Liputan6.com, Jakarta - Pengamat hukum tata negara Refly Harun menilai perintah
yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Kapolri Jenderal Polisi
Badrodin Haiti sudah tepat. Perintah untuk membebaskan Novel Baswedan itu
direspons positif oleh Refly Harun.
"Yang namanya Kapolri itu memang tanggung jawabnya ke Presiden. Anak buah
presiden. Dan perintah Jokowi ke Kapolri saya rasa sudah tepat," ujar Refly di Cikini,
Jakarta Pusat, Sabtu (2/5/2015).
Dia beranggapan, perintah Jokowi ke Kapolri dapat segera ditindak lanjuti di internal
tubuh kepolisian. Perlu ada respons agar perintah Jokowi nampak di masyarakat.
"Perintah ke Kapolri ya benar, kalau ke penyidik justru tidak benar. Tapi bagaimana
mengkomunikasikannya ya itu urusan dapur sendiri. Tidak perlu front door, back
door juga enggak apa-apa. Yang penting hasilnya kelihatan," tambah Refly.
Langkah yang diambil Jokowi untuk memerintahkan Kapolri membebaskan Novel
Baswedan juga dianggap sebagian pengamat sebagai bentuk intervensi. Namun hal
tersebut ditampik Refly.
"Mungkin ya kalau dalam penegakan hukum formal prosedural. Kalau dalam hukum
normal memang iya. Tapi ini kan penuh aroma balas dendam. Abuse of power. Kasus