Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemberian Obat Topikal Telinga


Pemberian obat secara topikal adalah memberikan obat secara
lokal pada kulit atau pada membrane pada area mata, hidung, lubang
telinga, vagina dan rectum. Topikal adalah obat yang cara pemberiannya
bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep mata, tetes telinga dan lain-lain.
Pemberian obat pada kulit merupakan cara memberikan obat pada kulit
dengan mengoleskan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi
permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi.
Pemberian obat pada telinga cara memberikan obat pada telinga dengan
tetes telinga atau salep. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan
pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telinga tengah (otitis
media), dapat berupa obat antibiotik. Pemberian obat pada mata cara
memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata. Obat tetes
mata digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata
dengan cara mendilatasi pupil, untuk pengukuran refraksi lensa dengan
cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk
menghilangkan iritasi mata. Memberikan obat pada telinga melalui kanal
eksternal, dalam bentuk cair. Tujuan pemberian obat pada telinga adalah
untuk memberikan efek terapi lokal (mengurangi peradangan, membunuh
organisme penyebab infeksi pada kanal telinga eksternal), juga untuk
menghilangkan nyeri.
2.2 Syarat Pemberian Obat Topikal Telinga
Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan untuk menjamin
keamanan dalam pemberian obat, di antaranya:
a. Tepat Obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus
memerhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni: ketika

memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat


diprogramkan, dan saat mengembalikan obat ketempat penyimpanan.
b. Dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar
seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau
sendok khusus; alat untuk membelah tablet; dan lain-lain. Dengan
demikan, penghitungan dosis benar untuk diberikan ke pasien.
c. Tepat Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi kebenaran
obat, yaitu mencocokan nama, nomor register, alamat, dan program
pengobatan pada pasien.
d. Tepat Jalur Pemberian
Kesalahan rute pemberian dapat menimbulkan sistemik yang fatal
pada pasien. Untuk itu, cara pemberiannya adalah dengan melihat cara
pemberian/jalur obat pada label.
e. Tepat Waktu
Pemberian harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan,
karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek
terapi dari obat.
2.3 Prinsip Pemberian Obat Topikal Telinga
Prinsip obat topika ecara umum terdiri atas 2 bagian:
a. Bahan dasar (Vehikulum)
Memilih bahan dasar obat tropikal merupakan langkah awal dan
terpenting yang harus di ambil pada pengobatan penyakit kulit. Pada
umumnya sebagai pegangan adalah pada keadaan dermatosis yang
membasah dipakai bahan yang cair atau basah misalnya kompres dan
pada keadaan kering dipakai bahan dasar padat, misalnya salep. Secara
sederhana bahan dasar dibagi menjadi :
1) Cairan
Cairan terdiri atas :
a) Solusio artinya dalam air
b) Tingtura artinya larutan dalam alkohol
Solusio dibagi dalam :
1. Kompres terbuka
Kompres permeabel yang terdiri dari beberapa lapisan
kain kasa tipis yang bersifat absorben dan non iritan.

Maksud kompres terbuka adalah penguapan dan absorpsi


pada radang superfisial. Indikasi : Dermatitis medidans
dengan edema, eritema dan eksidema.
2. Kompres tertutup
Ialah cara kompres yang tertutup dengan bahan
impermeabel,

misalnya

plastik.

Cara

ini

mencegah

evaporasi, menahan panas, dan menyebabkan maserasi.


Indikasi : proses inflansi yang dalam misalnya selulitis dan
abses.
Cara mengompres :
a. Pakailah kain kompres yang halus, putih dan bersih.
b. Rendam kain ini kedalam cairan dan kain kompres
c. Kain basah di letakan diatas lesi selama 1 menit dan
diuangi 4-6 kali sehari. Kain kompres dapat dipakai lagi
setelah di cuci dan dikeringkan.
3. Sewaktu mengompres jangan lakukan hal-hal berikut:
1) Jangan pakai kain kasa karena kasa terlalu kasar dan
daya serap air terbatas.
2) Jangan mengompres terlalu lama karena cairan akan
menguap sehingga konsentrasi zat aktif meninggi dan
dapat merangsang lesi.
3) Jangan pakai kain kompres yang terlalu basah sehingga
mengotori pakaian, srei, lantai, dan sebagainya.
4) Jangan berikan pengobatan kompres kepada orang yang
tidak mempunyai kesempatan dan waktu untuk
mengompres.
5) Jangan terlalu banyak jenis kompres. Pilihlah 3
macam

