada keikutsertaan
masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan

PARTISIPASI DAN PRA


Contoh partisipasi masyarakat dalam pembangunan:
Masyarakat bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatankegiatan dari program yang telah ditetapkan pemerintah
Anggota masyarakat berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan
keputusan.
Anggota masyarakat terlibat secara aktif dalam pengambilan
keputusan tentang cara pelaksanaan sebuahproyek dan ikut serta
sebagai fasilitator

SEJARAH
PERKEMBANGAN PRA DI
INDONESIA
Contoh penerapan partisipasi masyarakat dalam
kehidupan masyarakat Indonesia :

Mapalus di Minahasa
Makombong di Enrekang
Gotong Royong di Jawa
Budaya konsensus (musyawarah) dalam kehidupan masyarakat
di Indonesia.

TAHAPAN PENERAPAN
PARTISIPASI DI
INDONESIA :

Tahun 1970 ; Konsep-konsep kemandirian dan


prinsip-prinsip pembangunan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat telah dicantumkan dalam GBHN,
dimana kebijakan pembangunan masih sangat
bersifat sentralistik
Tahun 1980 ; Telah menemukan cara pendekatan
dengan partisipasi. Dan berhubung penerapan
partisipasi sangat rumit maka penerapannya
cenderung kembali ke praktek-praktek sentralistik
Tahun 1999 ; Dengan keluarnya UU No. 22 Tahun
1999, tentang Otonomi Daerah maka pendekatan
sentralistik mulai diubah ke arah pendekatan
desentralistik.

ALASAN PEMILIHAN
METODE PRA
Selama ini program-program pembangunan diturunkan
dari atas dan masyarakat tinggal melaksanakan.
Program direncanakan oleh lembaga penyelenggara
pembangunan tanpa melibatkan secara langsung
warga masyarakat yang menjadi sasaran program.
Berbagai kritik terhadap pola pengembangan program
yang masih bersifat Top Down

ALASAN PEMILIHAN
METODE PRA
Program pembangunan disusun berdasarkan asumsiasumsi yang keliru sehingga program tidak menyentuh
kebutuhan-kebutuhan yang sesungguhnya dirasakan
masyarakat.
Program yang diturunkan dari pusat tidak melibatkan
masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa
sebagai pemilik program

TUJUAN UMUM METODE


PRA
Metode PRA muncul dari perhubungan metodemetode partisipasi yang telah berkembang sejak
beberapa dekade yang lalu.

TUJUAN UMUM METODE


PRA
Metode-metode yang telah terlebih dahulu
dikembangkan dan menjadi sumber bagi
perkembangan metode pendekatan PRA, seperti :
Dalam bidang pendidikan dikenal Metode Andragogy
:Ajaran inti andragogy adalah bahwa pendidikan bukanlah
sekedar pengalihani nformasi baku dari guru kepada murid
melainkan sesuai dengan sifat dasar orang dewasa sebagai
insan mandiri, berpengetahuan tentang dunia nyata yang
menjadi lingkungannya dan berpengalaman dalam pemecahan
masalah-masalah keseharian
Dalam bidang keilmuan dan penelitian: Riset partisipatif
oleh aktivis ( activist participatory research). Analisa
Argoekosistem, Antropologi terapan, Riset lapangan pada
sistem pertanian, Pengenalan perdesaan dalam waktu singkat
(RRA).

PRINSIP-PRINSIP PRA
1. Belajar dari masyarakat.
2. Orang luar sebagai fasilitator, masyarakat sebagai
pelaku.
3. Saling belajar dan saling berbagi pengalaman.
4. Keterlibatan semua kelompok masyarakat.
5. Santai dan informal.
6. Menghargai kegiatan.

PRINSIP-PRINSIP PRA
7. Triangulasi.
8. Mengoptimalkan hasil.
9. Belajar dari kesalahan.
10. Orientasi praktis.
11. Keberlanjutan dan selang waktu.

PARTICIPATORY RURAL
APPRAISAL (PRA):
TEKNIK-TEKNIK

1.

Secondary Data Review (SDR) Review Data Sekunder. Merupakan


cara mengumpulkan sumber-sumber informasi yang telah
diterbitkan maupun yang belum disebarkan. Tujuan dari usaha ini
adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada sehingga
tidak perlu lagi dikumpulkan.

2.

Direct Observation Observasi Langsung. Direct Observation


adalah kegiatan observasi langsung pada obyek-obyek tertentu,
kejadian, proses, hubungan-hubungan masyarakat dan
mencatatnya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk melakukan crosscheck terhadap jawaban-jawaban masyarakat.

3.

Semi-Structured Interviewing (SSI) Wawancara Semi Terstruktur.


Teknik ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan
pertanyaan sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka
dan masih mungkin untuk berkembang selama interview
dilaksanakan. SSI dapat dilakukan bersama individu yang dianggap
mewakili informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak, pemuda,
petani, pejabat lokal.

4.

Focus Group Discussion Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini


berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal-hal
bersifat khusus secara mendalam. Tujuannya untuk memperoleh
gambaran terhadap suatu masalah tertentu dengan lebih rinci.

PARTICIPATORY RURAL
APPRAISAL (PRA):
TEKNIK-TEKNIK

5. Preference Ranking and Scoring. Adalah teknik untuk menentukan secara tepat
problem-problem utama dan pilihan-pilihan masyarakat. Tujuan dari teknik ini
adalah untuk memahami prioritas-prioritas kehidupan masyarakat sehingga
mudah untuk diperbandingkan.
6. Direct Matrix Ranking. Adalah sebuah bentuk ranking yang mengidentifikasi
daftar criteria obyek tertentu. Tujuannya untuk memahami alasan terhadap
pilihan-pilihan masyarakat, misalnya mengapa mereka lebih suka menanam
pohon rambutan dibandingkan dengan pohon yang lain. Kriteria ini mungkin
berbeda dari satu orang dengan orang lain, misalnya menurut wanita dan pria
tentang tanaman sayur.
7. Peringkat Kesejahteraan. Rangking Kesejahteraan Masyarakat di suatu tempat
tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran profil kondisi sosio-ekonomis
dengan cara menggali persepsi perbedaan-perbedaan kesejahteraan antara
satu keluarga dan keluarga yang lainnya dan ketidak seimbangan di
masyarakat, menemukan indicator-indikator lokal mengenai kesejahteraan.
8. Pemetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran
kondisi sosial-ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman,
sumber-sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana
umum. Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang
menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik.

PARTICIPATORY RURAL
APPRAISAL (PRA):
TEKNIK-TEKNIK

9.Transek (Penelusuran). Transek merupakan teknik penggalian


informasi dan media pemahaman daerah melalui penelusuran dengan
berjalan mengikuti garis yang membujur dari suatu sudut ke sudut lain
di wilayah tertentu.
10.Kalender Musim. Adalah penelusuran kegiatan musiman tentang
keadaan-keadaan dan permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun
waktu tertentu (musiman) di masyarakat. Tujuan teknik ini untuk
memfasilitasi kegiatan penggalian informasi dalam memahami pola
kehidupan masyarakat, kegiatan, masalah-masalah, fokus masyarakat
terhadap suatu tema tertentu, mengkaji pola pemanfaatan waktu,
sehingga diketahui kapan saat-saat sibuk dan saat-saat waktu luang.
11.Alur Sejarah. Alur sejarah adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mengetahui kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai keadaan
sekarang dengan persepsi orang setempat. Tujuan dari teknik ini
adalah untuk memperoleh gambaran mengenai topik-topik penting di
masyarakat.

PARTICIPATORY RURAL
APPRAISAL (PRA):
TEKNIK-TEKNIK

12. Analisa Mata Pencaharian. Masyarakat akan terpandu untuk


mendiskusikan kehidupan mereka dari aspek mata
pencaharian. Tujuan dari teknik ini yaitu memfasilitasi
pengenalan dan analisa terhadap jenis pekerjaan, pembagian
kerja pria dan wanita, potensi dan kesempatan, hambatan
13. Diagram Venn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan
institusional dengan masyarakat. Tujuannya untuk
mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam
kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapanharapan apa dari masyarakat terhadap institusi-institusi
tersebut.
14. Kecenderungan dan Perubahan. Adalah teknik untuk
mengungkapkan kecenderungan dan perubahan yang terjadi
di masyarakat dan daerahnya dalam jangka waktu tertentu.
Tujuannya untuk memahami perkembangan bidang-bidang
tertentu dan perubahan-perubahan apa yang terjadi di
masyarakat dan daerahnya.

TUJUAN PENERAPAN
TEKNIK-TEKNIK PRA
Tujuan penerapan teknik-teknik PRA adalah
pengembangan program bersama masyarakat.
Dimana penerapan PRA perlu senantiasa mengacu
pada daur pengembangan program dan tujuan tujuan
program

Gambaran umum daur program atau langkahlangkah


pengembangan program, secararingkas adalah
sebagai berikut :
1. Pengenalan masalah/kebutukan dan potensi serta penyadaran;
2. Perumusan masalah dan penetapan prioritas;
3. Identifikasi alternatif-alternatif pemecahan
masalah/pengembangan gagasan

4.
5.
6.
7.
8.

Pemilihan alternatif pemecahan masalah yang paling tepat;


- Perencanaan penerapan gagasan; Penyajian rencana kegiatan;
Pelaksanaan pengorganisasian;
Pemantauan dan pengarahan kegiatan;
Evaluasi dan rencana tindak lanjut;

DILEMA POPULARITAS
PRA
Peningkatan popularitas penggunaan PRA yang
terlampau cepat, tanpa dibarengi dengan kesiapan
petugas dan masyarakat.
Penerimaan gagasan PRA oleh suatu lembaga sering
terjadi terlalu cepat.
Harapan yang terlampau melambung akan keampuhan
PRA.

Anda mungkin juga menyukai