kompres dan pelajrilah secara mendalam

seluk-beluk kompres ini. Cairan kompres yang dipakai :


a) Sol.acid.boric.2-3%
b) Sol perm.kalic.1/10000-1/20000
c) Liq.burowi di encerkan 5 kali
d) Air dingin untuk mengurangi gatal
e) Larutan garam untuk membersihkan lesi.
6) Rendam (bath), misalnya rendam kaki, rendam tangan
7) Mandi (fullbath)
Prinsip pengobatan cairan adalah membersihkan kulit yang
sakit dari dribris(pus),krusta dan sebagainya dan sisa-sisa obat

tropikal yang pernah dipakai. Disamping ini terjadi perluakan dan


pecahan vesikel, bula dan pustula. Hasil akhir pengobatan adalah
keadan yang membasah menjadi kering, permukaan menjadi bersih
sehingga microorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadi
proses epitelisasi. Pengobatan cairan berguna untuk menghilangkan
gejala rasa gatal, rasa terbakar, parestesi oleh bermacam-macam
dermatosis.
2) Bedak
Bedak dioleskan diatas kulit membuat lapisan tipis dikulit yang
tidak melekat erat sehingga penetrasinya sedikit sekali. Efek bedak
ialah :
a. Mendinginkan
1. Anti inflamasi

ringan

karena

ada

sedikit

efek

vasdokontriksi
2. Anti pruritus lemah
3. Mengurangi pergeseran pada kulit yang berlipat
4. Proteksi mekanis
Kita memakai bedak terutama untuk daerah lipatan,
misalnya di ketiak, di bawah mammae, daerah ingiuinal,
intergluteal, atau seajari kaki. Ada bedak yang netral, tidak
mengandung

zat

aktif

misalnya

taklum

venetum.

Khasiatnya untuk mengurangi gesekan di daerah lipatan.


Bedak dapat mengandung zat aktif seperti :
a) Zat

anti

septik:acid.borik.2,oxyd,zinci5,talc,venet

ad

100,mdsue.
b) Zat anti septik lain:viovorm 1%
c) Zat anti pruritik:mentol 0,2%-0,5%
d) Anti bakterial:tetrasiklin 3%,neomisin 0,2-0,5%
e) Fungsida:bedak daktarin,bedak pevary1
3) Salap
Salap adalah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada
suhu kamar berkonsistens, seperti mentega. Bahan dasar biasanya
biasanya vasein tetapi dapat pula lanonin atau minyak.
2.4 Teknik Pemberian Obat Tropikal Telinga
a. Persiapan Alat
1) Obat dalam tempatnya

2) Penetes
3) Spekulum telinga
4) Pinset anatomi dalam tempatnya
5) Korentang dalam tempatnya
6) Plester
7) Kain kasa
8) Kertas tisu
9) Balutan
b. Persiapan Tempat atau Lingkungan
1) Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
2) Menjaga privasi pasien
c. Persiapan Pasien
1) Menutup sampiran
2) Mengatur posisi pasien
d. Prosedur Kerja
1) Cuci tangan
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3) Atur posisi pasien dengan kepala miring kekanan atau kekiri sesuai
dengan daerah yang akan diobati, usahakan agar lubang telinga
pasien diatas
4) Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas atau
ke belakang (pada orang dewasa), kebawah pada anak-anak
5) Apabila obat berupa tetes maka teteskan obat pada dinding saluran
untuk mencegah terhalang oleh gelembung udara dengan jumlah
tetesan sesuai dosis
6) Apabila obat berupa salep maka ambil kapas lidih dan oleskan
salep kemudian masukan atau oleskan pada liang telinga
7) Pertahankan posisi kepala kurang lebih selama 2-3 menit
8) Tutup telinga dengan pembalut dan plester jika diperlukan
9) Cuci tangan
10)
Catat jumlah, tanggal dan dosis pemberian

Anda mungkin juga menyukai